Pencarian

Live To Love 4

Live To Love Season A Karya Rakhaprilio Bagian 4


Kha mau minum apa ?" maaf baru nyadar kalo belom buatin minum, heheheh tanya Amel sedikit pringisan.
owh gak papa Mel, aer putih aja. kalo ada es teh juga ndak papa. Tapi kalo ada jus aku juga ndak nolak, ehm jawabku sedikit kacau.
ah kamu ini pasti maunya, bntar ya . . .
Di tinggallah diri ini di ruang tamu bertemankan piano di depan saya. Maka dalam lima belas menit cepatnya ia kembali dengan jus semangka asli langsung buatan dari tangan Amelia sendiri. Sungguh pengertian sekali ini gadis pikirku, tak segan segannya membuatkan saya jus meskipun tadi sebenarnya adalah kalimat canda. Adapun beberapa mimik aneh yang saya temui sehabis Amelia dari dapur untuk membuatkan saya jus, ya, rasanya wajah itu berubah menjadi muram dan tak bersemangat. Entah apa gerangan yang terjadi yang jelas Amelia terlihat sedih. Maka saya tanya sebab musabab perihal kemurungan tersebut.
Mel, kok muram. Kenapa kamu ?" tanyaku dengan herannya.
owh, gapapa kok Kha, gimana jusnya, enak gak ?" Amelia mencoba mengalihkan perhatianku.
iya jusnya sih enak, tapi muka kamu itu yang mendadak gaenak kenapa ?" tanyaku sedikit menyindir.
tau lah Kha ini cowokku . . . di putusnya itu kata kata belum sempat terucap.
lah ?" kenapa cowokmu emang ?" saya masih di buru dengan perasan penasaran.
temenku barusan sms katanya tau cowokku lagi jalan sama cewek laen mata itu larut dalam sebuah penyesalan.
ya selidikin dulu dong, tanya baek baek sama doi. Bner apa enggak usulku pada Amelia.
ya ga mungkin ngaku lah Kha klo di tanya kaya gitu. Mesti ada buktinya dlu baru di tuduh. Soalnya kmren dy hampir ketauan tp aku diem aja gam au bahas
wah kalo gini yaudah tunggu aja sampe dia bner2 ketauan Mel jawabku sambil mengjabiskan jus buatan Amelia.
tau lah Kha, biar aja semaunya dia gimana dengan masih bersuasana kalut Amelia mengemasi pianonya.
udah sabar aja dlu, klo g jdoh tar jg putus ndri kok, ni aku balik dlu ya Mel pamitku sambil menyemangati Amelia.
iya Kha, mkasi ya buat hari ini, jangan lupa lusa lagi dengan mengantarkan saya sampai ke teras dia melambaikan tangan sambil melihat saya yang saat itu tengah beranja pergi.
Sungguhpun perasaan ini merasa iba melihat gadis sepeti Amelia di perlakukan seperti itu. Bisa di bilang Amelia adalah gadis yang cerdas, terampil dan cantik meskipun tak secantik Jovanda. Namun sekiranya cukuplah kita sebagai pria yang memiliki kekasih seperti Amelia harusnya tetap bersyukur apa adanya. Karena tidak mau mencampuri urusan Amelia lebih dalam maka saya hanya bisa mensuport sebisanya. Sedangkan keadaan hubungan dia saya serahkan sepenuhnya pada kuasanya. Bahwasanya mau di bawa kemana itu hubungan jika nanti pacar Amelia benar benar ketahuan selingkuh dalam perjalanan cinta mereka. Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #685
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 23-10-2013 11:04
Chapter 55. Cowok Amatiran
Ini adalah lusa, dimana hari yang berbeda untuk saya mengajar di rumah Amelia. Sesuai janji yang telah di sepakati, maka sore ini saya akan mulai mengajar untuk sesi berikutnya. Melihat bgaimana perkembangan Ameila setelah dua hari berpisah, ingin rasanya diri ini melihat dia dapat memainkan sebuah lagu untuk saya nantinya di kemudian hari. Tak lupa saya selalu pamit kepada kekasih tercinta kemanapun saya hendak pergi. Sebab itu adalah salah satu cari kami agar saling mengetahui satu sama lain tak terkecuali dia yang juga selalu pamit kepada saya tiap mau pergi bersama keluarganya.
Sore jam tiga itu saya berangkat menaiki mio milik teman satu kosan, maklum Blady sedang bocor kakinya. Karena waktu telah menunjukkan pukul 03.00 PM maka saya berangkat dengan sedikit buru buru jadinya. Dengan gas pol rem blong sampailah saya di rumah Amelia dalam sepuluh menit cepatnya. Segera saya parker motor masuk ke dalam pagar rumahnya yang telah saya buka sendiri. Kala itu tak ada sambut dari sang tuan rumah.
Entah saya juga tidak tau menau ini pada kemana penghuninya. Segera saja saya masuk kala itu sebab saya lihat pintu rumah sedikit terbuka tidak tertutup rapat. Saat hendak masuk saya perhatikan di halaman luar ternyata ada motor H*nda Mega Pro yang ternyata tanpa saya sadari telah di parker terlebih dahulu di depan rumah Amelia. Pikiran saya berubah menjadi sedikit horror, siapa gerangan yang ada di dalam rumah Amelia sedangkan pintu rumahnya saja tidak tertutup rapat, di tambah dengan adanya motor H*nda yang telah di parker di depan rumahnya. Maka saya masuk dengan perasaan sedikit takut dan samar samar terdengar suara, . . .
PRAAAAAAAAANG !!!!!!!! Terlihat di tepi dinding sebelah piano ada handfone yang telah terbanting berserakan menjadi lima bagian yang mungkin bisa di susun kembali. Masih dengan perasaan takut maka saya ucap salam untuk mengetahui siapa orang yang ada di balik ruangan tersebut.
Slamlekoooooooom, Ameeeeeeeel salamku sungguh terdengar aneh sambil memanggil sang pemilik rumah.
Masih melanjutkan pijak kaki yang berjalan lambat namun pasti, diri ini mendorong seberani mungkin untuk masuk ke dalam ruangan tersebut. Dan benar saja terlihat seorang laki laki tangah bersama Amelia duduk di sebelahnya mermuka merah padam seperti mahasiswa belum selesai skripsi atau mungkin kena revisi tuju kali.
Sore mas, Mel sapaku sungguh garing di tengah siuasana kacau nan balau. masnya siapa "!! taya laki laki itu teramat sangar untukku.
saya yang ngelesin Amel mas, btw ada apa yha kok kayaknya . . . saya sengaja potong itu kata kata untuk memancing seseorang berbicara.
ini cowokku Kha, dia yang aku critain ke kamu lusa kmren !! dengan wajah ikut merah padam Amelia menuturkan bahwa itu adalah pacarnya.
owh iya, btw ada apa kok hape sampe di banting segala mas sambil bertanya saya coba duduk agak berjauhan dari singa yang tengah marah ini.
ini mas, Amel mau ngajakin putus gitu aja, lah padahal kan saya juga ndak tau apa apa kok tiba tiba dia ngajak gitu !!?" keluh sang cowok kepada saya.
saya juga lebih ga tau apa apa mas ini hape tau tau terbang hampir ngenain saya jawabku dengan polosnya sodara.
lah kamu ga jelasin Mel alasan kamu mau putus kenapa ?" saya coba tanya itu satu wanita.
kan aku dah bilang ma kamu kmren masalahnya apa !! sedikit membentak Amel mencoba mengingatkanku.
owh itu, mas kalo boleh saya tanya katanya mas ini pernah selingkuh ya selama jalan sama Amel tanyaku sambil mengingat apa yang di katakana Amel lusa kemarin.
loh enggak mas, kata siapa. Ada yang fitnah mas klo ada yg bilang saya selingkuh !! bela cowok itu tepat di depan saya.
halah kamu ga usah mungkir !!! aku itu udah tau !!! bentak amel menuduh sang pacar.
kamu klo ada bukti boleh nuduh, tapi klo tau tau ngajakin putus gini siapa yg trima !! saling bentak lah sepasang kekasih ini.
oke, !! kalo aku ada bukti, kita putus !!! seru Amel membabi buta di depan muka pacarnya.
emang kamu ada bukti Mel ?" bukannya kamu ga punya ?" tanyaku pada Amel sedikit meragukan.
tungguin bntar Kha, !! tetap dengan nada kasar Amel munyuruhku menunggu.
Jadilah saya menunggu bersama singa hutan itu di dalam satu ruangan. Kadang ada perasaan ngeri takut diri ini di terkam dan kemudian saya di, . . . ah sudahlah itu hanya imajinasi saya. Tak lama datanglah Amel dari dalam kamarnya yang membawa handfone lain di genggaman tangannya. Terlihat buru buru dan menggebu maka di lempar lah hape itu ke badan sang pacar seraya ia berkata.
itu lihat foto kamu sama siapa di caffe omku !!! bentak Amel teramat kasar. ini siapa yang foto !!!! tiba tiba saja serasa tak trima itu singa hutan.
bukan masalahnya siapa yg foto mas, cuman ntuh bner pa kga fto mas yg ada di dalamnya. Lagian ngajak cewe gitu k caffe om nya si pacar, hadeeee geleng geleng kepala saya melihat cowok bego macam itu. Dalam hati pun saya hanya bisa berucap geli sambil cekikikan, . .
HaHa . . dasar . . . AMATIR . . .
Maka dengan amarah yang makin membara bak goku yang mengeluarkan super saiya tiga, di usirlah cowok itu dari dalam luar rumah dengan kasarnya. Sungguh beringas nan cetar membahana kemarahan Amelia sampai membuat saya takut dan salah tingkah ketika ada di dekatnya. Saya yang kala itu hanya bisa menatap bengong hanya bisa menyaksikan cowok itu di tarik keluar rumah. Saya tidak tau apa apa di sini, saya hanya bisa menengahi mereka saja. dan saya rasa masalah Amelia dengan pacaranya telah usai dan sah sudah setatus Amelia sekarang kembali lagi menjadi seorang jomblo wati.
Multi Quote Quote View Single Post
.. Live to Love .. #True Story #686
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 23-10-2013 11:23
Chapter 56. Trik Lama Seorang Wanita
Suasana masih kalut di rumah Amelia. Amarahnya masih setinggi pohon pinang, bila ku pegang maka abang bisa di tending. Jadi jalan terbaik saat ini agar aman dari amarah Amelia adalah diam, menunggu dan tentunya berdoa semoga rasa kesal itu tak merembet kepada saya. Dengan kuatnya tangan itu menutup pintu dari dalam pertanda ia sedang tak menerima tamu siapa pun itu. Atau bila perlu dia bisa menggunakan papan bertulisakn Closed untuk mengcancel semua orang yang ingin datang ke rumahnya. Tak lama duduklah ia di kursi depan piano sambil menutupi mukanya dengan kedua tangannya. Terasa berat nafas itu untuk berhembus, rambut itu juga terlihat acak acakan. Sungguh hal yang sangat tak lazim untuk saya lihat seorang Amelia gadis berparas manis kini harus bermuka merah padam.
Hari ini nglibur dlu Kha lessnya, moodku lagi rusak tutur Amel dengan beratnya dan masih berbumbu amarah.
oh iya Mel, klo gitu aku tak pamit aja yha karena takut jika bakal di aniaya sebagai pelampiasan dia maka saya memilih untuk kabur cari aman tentunya. eh jangan, tar dulu . . tiba tiba saja Amel melarangku.
Pikiran ini sudah macam macam di buatnya, saya kebayang dengan hal semacam mutilasi dan kawan kawannya yang bakal menimpa saya sebagai bentuk pelampiasan Amelia. Namun pikiran buruk itu hilang ketika satu dua patah kata di ucap Amelia mengenai kisahnya bersama mantan kekasih yang kini tinggal menjadi kenangan. Maka sebagai pendengar setia, saya hanya bisa mangguk mangguk saja ketika mendengar cerita Amelia untuk di mulai.
aku itu kurang apa kha sabar ngadepin dia ?" aku udah tau dlu dia pernah selingkuh hampir ketauan tapi aku diem aja. Aku ga mau ribut rbut waktu itu. Sebab hubunganku ama dia juga baru seumur jagung. Ini udah dapet bulan ketiga jadinya malah kaya gini. Nyesel aku punya cowok kaya dia. Ga bisa di pertahanin itu cowok emang !! masih dengan nada sedikit jengkel ia berkeluh kesah.
ya tiap cowok kan ngga sama Mel. Ada yang baek ada yang enggak. Tinggal kita aja pinter pinter milih cowok kaya gimana kan ya tuturku lembut menyapa telinga Amelia.
iya juga sih Kha, susah emang sekarang buat nyari cowok yang setia. Kudu pinter pinter nyeleksi. Ga mau lah aku kemakan cowok kaya gitu lagi lambat laun terasa amarah itu mulai reda.
yaudah yang sabar aja dulu, sapa tau tar dapet pengganti yang bisa buat kamu seneng di tiap hari kan juga nda bakal tau Mel, palagi kalo dapet cowoknya kaya aku. Wahahaha dengan tawa ini saya berharap suasana akan terasa cair.
Amin, Amin, Amin Kha !!! untung ya cewe yang bisa jadi pacar kamu itu dengan gaya berandai andai Amelia mencoba membayangkan sesuatu. untung gimana Mel, ya aku kan biasa aja tuturku dengan nada yang rendah.
secara kamu itu mandiri Kha, bisa punya penghasilan sendiri mski belum sbrpa. Tp km itu pasti jadi calon bapak yang baik puji Amelia berlebih padaku.
ah ga juga Mel, kamu mandangnya mah berlebihan. Kerja itu emang perlu, mandiri itu harus. Jadi slma kita masih bisa mandiri jauh dari orang tua ya di manfaatin sebaik mungkin secara kalem saya jelaskan itu wanita.
oiya, lha btw cewe kamu sekarang siapa Kha ?" tanya Amelia sedikit mupeng.
itu temen aku sekelas. Baru nembulanan ini kok, hehehe jawbku dengan malu malu.
yah, udah ada yg punya. Mesti ngantri dong. hahaha canda Amel terasa menggelitik.
hahaha, kaya barang kargo aja pke di antriin segala. Udah move on aj dlu. Refreshin itu pkiran kamu, klo udah netral baru cari pendamping yang tepat ujarku sambil bermain telunjuk.
yah, moga aja seneng itu cewe yang bisa jalan sama kamu Kha, hahaha dengan tawanya yang sedikit aneh maka kami pun tertawa bersama.
Dirasa suasana kala itu sudah mencair, saya pun mengajaknya untuk kembali bermain piano. Saya tidak ingin bakat indah itu tak terasah hanya arenan permasalahan se ekor cowok tadi. Tahap tahap berikutnya pun saya ajarkan pada Amelia dengan praktik lebih banyak, sebab dari segi teori dia sudah membaca sendiri dari buku panduannya. Hanya dalam beberapa hari saya rasa bakat alami Amelia mulai muncul. Sesekali di petiknya itu daun nada sehingga kami malah asyik menebak lagu apa yang tengah di mainkan. Terasa damai sebenrnya bila dekat dengannya dalam kondisi gembira seperti ini. namun lain ceritanya jika ia tengah marah bak orang kesetanan seperti tadi.
Waktu itu terus bergulir dan membuat diri ini memutuskan untuk segera beranjak pergi. Dengan berat hati durasi pengajaran harus saya hentikan sampai disini dan segera pamit. Jelas wajah itu berat rasanya untuk di tiggal seolah enggan melepas saya pergi begitu saja, maka dengan gayanya yang centil sesekali dia mencoba menggoda saya dengan keisengannya. Mel, ijin pamit yah. Dah sore nih pamitku pada tuan rumah.
yah Rakha, masa udahan. Satu setengah jam itu bentar banget ternyata, uuuufh sambil menghela nafas sesekali ia memetik tangga piano.
kaya besok ga ketemu aja Mel, dsar . . hahahaha sambil mengenakan jaket saya beranjak pergi.
eh rakha bentar, tungguin !! dengan bergegas ia mulai menyusul saya yang saat itu sudah berada di teras depan.
Kha, btw kalo aku pengen cerita sesuatu ke kamu ga papa kan, ya sekedar share gitu tanya Amelia sedikit berharap.
owh, ya boleh aja, malah bagus itu jawabku simple sambil memasukkan kunci motor.
tapi klo kamu ada masalah atau apa, kamu juga cerita aja sma aku. Tar pasti aku dengerin n aku kasih solusi deh, hehehe jawabnya centil sambil sandaran di dinding.
ah, itu mah gampang Mel, asal ada masalah aja, hahahahaha tawaku hanyut dalam suara motor yang telah kunyalan.
yeeee, sok sok an banget kaya ga punya masalah aja kamu ni, eh itu standar kamu lupa !! sambil menunjuk arah satndar ia mencoba mengingatkanku.
oh iya, mkasih. Dah aku pamit dulu yah. Daaaaaaaaaah, slammlekom !!! dengan tancap gas saya pun pergi dengan perasaan senang sore itu.
Entah apa yang membuat saya terasa senang, mungkin karena diri ini bisa membuatnya kembali seperti sedia kala dan tidak terlalu hanyut dalam masalahnya, maka itu adalah hal yang sangat membahagiakan untuk saya. Dengan adanya permintaan Amel untuk sekedar share sebenarnya saya juga tau mau di bawa kemana arah pembicaraan ini. bahwasanya dia ingin mengekspose dirinya secara terbuka kepada saya agar diri ini lebih mengenal sosoknya. Sebenarnya ini trik lama wanita jika ingin sekedar dekat dengan pria yang di rasa cocok untuknya, namun tetap saja, saya suka dengan cara apapun Amelia melakukan pendekatannya kepada saya meskipun diri ini sudah bersetatus pacaran. Dasar wanita itu memang lubang buaya, hahaha. Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #703
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 24-10-2013 05:56
Chapter 57. Ini Tidak Seperti Biasanya
Tragedi di rumah Amelia beberapa hari yang lalu tentu masih membekas di kepala ini. Bagaimana seorang wanita bisa begitu marahnya ketika orang yang di sayanginya berdua dengan wanita lain dan itu di saksikan secara tidak langsung oleh matanya sendiri melalui foto. Pastilah ada perasaan takut jika hal seperti itu menimpa saya dan Jovanda. Tentunya para reader sekalian pasti juga tak setuju jika saya harus berpisah dengan kekasih tercinta. Namun sebelum kita saling menebak, biarkan lah Chapter saja yang bercerita di mana hubungan ini akan berlabuh nantinya.
Sore itu hujan, ya, hujan lagi dan hujan lagi. Nampaknya bulan April ini hujan akan terasa sangat lama. Entah hati ini terasa damai jika melihat rintik hujan yang berguguran ramai gemercik memecah sunyi. Kuliah sudah usai, tugas sudah di kerjakan, apa yang bisa saya lakukan di kosan " nampaknya tidak ada, maka saya putuskan di tengah hujan itu untuk mengajak Jovanda sekedar keluar menikmati suasa hujan di dalam caffe bertemankan kopi susu atau wedang jahe, tentu mantap bukan suasana klasik yang di tawarkan. Maka saya sms itu Jovanda untuk, sebelumnya maaf jika saya berlebihan. Untuk menjemput saya sebab saat itu dia yang tengah mampu untuk membawa roda empat.
yank, kluar yuk dengan emotikon senyum saya sms terlebih dahulu.
sekarang yank ?" Nampak ia memastikan sms saya tadi.
iya sekarang, sambil ngliat ujan di caffe lesehan gitu ajakku dengan menjelaskan maksud.
duh aku rada males yank dengan emotikon cemberut ia menolak ajakanku.
udah ikut aja dlu, aku jamin suasananya seru, tar aku deh yg jokiin mobilnya tawarku pada Vanda agar ia mau sebab saya tak mau kehilangan moment ini. ywdah lah, tungguin yank smsnya singkat.
Terasa aneh juga seorang Jovanda yang biasanya selalu ikut kemanapun saya pergi dan selalu bersemangat bila saya ajak itu untuk menghabiskan waktu bersama kini dengan jelasnya saya baca itu sms yang isinya ia tengah malas untuk saya ajak keluar. Namun saya tetap berfikiran positif, mungkin saja ia tengah tak ingin berbasah basahan atau ribet untuk mengeluarkan mobil. Terasa cukup lama saya menunggu, nampaknya ia benar benar malas untuk saya ajak keluar kali ini. akirnya dengan menunggu selama satu jam ia baru datang menemui saya berada di bawah kosan tepat dengan Honda Jazz merah miliknya.
ini kita mo kmn sih yank, ujan ujan gini jugak nada itu terdengar sangat malas untuk di dengarkan.
ya maen aj yank k caffe lesehan ambil nikmatin ujan ujarku masih dengan semangat.
gmna mau nikmatin jugak orang ujan ujan gini berangkatnya masih dengan malasnya ia bersikeras untuk tetap pada pendirian.
udah sini aku yg jokiin sambil saya masuk ke dalam mobil maka betrangkatlah saya di tengah hujan bersama Jovanda.
Aneh memang terasa aneh, ada apa gerangan ini satu kekasih tumben sekali mood jelaknya ia tunjukkan di depan sang pacar. Padahal sebelumnya saya atau lebih tepatnya kami tidak pernah mengalami hal seperti ini. entah gerangan apa yang tengah hinggap dalam fikiran Vanda yang jelas sejauh ini saya tetap berfikiran positif tentunya. Saya yakin seyakin yakinnya ini bukan perihal Nabila atau hal yang pernah saya lakukan di Jakarta saat malam hujan itu. Sesampai di sebuah caffe lesehan yang bisa di bilang cukup berkelas tapi sederhana. Sebab harga sangat bersahabat namun tempat bak golongan pejabat. Maka duduklah kami berdua usai memesan menu dan perbincangan ini pun saya mulai lebih dulu sebab saya ingin tau hal apa yang membuat moodnya hari ini sedikit buruk di depan saya.
yank, kok kayanya masih males gitu ?" tanyaku penuh harap.
ya emang lagi males sih yank . . .hff sambil menghela nafas ia membuang muka.
iya malesnya kenapa kok tumben banget ga kayak biasanya ?" masih saja perasaan ini di rundung kebingungan.
ya males sama kondisinya aja . . dengan asyik bermain hape dia sama sekali tak menghiraukan saya.
yank kalo ada hal yang salah tlong kamu ngomong ! sedikit bentakku agar saya tau hal apa yang tengah terjadi.
ga ada yang salah ! kamu tuh kalo ngmong gausah bentak juga ngapa sih ! ia pun mulai ikutan naik darah rupanya.
ya kamu ga biasanya gini makanya aku bingung ini kamu kenapa ! masih dengan nada yang keras saya berusaha menahan amarah saya yang entah bingung mau saya buang kemana.
kamu itu yang kenapa !! gausah pke bentak napa sama cewek !! ia tak mau kalah maka naiklah pitam itu setinggi leher.
aku ga ngerti sama kamu hari ini, jujur aja, rasanya aku kaya lagi ga jalan sama pacarku. Kamu itu rasanya asing di mataku. Ga tau apa yg buat kmu hari ini bisa jadi aneh yg jelas aku ga suka !!
klo aku bukan pacar kamu trs aku apa !! aku selingkuhan kamu gitu !! maksud kamu bilang kaya gitu tuh apa ha !!!!
Sudah lah jangan di lanjutkan lagi, pembicaraan saat itu teramat tak sopan untuk saya ekspose di sini. Saya tak ingin orang yang saya sayangi terlihat buruk di mata para reader. Sebagai laki laki saya masih sanggup bersabar sampai sejauh ini dan saha tahan itu semua beban di hati yang rasanya sungguh lebih berat dari tugas akir skripsi. Maaf jika saya di sini terkesan membela Jovanda, memang sebab saya tak ingin image tentang dia berubah sedikit pun menjadi buruk meski ini hanya sebuah cerita masa lalu.
Singkat cerita kami justru bertengkar hebat di caffe yang awalnya sebagai tempat untuk memadu kasih berubah menjadi memadu amarah. Pitam miliknya juga enggan turun, amarah ini pun juga tak henti hentinya untuk terus bergejolak dan memaksa saya beranjak dari caffe tersebut dan meninggalkannya, sebab saya sudah tidak tahan dengan semua keanehan yang terjadi pada Jovanda. Dengan bertumpu tanah dimana saya berpijak dan hujan sebagai atapnya, saya berjalan menyusuri rinai hujan yang kala itu mulai reda namun dengan setianya masih membasahi tubuh ini hingga kedinginan.
Yank kamu jangan kaya anak kecil gini !! turun Jovanda dari dalam mobil dengan membawa payung.
oke kamu bilang aku kaya anak kecil, ini emang caraku untuk nylsein masalahku sendiri ! dingin itu rupanya masih belum mampu menembus dinding hati yang masih terbakar amarah.
maaf aku ga tau kenapa tiba tiba aja tadi aku rasanya males banget ketemu kamu, aku ga tau kenapa. Makanya aku Cuma bisa marah dan aku bingung mau ngmong apa hanya dengan penjelasan itu rasanya telinga ini mulai menangkap suara Joavanda. Ya, ini Jovandaku ia telah kembali.
terus kapan kamu mulai ngrasa kaya gini, aku jauh lebih bingung yank kalo kamu tiba2 aja berubah ga jelas kaya tadi. Aku bner2 kaya ga ngenal kamu yang tadi. Aku bisa ngrasain perubahan sekecil apapun itu dari kamu. Sebab aku bner bner udah sayang kamu. Meskipun kita jadian baru enam bulan, tapi rasa sayangku ga akan pernah habis buat kamu seumur hidup ! dengan menggenggam erat tangan Jovanda, saya mencoba menyakinkannya bahwa jangan sampai hal ini terulang kembali sebab saya terlanjur menyayanginya. iya yank, maafin aku . . .
maaf . . . maafin aku . . . . Pelukan itu terasa hangat menembus relung hati seketika amarah itu hilang entah kemana. Dinginnya hujan tak lagi kurasa, sebab tubuh ini masih bersatu dengan Jovanda. Rasa kasih sayangnya dapat saya rasakan mengalir deras di setiap laju darahnya. Ya, ini cari kami merasakan satu sama lain. Hanyut lah kami dalam rinai hujan yang masih setia membuat kami setengah basah dengan payung yang kini menjadi atap di atas pegangan tangan Jovanda. Dengan perasaan haru kami beranjak pergi, saling memaafkan dan berharap semua ini akan baik baik saja. ya, semoga akan tetap baik baik saja sampai kapanpun.
Multi Quote Quote View Single Post
.. Live to Love .. #True Story #704
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 24-10-2013 06:10
Chapter 58. Aku tak mau kehilanganmu
Di semester dua ini boleh saya beritaukan sedikit bahwasanya kini mahasiswa sosiologi yang telah beranjak dari semester satu, memiliki kebebasan dalam memilih matakulaih serta kelas dengan jam yang berbeda beda. Maka tentunya dengan adanya sistem seperti ini banyak mahasiswa yang kini tak lagi satu kelas dengan teman temanya di beberapa mata kuliah yang berbeda. Maka siang itu yang awalnya panas, kini berubah menjadi mendung. Pertanda hujan akan turun, maka saya lebih asyik menanti sang air turun sambil nongkrong di kantin bersama anak anak dengan sesekali menyedot capucino hangat. Tentu ini gaya anak kuliahan yang hingga saat ini masih terus berlanjut.
Tengah asyik menatap langit yang kala itu hujan mulai turun satu persatu tiba tiba saja Jovanda datang di tengah keramaian kantin bersama beberapa teman teman saya satu kelas yang kala itu tengah usai perkuliahannya. Dengan perasaan binguung karena kedatangan Jovanda maka saya duduk di sebelah pintu keluar agar mendapat posisi paling ujung dan bisa berdua dengan dia. Untuk saat ini saya rasa tak apa, sebab pastinya bakal bnyak mahasiswa yang tak banyak berkeliaran karena tertahan hujan. Berdua lah diri ini di tepi pintu keluar dengan berteman beberapa teman saya. da apa yank, tumben banget mau nyamperin gini, ini lagi rame lho tanyaku sedikit takut tapi kusembunyikan perasaan gembira itu.
ng . . gak papa sih, pengen ketemu kamu aja kok yank dengan lembut ia berucap seperti biasanya.
kalo ketauan anak anak yang laen gimana coba masih lirik kanan kiri saya mencoba memastikan.
ya biar aja tau yank mw kemana arah hubungan kita mata itu hanyut dalam rintik hujan yang perlahan membawa pelan hatinya pergi.
owh gitu, jadi dah siap go publik nih. Oke, q juga udah siap kok. Hehehe
Sama sekali tak ada firasat apapun saat itu akan apa yang terjadi pada saya atau kami. Masih berlokasi di kantin entah apa yang membuat satu persatu teman saya pergi meninggalkan saya di kantin itu sendirian berdua dengan Jovanda. Maka jelaslah di kantin itu hanya ada saya dan Jovanda sebagai pelanggannya. Rasa was was ini tentunya semakin naik menjadi gelisah jika seseorang mengetahui bahwa saya tengah berduaan dengan Joavanda. Maka seseorang yang saya takutkan itu sebenarnya tidak lain tidak bukan adalah Nabila.
yank, aku pengen ngomong sesuatu ke kamu . . . dengan memulai pembicaraan terlebih dahulu Jovanda berkata.
oh iya yank apa, ngmong aja jawabku dengan santainya.
aku bingung sama hubungan kita yank . . lagi lagi mata itu kosong entah kemana perginya.
bingung gimana yank maksudnya, aku juga makin bingung sama maksud kamu di buat penasaran saja diri ini.
ya hubungan kita ntar mau di bawa kemana, apa kamu yakin bakal bisa bersanding terus sama aku . . ia terasa ragu akan segala ucapan yang dulu pernah saya ucapkan untuk menguatkannya.
ya kan udah pernah kita bahas yank, klo lulus nanti insyaAllah aku bkal ngadep papah kamu dengan singkatnya saya mengingatkan itu Jovanda.
ya iku inget klo hal itu, cuman aku ga yakin yank kalo kita bakal bisa bakal lanjut lagi . . dengan bernada rendah ia mulai ragu kehilangan arah.
bentar bentar, kamu ini kenapa lagi yank kok jadi aneh gini ?" dengan perasaan heran saya tanya itu Jovanda.
aku mulai ragu sama hubungan kita, aku udah putus asa buat nerusin ini semua ! ia mulai berbicara dengan sedikit keras.
loh masalahnya apa ?" kok tiba tiba kamu ngmong kya gitu. Bukannya sjauh ini kita gada masalah apa apa sih yank ?" masih dengan perasaan tidak percaya saya coba pastikan itu perkataan Jovanda.
aku dah males nglanjutin hubungan ini sama kamu, aku ngrasa lebih yakin sama seseorang yang udah aku tinggalin !!
Perkataan itu teramat sangat menusuk relung hati, amarah ini bergejolak hingga ke ubun ubun jadinya. Tangan ini geram serasa ingin membanting meja. Namun sabar, saya masih bisa tahan amarah itu. Saya tak ingin membentak yang membuat dia semakin enggan dengan saya. Sungguhpun saya merasa aneh dengan ini Jovanda yang sesekali berubah jadi romantis, kemudian berubah menjadi jutek akir akir ini. semenjak kejadian hujan di caffe beberapa hari yang lalu saya jelas merasakannya. Padahal sebelumnya hubungan ini terasa baik baik saja dan bahkan kami sebenarnya sempat membahas acara tunangan jika sudah lulus nanti. Tapi apa ?" kini yang terjadi justru ia tengah teringat mantannya. Lelaki mana yang tak marah dengan kondisi seperti ini. dengan hati yang terbakar teramat sangat perih, saya tanya itu mau dia sekarang apa.
kamu mikirin Derry sekarang ?" tanyaku masih mencoba menahan amarah.
ng . . . . dia hanya terdiam dan sesekali melepaskan pandangannya dari tatapan mata saya.
kalo iya bilang aja, kita bicarain ini baek baek, pasti ada solusinya dengan berusaha tenang saya tanya itu pada Jovanda.
aku nyesel udah ninggalin Derry, aku masih sayang sama dia . . .
Hujan saat itu memang tengah turun lebat, namun taukah sodara bahwa bukan hanya halilintar di langit yang tengah getolnya menyambar awan di sana sini, tapi hati ini rasanya juga seperti tersambar petir saat itu. Saya hanya bisa menutup mata meraasakan pedihnya ucapan Jovanda yang teramat sangat menusuk perasaan saya. Entah reaksi apa yang ini saya rasakan sepertinya untuk sekedar menghirup nafas saja terasa amat berat. Dada ini terasa penuh dengan segala rasa sakit yang tak terbendung lagi. Mata ini terlihat berkaca ingin meramaikan suasana hujan juga saat itu. Namun sebagai lelaki saya ingin terlihat tegar di depan jovanda walau sodara tau ini teramat sangat perih untuk saya rasakan sendiri.
yaudah klo kamu masih sayang sama Deri, aku bisa kasih kamu waktu buat nenangin diri. Mungkin pikiran kamu bisa berubah, dan aku bisa tunggu itu.
Jangan buru buru buat ambil keputusan sebab aku ga akan beri kesempatan dua kali kalo kamu udah salah gunainnya itu kata kata terakir yang bisa saya ucap sebelum diri ini kehilangan sosoknya untuk sementara.
Tengah pikiran ini terasa sangat berkecamuk, saya hanya bisa menatap langit mendung dengan rintik hujan yang mulai tengah berhenti. Masih mata ini menatap kedapan dengan pandangan kosong saya memperhatikan seseorang. Lambat laun seseorang yang saya perhatikan itu semakin dekat dan kian mendekat. Kerena pikiran ini masih terbayang tentang hubungan yang sudah tak jelas arah tujuannya, maka maklum adanya jika respon saya sangat lambat untuk menyadari sosok seseorang tersebut yang kini bermuka merah padam seperti orang yang sedang marah besar. Maka setelah alam bawah sadar ini menyadari bahwa yang berdiri di depan saya, adalah sosok Nabila dengan mata berkaca kaca seolah ingin menghabisi saya saat itu.
Tuhan, mengapa engkau takdirkan hari ini berjalan begitu berat adanya. Satu masalah belum usai saya selesaikan kenapa harus bertemu dengan Nabila adanya. Maka hal yang paling saya takutkan pun terjadi, ya, mulai diri sini kita akan berbicara tentang masalah yang tak kunjung kunjung selesai hingga pertengahan semester tiga.
Last edited by: rakhaprilio 2013-10-24T11:04:42+07:00 Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #738
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 25-10-2013 13:27
Chapter 59. Seperti Mimpi
Kejadian hari ini masih bersetting di kantin dekat fakultas dengan sikon yang makin rumit dan kompleks. Bagaimana cara tuhan saat itu untuk menghancurkan hubungan saya dengan Jovanda tidak akan pernah saya lupa, begitu juga dengan kedatangan Nabila yang membuat suasana makin bertambah runyam. Belum hati ini untuk berhenti menenagkan diri, masalah lain datang menghampiri. Sungguh pun tak sanggup untuk berkata saya saat itu tengah bingung atas apa yang saya raskan dan saya hadapi. Bayangkan saya sodara, dua masalah itu datang secara bersamaan di waktu yang sama dan berada di depan mata. Maka mau tak mau saya harus selesaikan ini satu persatu dan mencari jalan keluarnya agar semua ini tak hancur berkeping keeping. Ya, hanya itu yang bisa saya lakukan.
Rakha . . !!!!!!! bentak Nabila di depan kantin tempat saya berteduh dari rintik hujan.
da apa Bil ?" dengan wajah penuh dosa saya menghampiri itu Nabila dan untuk sesaat meninggalkan Jovanda.
Lo ngapain berduaan di situ sama Jovanda !!! pukul Bila di dada bidang milikku.
dengerin gw dulu BiL, gw mau jelasin sesuatu sama lo ! dengan menahan tangan Nabila saya mencoba untuk berucap kata.
apa !! ini kayanya uda jelas banget Kha, apa yang di omongin anak2 itu ternyata bener. Pantesan aja abis dari Jakarta lo ngejauhin gw trus jaga jarak. Gw itu ngrasa Kha !! dengan mata merah padam menahan sesuatu ia berucap dengan beratnya.
bukan gitu maksud gw Bil, gw gada maksud buat ngejauhin lo, gw nunggu waktu yang tepat buat ngomongin ini, tentunya itu k loe. Bukannya gw nymebunyiin atau gimana. Gw takut saat itu lo belum siap ! belaku agar dia mau mengerti.
apa lo pikir dengan begini gw bisa siap ngadepin kenyataan macem gini Haaaa !!!! apa lo pikir ini waktu yang tepat buat nyakitin gw ?"!!! lo pasti tau Kha, lo tau tentang perasaan gw k loe gimana. Dari rangga gw belajar buat sayang sama lo. Tapi apa ?"!!! lo ternyata udah jalan sama Jovanda kan, iya kan !!! ngomong Kha !!!!!!!!!!! penuh dengan cacaian dan makian diri ini habis di depan Nabila.
iya gw udah jadian sama dia. Maaf kalo gw nyakitin loe, tapi emang gni sikonnya Bil. Gw terlanjur jalan sama dia dang w juga bingung gmna harus ngmongnya ke loe . . . dengan wajah penuh dosa saya berucap agar dia mau untuk sedikit mengerti.
kenapa lo ga bilang dari awal awal sama gw !!! sekarang setelah gw bisa sayang sama lo tanpa baying baying rangga, lo malah nyakitin gw dengan cara kya gini. Gw benci sama lo Kha, GUE BENCI SAMA LOE !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! menangis di depanku adalah hal biasa yang sering di lakukan Nabila sejak kita pertama kenal. Maka menangis saat itu adalah pilihan terbaiknya.
gw ga mau kehilangan loe, atau pun Jovanda. Gw jg udah sayang sama dia Bil. Gw udah anggep lo kaya adek gw sendiri. Gw harap lo ngerti keadaan gw yang kaya gini, gw mohon lo jangan pergi Bil, lo satu satunya yang bisa gw anggep kaya adek gw sendiri karena masih ada Jovanda di belakang saya, maka saya pun tak berani untuk menyentuh Nabila sedikit pun.
sakit Kha, sakiiiiit bangeeet rasanya, gw udah sayang sama orang yang sepertinya salah. Kalo harus jadi adek lo, gw ga sanggup kha, terlalu sakit gw buat bersanding sama loe. Lo ga tau gimana perihnya saat kita bersama orang yang kita sayangin tapi kita Cuma di anggep sodara, GAK LEBIH !!
gw lagi ada masalah juga sama Jovan, bntar Bil, gw bingung ini mau nylesein yang mana dulu lo dateng juga tiba tiba. Intinya gw ga mau kehilangan loe atau pun dia !! dengan sedikit menyakinkannya, saya berucap dengan nada tinggi.
Pilihan itu satu kha, lo ga bisa milikin gw atau dia di saat yang bersamaan. Karena gw tau hati loe itu Cuma satu dan ga bakal bisa lo bagi sama siapapun !!! gw ga maksa lo buat milih gw Kha, karena gw tau, apa yang harus gw lakuin saat ini dengan hubungan kita.
Masih hanyut dalam peliknya masalah yang saya hadapi, Nabila memberikan pengertian bahwa pilihan itu hanya ada satu jawabnya. Mungkin yang ia maksud adalah dengan memilih dirinya atau Jovanda. Tapi bagaimana bisa di kondisi yang seperti ini saya harus memilih di antara keduanya, saya hanya terpaku melihat Nabila yang bersimbah air mata di depan saya menggantikan air hujan. Maka dalam keheningan yang mulai saya rasa, mata ini mulai mendapati sosoknya kian jauh pergi meninggalkan saya. Tidak ada kata terakir atau kata perpisahan, dia pergi begitu saja. dan saya, hanya termangu menyaksikannya pergi tanpa menahan langkahnya untuk sesaat atau sekedar memanggil namanya untuk berteriak. Ya. Kini dia telah pergi, Entah pergi sampai kapan di kehidupan saya . . .
Pikiran ini belum habis habisnya memikirkan perasaan Nabila yang telah jauh pergi meninggalkan saya. Hanya diam berdiri termenung menyaksikannya pergi, maka untuk saat ini saya sadar, masalah saya dengan Jovanda belum usai. Banyak hal yang harus saya bahas dan saya selesaikan sebelum semuanya berubah hancur seperti Nabila. Semoga saja hubungan ini masih bisa di selamatkan, . .
Semoga saja . . . Nabila akirnya tau kan tentang hubungan kita tanya Jovanda dengan tatapan yang sinis.
ya mau gimana lagi, ini udah resikonya. pasti bkal ada hati yang sakit klo sikonnya kaya gini tuturku masih terbayang dengan Nabila.
apa kamu tega ngliat dia sakit kaya gitu, dia itu sayang banget sama kamu. Beda sama aku entah ini apa yang di maksud dengan Jovanda.
maksud kamu gimana, kalo dia sayang trus kamu sekarang ga sayang sama aku gitu ! perlahan emosi itu mulai hinggap mesra di pundakku.
iya ! aku dah ga sayang sama kamu, gausah kasih aku waktu buat mikir. Karena sebenernya itu ga bakal ngrubah apapun. Bahwasanya aku justru pingin balikan sama Deri.
kenapa kamu justri bilang pingin balikan sama Deri di saat kaya gini, apa kamu ga mikir udah sejauh mana hubungan kita buat aku perjuangin dari anak anak sampai detik ini "!!
aku tertekan sama kondisi pacaran model gini, sekarang yang aku rasain itu Deri selalu ada di benakku. Perasaan ini tiba tiba aja muncul gitu aja. Aku masih sayang sama Deri.
ya tapi ga bisa sebelah pihak gini kamu mintanya !!! bentakan itu akirnya keluar dari bibir ini yang sedari tadi menahan dan terus menahan.
aku dah ga mau nglanjutin ini Kha, lebih baik kita PUTUS AJA !!! dengan berkata sangat kasar ia benar benar serius ingin meninggalkanku.
kalo kamu yakin emang mau ninggalin aku saat ini, aku ga bakal kasih kesempatan kedua buat kamu. Pikir itu baik baik !! dengan tegas maka saya pastikan keinginannya untuk terakir kalinya.
udah lah, simpen waktu kamu buat nenangin Nabila, dia lebih butuh kamu saat ini. dan tekadku udah bulat, kita SMAPAI SINI aja . . . .
Berulang kali saya pastikan apakah dia benar benar serius dengan keputusannya, namun nampaknya kali ini bukan sekedar main main. Perlahan dia mulai berjalan memunggungiku, pelan tapi pasti dirinya hilang bersama kerumunan mahasiswa yang sore itu telah banyak berlalu lalang di sekitar kantin dekat fakultas. Pikiran ini masih kosong, masih belum percaya tentang apa yang baru saja terjadi. Semua berlangsung begitu cepat tanpa saya sadari. Dalam sekejap saya kehilangan dua orang yang saya sayangi sekaligus. Sangat mustahil jika saat ini saya harus berbaik hati kepada Nabila, sebab atas keputusannya sendiri Nabila juga telah meninggalkan saya sama seperti bagaimana Jovanda lakukan. Dan kesendirian itu telah bersemi di hati yang kini mulai mersakan perihnya rasa sakit secara bersamaan. Entah siapa pengisi kesendirian hati ini yang mungkin sekiranya dapat mengobati atau menghibur, yang jelas saya hanyut dalam peliknya masalah di sore hari itu yang seperti mimpi.
Multi Quote Quote View Single Post
.. Live to Love .. #True Story #740
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 25-10-2013 13:40
Chapter 60. Seperti Kenyataan Sayang bangun
yank . . ayok bangun . . . Kepala ini terasa pusing hebat untuk menangkap lemahnya suara itu yang terdengar samar samar di telingaku. Siapa gerangan pagi pagi begini ada seseorang yang memanggil saya dengan sebutan sayang di tengah tidur yang memaksakau untuk beranjak bangun. Di elusnya kepala yang masih berat ini, di sandarkan di atas pahanya dan terasa sangat nyaman untuk sekedar melepas rasa pusing. Sebentar saya amati ternyata itu Jovanda. Ya, kekasihku datang padaku untuk membangunkanku dari tidur dengan mesranya. Senyum itu menghiasi atap kamarku dengan manisnya dan sesekali ia mengusap rambutku dan kami sempat mengobrol untuk beberapa saat sebelum hal itu terjadi.
sayang ayok bangun, aku mau ngomong sesuatu . . dengan amat lembut ia berucap seolah ini adalah Jovanda yang pernah saya miliki.
iya yank, mau ngomong apa ?" karena masih belum sadar maka saya jawab saja itu ajakan Jovanda yang ingin membicarakan sesuatu.
aku minta maaf atas kejadian kemarin . . dengan erat tangan ini di genggamnya dan terasa dingin.
kejadian kemarin . . ?" respon saya teramat sangat lambat untuk mengingat kejadian pedih di hari kemarin.
sebelumnya maaf kalo kamu harus ngrasain rasa sakit yang mungkin kamu gak sanggup untuk nerimanya. Tapi kemarin itu bukan aku yank, itu bukan mauku. Kamu pastinya tau aku ga bakal nglepas orang yang udah aku pilih sebagai pendaping hidupku. Lewat ini aku pingin minta tolong sama kamu, aku mohon wajah itu berubah menjadi sangat takut dan tak dapat saya ekspresikan dengan kata kata lagi.
minta tolong apa yank ?" rasanya kepala ini sudah mulai sadar untuk merespon setiap perkataannya.
tolong rebut aku dari Deri, selametin aku dari kejadian ini. aku ga mau hidup sama dia. Aku Cuma butuh kamu. Kalo kamu udah sadar pada waktunya, cepet selametin aku sebelum terlambat wajah itu sunggu amat berharap cemas akan bantuanku.
kalo aku udah sadar ?" bukannya sekarang aku udah . . . .
Jantung ini berdegup begitu kencang, pusing ini tiba tiba menyerang hebat lagi di kepalaku. Dada ini terasa amat sesak untuk bernafas, selimut di sekitarku ku tarik kuat kuat pertanda saya merasakan rasa sakit teramat sangat sakit. Serasa mau pecah saja ini kepala, maka dengan satu hirupan udara yang amat dalam saya bangkit dari tidur. Dan benar saja, yang saya lihat tadi tidak lebih dari sekedar bunga tidur. Atau lebih tepatnya ini hanya, Mimpi . . .
Ya, Saya bermimpi. Terasa kacau hari hari saya saat ini, mata ini terasa berat untuk memandang, sedangkan pola hidup saya menjadi kacau semenjak hari kemarin kehilangan Jovanda. Masih tidak peraya dengan keadaan yang tengah saya alami, saya coba pandang itu jarum jam kuat kuat untuk memastikan ini bukan mimpi lagi. Tidak berhenti sampai di situ, saya coba cek hape dan benar adanya ini adalah hari sesudah dimana saya di tinggal oleh Jovanda. Dengan berjalan sempoyongan dan beberapa kali terjatuh sebab tubuh ini kehilangan keseimbangan, maka saya mencoba duduk bersandar di teras depan sambil menghirup udara segar yang dapat merefresh otak saya untuk berfikir.
Apa apaan ini maksudnya, kemarin dia memilih untuk putus dengan saya, sedangkan hari ini seenaknya saja dia masuk dalam mimpi dibawah alam sadar dan mencoba untuk menjelaskan sesuatu. Yang kemudian setelah saya ingat apa saja percakapan saya dengan dia, intinya dia ingin minta tolong dan di selamatkan. Tapi sebentar, di selamatkan dari apa coba, bukannya dia kemarin dengan jelasnya berkata bahwa ingin balikan dengan Deri. Masih sibuk saya berfikir ini mana yang mimpi mana yang nyata maka kepala saya kembali pusing, dan segala hal tentang Jovanda coba saya lupakan dan tidak di ingat ingat lagi. Termasuk mimpi barusan yang bisa merusak otak saya jika di ingat kembali.
Masih berusaha untuk move on, saya segera mandi dan bersiap siap sebab sebentar lagi ada jadwal perkuliahan. Namun setelah di ingat kembali, jadwal kuliah hari ini adalah satu kelas dengan Jovanda. Siap kah saya untuk memandang wajahnya yang kini bukan lagi menjadi milik saya ?" beberapa kali hati ini lebih memilih untuk tidur saja di kosan atau bermain mencari kesibukan, tapi logika ini tidak. Dia memaksa saya untuk tetap masuk sebab hari ini adalah mata kuliah wajib yang tidak boleh saya tinggalkan. Maka dengan perasaan berat hati, saya segera berangkat saja dan menuju ke kampus.
Sesampai di parkiran, hati ini terasa deg degan. Entah apa yang membuat degup jantung saya menjadi tidak aturan seperti ini, yang jelas saya gemetaran untuk sekedar masuk ke dalam gedung. Baru saja memparkir motor, saya berjalan beberapa langkah menuju arah gedung. Dan tau kah sodara apa yang tengah saya lihat saat itu ?"
Jovanda turun dari mobil Deri dengan cipika cipiki tepat di depan mata saya. Ya, TEPAT DI DEPAN MATA SAYA !!!
TEPAT SEKALI SODARA !!! DAN INI BUKAN MIMPI !!! INI KENYATAAN !!!
Remuk jantung ini, hancur berkeping keeping perasaan ini. sesaat sesak nafas ini untuk bernafas. Ya, ini adalah kondisi yang bisa saya gambarkan betapa saya berat menanggung penderitaan yang baru di mulai perjalanannya. Dan baru hari ini saja, saya sungguh ingin menangis bersujud memohon kepada tuhan yang maha kuasa untuk ambil saja ini nyawa saya lebih cepat akan terasa lebih baik. Namun jangan siksa saya dengan hal seperti tadi. Kelhilangan dia saja sudah lebih dari cukup untuk membuat hidup saya kacau. Apa lagi jika saya harus di siksa seperti ini, maka saya lebih memilih mati.
Usai melihatnya bermesraan dengan Deri, saya coba beranikan diri untuk tetap masuk perkuliahan sebab sebenar benarnya mata kuliah ini tidak dapat saya tinggal sekali saja. maka dengan langkah tertatih dan menunggu Jovanda lenyap dari pandangan, saya baru berjalan dengan tegap meski kaki ini sesekali ingin beranjak kembali dan lebih memilih meninggalkan itu yang namanya perkuliahan. Masih berjalan mengarungi anak tangga, tiba tiba saja seseorang menyapaku dari belakang dengan amat sakitnya perkataan itu menusuk jantungku.
gimana rasanya liat Jovan balikan sama Deri ?" sakit gak ?" hahahaha . . tawa Nonik sungguh pun terdengar seperti setan baru keluar dari rahim Neraka.
sebenernya gw pingin buat lo ama dia putus sih Kha sejak awal. Cuman sebelum gw nglakuin itu kok tumben banget Jovan malah mutusin lo dluan. Yah, jadi ga seneng deh gw ngliatnya, huff jika tangan ini waktu itu membawa batu bata di genggaman tangan saya, maka sudah jelas hukumnya bakal saya tampol itu muka setan biar ngomongnya tidak ngawur seenak udelnya saja.
udah Non, gw lagi Bt banget hari ini. jangan buat gw lepas kendali ya dengan maha sabarnya saya mencoba meredam amarah di tengah ejekan Nonik.
lah lo marah gitu belom, belom. Yaudah ga jadi gw kasih tau kha, dadaaaaaaah !!! dengan berlari lebih dulu Nonik pergi meninggalkanku yang masih berjalan dengan tertatih menyusuri anak tangga.
Sesampai di kelas, semua mahasiswa sudah berdesak desakan untuk memilih tempat duduk. Hanya saya yang saat itu tengah terlambat untuk memilih tempat duduk. Sebelum dosen datang untuk mengajar, maka segera saya cari mana bangku yang masih kosong sekiranya bisa untuk saya duduki. Setelah mendapati bangku paling belakang sendiri dekat dengan jandela ternyata masih ada bangku kosong. Baiklah saya coba untuk duduk di situ saja, beruntung meski terlambat saya masih dapat tempat duduk. Namun perasaan ini tiba tiba berubah tak enak ketika kucium bau parfum yang sungguhpun sangat familiar di hidung saya, taukah parfum siapa itu sodara ?" Itu bau parfum Jovanda yang ternyata dia duduk tepat berada satu sof di depanku.
Dapat tempat duduk sih ya emang dapat, tapi ga gini juga pikirku. Lantas apa yang terjadi dengan situasi seperti ini ?" haruskan saya loncat dari jendela, atau saya duduk lesehan depan papan tulis, atau mungkin bisa jadi saya duduk di sebelah dosen. Ketahuilah sodara bahwa semua hal yang telah saya sebut tadi semata mata untuk menjauhi jarak Jovanda duduk dengan saya. Sebab hanya dengan mencium bau parfumnya saja bisa membuat saya sesak nafas. Bukan karena baunya seperti emak emak pasar senen, tapi bau itu menyimpan kenangan yang pernah saya lalui dengan dia. Bayangkan saja jika sodara berada di posisi saya, tentu sakit bukan.
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #796
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 28-10-2013 09:26
Chapter 61. Roti Selai Kacang Rasa Tai Ayam
Kelas itu terasa sesak, namun lebih sesak lagi ya perasaan saya ini. bagaimana tidak, di depan saya duduk seseorang yang dulu pernah mengisi hari hari saya sebelumnya. Dan kini apa, saya hanya bisa memandang punggung itu tanpa lagi sanggup memeluknya dari belakang. Sudah lah, jalani saja, tetap move on dan terus bersemangat, gumamku dalam hati. Tengah dosen asyik menjelaskan, perhatian saya tentunya tidak dapat lepas dari Jovanda. Setiap gerak geriknya telah terekam oleh mata ini, begitu juga ketika ia tengah asyik BBM an dengan Dery, saya pun tau dan itu justru terasa seperti sebilah pisau yang mendarat pelan di punggung saya alias di tusuk dari belakang namun maaf, ini bukan tusbol seperti punya Stevy. Bahkan jika boleh saya berandai andai, mungkin ini rasa sakit jauh lebih perih ketimbang tusbol milik Stevy.
Muak dengan kondisi seperti ini, saya segera mencari dimana absen berada. Pasalnya saya ingin kabur dari kelas dengan absen terisi penuh alias tidak alpha. Bisa kah hal itu di lakukan, tentu bisa jika ini Rakha yang punya. Oke absen sudah berada di tangan saya, lekas saya isi itu tanda tangan bak artis tenar namun tak jauh seperti cakaran ayam. Maklum, masih maba sodara. usai absen terisi penuh, maka saya izin ke belakang pada dosen bersamaan dengan rekan yang lain. Jadi tentu perhatian dosen akan terbagi antara dua mahasiswa yang tengah keluar secara bersamaan pada tengah jam mata kuliah. Dan pasti mind set yang terekam oleh dosen adalah ketika mahasiswa itu keluar secara bersamaan pastilah akan kembali secara bersamaan juga. Namun di sini saya tidak kembali, melainkan saya bablas keluar menunggu di sebelah kelas untuk menanti tas yang di jatuhkan oleh sang teman. Perihal keberadaan saya, pastilah dosen mengira saya sudah kembali bersama rekan saya yang saat itu telah kembali ke dalam kelas.
Dengan suksesnya saya keluar kelas, saya sudah masa bodoh itu dengan mata kuliah yang penting absen penuh dulu. Masalah ilmu, belakangan saja lah. Daripada di kelas saya justru tersiksa sebab kondisinya tak jauh beda dengan neraka menurut saya. Lekas menyalakan motor, tiba tiba saja Amelia memanggilku dari arah kantin yang saat itu ia tengah sarapan. Tepat sekali pikirku, di saat ngabur seperti ini saya bertemu dengan murid semata wayang saya. Maka datang lah Amelia menghampiri saya sebab acara makannya telah usai bersama teman temannya yang ternyata saat itu ia memang sedang ada perlu di fakultas saya. Karena ini moment kebetulan yang terbilang cemerlang, maka saya ajak saja itu gadis untuk sekedar melepas penat.
Baru kuliah Kha ?" ehm . . sapa Amel sambil mematikan nyala motorku.
oh iya, baru aja ngabur. Eh maksudku baru selesai. Kamu ngpain di sini ?" tumben ?" tanyaku sedikit keheranan.
ini baru nyari data tentang sosial dari kenalan kakak tingkatku di FISIP, trus ini kamu mau kemana ?" Amel pun balik bertanya.
kemana ?" ga tau juga sih. Mau balik ke kosan males. Mau keluar juga gada temen. Hadeee keluhku pada Amelia.
mau jalan jalan kah ?" atau ngopi dulu ?" enak nih mumpung masih pagi tawar Amel padaku.
kemana ?" bingung aku Mel, serah kamu aja dah jawabku pasrah padanya.
yaudah jalan aja dulu, aku tau caffe yang cocok buat kamu seraya Amel menaiki motor saya dan menyuruh untuk segera bergegas.
Pikiran ini sebenarnya masih memikirkan Jovanda. Tapi ini kenyataannya, gadis yang tengah saya bonceng adalah Amelia. Sungguh kontras pikirku, tapi mau bagaimana lagi, mungkin ini yang di rasakan setiap jombloan yang tengah berusaha untuk move on. Akirnya saya sampai di sebuah caf" dekat dengan daerah stasiun kota. Suasananya amat sangat nyaman, dengan kicau burung kenari dan udara yang masih sejuk di tambah sepinya jalanan itu dari lalu lalang kendaraan bermotor membuat pikiran saya tenang untuk sementara dan bisa melupakan Jovanda dalam suasana damai ini.
pesen apa Kha ?" tanya Amel memecah lamunanku. owh, kopi susu aja jawabku reflek.
aku liat kamu kaya orang stres gitu, apa ga mau coba hot chocolate ?" di caf" ini hot chocolatenya recomanded loh ! tawar Amelia dengan semangatnya.
emang apa kaitannya orang stres ama hot Chocolate Mel ?" saya masih belum Ngeh dengan maksud Amelia.
kalo orang lagi galau atau stres gitu tuh paling nyaman minum coklat Kha. Itu bisa bantu ngurangin rasa stres. Ya aku ga bisa jelsin secara ilmiahnya sih, tapi yang jelas gitu. Aku sering nyoba juga kok. Bneran deh dengan gayanya yang Khas ia mencoba meyakinkanku.
ah yaudah deh, ngikut kamu aja Mel jawabku sambil duduk lesehan di tepi pagar lantai dua pada caffe itu.
Maka Amel pun pergi mengantar pesanan usai kami memesan minuman masing masing dengan snack roti selai kacang. Diri ini hanya bisa menatap awan di pagi itu dengan udara sepoi sepoi yang mengalir lembut melewati pori pori tangan ini. di tambah suara kicau burung kenari yang benar benar bisa meningkatkan mood ke level yang lebih baik. Ya, sekarang saya merasa jauh lebih baik dari pada di kelas sebelummnya. Usai mengantar pesanan, maka Amelia pun datang menghampiri saya dengan gayanya yang teramat centil dan sanggup untuk menghibur saya.
Cii, Ciie . . . Mr. Galau lagi bengong ngliatin awan nih. Hahahaha ejek Amel sambil duduk bersila menyandingku.
kamu ini baru jadi murid udah sotoy gini Mel, hadeee pandangku beralih pada paras Amelia.
abisnya dari tadi aku liat itu mata kamu kayanya kosong terus sih ujar Amel mencurigaiku.
emang mataku mau di isi apa ?" aquarium yang ada ikannya gitu biar keliatan idup ?" jawabku asal.
ya ga gitu pak guru, kan orang lagi stres ama yang enggak itu bisa di bedain pak tutur Amel seolah saya ini guru resminya.


Live To Love Season A Karya Rakhaprilio di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

trus aku keliatan gimana sekarang ?" tanyaku serius padanya.
kaya orang galau sih jawab Amel dengan cekatan. emang kamu tau masalahnya apa ?" tanyaku makin mendalam.
gak tau lah, orang kamu ndak cerita gitu juga lo Kha. Kan aku Cuma bisa nebak kamu lagi fine atao enggak. Udah itu aja, jadi klo kamu emang lagi punya masalah, ya itu yang musti kamu share sama aku ujar Amel dengan simplenya.
status kita lagi sama jawabku sedikit ketus. maksudnya ?" tanya Amel kebingungan.
status hubungan kamu sekarang apa ?" saya coba ingatkan itu status dia. owh, aku jomblo Kha jawabnya sambil melirik ke atas langit. ya gitu, aku sekarang sama kaya kamu jawabku santai.
lah ga mungkin, bo ong nih kamu ya !! sunguh itu gadis belum percaya terhadap kejombloan saya.
ga percaya ya udah jawabku sambil lalu menggigit roti yang saat itu baru datang beserta minumannya.
Tengah asyik saya melahap ini roti di mulut saya, rasanya ada yang aneh. Rasanya roti ini tak pernah saya rasakan sebelumnya dan tak pernah saya temukan di caffe manapun. Saya coba cek itu isi selai roti di dalamnya memang benar ada selai kacang. Tapi taukan sodara rasa aneh apa yang tengah saya rasakan, rasa itu seperti tai ayam. Benar sungguh saya tidak bohong, berulang kali saya gigit kembali roti itu untuk memastikan tetapi tetap saja rasanya tak berubah, seperti tai ayam. Karena takut ada yang salah dengan indra pengecap ini, maka saya suruh Amelia untuk mencobanya dan tentunya saya ingin mendapat respon yang sama. Dan yang benar saja, ia merakan bahwa rasa roti itu adalah . . .
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #798
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 28-10-2013 09:38
Chapter 62. Aku Ingin Berhenti Sejenak
Masih di caffe bersama Amelia untuk sekedar melepas rasa galau, rasanya ini akan mendamaikan hati saya untuk beberapa saat. Namun rasa damai itu tiba tiba saja terusik oleh rasa roti selai kacang yang mendadak berubah seperti tai ayam. Sungguh saya kaget itu ketika merasakan roti yang begitu aneh terdengar mainstream jika di makan oleh mahasiswa galau sepertiku. Maka untuk mengetahui diri ini masih baik baik saja atau tidak, saya suruh Amel untuk ikut mencoba roti yang tengah saya makan juga. Dan respon itu tentu saya berharap bahwa rasanya sama seperti apa yang tengah saya rasakan.
gimana Mel ?" rasanya aneh ya ?" kaya . . . . karena tak ingin berkata jorok maka saya hentikan ucapan saya.
aneh ?" aneh apanya Kha, ini ya rasa selai kacang kan jawab Amel sambil sibuk mengunyah roti.
ah masa sih, di lidahku rasanya aneh, gaenak banget Mel. Kaya kotoran ayam gitu jawabku sambil bergidik.
ya mana ada roti rasa tai ayam Kha, yang ada kamu itu yang aneh seraya telunjuk itu menyentuh dahiku.
aku aneh " aku lagi fine aja ini. emang sih 20 menit yang lalu rasanya aku agak stres jawabku sambil meneguk hot chocolate rekomendasi Amelia.
kalo ada yang salah sama diri kita, itu pasti berakibat pada hal lain Kha. Seperti halnya kelima indra kita. Semua jadi melemah gitu tutur Amel dengan seriusnya.
maksudnya, aku belom paham deh saya coba kerutkan dahi pertanda sedang berfikir berat.
jadi gini, orang kalo lagi stres atau bad mood itu biasanya indra mereka itu berubah jadi lemah. Misalnya saja kalo mata, bisa jadi itu mata kamu jadi suka ngabur gitu ngliatnya. Trus telinga, yang awalnya peka banget sama suara, jadinya kamu itu kaya orang budeg. Nah mungkin ini juga terjadi ama lidah kamu, makanya kamu ngrasain ini selai kacang rasanya jadi aneh. Padahal orang lain ngrasainnya jg fine fine aja Kha. Faham gak ?" dengan serunya ia menjelaskan ini itu padaku.
owh, ya ya ya ya sambil mangguk mangguk saya mecoba mengerti penjelasan Amelia.
berati ini selai kacang ga salah apa apa dong, trs lidah ku gitu yang salah ?" dengan simplenya saya merumuskan.
ya bisa jadi gitu Kha, btw kamu putus beneran ?" kok bisa ?" kapan ?" ceritanya gimana ?" seperti soal uas saja itu pertanyaan Amelia.
ya gitu deh Mel, putuuuuuuuuuuuuuuus gitu aja . . . dengan malasanya saya menjawab seadanya.
yah kok gitu sih Kha, ayo dong share. Sapa tau bisa ngurangin beban kamu pinta Amelia begitu menohok kepada saya.
jadi sebelum putus itu aku ngrasa dia agak berubah jadi aneh. Dia kayak bukan pacarku yang aku kenal seperti biasanya. Tapi kadang kali dia itu berubah baikan bahkan terkadang mesra banget. Pkok moodnya itu jadi labil. Alias gampang berubah gitu. Aku jg nda faham penyebab dia kaya gitu kenapa, yang jelas aku ngrasa aneh aja tuturku sambil menahan rasa sakit.
kok bisa tiba tiba gitu, trs sekarang dia gimana ?" tanya Amel dengan penasarannya.
dia jalan ama mantannya yg dulu, padahal dulu dia bilang klo dia udah bisa benci ama tuh mantan. Tapi nyatanya jg apa keluhku teramat dalam larut pada hot chocolate.
dia jadi aneh, trs balikan sama mantannya. Padahal dulu dia benci gitu kan sama mantannya itu tanya Amel lagi untuk memastikan.
iya mel jawabku masih larut dalam kekalutan.
apa kamu ga ngrasa aneh Kha ?" tiba tiba saja ia menyimpulkan sesuatu.
aneh ?" ya emang aneh, tapi mo gimana lagi. Dia tiba tiba berubah gitu aja. Dan aku udah coba semampuku buat mertahanin dia tapi dia ga mau
jadi dia lebih mentingin mantannya ketimbang kamu. Apa kamu ga ngrasa kalo dia kena sesuatu ?" lagi lagi Amel menyimpulkan hal yang tidak bisa saya terka.
iya tapi apa Mel ?"!!!! aku udah buntu buat ngadepin dia !!!! jawabku kesal pada semua pertanyaan Amel.
apa kamu ga mikir kalo dia di guna guna ?" dengan satu diagnosanya maka saya pun kembali berfikir sebanyak tujuh kali.
guna guna ?" pelet maksud kamu ?" emang masih ada di kota besar gini ?" tanyaku menjadi penasaran pada prediksi Amelia.
banyak kali Kha, temenku aja satu fakultas pernah kena. jadi kasusnya agak beda sih ama kamu, temenku itu awalnya benci banget ama seseorang di kelas. Eh tau tau dalam waktu singkat mereka jadian. Trus temenku itu di bawa ama rekan rekannya ke orang pinter dan bener aja dia terkena pelet. Namanya itu kalo g salah pelet pengasihan gitu. Tapi aku jg nda faham sistem kerja peletnya gimana Kha. Yg jelas itu mempengaruhi pikiran alam bawah sadar kita. Jadi ibaratnya kita itu kaya di kendaliin sesuatu. Hiiiiiy Amel pun ikut merinding jika mengingat kejadian temannya tersebut.
ah aku ga terlalu mikir ke situ Mel, aku pingin jalanin dulu ini hidup aku tanpa dia. Aku pengen nenangin diri dulu. Tar kalo udah baikan aku bakal cari tau semuanya jawabku dengan pasrah pada Amelia.
ah kamu belom usaha uda minta istirahat aja, ywdah sabar aja. Masih ada aku, hehehehe dengan senyumnya yang manis itu Amelia mampu menenagkan hati saya yang ikut membaik berkat hot chocolate.
Dalam hati, saya hanya bisa minta maaf pada itu Jovanda jika saat ini saya belum mampu untuk merebut dia dari Deri. Saya masih teramat lemah untuk memulai suatu kudeta. Saya belum banyak informasi. Dan lebih tepatnya saya ingin menenangkan hati dulu, sebab rasa sakit yang di ukir Jovanda teramat indah dan mendalam di dasar lubuk hati. Sehingga ini membutuhkan waktu untuk merebutnya kembali.
Nda, maafin aku yang saat ini belum siap buat ambil kamu dari sisi Deri. Aku masih teramat lemah dengan semua ini. izinkan aku untuk beristirahat sebentar saja, baik baik kamu di sana dengan dia. Aku harap kamu sehat dan bahagia selalu meski tanpa aku di sampingmu Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #826
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 29-10-2013 10:05
Chapter 63. Apa Kata Fany
Sudah dua bulan ini saya sendiri, sendiri tidur di kamar, Sendiri waktu makan, sendiri waktu mandi tentunya. Semua kesendirian itu lah yang masih setia menemani hari hari saya. Tak lupa juga Bubo yang masih ada menemani saya begadang ketika tengah teringat dengan itu satu mantan terkasih. Karena burung hantu itu tidak pernah tidur saat malam, maka Bubo lah satu satunya teman saya curhat saat itu. Meskipun ia tidak bisa bilang Rakha lu bego banget gw ini burung mana bisa ngomong tapi setidaknya perasaan ini bisa tenang di saat tengah malam gundah gulana galau nun membara tengah melanda. Maka sebagai burung peninggalan dari Jovanda dengan segala pesan yang masih saya pegang hingga saat ini, saya tetap rawat itu Bubo dengan sisa kasih sayang saya yang sebagian sudah terkuras habis untuk Jovanda.
Ini bulan juni, bulan yang terasa dekat dengan uas semester dua. Ujian itu sudah dekat di depan mata, namun diri ini masih saja asyik dengan acara bergalau ria yang membuat hari hari begitu terasa tak berguna. Dengan sisa kesadaran yang saya miliki, maka saya benar benar ingin fokus kepada itu ujian untuk sementara waktu. Meski bisa di bilang saya tengah kesepian, sebenarnya saya masih punya Amelia sebagai teman curhat. Dia begitu objektif dalam menilai sesuatu. Tidak terlihat bahwa dirinya tengah memanfaatkan keadaan saya saat ini untuk mencuri hati atau sekedar melakukan pendekatan yang tergolong ekstrem.
Sedangkan Nabila, entah lah. Saya benar benar sudah kehilangan itu sosok satu wanita. Meski hape masih menyimpan kontak nomornya, tapi tetap saja, tangan ini tak mampu untuk mengetik kata kata. Sebenarnya ada perasaan rindu ingin meminta maaf kepadanya, namun rasanya itu tak akan merubah perasaannya yang terlanjur benci kepada saya. Bagaimana tidak, tentunya sodara masih ingat bagaimana kejadian di depan kantin saat dia tengah mendapati saya berdua dengan Jovanda. Tentu itu hal yang amat menyakitkan. Maka dengan atas kesadaran itu, saya lebih baik untuk diam dan menunggu waktu yang tepat untuk bicara.
sore ini saya putuskan untuk berkunjung ke kosan Fany. Berharap ada satu titik terang yang bisa saya temukan di sana. Meski hubungan ini terasa sedikit renggang, namun saya rasa masih baik baik saja. Sebab Fany adalah tipikal orang yang bijak dan netral dalam menanggapi masalah meski itu terjadi pada sahabat baiknya. Sesampai di depan kosan, saya segera telfon itu wanita bahwa saya ada di depan kosan tengah ada perlu untuk mampir sebentar. Maka di persilahkanlah saya menunggu di teras biasa yang sering di jadikan tempat untuk menunggu.
hay Kha, da pa, tumben banget sore sore gini . . sambil menjepit itu rambut Fany menyapa saya dengan duduk di kursi dekat pagar.
eeeeeeeeeeng . . gak papa, pingin mampir aja, hhehehe ! dengan bohongnya saya mencoba menutupi sesuatu.
mana mungkin lo mampir kosan gw kalo gada apa apa, paling juga ga jauh jauh tentang Nabila atao Jovanda, huff sambil menatap motor lalu lalang ia mengacuhkanku.
jadi lo dah tau semuanya ?" tanyaku sedikit keheranan.
iya udah lah. Bila kemaren cerita sampe nangis darah di kosan gw sore sore abis ujan. Mana waktu itu Doni lagi nginep di kosan gw lagi. Jadi serba salah tingkah gw. Dengan jengkelnya ia bertutur kata.
kondisinya emang lagi rumit bgt Fan, hal yang belom di ketahui Bila itu cuma satu . . ujarku memutus kata kata.
apa yang belom dia tau ?" Fany mulai memperhatikan saya.
jadi waktu dia tau gw udah jadian ama Jovanda, di saat yang sama gw putus sama Jovanda jg. Gw ga sempet jelasin apa apa ke dia. Tau tau dia maen pergi gitu aja
trus kalo dy denger lo putus sama Vanda bakal ngrubah perasaan dia gitu sekarang ?"
ya gak gitu Fan, aku Cuma pengen baikan sama dia. Gaenak di jauhin dia keg gini tuh
Bila itu kalo udah sayang sama orang, ya sampe kapanpun dia bakal sayang sama orang itu. Kecuali orang yang dia sayangi mati. Kaya Alm.Rangga tuh, jadi kalo lo mati, baru Bila bisa berenti sayang sama lo
lah, lo pingin gw mati di sini apa "!! tanyaku sedikit sewot padanya.
ya kagak dodol, jadi dia mo denger lo putus ato masih jalan ama Vanda, yang jelas dia tetep sayang sama lo ! ngerti kga dengan malasnya Fany berujar cerita.
sampe segitunya ?" trus gw sekarang musti gimana ?" gw gaenak sumpah buat ngehubungin dia duluan Fan sambil mengerutkan dahi saya membayangkan sesuatu.
ya lo kan cowok Kha, ya samperin dia dulu lah jawab Fany dengan malasnya.
masa gw nyamperin dia duluan sambil bilang kalo gw udah putus sama Vanda, tar gw di kira gigolo sama dia gimana ?" dengan bayangan kotor otak ini membayangkan sesuatu.
soal respon dia gw ga tau, yg jelas perasaan dia bakal tetep ke lo sampai kapan pun, dah itu aja. Jadi klo mo jelasin perihal hubungan lo ama Vanda saat ini, ya pinter pinternya lo aja buat nyusun kata kata biar enak di dengernya tutur Fany dengan beberapa solusinya.
owh gitu ya, yawdah deh, tar coba gw kontak dulu dia. Moga aja mau bales, huuuuff dengan berkeluh kesah saya berujar pada Fany.
pasti di bales kok, ato enggak samperin aja ke kosan dia langsung, beres kan. Hahaha dengan asalnya Fany berkata tapi justru itu merupakan solusi yang tepat buat saya.
oh iya ya, samperin k kosannya aja !!! serasa otak ini tiba tiba menyala mendapat ide nan cemerlang.
Memang Fany teramat sangat mengerti tentang sikon Nabila saat ini. apapun itu yang tengah di rasakan sahabatnya ia tau. Sedetail itu perasaan Nabila juga saya ketahui dari Fany. Maka sudah pasti jika sesuatu terjadi pada Nabila, larilah saya ke kosan Fany untuk mencari solusi. Dirasa sore itu sudah menginjak magrib, maka saya putuskan untuk segera pulang dan merencanakan perihal kedatangan saya ke kosan Nabila. Namun bukan hari ini atau esok, sebab saya tau persis bagaimana jadwal kami yang saat ini tengah berbeda, mungkin lusa. Yah semoga saja diri ini masih di terima baik oleh Nabila meski saya sudah menyakiti hatinya.
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #827
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 29-10-2013 10:19
Chapter 64. MengertiLah Perasaan untuk minta maaf kepada Nabila sudah lah bulat. Tak dapat terbendung lagi, oleh kata kata mau pun kuasa manusia. Jadi saya rencanakan hari ini, dimana kemarin lusa adalah hari untuk curhat kepada Fany dan saya mendapat solusinya untuk ke kosan Nabila secara langsung tanpa pesan maupun salam. Konsepnya, saya akan masuk itu kosan Nabila dengan menyelundup diam diam tanpa suara. Menyelinap sana sini sampai di kamar, dan kemudian saya akan jelaskan itu perihal masalah salah paham kemarin yang terasa pelik di hati. Semoga hari ini lancar rencanya saya tiada ke gagalan. Semoga, amiiiin.
Siang itu tiada mendung sama sekali, tumben kali hari ini. matahari dengan pedenya mejeng tepat di atas kepala saya pertanda itu panas pukul 12.00 PM siang. Motor sudah saya parkir tepat di sebelah kosan Nabila, maka dengan mengendap endap saya lihat kanan kiri untuk memastikan suasana kala itu aman. Oke, sejauh ini lancar, saya masuk ke lorong menuju kamar Nabila dengan sedikit tergesa gesa. Tengah berjalan hendak membuka pintu kamar Nabila, saya kepergok oleh seseorang yang tak lain adalah adek tingkat di kosan Nabila.
ini masnya mau nyari siapa yah ?" tanya gadis itu sedikit curiga.
mau nyari Nabila dek. Udah janjian kok jawabku sedikit gugup.
owh nyari mba Bila, btw ini mas Rakha kan ya ?" tanya gadis itu sedikit mengenalku.
iya, loh kok tau ?" diri ini masih penasaran tepat di depan kamar Nabila.
kan sering mampir kemari, lagian Mba Bila jg sering cerita kok. Hahahah tawanya seolah mengenal saya.
ohw gitu, ywdah aku masuk dlu y dek pamitku sambil mendorong pintu, tapi . . .
mbak Bilanya lagi keluar cari makan mas, paling setengah jaman lagi baru pulang ujur gadis itu kepada saya.
wah, berati dia lupa janjian sama aku nih sahutku seakan diri ini benar benar sudah janjian dengan Nabila.
Karena perkiraan ini salah, maka rencana ini takut gagal adanya. Bagaimana tidak, jika Bila datang dan melihat saya tengah berada di kosannya, maka saya bisa di usir sambil di lempar itu makanan bekas dia beli. Apa boleh buat, saya tunggu di teras saja dari pada saya tunggu di depan kamarnya justru tambah cepat ketahuan. Sungguh pun saya ini seperti maling ulung, masuk sana sini tiada permisi. Datang tak di undang, pulang tak di jemput, miriplah saya seperti jelangkung di kosan itu. Sudah empat puluh menit lamanya saya menunggu. Tak kunjung ada suara masuk dari kamar Nabila. Ah lama kali ini pikirku, karena saya hampir kepanasan berada di luar, maka saya putuskan untuk mendobrak pintu kamar Nabila dari luar. Namun anehnya, ketika saya hendak dorong itu pintu, ternyata sudah tak di kuci. Mungkin kah Nabila ada di dalam, tapi jika ia berada di dalam kenapa saya tak mendengar derap langkahnya ketika memasuki kamar. Yasudah lah, di luar sangat panas, yang penting masuk dulu. Ah . . . .
Kulihat di sekitar kamar ternyata kosong tidak ada siapa siapa. Lantas ini pintu kamar terbuka karena apa. Yasudah lah saya tunggu sambil berbaring di atas ranjang karena menahan panas teramat sangat. Tiba tiba saja pintu kamar mandi terbuka. Sontak saya kegt dan ingin bersembunyi, namun niat itu segera saya urungkan. Sebab kala itu Nabila tengah keluar dari kamar mandi sambil mengenakan handuk yang menutupi bawah dada hingga atas pahanya. Karena tak ingin membahas hal mesum lebih banyak lagi, maka saya skip saja itu cerita.
HAH !!!! ini lo ngapain masuk kamar gw ga bilang bilang !!!! Pergi lo Kha !!!! teriak Bila sambil memegangi handuk di atas dadanya.
tunggu dulu, lo boleh usir gw pergi tapi setelah dengerin gw ngomong !!! balasku berteriak karena tak ingin pergi dari kamar itu.
tapi ya bilang keg klo mau ngmong ga asal masuk aja kaya gni, untung gw keluar make handuk, kalo enggak "!!!
kalo enggak ya jelas gw liat lo bugil di depan gw, gimana sih "!!
ih lo ini bego banget sih !! ah udah lah, males debat sama lo !! ujar Bila dengan kesal sambil masuk ke dalam kamar mandi.
Dengan menunggu beberapa menit, dia pun keluar dari kamar mandi sambil mengenakan pakaian lengkap sekarang. Yah sayang sekali gundukan daging itu telah tertutupi, ah sudah lah. Ini niat saya kesini untuk menyelesaikan masalah kenapa malah dapet hal beginian. Seusai dia siap untuk mendengar cerita saya, maka dia pun dengan nada yang pasti milik orang naik pitam di lantunkannya kepadaku.
Da pa lo kemari, gw sebenernya udah jelas banget sama hubungan lo Kha !! dengan kasarnya Bila menyentak perkataan.
iya tapi dengerin dulu sampe akir, lo cuma tau awal doang udah nyimpulin sesuatu aja sih ! saya pun ikutan kesal karena ia tak kunjung mau tenang untuk mendengar cerita.
ywdah, abis jelasin lo pergi dari kosan gw, gw dah muak ama smua ini !! pitam itu tetap saja masih bermain mesra di atas angan angannya.
dulu waktu pertama kali kita abis UAS semester satu, itu tepatnya gw jadian ama Jovan. Yang pas lo ngegep gw di kantin itu gw baru di tembak ama dia. Waktu itu gw bingung, soalnya gw belom ada rasa apa apa sama dia. Ga lama kita liburan di Jakarta, selama ada waktu senggang gw selalu ngumpet dari lo kan, itu gw lagi bales ato sesaat telfon dia. Lo bisa bayangin baru jadian satu hari dia udah gw tinggal ke Jakarta seminggu. Abis dari Jakarta hubungan kita renggang, gw lakuin itu semata mata buat nyembunyiin hubungan gw dari lo. Kusus dari lo. Meski anak anak sebagian udah pada tau, tp gw tetep bersikiras ga mau ngakuin hal itu kalo bukan pada saatnya. Bukan berarti ini waktu yang tepat buat lo tau tentang semua ini, tapi emang gw rasa sampai kapan pun emang ga ada waktu yang tepat buat nyakitin lo dengan cara kaya gini. Slma gw jalan ama Vanda, gw g tenang Bil. Gw mikirin perasaan lo juga. Gw masih peduli sama lo. Mskipun dengan cara yang salah gw nglakuinnya gw harap lo mau buka mata sedikit buat gw. Bahwa apa yg gw lakuin ini bukan cuma buat gw atau Vanda, tapi kita ! kita bertiga. Gw , lo ama Vanda !! kemaren waktu lo tau gw di kantin sma Vanda, di waktu itu jg hubungan gw ama Vanda udah berakir. Cepet kan " Cuma nembulan Bil. Jujur gw akui gw mulai sayang sama dia, tp di sisi laen gw ga mau kehilangan lo. Lo itu udah lebih dari sodara. gw g bisa nglewatin hari hari gw tanpa berantem sama lo. Gw masih butuh lo. Sampai kapanpun itu. Gw penegn lo ttep ada di sisi gw, entah itu sbg temen atau siapapun yang jelas gw ga pingin pisah. Gw egois ?" iya gw egois banget, ini juga karena tanpa gw sadari, gw mulai nyaman sama kberadaan lo. Terserah lo mandang gw kaya apa. Yang jelas gw udah jelasin k lo kaya gini emang karena ini gw masih perduli sama lo. Tolong jangan salah artiin maksud kedatangan gw ngomong kaya gini lantas kita bisa jadian ato apalah, yg penting tali silaturaqmi kita jangan sampe putus dulu. Masalah setatus hubungan biar JODOH yang cerita. Gw rasa cukup gw ngomong kaya gini, gw harap lo bisa sedikit ngehargain gw. Met siang Bil . . . . . .
Sesuai perkataan Nabila, saya pergi dan meninggalkannya. Namun ternyata respon itu mulai di sambut baik olehnya. Dan jujur saja sebenarnya saya tidak benar benar ingin pergi begitu saja. sebab saya tau Nabila pasti akan menahan langkah saya untuk sekedar berucap kata.
kha tunggu jangan pergi dulu !!! bentak Bila sambil menahan tubuh saya.
siapa tadi yang ngusir gw abis gw cerita ?" tanyaku dengan tatapan sinis solah membalik keadaan.
iya gw yang nyuruh, tapi entar dulu gw jg mau ngomong, enak aja gw udah dengerin panjang lebar tiba tiba lo maen kabur aja. Jadi pending dulu itu kepergian lo ! ujar Bila berucap sendu.
oh lo mau gomong juga toh, kirain uda bisu gara gara masalah ini. trus apa hal pertama yang mau lo sampein k gw ?" hm ?" dengan gaya berintrogasi saya tanyai itu Nabila.
gw sebenernya ga peduli lo masih mau jalan ama Vanda ato gimana. Gw juga ga ngerasa seneng waktu denger lo putus sama dia. Gw di sini juga pengen di hargain Kha. Kususnya perasan gw, bahwasanya apapun yang terjadi sama lo, sampai kapanpun juga, tolong lo untuk ngerti dikit aja, kalo gw . . .
Tetep . . . . . . . . SAYANG SAMA LO ! Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #860
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 31-10-2013 05:49
Chapter 65. Mulai Membaik Gw tetep sayang sama lo
Ya, itulah kalimat yang terucap dari mulut Nabila. Bibir mungil itu bercerita dengan polos dan apa adanya. Mata yang sayu seperti mengharap sesuatu namun ia tak ingin. Berkata seperti itu solah dia berharap saya untuk tetap berada di situ lebih lama lagi. Saya sebagai pria yang mencoba untuk mengerti tentang perasaannya, maka lantas berucap seadanya sebab saya juga bingung sendiri harus merespon seperti apa.
iya Bil, gw ngerti kok sekarang kalo lo sayang sama gw. Terus gw musti gimana ?" sungguhpun saya bingung ini harus berkata seperti apa.
kok tanya gue ?" tanya hati lo Kha, turutin kemana dia mau pergi. Jangan sampai lo ngejalanin sesuatu karena paksaan. Hal yang mulai gw garis bawahin dari kata kata lo tadi, yaitu biar JODOH yang bercerita tentang setatus kita. Jadi gw ga pengen maksain perasaan gw juga kalo lo nya ga bisa sayang sama gw. Ya meskipun sakit kalo suatu saat ngliat lo jalan sama orang lain, tp seenggaknya jika lo jadi pendamping gw suatu saat nanti, kita di pertemuin atas dasar perasan sayang. Bukan karena paksaan. Itu aja dengan ramahnya gadis asal Bandung itu bercerita.
jadi lo dah siap kalo missal gw balikan ama Vanda atau gw jalan sama orang laen ?" tanyaku untuk mencoba memastikan.
iya, gw coba buat nerima keadaan aja. Gw pingin ngjalanin hubungan kita ngalir kaya air. Dimana suatu saat air itu akan bermuara, maka di situ air menemukan tempat yang mampu menaunginya. Tutur Bila teramat sulit untuk saya cerna.
syukur Bil kalo lo bisa ngerti keadaan gw. Jadi udah ga marah lagi kan ?" tanyaku sambil mengusap rambut bergelombang miliknya. udah enggak kok, hehehehe
Senyum itu berbunga indah di bibir mungilnya. Entah perasaan apa yang menahan saya untuk belum bisa menyayanginya, diri ini masih teramat berfokus pada Jovanda serta rasa sakit yang indah di ukir di dalam relung hati saya. Saya terlanjur menyayangi Jovanda, dan perasan itu terlanjur di bawanya pergi. Entah sampai kapan saya akan seperti ini. Namun syukur adanya bahwa dengan ini, hubungan saya dengan Nabila menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Dan untuk kedepannya, saya harap Bila mampu bersanding dengan saya meski di sisi lain ada Jovanda sebagai sang kekasih.
ini gw balik sekarang apa gimana Bil ?" gw rasa masalah kita udah kelar deh tanyaku pada Bila sambil garuk garuk kepala.
ng, . . . tar dulu deh Kha. Temenin gw bentar aja. Lo lagi ga sibuk kan ?" pinta Bila sambil bertanya balik padaku.
gada sih, napa lo kangen yew ama gw, hahay !! goda saya pada Nabila.
idih enggak, jangan kira gw sayang sama lo lantas lo bisa seenak udel lo sendiri becandain gw jawab Bila ketus sambil membuka nasi bungkusan yang tadi di belinya.
ahahahaha, gak gak Bil, kalo lo ngambeg repot tar. Eh gw mau dong itu nasi. Gw belom makan nih ujarku sambil mendekati Nabila.
yeee, gw beli cuman satu masa mau di bagi sma lo jugak Kha tutur Bila dengan muka mimik sedih seolah makanan yang di belinya tak ingin di bagi.
btw lo abis dari Jakarta kayanya rada gendutan deh bil, liat itu perut lo mulai ada belutnya !! saya coba takut takuti itu Nabila perihal masalah berat badan.
Ah Masa "!!! Cuma naek 2kg kok. Yauda deh gw bagi ama lo tapi jangan banyak banyak ya. Ini ada paha ayam buat gue, ini cekernya buat lo aja. Ini ada mayonez buat gue aja, ini lo sambel uleg aja. Oke ?"!! sungguh pun itu gadis jika masalah makanan perhitungan betul adanya.
Bil, suapin gw, lagi males kotor tangan gw pintaku manja pada Nabila.
idiiiih, anak bunda dasar !!! Kha, gw boleh tanya sesuatu tentang Jovan ?" sambil menyuapi ia bertanya pada saya perihal Jovan.
eHeeem, nanya apah ?" jawab saya masih sibuk dengan segumpal nasi di dalam mulut ini dari suapan Nabila.
btw gimana ceritanya dia bisa Mutusin lo ?" sambil menyuapi saya, ia juga tengah sibuk makan untuk dirinya sendiri.
ah pertanyaan itu lagee, yang laen kga ada apa Bil, gw bingung mo cerita keg gimana kalo di tanya perihal tragedi putusnya gw ama Vanda keluhku sambil menelan makanan.
lha yang pengen gw tau jg hal itu kok. Kalo perihal dy bisa suka sama lo, gw jg ga bakal nanya Kha. Soalnya gw jg ngalamin hal yang sama kaya dy kan
pokok intinya seminggu sebelom gw putus sama dy, sifatnya itu mendadak berubah drastis. Kadang romantis, kadang jadi super cuek. Yang awalnya dia ga pernah marah di depan gw, ini dia mulai blak blak marahnya trus di tambah lagi tar tau tau dy nyesel minta maaf. Dah gitu terus siklusnya. Sampe akirnya ya kmren itu dy bilang dy pengen balikan sama mantannya. Padahal dlu awal jadian dy bilang bisa benci gitu ama mantannya. Tapi nyatanya juga apa, tau lah gelab sambil sesekali saya meneguk minuman sebab menceritakannya saja mampu membuat saya tersedak.
lah kok labil gitu ?" kalo lo ngrasa aneh ya slidikin dong itu kenapa dia bisa berubah drastis kaya gitu ujar bila seolah mendukung hubunganku dengan Jovanda.
enggak sekarang Bil, gw masih trauma itu ama sikap dia biking gw gigit jari ngremukin ati dah pkoknya. Mo tenangin diri dlu buat sementara. Cape gw ngrasain dy, huffft tuturku sambil berbaring di kasur merasa kenyang.
owh jadi lo bisa di sakitin jg toh Kha, hahahaha !! ejek Nabila sambil membuang bungkusan makanan pada tempatnya.
lo kira gw cowo apaan, ya jelas bisa lah seraya saya bangkit dan segera berkemas sebab saya rasa sudah cukup.
eh tar lagi kan ujian, persiapain itu buku catetan lo jangan sampe ga bsia ngerjain lagi. Coz gw ga janji bisa nyontekin lo lagi. Kan kita banyak yang ga satu kelas semester ini. tutur Bila mengingatkanku sebelum saya beranjak pergi.
owh iya, tengs ya udah ngingetin. Mkasih jugak buat nasi bungkusnya n hari ini lo udah mau ngertiin gw ujarku sambil mengenakan jaket di depan pintu kamar Nabila.
sama sama Kha, mkasih juga udah mau dengerin gw. Jangan pernah sembunyiin kenyataan apapun dr gw. Gw pengen lo jujur ama gw molai sekarang pinta Bila sambil sandaran di dinding pintu.
iya Non Nabila, dah gw pulang dulu, daaaaaaaaaaaagh !!! dengan memunggunginya saya berbalik badan dan perlahan meninggalkannya.
Rakhaaaaaaaaaaaa !!!! tiba tiba saja dari kejauhan dia berteriak memanggil namaku.
Apaaaaaaaaaaaaa ?"" jawabku ikut berteriak juga sebab jarak ini sudah berjauhan.
Gw sayang loe, Hahahahaha sungguhpun kata kata itu menjadi kalimat obral yang mulai sering saya dengar dari bibir Nabila namun jujur membuat saya gembira jika mendengarnya.
halaaaaaaaaaaaaah, geje loe, hahahahah
Dengan perasaan yang sebenarnya berbunga bunga ketika usai dari kosan Nabila saya pulang dengan semangatnya. Entah hati ini terasa bahagia karena mendengar ucapan Nabila barusan atau karena apa. Mungkin lebih tepatnya sebab hubungan saya dan dia kini sudah jauh membaik bahkan lebih baik dari kemarin. Lambat laun dia mulai menerima keberadaan jovanda di hidup saya. Dia mulai bertanya tanya tentang Jovanda semasa menjadi kekasih saya. Entah apa yang sebenarnya tengah ia lakukan namun saya senang jika dia mulai membiasakan hidupnya untuk berinteraksi dengan Joavanda meski itu sekarang menjadi masalalu saya. Namun juga tiada yang tau mungkin di balik semua ini dia memendam rasa maha perih yang tak pernah di ketahui oleh orang lain dan itu di pendamnya sendiri jauh dari kesadaran saya.
Multi Quote Quote View Single Post
.. Live to Love .. #True Story #861
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 31-10-2013 05:56
Chapter 66. Informasi dari Nonik
Ini adalah musim UAS semester dua, hari hari saya kini tengah di sibukkan oleh belajar dan terus belajar. Karena tak ingin terus larut dalam masalah Jovanda, saya tetap berusaha tegar menjalani hidup tanpa dia. Entah kenapa rasanya meski saya kehilangan sang kekasih, tapi jika ada Nabila di samping saya itu sudah cukup rasanya untuk mengobati. Tenangnya keadaan saya saat ini juga tak lepas dari peranan Nabila yang berkenan untuk mendampingi hari hari saya baik susah maupun senang. Sebab itu sudah menjadi janji yang dia sematkan untuk saya di kemudian hari.
Secara teknis uas dalam dua minggu ini syukur berjalan lancar, namun ada saja kendala beberapa mata kuliah yang kiranya cukup membuat saya terseok seok untuk mencari jawabnya. Usai uas hari terakir itu saya lebih memilih nongkrong di kantin fakultas lain daripada harus nongkrong di kantin dekat fakultas sendiri tapi bakal di suguhi pemandangan Jovan sedang cipika cipiki dengan Deri, sungguh laknat itu satu laki laki. Maka dengan pemandangan seperti itu bisa jadi saya bakal di cap sebagai Galon alias Gagal move On. Siang itu saya ajak Nabila untuk menemani saya sekedar minum jus dan nongkrong, bukan acara traktiran, juga bukan acara syukuran. Lebih tepatnya saya sedang ingin di temani dia.
Cieeeeee, abis ama Vanda maen sikat Nabila aja nih celetuk teramat perih ini tidak lain tidak bukan pasti lah milik Nonik yang dengan tidak sengaja bertemu di kantin yang sama.
jaga mulut lo !! ucap Bila kasar seraya ingin menjotos muka Nonik.
lo kalo di sini cuma buat cari ribut mending lo pergi Non usirku halus pada Nonik.
ya ga gitu jugak sih Kha, duduk dulu deh biar ga salah paham, ehm dengan gayanya Nonik mengajak kami berdua untuk duduk.
iya terus ini maksudnya apa lo tiba tiba nimbrung di sini sendirian ujar Bila masih dengan amarahnya.
gw tadi sama anak anak sih, kbetulan beli jus di sini jugak, trus ketemu temen sekelas gw masa mau ga gw sapa sih ?" tar di kira sombong kan ya, hahahaha dasar Nenek Lampir tuturku dalam hati.
males bgt sih sbnernya kalo musti gabung sama lo, jujur aja sih gw. Tapi mo gimana lagi, lo nya juga gitu, yaudah ucapku penuh dengan nada malas.
sebenernya ada beberapa hal yang mau gw sampein ke loe, ga tau kenapa gw berubah pikiran buat ngrusak hubungan lo ama Vanda. Bukan karena gw lagi baek hati ato gimana, gw cm mo ngasih informasi aja dengan sombongnya ia menawarkan informasi.
lo mau ngehasut apa lagi sih Non ! masih saja Bila di buatnya naik pitam.
maaf ye Bil, gw tau lo suka ama Rakha. Tapi lo juga sadar kan kalo Rakha cuma sayang ama Vanda. Bukannya gw mo ngjauhin lo sama dia, cuman gw kasian ngliat Rakha, udah itu aja. Tu alesan gw kasih informasi ini. jadi dengerin dulu sampe abis tar terserah lo mau percaya apa kagak, terserah. Yg penting gw udah kasih bocoran ini ke Rakha. Jadi gini Kha, lo pastinya nyadar kan waktu lo sebelum putus sama Vanda dia berubah kaya gimana ?" tanya Nonik menatapku tajam.
ya masih inget, trus ?"
dulu, waktu esema mau dapetin Vanda, Deri pernah make pelet. Efek yang awalnya Jovanda itu biasa aja ama Deri, tau tau tiap hari kepikiran terus itu cowok. Dah kaya kecanduan gitu dia pkoknya sama Deri. Kasusnya bisa di bilang mirip sama lo, jadi waktu itu dia suka sama cowok namanya Riki, pkok tiap hari yang di curhatin itu Riki terus k gw. Eh tau tau gada ujan ga mendung dia curhatnya tentang Deri terus. Gw ngrasa aneh di sini. Waktu itu hubungan gw sama Jovan masih baik, gw masih sahabatan ama dy. Sebage orang yang masih peduli sama sahabat gw waktu itu, gw cari informasi ternyata cowok yang namanya Deri itu make pelet buat dapetin Vanda dengan serius itu mimik Nonik menjelaskan.
trus klo lo tau Vanda kena pelet kaya gitu lo diem aja ?" tanyaku sedikit ketus.
ya ga lah, gw masih peduli ama Jovan waktu itu. Gw paksa dy buat ikut k kiyai atao semacem orang pinter tapi masih dalam konteks islam. jadi itu gw bawa dy bukan ke dukun, catet tu baek baek. Trus di kasih aer putih segelas buat di minum Vanda. Itu gw bawa dia pas siang hari, eh malem hari dia ngajakin ke rumah Deri buat nglabrak trus ngejauhin tu cowok. Itu dapet nembulan dia masih aman dari Deri, eh giliran kiai nya meninggal si Vanda kumat lagi balik ke Deri trus jadian sampe sekitar 3 taun gitu dengan mencoba mengingat kejadian Nonik menuturkan kesaksiannya.
berati selama 3 taon itu Vanda pacaran di bawah kendali peletnya Deri ?"!!! sungguh pun pitam ini tiba tiba meluncur dengan cepatnya.
iya bisa di bilang gitu, makanya gw rada males sekarang ama dy. Gw ngejauhin orang juga bukan tanpa alesan Kha. Meski kadang omongan gw pedes di telinga lo, tapi ini cara yg bisa gw lakuin buat kebaikan Vanda lewat loe, dah itu aja. Gw cabut dulu . . dengan tidak mengucap salam main pergi saja itu dia yang masih saya pertimbangkan kebenarannya.
menurut lo gimana Bil ?" gw rada ga yakin ama dia . . tanyaku bingung kepada Nabila.
gw juga bingung Kha itu bner apa enggak, lo tau sendiri kan Nonik itu keg gimana orangnya Nabila pun mencoba mengingatkanku.
iya juga sih, tapi apa yang di critain dia tuh masuk akal juga lho. Soalnya apa yg gw rasain jg sempet mikir ke situ, ini Vanda kena pelet apa gimana ya ?" tanyaku masih bingung kepada Nabila.
yaudah gini aja, kita cari kiyai di sekitar malang sini, kita tanya dulu bner apa gak tu jovanda lagi kena pelet apa gak. Jadi jangan maen tuduh Kha, gimana ?" usul Bila seketika berniat membantuku.
eh, lo yakin usul kaya gitu ?" dengan ini saya justru merasa aneh dengan Nabila.
emang kenapa ama usulan gw ?" ia pun juga merasa aneh terhadap saya.
klo misal ada kemungkinan gw buat balikan ama Jovan gimana ?" tanyaku serius menatap Nabila sebab ini akan bersangkutan dengan perasaannya juga.
klo mo balikan ya balikan aja kali Kha, kejar aja itu cinta lo. Gw di sisi lo cuma bisa bantu. Ya meskipun itu bukan gw, kan kmren gw udah bilang sama lo kalo gw pingin rasa sayang itu mengalir seperti air. Jadi kalo skrang lo mau balikan ama Jovanda sekalipun, gw ga masalah n malah gw bantu Kha dengan yakinnya Bila berujar seperti itu seolah dia siap untuk menghadapi konsekwensinya.
klo lo harus ngrasain sakit atas hubungan gw ama Vanda, gw minta tolong lo cerita ama gw. Sebab gw jalan ama Vanda di atas penderitaan lo, dan gw sadar banget akan hal itu. Jadi intinya kita komunikasi aja tentang perasaan masing masing usulku pada Nabila.
iya iya Kha, udah nyantai aja. Nomer duain dulu perasaan gw, sebab cinta lo itu lebih penting kok. Oke ! dengan senyum manis itu seolah ia berhasil menyembunyikan suatu rasa yang saat itu belum saya pahami.
Dalam kurun waktu bulan depan, puasa akan tiba. Bulan dimana para umat islam untuk menahan segala hawa nafsunya baik makan minum dan hasratnya. Maka untuk prosesi kesempurnaan bulan puasa itu, Nabila mengusulkan jika ingin menyelesaikan masalah Jovanda baiknya setelah hari raya atau awal semester tiga saja. sebab di takutkan jika masalah ini di selesaikan ketika bulan puasa, justru dapat membuat amal ibadah menjadi cacat atau berkurang. Sehingga di ambilah kebijakan semacam itu.
Di sini saya sama sekali tak berfikir buruk tentang Nabila yang ingin membantu saya untuk Balikan dengan Jovanda. Entah hidayah macam apa yang mampu hinggap di pundaknya hingga saya di berikan kemudahan sampai sejauh ini. dalam hati saya terus memohon maaf jika di tiap detiknya Nabila harus menahan rasa sakit untuk membantu saya. Namun saya tak bisa menghalanginya, ini atas kemauannya sendiri dan saya pun, akan tetap jalani hal ini untuk merebut Jovanda dari Deri.
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #889
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 01-11-2013 10:22
Chapter 67. Sahabat atau Teman
Dalam bulan puasa ini saya akan membahas mengenai pertemuan kembali berempat dengan para sahabat saya yang tentunya sudah sangat di rindukan kebersamaannya baik TS maupun reader di sini. Dimana ketika empat sahabat itu berkumpul, maka pastilah ada saya, Stevy, Fany dan sahabat hati Nabila Larasati. Dan dalam pertemuan kali ini saya akan membahas mengenai plaining untuk membawa kembali Jovanda berdasarkan saran dan persetujuan para sahabat terdekat. Namun tidak luput dari perasaan Nabila yang tiap harinya akan terus saya pastikan apakah ia siap menerima keadaan jika bahwasanya suatu saat nanti saya akan kembali dengan Jovanda.
Sore itu H-7 sebelum idul fitri tiba, kami mengadakan buka bersama di kawasan daerah Soekarno Hatta yang biasa di sebut anak anak di Malang dengan nama Suhat. Maka tempat yang dapat memanjakan kami dengan menu buka puasa dan acra ngabuburit untuk menunggu buka puasa tiba. Sore itu pastilah kami sudah berangkat pukul 04.00 PM untuk membooking tempat. Sebab jika tidak bisa di pastikan pukul lima sore seluruh tempat di sini bakal penuh dengan onggokan manusia yang sedang mencari menu buka puasa atau acara ngabuburit.
Bray uda lama ya kita kgak ngumpul kaya gini, terakir kan pas di Jakarta waktu itu ya ingat Fany untuk membuka pembicaraan.
iea loh Pan, kayanya semester ini kita rada renggang yah. Smua pada sibuk sama urusan sendiri sendiri sich ! ujar Stevy dengan melambainya.
lo mah sibuk ke salon kan Step, itu juga ga ngajak gw. Jadi yang nyibukin diri itu lo, bukannya anak anak. Kalo Rakha ama Bila emang lagi ada masalah kan ya kemaren sahut Fany sambil menunjuk arah padaku.
loh, masalah apah emang Kha, kok akuh ndak tauk ?" tanya Stevy penasaran sambil merepat padaku.
ya ada masalah aja Step, intinya tentang Jovanda ujarku dengan kalem.
loh, jadi gossip yang di bilang anak anak kamuh jadiand ama Vanda itu bner tah ?" ia pun semakin keheranan.
iya gw udah jadian ama dia, dan sekarang gw udah putus Step saya pun dengan menahan kuasa berujar penuh sendu.
lah itu kapan jadiannya tau tau uda putus gitu ?" trus skrang masih ada masalah ?" Stevy masih memburu pertanyaan seputar hubungan ini.
masalahnya sekarang gw ama Rakha mau mastiin kondisi Jovanda saat ini tiba tiba saja Nabila menambahkan suaranya sambil menggerai rambut.
mastiin Jovanda keg gimana Bil ?" Fany pun bingung dengan ini ucapan Nabila.
gw ama Rakha kmren dapet info dari Nonik kalo katanya Joavanda itu mutusin Rakha gara gara di pellet sama mantannya. Nah di sini gw pengen mastiin aja hal itu bner apa gak buat bantuin Rakha dengan santainya Nabila bertutur pada Fany.
ih masa sih Jovan di pellet ?" ngeri gw dengernya. Tapi lo serius mau bantuin Rakha dalam hal ini ?" nampaknya Fany pun ragu dengan kesungguhan Nabila.
ya makanya gw mau mastiin dlu tu info bner gak. Masalah gw bantuin Rakha ya serius lah, mank kapan gw suka becandain orang kaya Rakha ?" hahahaha tawa itu seolah membuat Fany semakin mengerutkan dahi.
tapi kan lo . . . Fany pun memutus kalimatnya pertanda ada hal yang tidak ingin di ucapkannya.
tapi Bila kenapa Fan ?" Setvy pun menyambung pembicaraan Fany yang terputus.
lo kgak tau juga tentang hal ini Step ?" kan Bila suka ama Rakha, lha ini dia malah mau bantuin Rakha masalah Jovanda. Bayangin aja, gw ga yakin Bil ama lo itu dengan menyakinkan, Fany menatap serius mata Nabila.
iya Fan gw serius, emang kenapa kalo gw suka ama Rakha trs gw mau bantuin dy perihal Jovanda ?" Nabila pun berujar dengan santainya.
ya perasaan lo mau di taroh di mana ?" gw cewe Bil, gw tau posisi lo !! seolah di sini Fany tak terima dengan keputusan Nabila yang mungkin akan membahayakan perasaannya.
owh, jadi Nabila nie sukak ama Rakha, dan sekarang dia mauh bantuin buad balikand ama Jovan gituh intinya ?" ya aneh jugak Bil kalo kamuh tiba tiba kaea gituh. Kan sama ajah kamu ngorbanin perasaan kamuh to ?" dengan argumennya Stevy pun sepakat dengan pemikiran Fany.
udah, kalian tenang aja. Gausa segitunya ama gw. Gw masih tau batesnya selama perasaan gw masih kuat, kalo ada rasa sakit itu pasti ada Fan, tapi slma gw mampu bertahan buat Rakha dan kalian semua kenapa enggak ?" kalo Jovan salah satu alasan Rakha jadi bahagia, gw juga bakal nglakuin itu. Gw jg lebih ga tega sebenernya kalo harus ngliat orang yang gw sayangin menderita karena perasaannya yang belom kesampaian sama mantan pacarnya dulu. Gw yakin pengorbanan gw saat ini gada yang sia sia. Kalian percaya aja sama gw, soport gw untuk terus bantu Rakha apapun yang terjadi. Gw Cuma minta itu sama kalian, tolong ngertiin keputusan gw dengan memegang tangan Stevy dan Fany, Nabila mecoba memastikan bahwa perasaannya akan baik baik saja.
kok ada orang kaya kamuh Bil, aneh tau gag dengernya. Ini mah sama aja kamuh yang di jadiin tumbal dong ?" Stevy mulai berandai andai tentang kejadian ini.
iya tumbal, tapi ini juga atas kemuan Bila sendiri. Trsu kita mesti support lo gitu. Yaudah lah Bil, gw tau gimana keras kepalanya lo kalo udah punya ingin. Seperti yang lo bilang, gw bakal bantu Rakha juga support lo apapun yang terjadi. Okey !! sambil mengedipkan mata, itu tanda Fany telah setuju.
ya akuh dengernya rada aneh jugak sih, tapi kaya yang Pany bilang sieh, klo inih udah jaddi kemuand kamuh aku support aja Bil, moga kamu kuat n dapet apa yang kamu pingin suatu saat nanti"
Yang namanya sahabat itu, jika mereka susah, pasti akan di bantu dan di support bagaimanapun itu kondisinya. Sahabat itu beda sama temen biasa, temen hanya ada di saat kita seneng dan mereka pergi di saat kita susah. Mendekat saat kita tak butuh dan menjauh saat kita membutuhkan mereka.
Tapi sahabat enggak, mereka akan tetap ada di samping kita sama seperti saudara. Mereka memang hanya bertiga, tapi ini sudah lebih dari cukup untuk mengisi hari hari saya. Jika harus mereka di tukar dengan tiga juta teman, maka saya tidak akan rela itu ketiga sahabat saya untuk di gantikan.
gw salut ama kalian bertiga, ini masalah gw atau lebih tepatnya masalah gw sama Nabila. Tapi kalian mau bantu meski tau posisi Bila kaya gimana. Gw ga bisa bicara lebih dari ini. gw cuma bisa bialang kalian sahabat terbaik yang pernah gw miliki dengan mata setengah berkaca kaca saya rangkul itu ketiga sahabat saya.
aduuuh Rakhaaa seseeeeeg, iya iya udah ah. Trus rencana lo mau nyadarin si Jovan kapan tanya Fany yang merasa sesak dengan pelukan ramai ramai saya.
abis lebaran ini pokoknya. Mungkin ya semester tiga awal pas kuliah udah aktif. Klo minggu minggu ini lo tau semua orang jg lagi pada sibuk mudik. Dan lo ama Bila kan musti pulang kampung jg kan. Jadi nunggu Bila balik k Malang baru nylesein masalah jelasku sambil melirik Nabila.
iya Fan, kita mau cari info dulu orang pinter di daerah Malang trus buat rencana gimana caranya Jovan tar bisa ketauan kena pellet apa enggak. Udah gitu aja dulu plainingnya dengan mangguk mangguk Nabila menjelaskan pada Fany.
ywdah oke pas semester tiga awal aja kita cari info itu bareng bareng. Biar gampang mobile bareng tar gw bisa bawa mobil ama Bila k Malang dengan bantuan seperti itu sungguh saya berucap terimakasih.
ah gausah repot repot gitu fan, gw ama Bila jg cukup kok buat nae motor dengan malu malu saya tolak secara halus itu niatan Fany.
orang ini Bila yang pengen, dia mau pindah kosan juga tar smster 3 ke kosan lebih gede bareng gw biar bisa bawa mobil jugak jadi itulah alasan mengapa Fany bersikeras membawa kendaraan roda empat milik Nabila. healah gitu to, oke lah, gw ngikut lo pada
Plaining itu sudah jelas bukan, awal semester tiga. Kami berencana merebut Vanda dari Deri si manusia laknat itu. Dengan perasaan sabar nan tawakal saya akan tunggu itu kapan giliran main di atas panggung sandiwara ini. cukuplah saya merasakan rasa sakit atas kecurangan yang Deri lakukan, maka jika tiba waktunya untuk merebut Jovanda kembali, saya harap Deri sudah siap kehilangan itu putri dekan untuk ke dua kalinya. Last edited by: rakhaprilio 2013-11-01T10:22:52+07:00
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #890
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 01-11-2013 11:10
Chapter 68. Fix Kena Pelet
Idul fitri tahun 2008 itu masih saya ingat jelas di benak saya hari ini. Bagaimana saya melaluinya dengan keluarga tercinta di kampung halaman dan tetap berkomunikasi dengan para sahabat jauh di luar kota sana. Meski suasana fitri penuh maaf bertaburan di hari itu, namun maaf saya tidak akan pernah jatuh untuk memaafkan manusia yang bernama Deri. Bagaimana saya akan membencinya masuk hingga ke tulang dan aliran darah ini, mengalir terus kemudian keluar bersama beol yang saya setorkan ke Wc setiap harinya. Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan rasa benci saya kepada Deri. Apakah terdengar menjijikkan, tentu iya, sebab Deri itu tidak lebih baik dari sisa kotoran yang telah saya buang. Sungguh pun benci itu membuat mati rasa hingga detik ini.
Suasa hari raya tentu ramai bukan, sanak saudara berkumpul di sana sini mengadakan reuni itu adalah wajib hukumnya. Namun taukah sodara di tengah keramaian seperti ini saya merasakan sepi teramat sangat hebat. Hari besar suci nan fitri yang saya dambakan untuk habis bersama dengan kekasih hati kini hanya habis berteman sepi meratapi nasib. Untuk memanfaatkan momen besar ini, maka saya coba berpesan kepada Jovanda melalui sms untuk sekedar minta maaf jika selama saya pacaran dulu ada salah atau tindakan yang mungkin tak berkenan di hatinya. Maka dengan galaunya saya mengirim pesan seperti ini,
Asalamualaikum Wr. Wb Met Idulfitri 1429H jovanda
Semoga amal ibadah kita selama bulan puasa ditrima Allah SWT Maafin Rakha kalo selama ini ada salah
Baik di sengaja atau tidak
Salam dari Rakha sekeluarga di Tulungagung
Taukah sodara sms tersebut mendapat respon seperti apa, maka dengan masih ingatnya dia hanya membalas teramat amat singkat untuk pesan seperti di atas sebagai berikut.
Spoiler for sms Jovanda: Jika itu pesan bukan dari Jovanda atau dikirim oleh Stevy, maka sudah jelas saya bakal bakar itu orang yang merespon pesan singkat dengan amat singkatnya. Ya memang namanya pesan singkat namun etika di dalamnya itu tidak ada, terlebih lagi pesan dari Jovanda menunjukkan bahwa dirinya memang sedang malas dan tidak ingin di ganggu itu pun juga karena saya. Maka sudah cukup lebaran kali ini saya tidak akan berlama lama di Tulungagung sebab masih ada urusan yang harus saya selesaikan di kota Malang. Pada akirnya sekitar H+7 saya sudah berangkat ke kota Malang dengan Baldy tercinta sebab jelas kendaraan umum pada musim seperti sudah habis tiketnya apa lagi itu yang yang namanya kereta.
Sesampai di Malang saya masih belum dapati Nabila dan Fany telah sampai terlebih dahulu. Maka dengan berinisiatif untuk mencari informasi mengenai kiai di sekitar kota Malang saya lakukan terlebih dahulu sebelum kedua sahabat saya dari Jakarta untuk datang menyusul menyelesaikan kasus ini. singkat cerita di daerah Sawo Jajar, tepatnya di sebuah perumahan, saya mengenal itu bapak ustad atau kiai yang biasa di sapa dengan sebutan Pak Nur.
Peperangan Raja Raja 11 The Heike Story Karya Eiji Yoshikawa Siti Nurbaya 6
^