Godfather Terakhir 12
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo Bagian 12
diri menjadi bruglione untuk daerah Barat dan penguasa Xanadu Hotel. Giorgio
jelas akan menentangnya, tapi Vincent dan Petie akan bersikap netral. Mereka
sudah puas hidup dari usaha sah mereka. Dan sang Don tak akan hidup
selamanya, sementara Giorgio adalah pengusaha kerah putih. Suatu saat nanti,
si penguasa jalur keras akan menjadi raja. Ia tak akan mengundurkan diri ke
dalam masyarakat yang sah. Ia akan memba* kembali Keluarga-nya ke puncak
kejayaan. Ia takkan 716 mah melepaskan kekuasaan untuk menentukan hidup dan mati seseorang.
Dante keluar dari bak mandi dan membersihkan sabun dari rambutnya yang
kaku. Ia mengharumkan tubuhnya dengan cologne dari berbagai botol indah jar,
melumasi rambutnya dengan gel harum dari tube-tube cantik, setelah membaca
petunjuk pemakaiannya dengan saksama. Kemudian, dari kotak tempat
menyimpan topi-topinya, ia mengambil satu topi ber-bentuk custard,
bertatahkan permata mahal, dengan benang-benang emas dan ungu. Di dalam
kotak itu, topi tersebut kelihatan lucu, tapi setelah dikenakannya, ia
terpesona, sebab topi itu membuatnya tampak seperti seorang pangeran, terutama karena
deretan permata berwarna hijau di bagian depannya. Seperti inilah Athena akan
melihatnya nanti malam. Kalau bukan Athena, mungkin Tiffany. Tapi kalau perlu,
kedua wanita,itu bisa disisihkan dulu.
Selesai berhias, Dante membayangkan seperti apa kehidupannya nanti. Ia akan
tinggal di salah satu vila yang semewah istana, dikelilingi wanita-wanita cantik
yang tak ada habisnya. Ia bisa makan di enam restoran berbeda yang
menyajikan hidangan khas dari enam negara. Ia bisa menentukan kematian
seorang musuh dan memberikan hadiah penghargaan Pada teman. Ia akan
menjadi kaisar zaman modern, sePerti kaisar Roma dahulu kala. Tapi masih ada
Cross yang menghalangi jalannya.
Sendirian di apartemennya, Jim Losey merenungkan Penjbahan jalan hidupnya.
Dulu, selama paruh per- 361 tama kariernya, ia adalah seorang polisi hebat, \ satria sejati pembela
masyarakat, la sangat mernben -para pelaku kejahatan, terutama orang kulit
hitam Kemudian lambat laun ia mulai berubah. Pernyataan pernyataan di media
massa bahwa polisi suka ber sikap brutal membuatnya geram. Masyarakat yan"
dilindunginya dari kejahatan justru berbalik menye-rangnya. Para atasannya
juga berpihak kepada para politisi yang mengumbar omong kosong pada masya-
rakat. Berkoar-koar bahwa orang kulit hitam tidak selayaknya dibenci. Mengapa
tidak" Merekalah yang paling banyak melakukan kejahatan. Bukankah ia orang
Amerika yang bebas dan berhak membenci siapa pun yang ingin dibencinya"
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Orang kulit hitam adalah kacoak-kacoak yang menghancurkan peradaban
masyarakat. Mereka pemalas, tidak mau belajar. Mereka cuma tahu bermain
basket di bawah sinar bulan. Mereka memeras orang-orang yang tidak ber-
senjata, membuat kaum wanita mereka menjadi pelacur, dan mereka sama sekali
tidak menaruh hormat pada hukum dan penegak hukum. Tugasnyalah untuk
melindungi orang kaya dari kejahatan yang dilakukan kelas bawah. Ia sendiri
juga ingin kaya. Ia ingin menikmati pakaian bagus, mobil mewah, makanan dan
minuman, dan terutama perempuan-perempuan yang bisa diperoleh orang kaya.
Tentunya impian itu impian wajar yang khas Amerika.
Bisnisnya dimulai dengan uang suap yang diper' olehnya untuk melindungi usaha
perjudian, lalu ntf masang jebakan atas para pengedar obat bius untu memaksa
mereka membayar uang perlindungan. Selam itu ia bangga akan statusnya
sebagai polisi pahlawan yang' diterimanya berkat keberanian yang ia perlihatkan. Tapi tak ada penghargaan
berupa uang baginya. Ia masih saja terpaksa membeli pakaian murah dan harus
membelanjakan uangnya dengan sangat hati-hati agar MSa hidup dari gajinya
yang sedikit. Ia, pelindung orang kaya dari orang miskin, tidak mendapat peng-
hargaan apa pun; malah ia sendiri termasuk dalam golongan miskin. Tapi yang
paling menyakitkan, di mata masyarakat ia justru dianggap lebih rendah dari
para pelaku kejahatan. Beberapa rekannya, sesama penegak hukum, diadili dan
dijebloskan ke penjara karena melakukan tugas mereka. Atau bahkan dipecat.
Sementara itu, para pemerkosa, pencuri, penodong, dan perampok bersenjata
yang beraksi di siang hari bolong justru lebih memiliki hak daripada polisi.
Selama bertahun-tahun, Losey membayangkan dirinya menjual kisah
pengalamannya. Tentang pers dan televisi yang memaki-maki para penegak
hukum. Tentang Miranda Rights dan ACLU sialan; coba suruh para pengacara itu
berpatroli di jalanan selama enam bulan saja. Mereka pasti akan menghukum
gantung para kriminal. Bagaimanapun, Losey juga menggunakan berbagai cara, termasuk dengan
pemukulan dan ancaman, untuk memaksa seorang bajingan mengakui kejahatan-
nya, lalu menyingkirkannya dari masyarakat. Tapi ia tak dapat sepenuhnya
menjual dirinya. Ia masih seorang polisi yang baik. Ia tak dapat menjual dirinya
^ngan mengakui telah menjadi pembunuh. Tapi lupakan saja semua itu. Tak lama
lagi ia kaya. Ia akan melemparkan lencana dan segala ^ear kepahlawanannya ke
muka pemerintah dan 362 masyarakat. Ia akan menjadi pimpinan keamanan dj Xanadu Hotel dengan gaji
sepuluh kali lebih besar Dari surga di tengah padang pasir ini ia akan dengan
senang hati menyaksikan keruntuhan Los Angeles di bawah hujan kriminalitas
yang tidak akan ia perangi lagi. Malam ini ia akan menghadiri pemutaran
Messalina dan pesta penutupannya. Lalu mencoba mendekati Athena.
Membayangkan ini, hatinya agak ciut, meski tubuhnya bergelora membayangkan
apa yang akan terjadi nanti. Di pesta nanti ia akan mendesak Skippy untuk
membuat film yang didasarkan pada perjalanan kariernya sebagai polisi
pahlawan paling hebat di LAPD. Dante sudah mengatakan padanya bahwa Cross
ingin menanamkan uang dalam film tersebut. Ini benar-benar aneh. Kenapa
mesti membunuh orang yang ingin menanam modal dalam filmnya" Jawabannya
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir sederhana. Karena ia tahu Dante akan membunuhnya jika ia menolak. Meski
tangguh, Losey menyadari ia tak mungkin membunuh Dante. Ia tahu betul
tentang Keluarga Clericuzio.
Sesaat ia teringat akan Marlowe, pria kulit hitam yang baik itu; selalu gembira
dan mau bekerja sama. Ia menyukai Marlowe, dan sangat menyesal telah
membunuhnya. Jim Losey masih harus menunggu beberapa jam lagi sebelum pesta dan acara
pemutaran film dimulai. Ia bisa pergi berjudi di kasino, tapi judi adalah
permainan orang tolol, jadi ia mengurungkan niatnya-Malam nanti adalah malam
istimewa baginya. Mula-mula pemutaran film dan pesta, lalu pukul tiga pag1 ia
harus membantu Dante membunuh Cross De Len dan menguburkannya di padang
pasir. 720 pada pukul lima sore, Bobby Bantz mengundang Dara kru utama Messalina ke
vilanya untuk acara "rinum bersama, yakni Athena, Dita Tommey, Skippy peere,
dan Cross De Lena, sebagai tamu kehormatan. Tapi Cross menyatakan tak bisa
datang karena tuntutan pekerjaan di hotel pada malam istimewa itu.
Bantz mengajak pacar terbarunya, seorang wanita muda yang masih segar,
bernama Johanna, hasil temuan seorang agen pencari bakat di sebuah kota kecil
di Oregon. Gadis itu sudah menandatangani kontrak dua tahun dengan bayaran
lima ratus dolar seminggu. Ia cantik, tapi sama sekali tidak berbakat; namun
sosoknya memancarkan kesan polos yang merupakan daya tarik tersendiri.
Selain itu, dengan kecerdikan yang melebihi usianya yang masih muda, ia
menolak tidur bersama Bobby Bantz sampai Bantz berjanji akan mengajaknya
ke Vegas untuk menghadiri pemutaran Messalina.
Skippy Deere menempati apartemen yang berhubungan dengan vila Bantz. Ia
terus-menerus membuntuti Bantz, hingga Bantz tak bisa cepat-cepat masuk
kamar bersama Johanna. Akibatnya Bantz menjadi kesal. Skippy sedang
berusaha menjual idenya tentang sebuah film feature. Ia benar-benar tergila-
gila ingin membuatnya. Tapi ini memang sudah Pekerjaan seorang produser.
Deere sedang menceritakan tentang Jim Losey, P?lisi pahlawan paling hebat di
LAPD, laki-laki vekar dan tampan yang bahkan cocok untuk menjadi
Pameran film tentang kisah hidupnya itu. Salah satu '"ah nyata "sejati" yang
hebat, yang di dalamnya apat dimasukkan apa pun yang aneh-aneh
363 Deere dan Bantz sama-sama tahu bahwa Losey tak mungkin memerankan dirinya
sendiri; ini dicipta-kan hanya untuk membujuk Losey agar ia menjual murah
kisahnya, dan untuk menarik perhatian publik.
Skippy Deere memaparkan ringkasan kisahnya dengan penuh semangat. Tak ada
yang dapat menandingi kemahirannya menjual sesuatu yang belum berwujud.
Dalam kegembiraannya, ia mengangkat telepon dan sebelum Bantz sempat
memprotes, Skippy sudah mengundang Losey untuk menghadiri pesta koktail
pukul lima nanti. Losey bertanya apakah ia boleh membawa teman. Deere, yang
mengira Losey akan mengajak teman wanita, meyakinkannya bahwa ia boleh saja
mengajak temannya. Sebagai produser, Skippy Deere senang mempertemukan
orang-orang dari berbagai dunia berbeda. Siapa tahu ada keajaiban.
Cross De Lena dan Lia Vazzi berada di penthouse Xanadu, membahas detail-
detail operasi mereka malam nanti.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir "Semua orangku sudah siap dalam posisi masing-masing," kata Lia. "Aku sudah
menguasai pekarangan vila. Tak ada yang tahu, apa yang akan kita lakukan.
Mereka tidak akan diikutsertakan. Tapi aku mendapat kabar bahwa Dante sudah
menyuruh orang dan Enklave menggali kuburanmu di padang pasir. Kita mesti
hati-hati malam ini."
"Yang kukhawatirkan justru sesudah malam ini. kata Cross. "Sebab kita mesti
berurusan dengan Do" Clericuzio. Kaupikir dia akan percaya dengan cerita kita?"
364 "Belum tentu," kata Lia. "Tapi itu satu-satunya harapan kita."
Cross angkat bahu. "Aku tidak punya pilihan. Dante membunuh ayanku, jadi
sekarang dia juga mesti membunuhku." Ia diam sejenak, kemudian berkata,
"Kuharap sang Don tidak berpihak padanya sejak awal. Kalau demikian halnya,
kita tak mungkin bisa lolos hidup-hidup."
E Lia berkata dengan hati-hati, "Kita bisa membatalkan rencana dan melaporkan
kesulitan kita pada sang Don. Biar dia yang memutuskan dan mengambil
tindakan." "Tidak," sanggah Cross. "Dia tak bisa membuat keputusan yang membahayakan
cucunya." "Kau benar," kata Lia. "Tapi bagaimanapun, sang Don sekarang sudah lebih lunak.
Dia membiarkan saja orang-orang Hollywood itu menipumu, padahal semasa
mudanya dia tidak akan membiarkan hal semacam ini terjadi. Bukan masalah
uangnya, tapi masalah kehormatan."
Cross menuangkan brendi lagi ke gelas Lia, kemudian menyalakan cerutunya. Ia
tidak menceritakan tentang David Redfellow pada Lia. "Kau suka kamarku?"
tanyanya, dengan bercanda.
Lia mengepulkan asap cerutunya. "Luar biasa. Indah sekali. Tapi untuk apa"
Kenapa ada orang yang ingin hidup seperti itu" Terlalu berlebihan. Kemewahan
bisa membuat orang kehilangan tenaga dan membangkitkan kecemburuan sosial.
Tidak bijaksana menghina orang miskin seperti itu. Dengan Degitu, bukankah
mereka jadi ingin membunuh si
723 kaya" Ayahku orang kaya di Sisilia, tapi dia tak pernah hidup bermewah-
mewah." ? "Kau tidak mengerti Amerika, Lia," kata Cross. "Setiap orang miskin yang
melihat bagian dalam vila itu akan sangat senang, sebab dalam hatinya dia yakin
suatu saat nanti dia pun akan tinggal di tempat seperti itu."
Pada saat itu, telepon pribadi di penthouse tersebut berdering. Cross
mengangkatnya. Hatinya agak berdebar. Telepon itu dari Athena.
"Bisa kita bertemu sebelum film diputar?" tanya Athena.
"Bisa, kalau kau mau datang ke suite-ku" kata Cross. "Aku tak bisa meninggalkan
tempat ini." "Hebat sekali," kata Athena dengan dingin. "Kalau begitu, kita bertemu sesudah
pesta usai. Aku akan pulang lebih awal dan kau bisa datang ke vilaku."
"Aku benar-benar tidak bisa," sahut Cross.
"Besok pagi aku berangkat ke L.A.," kata Athena. "Lusanya aku terbang ke
Prancis. Kita tidak akan bisa bertemu secara pribadi, sampai kau menyusulku ke
sana... kalau kau berniat menyusulku."
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Cross memandang Lia yang menggelengkan kepala sambil mengerutkan kening.
"Bisakah kau datang kemari sekarang" Kumohon."
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Lama ia menunggu jawaban. Akhirnya Athena berkata, "Baiklah. Beri aku waktu
satu jam." "Aku akan mengirim mobil dan pengawal untukmu," kata Cross. "Mereka akan
menunggu di luaf vilamu." Lalu ia menutup telepon dan berkata pada
724 Lia, "Kita mesti mengawasi Athena. Kita tak tahu apa yang akan dilakukan Dante
yang sinting." Pesta koktail di vila Bantz dihiasi oleh wanita-wanita cantik.
Melo Stuart mengajak seorang aktris muda dengan reputasi hebat di panggung;
ia dan Skippy Deere telah mencalonkan si aktris untuk membawakan peran
utama dalam film tentang Jim Losey. Wanita itu memiliki kecantikan Mesir yang
nyata, raut wajahnya tegas dan pembawaannya angkuh. Sementara itu, Bantz
mengajak aktris baru hasil temuannya, Johanna - nama belakangnya belum
diputuskan - yang berpembawaan lugu. Athena juga hadir. Belum pernah ia
tampak secantik ini. Ia dikelilingi teman-temannya: Claudia, Dita Tommey, dan
Molly Flanders. Kali itu Athena lebih pendiam daripada biasa, tapi Johanna dan
si aktris panggung, Liza Wronggate, tetap saja memandanginya dengan penuh
kekaguman dan kedengkian. Mereka berdua mendekati Athena, sang ratu yang
posisinya ingin mereka gantikan.
Claudia bertanya pada Bobby Bantz, "Apa kau mengundang kakakku?"
"Tentu saja," sahut Bantz. "Tapi dia tidak bisa datang. Terlalu sibuk."
"Aku berterima kasih karena kau memberikan bagian uang Ernest pada
keluarganya," kata Claudia sambil tersenyum lebar.
"Molly benar-benar merampokku," keluh Bantz. ^eJak dulu ia menyukai Claudia,
mungkin karena Marrion juga menyukai gadis itu, jadi ia tidak ke
365 beratan digoda Claudia. "Dia menodongkan meriam ke kepalaku."
"Tapi sebenarnya kau bisa bertahan," kata Claudia "Marrion pasti setuju."
Bantz memandanginya dengan tatapan kosong. Sekonyong-konyong ia merasa
ingin menangis. Ia tidak akan pernah bisa menandingi Marrion, dan ia sangat
kehilangan orang tua itu.
Sementara itu, Skippy Deere sedang memojokkan Johanna untuk menceritakan
tentang film barunya. Dalam film itu ada adegan seorang gadis lugu diperkosa
dan dibunuh oleh seorang pengedar obat bius. "Kau cocok sekali membawakan
peran itu. Kau memang belum begitu berpengalaman, tapi kalau aku bisa
membujuk Bobby, kujamin kau akan dipanggil untuk audisi." Ia menghentikan
kalimatnya sejenak, kemudian melanjutkan dengan gaya hangat dan akrab,
"Menurutku, kau perlu mengubah namamu. Nama Johanna terlalu alim untuk
kariermu." Secara tak langsung, ia menyiratkan bahwa gadis itu akan memiliki
karier yang bagus kelak. Ia memperhatikan wajah gadis itu memerah. Sungguh menyentuh hati melihat
gadis-gadis muda ini begitu yakin akan kecantikan mereka, lalu mengangankan
menjadi bintang. Saat senyum sinis Ernest Vail terbayang di depannya, Deere
berpikir: Tertawalah sepuasmu. Keinginan itu toh masih bisa dianggap keinginan
batin. Memang lebih banyak mengarah pada pengorbanan daripada kebesaran,
tapi itu sudah bagian dari permainan.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Seperti sudah diduga, Johanna kemudian mendekati Bantz untuk berbincang-
bincang. Deere bergabung 726 dengan Melo Stuart dan teman wanitanya yang baru, Lisa. Meski gadis itu
sangat berbakat di panggung, Skippy ragu masa depannya di layar lebar akan
berjalan mulus. Jenis kecantikannya tidak akan tampak bagus di depan kamera.
Dan kecerdasannya akan membuat ia tidak cocok membawakan berbagai peran.
Tapi Melo bersikeras agar Liza menjadi pemeran utama wanita dalam film
tentang Losey. Kadang-kadang permintaan Melo tak bisa ditolak. Lagi pula.
peran utama itu cuma omong kosong.
Deere mencium kedua pipi Liza. "Aku melihat penampilanmu di New York,"
katanya. "Luar biasa." Ia diam sejenak, lalu berkata, "Kuharap kau bersedia
menerima peran dalam filmku yang baru. Menurut Melo, itu akan menjadi
pembuka bagimu di dunia layar lebar."
Liza tersenyum dingin padanya. "Aku mesti melihat skenarionya dulu," katanya.
Lagi-lagi Deere merasakan kilasan rasa sebal. Gadis ini ditawari peran yang bisa
mengubah hidupnya, tapi dia malah ingin melihat skenarionya dulu. Ia melihat
Melo tersenyum geli. "Boleh saja," kata Deere. "Tapi percayalah, aku tidak akan menawanmu peran
yang tidak sesuai dengan bakatmu."
Melo, yang lebih berjiwa pengusaha daripada playboy, berkata, "Liza, kami
menjamin kau akan mendapatkan peran utama wanita dalam film kelas A. Dalam
film, skenario tidak sepenting di panggung. Skenario bisa diubah sesuai
keinginanmu." Liza tersenyum lebih hangat padanya. Katanya, "Kau percaya dengan omong
kosong itu" Naskah 366 drama-drama panggung selalu ditulis ulang. Kalau tidak, kaupikir untuk apa kami
mengadakan pertunjukan percobaan di luar kota?"
Sebelum keduanya bisa menjawab, Jim Losey dan Dante Clericuzio melangkah
masuk. Deere bergegas menyambut mereka dan memperkenalkan keduanya pada
para tamu lain. Losey dan Dante merupakan pasangan aneh. Losey jangkung dan tampan,
berpakaian necis - dengan kemeja dan dasi, meski hawa bulan Juli di Vegas
sangat panas. Di sampingnya, Dante yang pendek kekar hanya mengenakan T-
shirt, rambut hitamnya yang kaku ditutupi topi Renaisans-nya. yang berhiaskan
permata berwarna cerah. Para tamu di ruangan itu, yang semuanya merupakan
ahli dalam dunia yang penuh kepura-puraan, tahu bahwa kedua orang ini tidak
menyimpan kepalsuan, meski penampilan mereka begitu aneh. Wajah mereka
begitu kosong dan dingin. Itu tak bisa ditiru dengan apa pun.
Losey langsung mendekati Athena dan mengatakan sudah tak sabar ingin
menyaksikan penampilannya dalam Messalina. Ia sama sekali tidak menggunakan
pendekatan kasar, malah boleh dikatakan seperti penjilat. Wanita selalu
menganggapnya menarik. Kenapa Athena tidak"
Dante mengambil minuman untuk dirinya sendiri, lalu duduk di sofa. Tak ada
yang mendekatinya, kecuali Claudia. Selama bertahun-tahun, mereka baru tiga
kali bertemu muka. Claudia mencium pipinya. Ketika masih kecil, Dante sering
menyiksanya, tapi Claudia selalu mengenangnya dengan perasaan sayang.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir 728 Dante memeluknya. "Cugina, kau cantik sekali. Kalau kau cantik begini sewaktu
kecil, aku pasti tidak akan terlalu sering memukulimu."
Claudia menarik topi Dante. "Cross sudah bercerita padaku tentang topi-topimu.
Kau jadi tampak manis mengenakannya." Ia mengenakan topi Dante di kepalanya.
"Bahkan Paus pun tidak punya topi sebagus ini." .
"Padahal topinya banyak," kata Dante. "Nah, siapa sangka kau akan menjadi
orang penting dalam bisnis perfilman?"
"Apa kegiatanmu akhir-akhir ini?" tanya Claudia.
"Aku mengelola perusahaan daging," kata Dante. "Kami memasok hotel-hotel."
Ia tersenyum, lalu bertanya, "Hei, bisa tidak kau mengenalkanku pada temanmu
yang cantik itu?" Maka Claudia membawanya mendekati Athena, yang masih dirayu oleh Jim
Losey. Athena tersenyum melihat topi Dante. Dante sengaja membuat dirinya
tampak lucu. Losey masih terus melanjutkan pujiannya. "Aku tahu filmmu pasti hebat,"
katanya. "Sesudah pesta usai, mungkin kau mau mengizinkanku mengantarmu
pulang ke vilamu. Kita bisa minum-minum bersama." Ia mencoba berperan
sebagai polisi yang baik.
Athena menunjukkan kelihaiannya mengelak. Ia tersenyum manis pada Losey.
"Senang sekali," kata-. nya. "Tapi aku cuma setengah jam menghadiri pesta, dan
aku tak ingin kau kehilangan kegembiraan. Aku tttesti terbang pagi-pagi sekali
besok, lalu berangkat *e Prancis. Terlalu banyak yang mesti kulakukan."
Dante mengagumi sikapnya. Jelas tampak wanita
367 ini muak pada Losey dan takut padanya. Tapi ia membuat Losey mengira ia
termakan oleh pesonanya. "Aku bisa terbang denganmu ke L.A.," kata Losey. "Pukul berapa kau
berangkat?" "Kau baik sekali," kata Athena. "Tapi aku naik pesawat sewaan kecil dan semua
tempat duduknya sudah penuh."
Setelah selamat berada di vilanya kembali, Athena menelepon Cross dan
memberitahukan bahwa ia akan datang.
Yang pertama menarik perhatian Athena adalah sistem keamanan yang ketat.
Ada beberapa penjaga di elevator yang menuju suite penthouse Xanadu Hotel.
Perlu kunci khusus untuk membuka elevator. Langit-langit elevator dilengkapi
kamera pengawas, dan pintunya membuka ke sebuah ruang tunggu yang dijaga
oleh lima pria. Satu berdiri di depan elevator untuk menyambut Athena. Satu
lagi berada di meja tunggal dengan beberapa televisi; dua orang pria sedang
main kartu di sudut ruangan, dan satu lagi duduk di sofa, membaca Sports
Illustrated. Semua menatap Athena dengan pandangan menilai dan agak terperangah.
Athena sudah sering mendapatkan tatapan seperti itu, namun ia tidak lagi
merasa tersanjung. Sekarang ia malah semakin menyadari adanya bahaya.
Pria di meja menekan sebuah tombol untuk membuka pintu suite Cross. Setelah
Athena masuk, pintu itu kembali tertutup di belakangnya.
Ia mendapati dirinya berada di ruang kantor dalam
730 Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Cross menyambutnya dan membawanya ke ruang tinggalnya. Ia mencium bibir
Athena sekilas, kemudian mengajaknya ke kamar tidur. Tanpa berkata se-"
patah pun, mereka melepaskan pakaian, lalu berpelukan. Cross merasa amat lega
bisa? memeluknya dan menatap wajahnya yang cantik, sampai-sampai ia
mendesah, "Aku lebih suka meman>dangimu daripada melakukan apa pun."
Sebagai jawaban, Athena membelaimya, membuat Cross menciumnya, lalu
menariknya ke tempat tidur. Ia merasa pria ini benar-benar mencintainya dan
bersedia melakukan apa pun untuknya. Sebagai balasan, ia juga akan memenuhi
segala keinginan Cross. Untuk pertama kali ia memberikan respons secara lahir
batin. Ia sangat mencintai Cros s dan merasa senang bercinta dengannya. Tapi
ia talk pernah lupa bahwa dalam satu segi, pria ini berbamaya, termasuk bagi
dirinya. Satu jam kemudian, mereka berpakaian kembali dan beranjak ke balkon.
Las Vegas diselimuti cahaya lampu meon; matahari yang belum terbenam
membakar jalaman dan hotel-hotel mewah dalam cahaya kuning cerrah. Nun
jauh di sana tampak bentangan padang pasir dan pegunungan. Di sini mereka
sendirian; bendera-bendera hijau di atap vila-vila bergantung lemas.
Athena menggenggam tangan Cross dengan erat. "Apa kau akan datang ke pesta
dan p>emutaran film itu?" tanyanya.
- "Maaf, aku tidak bisa datang," kata Cross. "Tapi aku akan menemuimu di
Prancis." "Kuperhatikan sukar sekali menennuimu," kata
368 Athena. "Mesti memakai elevator yang dikunci dan melewati sekian banyak
penjaga." "Itu hanya untuk beberapa hari lagi," kata Cross. "Terlalu banyak orang tak
dikenal di kota." "Aku bertemu sepupumu Dante," kata Athena. "Tampaknya dia berteman karib
dengan detektif itu. Mereka benar-benar pasangan aneh. Losey sangat ter-.
tarik dengan keselamatanku, dan jadwal kegiatanku. Dante juga menawarkan
bantuan. Mereka begitu cemas dengan keselamatanku dalam penerbangan ke
L.A. nanti." Cross meremas tangan Athena. "Kau pasti selamat," katanya.
"Kata Claudia, kau dan Dante bersepupu," kata Athena. "Kenapa dia mengenakan
topi-topi konyol itu?"
"Dante orang yang baik," kata Cross.
"Tapi menurut Claudia kalian bermusuhan sejak kecil," kata Athena.
"Memang," sahut Cross dengan ringan. "Tapi itu tidak berarti dia jahat."
Mereka diam. Jalanan di bawah dipenuhi kendaraan dan orang-orang yang
berpindah dari hotel ke hotel untuk makan malam atau berjudi. Mengangankan
kesenangan yang dibumbui risiko.
"Jadi, ini terakhir kali kita bertemu," kata Athena sambil meremas tangan
Cross, seolah ingin mengenyahkan semua ucapannya tadi.
"Kubilang aku akan menemuimu di Prancis," kata Cross.
"Kapan?" tanya Athena.
732 "Entahlah," sahut Cross. "Kalau aku tidak datang, berarti aku mati."
"Seserius itukah?" tanya Athena. ^Ya," sahut Cross.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
r T erak a h k ir "Dan kau tidak bisa menceritakan masalahmu sedikit pun padaku?" tanya
Athena. Sesaat Cross tidak menjawab. "Kau akan selamat," katanya kemudian. "Dan
kurasa aku pun akan selamat. Cuma itu yang bisa kukatakan."
"Aku akan menunggu." kata Athena. Ia mencium Cross, lalu keluar dari kamar
tidur, dan dari suite itu. Cross mengawasi kepergiannya, kemudian beranjak *ke
balkon untuk melihat Athena keluar dari hotel. Ia melihat mobil yang telah ia
lengkapi dengan para pengawal pribadinya membawa Athena ke vilanya. Lalu ia
mengangkat telepon dan menghubungi Lia Vazzi, menyuruh Vazzi memperketat
pengawalan terhadap Athena.
Pada pukul sepuluh malam, teater di ballroom Xanadu Hotel sudah terisi penuh.
Para penonton menunggu pemutaran versi pertama Messalina yang masih kasar.
Ada beberapa tempat duduk khusus yang terdiri atas kursi-kursi empuk dengan
konsol telepon di tengahnya. Ada satu kursi kosong dengan karangan bunga
untuk menghormati Steve Stallings. Kursi-kursi lainnya diisi oleh Claudia, Dita
Tommey, Bobby Bantz dan Johanna, serta Melo Stuart dan Liza. Skippy Deere
serta-merta menguasai telepon. Athena tiba paling akhir dan disoraki oleh para
369 kru serta pemeran laga. Para kru penting, pemeran pendukung, dan orang-orang
yang duduk di kursi khusus memberi tepukan riuh dan mencium pipi Athena saat
ia berjalan ke kursi tengah. Lalu Skippy Deere mengangkat telepon untuk
memerintahkan film segera diputar.
Di latar belakang yang berwarna hitam muncul tulisan "Dipersembahkan pada
Steve Stallings", dan para penonton memberi aplaus pelan dengan hormat.
Sebenarnya Bobby Bantz dan Skippy Deere menentang ucapan persembahan itu,
tapi Dita Tommey memveto mereka. Entah kenapa. Tapi biarlah. Toh film ini
masih dalam bentuk kasar. Selain itu. pemuatan ucapan tersebut bisa menarik
perhatian pers. Kemudian film pun dimulai.
Penampilan Athena sungguh memukau. Ia bahkan tampak lebih menggairahkan di
layar daripada sosok aslinya, dan kemampuan aktingnya tidak mengejutkan
orang-orang yang sudah mengenalnya dengan baik. Claudia sengaja membuat
dialog khusus untuk menonjolkan kelebihan ini. Tak ada biaya yang terbuang
percuma, dan adegan-adegan seksnya pun dibuat dengan halus.
Tak ada keraguan lagi bahwa setelah mengalami berbagai kesulitan, Messalina
akan menjadi box office. Padahal film ini belum diberi latar belakang musik dan
efek khusus. Dita Tommey meluap oleh kegembiraan, sebab akhirnya ia bisa
masuk dalam kategori sutradara laris. Melo Stuart menghitung-hitung tarif
yang akan dipasangnya untuk film Athena berikutnya. Bantz, yang tampak agak
murung, jug11 sedang menghitung-hitung. Skippy memperkirakan
734 uang yang akan diperolehnya; akhirnya ia bisa membeli pesawat jet pribadi.
Tapi yang paling bahagia adalah Claudia. Hasil karyanya terpampang di layar.
Penghargaan sebagai penulis skenario jatuh pada dirinya seorang. Berkat Molly
Flanders, ia mendapatkan bagian dari laba bruto. Memang ada sedikit penulisan
ulang oleh Ben Sly, tapi tidak cukup banyak untuk diberi pujian.
Orang-orang mengerumuni Athena dan Dita Tommey, memberi selamat.
Sementara itu, perhatian Molly sudah tertuju pada salah satu stunt man.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Mereka biasanya bajingan-bajingan sinting, tapi memiliki tubuh tegap dan hebat
di tempat tidur. Karangan bunga untuk Steve Stallings sudah terjatuh di lantai dan terinjak-
injak. Molly melihat Athena memisahkan diri dari kerumunan orang, lalu
mengambil karangan bunga itu dan meletakkannya kembali di kursi. Ia
menangkap tatapan Molly dan mereka sama-sama angkat bahu. Athena
tersenyum malu-malu, seolah ingin mengatakan, "Begitulah dunia film."
Kerumunan orang itu bergerak ke sisi seberang ballroom. Ada kelompok musik
kecil sedang beraksi, tapi semua orang justru menyerbu meja-meja buffet.
Kemudian acara dansa dimulai. Molly menghampiri a stunt man yang sedang
memasang wajah cemberut. Pada pesta-pesta begini, posisi mereka sangat
lemah. Mereka merasa pekerjaan mereka tidak dihargai, dan mereka sangat
geram saat bintang utama pria yang lembek diizinkan meninju mereka sampai
jatuh di 'ayar, padahal dalam kehidupan nyata mereka bisa menghabisi si
bintang kalau mau. Dia jantan, seperti
370 umumnya stunt man, pikir Molly ketika si stunt man menggiringnya ke lantai
dansa. Athena hanya satu jam menghadiri pesta. Ia menerima ucapan selamat semua
orang dengan ramah tapi ia merasa sikapnya tidak tulus, dan ia jadi benci pada
dirinya. Ia berdansa dengan para kru lainnya, kemudian dengan seorang stunt
man yang sikap agresifnya membuat ia ingin cepat-cepat menyingkir.
Rolls-Royce milik Xanadu sudah menantinya dengan sopir bersenjata dan dua
pengawal. Ketika keluar dari mobil di vilanya, Athena terperanjat melihat Jim
Losey muncul dari vila di sebelah. Ia mendekati Athena. "Kau hebat dalam film
tadi," pujinya. "Belum pernah kulihat wanita yang memiliki tubuh seindah itu.
Terutama pinggulmu, indah sekali."
Athena ingin bersikap waspada, tapi ia melihat sopir dan kedua pengawalnya
sudah keluar dari mobil dan mengambil posisi. Mereka menempatkan diri
sedemikian rupa, sehingga pertahanan mereka tidak akan buyar meski dihujani
tembakan. Ia juga memperhatikan bahwa Losey mengamati mereka dengan rasa
muak yang tidak kentara. "Itu bukan pinggulku," sahut Athena. "Tapi terima kasih." Ia tersenyum pada
Losey. Sekonyong-konyong Losey meraih tangannya. "Kau wanita tercantik yang pernah
kulihat," katanya. "Kenapa kau tidak mau mencoba kencan dengan laki-laki
sejati, bukan dengan aktor-aktor banci itu?"
Athena melepaskan tangannya dari genggaman Losey. "Aku juga seorang aktor,
dan kami bukan banci. Selamat malam."
"Boleh aku masuk untuk minum?" tanya Losey.
736 "Maaf," kata Athena, lalu memencet bel. Pintu dibuka oleh seorang kepala
pelayan yang belum pernah dilihatnya.
Losey maju selangkah untuk ikut masuk. Athena terkejut ketika kepala
pelayannya melangkah keluar dan dengan cepat mendorongnya masuk ke dalam
vila. Lalu para pengawalnya membentuk barikade antara Losey dan pintu masuk.
Losey menatap mereka dengan marah. "Apa-apaan ini?" tanyanya.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Si kepala pelayan tetap berdiri di luar pintu. "Kami pengawal Miss Aquitane,"
katanya. "Anda diminta pergi."
Losey mengeluarkan lencananya. "Kalian lihat siapa aku," katanya. "Akan kuhabisi
kalian, lalu kulemparkan ke penjara."
Si kepala pelayan memperhatikan lencana itu, lalu berkata, "Kau dari Los
Angeles. Kau tidak punya kekuasaan di sini." Ia mengeluarkan lencananya sen-
diri. "Aku dari Las Vegas County."
Athena, yang masih berdiri di balik pintu, terkejut mendengar bahwa kepala
pelayannya ternyata seorang detektif. Tapi sekarang ia mulai mengerti. "Jangan
terlalu membesar-besarkan masalah," katanya, lalu menutup pintu.
Kedua pria itu memasukkan lencana masing-masing ke dalam jaket mereka.
Losey menatap tajam pada ketiga pengawal itu. Aku akan ingat kalian," katanya.
Tak ada yang bereaksi. Losey membalikkan tubuh. Ada urusan yang lebih
371 penting. Dua jam lagi Dante Clericuzio akan membawa Cross De Lena ke vila
mereka. Dante Clericuzio, dengan topi Renaisans di kepala sangat menikmati pesta
tersebut. Ia menggunakan kesempatan hura-hura itu untuk mempersiapkan diri
menghadapi aksi serius yang akan dilakukannya nanti. Seorang gadis dalam kru
katering menarik perhatiannya, tapi gadis itu justru melirik salah seorang stunt
man, dan stunt man itu sudah memberikan tatapan mengancam pada Dante.
Untung aku sedang ada kegiatan malam ini, pikir Dante. Ia melihat jam
tangannya. Mungkin saat ini Jim Losey sudah berhasil menggaet Athena.
Tiffany tidak kelihatan batang hidungnya, padahal ia sudah dijanjikan akan me-
nemaninya. Dante memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan rencananya
setengah jam lebih awal. Ia menelepon Cross di nomor pribadinya, lewat opera-
tor. Cross yang menjawab. "Aku mesti bertemu denganmu sekarang juga," kata Dante. "Aku sedang di
ballroom. Pestanya hebat."
"Naiklah ke sini," undang Cross.
"Tidak," kata Dante. "Ini perintah. Tidak bisa dibicarakan di telepon atau di
kamarmu. Kau saja yang turun."
Lama yang ada hanya keheningan. Lalu Cross berkata, "Aku akan turun."
Dante sengaja mengambil posisi strategis agaf dapat mengawasi Cross masuk ke
ballroom. Tampak' nya ia tidak dikawal. Dante menepuk topinya ^
738 mengenang kembali masa kecil mereka. Cross satu-satunya anak yang bisa
membuatnya ketakutan, dan ja sering berkelahi dengan Cross karena terdorong
oleh rasa takut itu. Tapi ia bangga dengan ketampanan Cross, bahkan sering
merasa iri. Ia juga mengagumi sikap percaya diri sepupunya itu. Sayang sekali...
Setelah membunuh Pippi, Dante tahu ia tak mungkin membiarkan Cross tetap
hidup. Nanti, sesudah peristiwa yang satu ini, ia harus menghadapi sang Don.
Tapi Dante yakin sekali bahwa kakeknya sangat menyayanginya. Sang Don
mungkin tidak akan senang mendengarnya, tapi ia tidak akan pernah meng-
gunakan kekuasaannya yang mengerikan itu untuk menghukum cucunya tercinta.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Cross sudah berdiri di depannya. Sekarang ia harus mengajak Cross ke vila
tempat Losey menunggu. Tidak akan sulit. Ia akan menembak Cross, lalu mereka
akan membawa mayatnya ke padang pasir dan menguburnya di sana. .Tak perlu
cara yang aneh-aneh, seperti sering dikatakan Pippi De Lena. Mobilnya sudah
siap di belakang vila. Cross bertanya padanya, "Ada apa?" Ia tidak tampak curiga atau waspada
sedikit pun. "Topi barumu bagus," pujinya sambil tersenyum. Dante sudah lama
iri akan senyumnya itu, seolah-olah ia tahu segala sesuatu yang ada di benak
Dante. Dante memainkan perannya dengan lambat dan tenang. Ia menggamit lengan
Cross dan membawanya ^ luar, ke depan papan reklame raksasa yang berharga
sepuluh juta dolar. Cahaya berwarna biru, merah, dan ungu menyiram sosok
mereka dalam -372 sinar terang bercampur cahaya bulan padang pasu. Dante berbisik pada Cross,
"Giorgio terbang kemari Dia ada di vilaku. Ini sangat rahasia. Dia ingjn bertemu
denganmu sekarang juga. Itu sebabnya aku tidak bisa bilang apa-apa di telepon."
Dante senang melihat Cross tampak cemas. "Dia melarangku menceritakan
padamu, tapi yang jelas dia sedang kesal. Kurasa dia menemukan sesuatu
tentang ayahmu." Mendengar ini, Cross menatap Dante dengan tajam, hampir-hampir tak senang.
Lalu ia berkata, "Oke, kita berangkat." Ia mengiringi Dante keluar dari
pekarangan hotel, menuju lokasi vila.
Keempat pengawal di gerbang masuk mengenali Cross dan membiarkan mereka
lewat. Dante membuka pintu dengan penuh gaya dan melepaskan topinya. "Silakan
masuk," katanya sambil tersenyum licik, hingga wajahnya jadi tampak sinis.
Cross melangkah masuk. Jim Losey berjalan kembali ke vilanya dengan sangat marah, setelah dihalangi
oleh para pengawal Athena. Tapi sebagian benaknya berusaha menganalisis
situasi itu dan memberikan lampu peringatan. Untuk apa para pengawal itu
berada di situ" Tapi perempuan itu seorang aktris tenar dan pengalaman dengan
Boz Skannet dulu pasti membuatnya takut setengah mania menggunakan
kuncinya untuk masuk ke vila-Tampaknya tidak ada orang, karena semuanya
menghadiri pesta. Ia punya waktu lebih dari satu j an1 untuk menyambut
kedatangan Cross. Ia membuka
740 tas kopernya. Pistol Glock-nya tergeletak mengilap di dalam, sudah dibersihkan
dari minyak. Ia membuka tas satunya yang memiliki kantong rahasia. Di dalam-
nya ada magasin penuh peluru. Ia mengisi pistolnya, lalu mengenakan sabuk
pistol di bahu. Sekarang ia sudah siap. Ia sama sekali tidak gugup; ia tak
pernah gugup dalam situasi semacam ini. Itulah sebabnya ia bisa menjadi polisi hebat.
Losey keluar dari kamar tidur dan berjalan ke dapur. Di vila ini banyak sekali
lorong-lorong. Ia mengambil sebotol bir impor dari kulkas dan senampan canape.
Ia menggigit satu. Kaviar. Ia mendesah senang. Belum pernah ia merasakan
makanan seenak ini. Beginilah mestinya menjalani hidup. Ia ingin terus
menikmatinya sampai akhir hayat - makan kaviar, berkencan dengan gadis-gadis,
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
G d o fat a her r T erak a h k ir dan mungkin dengan Athena suatu hari nanti. Ia cuma perlu melaksanakan
tugasnya malam ini. Sambil membawa nampan dan botolnya, ia masuk ke ruang duduk.
Hal pertama yang membuatnya terkejut adalah ketika melihat lantai dan
perabotan di situ ditutupi lembaran plastik, sehingga seluruh ruangan itu jadi
tampak bersinar keperakan. Dan di sebuah kursi berselubung plastik duduk
seorang laki-laki sambil mengisap sebatang cerutu tipis dan memegang segelas
brendi. Laki-laki itu adalah Lia Vazzi.
Apa-apaan ini" pikir Losey. Ia meletakkan nampan dan botol birnya di meja kopi,
lalu berkata pada Lia, "Aku sudah lama mencari-carimu."
Lia mengepulkan asap cerutunya, lalu mencicipi brendinya. "Sekarang kau sudah
menemukan aku," 373 sahutnya. Ia bangkit berdiri. "Sekarang kau bis menamparku lagi."
Losey sudah berpengalaman, sehingga ia langsung waspada. Ia mencoba mereka-
reka. Sejak tadi ia memang merasa heran, mengapa apartemen-apartemen
lainnya di vila itu tidak ditempati. Sungguh aneh rasanya. Dengan gerakan biasa
ia membuka kancing jaketnya dan tersenyum lebar pada Lia. Kali ini aku bukan
cuma akan menamparmu, pikirnya. Dante baru akan datang satu jam lagi
bersama Cross. Sementara menunggu, ia bisa beraksi. Ia membawa senjata, jadi
ia tidak merasa takut berhadapan satu lawan satu dengan Lia.
Sekonyong-konyong sejumlah laki-laki masuk ke ruangan itu. Mereka muncul dari
dapur, dari foyer yang berhubungan, dan dari ruang video/TV. Mereka semua
bertubuh lebih besar daripada Losey. Dua di antaranya mengeluarkan pistol.
"Kalian tahu aku polisi?" tanya Losey pada mereka.
"Kami semua sudah tahu," sahut Lia dengan nada menenangkan. Ia mendekat ke
Losey. Pada saat bersamaan, kedua laki-laki yang membawa pistol menempelkan
senjata mereka ke punggung Losey.
Lia merogoh bagian dalam jaket Losey dan mengambil pistol Glock itu. Ia
mengulurkannya pada salah satu anak buahnya, lalu menepuk-nepuk Losey-
"Nah," kata Lia. "Biasanya kau ingin banyak tanya. Sekarang aku ada di sini.
Tanyalah." Losey masih belum merasa takut. Ia hanya cemas memikirkan kedatangan Dante
bersama Cross. Ia tak percaya bahwa dirinya, yang selama ini bisa l?'?s
373 dari berbagai situasi berbahaya, akan mengalami nasib sial kali ini.
"Aku tahu kau menjebak Skannet," kata Losey. "Cepat atau lambat, kau akan
kutangkap untuk kasus itu."
"Mesti cepat," kata Lia. "Tidak bisa menunggu lama-lama. Kau benar, dan
sekarang kau bisa mati dengan bahagia."
Losey masih tak percaya ada orang yang berani membunuh petugas polisi dengan
darah dingin. Memang, pengedar obat bius bisa saja nekat menembak, dan orang
kulit hitam yang sinting juga tidak akan segan-segan meletuskan pistol kalau
melihat polisi, begitu pula perampok bank yang sedang berusaha kabur; tapi tak
ada orang mafia yang berani membunuh polisi. Terlalu riskan.
Ia mengulurkan tangan untuk mendorong Lia dan menguasai keadaan. Tapi
sekonyong-konyong terdengar letusan keras menembus perutnya dan kakinya
langsung gemetar. Ia terpuruk jatuh berlutut. Sesuatu yang berat menghantam
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir kepalanya; telinganya serasa terbakar dan ia tak bisa mendengar. Ia jatuh
berlutut, dan permadani di bawahnya terasa bagai bantal raksasa. Ia
mengangkat wajah. Di atasnya berdiri Lia Vazzi dengan seutas tali sutra tipis di
tangan. Selama dua hari penuh Lia Vazzi menjahit kedua tas Pembungkus mayat yang
akan digunakannya. Tas itu terbuat dari bahan kanvas berwarna cokelat gelap,
^an ada darah yang menembus, dan begitu talinya "ikat, tas itu bisa
diselempangkan di bahu, seperti
743 ransel tentara. Tadi Losey tidak memperhatikan kedua tas yang tergeletak di
sofa. Sekarang anak buah Lia memasukkan tubuhnya ke salah satu tas dan Lia
menarik talinya erat-erat. Ia membiarkan tas itu bersandar tegak di sofa, lalu
memerintahkan pada anak buahnya untuk mengitari vila, tapi mereka tidak boleh
muncul sampai dipanggil. Mereka sudah tahu tugas mereka selanjutnya.
Cross dan Dante berjalan dari gerbang menuju vila Dante. Udara malam terasa
berat oleh hawa panas yang tersisa dari matahari padang pasir siang tadi.
Mereka berdua berkeringat. Dante memperhatikan bahwa Cross mengenakan
celana panjang, kemeja, dan jaket yang dikancingkan. Bisa saja ia membawa
senjata di baliknya. Ketujuh vila itu, dengan bendera hijau melambai perlahan, tampak sangat megah
di bawah sinar bulan padang pasir. Vila-vila itu tampak seperti bangunan dari
abad lampau dengan balkon, awning hijau berenda di jendela-jendelanya, serta
pintu-pintu putihnya yang sangat besar. Dante memegang lengan Cross. "Coba
lihat itu," katanya. "Cantik sekali, bukan" Kudengar kau mengencani aktris
cantik itu. Selamat. Kalau kau sudah bosan dengannya, kaban aku."
"Pasti," sahut Cross dengan ramah. "Sepertinya dia suka padamu dan topimu."
Dante melepaskan topinya dan berkata penuh semangat, "Semua orang menyukai
topi-topiku. Apa dia betul-betul bilang menyukaiku?"
744 "Dia terpesona olehmu," kata Cross dengan nada datar.
"Terpesona," kata Dante sambil menimbang-nimbang. "Hebat betul istilahnya."
Sesaat ia bertanya-tanya, apakah Losey sudah berhasil mengajak Athena
minum-minum di vila mereka. Kalau ya, bagus sekali. Ia merasa tergelitik karena
berhasil mengalihkan perhatian Cross. Ia mendengar nada kesal dalam suara
sepupunya tadi. Mereka sudah berada di ambang pintu vila. Tampaknya tak ada pengawal di
sekitar situ. Dante memencet bel, menunggu sejenak, lalu mengebel lagi. Karena
tidak juga ada jawaban, ia mengeluarkan kuncinya dan membuka pintu. Mereka
masuk ke suite Losey. Dante berpikir-pikir. Mungkin Losey sedang di tempat tidur bersama Athena.
Konyol sekali kalau demikian, tapi rasanya ia juga akan melakukan hal yang sama
kalau menjadi Losey. Dante membawa Cross ke ruang duduk dan terkejut melihat dinding-dinding
serta semua perabotan di situ diselubungi plastik. Di sandaran sofa terdapat
sebuah tas besar berwarna cokelat. Di sofanya sendiri tergeletak tas yang
sama, namun masih kosong. Semuanya dialasi plastik. "Ya Tuhan, apa-apaan ini?"
kata Dante. Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Ia berbalik menghadapi Cross. Cross sudah memegang sepucuk pistol yang
sangat kecil di tangannya. 'Untuk mencegah darah terciprat ke perabotan,"
katanya. "Aku mesti terus terang padamu. Aku tak pernah Menganggap topi-
topimu bagus, dan aku tak pernah Percaya ayahku tewas dibunuh penjahat
jalanan." 375 Dante berpikir keras. Di mana Losey" Ia berseru memanggil, sambil berpikir
bahwa pistol sekecil im takkan bisa menghentikannya.
Cross berkata, "Sepanjang hidupmu, kau seorang Santadio."
Dante memutar tubuh ke samping dan melempar-kan diri ke arah Cross.
Taktiknya berhasil. Peluru yang ditembakkan Cross hanya mengenai bahunya.
Sesaat ia merasa senang, yakin ia akan menang; kemudian peluru itu meledak,
merobek sebagian lengannya. Barulah ia menyadari tak ada harapan baginya.
Kemudian ia melakukan sesuatu yang mengejutkan Cross. Dengan lengannya yang
masih utuh, ia mulai menarik selubung plastik dari lantai. Darah mengucur dari
tubuhnya, lengannya penuh dengan lembaran plastik itu. Dengan terhuyung-
huyung ia mencoba menjauh dari Cross, lalu mengangkat lembaran plastik itu
sebagai tameng. Cross melangkah maju. Dengan mantap ia menembak menembus plastik
tersebut, lagi dan lagi. Wajah Dante dipenuhi serpih-serpih plastik yang ber-
ubah merah. Paha kiri Dante seolah terpisah dari tubuhnya ketika Cross kembali
menembak. Dante terjatuh; permadani yang semula putih kini dihiasi lingkaran-
lingkaran berwarna merah pekat. Cross berlutut di samping Dante dan
menyelubungi kepalanya dengan plastik, lalu menembak lagi. Topi yang masih
bertengger di kepala Dante melompat ke udara, tapi tetap terpasang. Cross
melihat bahwa topi itu dipasang di kepala dengan semacam jepit, tapi sekarang
benda itu bertengger di tengkorak yang sudah terbuka. Tampak seperti
melayang. 746 Cross bangkit berdiri dan menyelipkan pistolnya di sarung dekat tengkuk. Pada
saat itu Lia masuk. Mereka saling pandang.
"Sudah selesai," kata Lia. "Bersihkan dirimu di kamar mandi dan kembalilah ke
hotel. Buang pa-'kaianmu. Biar aku yang membawa pistolnya, lalu aku akan
beres-beres." "Bagaimana dengan permadani dan semua perabotan ini?" tanya Cross.
"Aku yang mengurus semuanya," kata Lia. "Mandilah dan kembali ke pesta itu."
Setelah Cross pergi, Lia menyalakan cerutu dan mencari bercak-bercak darah
yang tercecer. Tidak ada. Tapi seluruh sofa dan lantai basah oleh darah. Ini
dia. Ia membungkus mayat Dante dalam selubung plastik, lalu dengan dibantu dua
anak buahnya, ia memasukkannya ke dalam tas kanvas yang masih kosong.
Kemudian ia mengumpulkan seluruh selubung plastik yang ada di ruangan itu dan
memasukkannya ke dalam tas yang sama. Setelah selesai, ia mengikat tali tas
erat-erat. Mula-mula mereka membawa tas berisi mayat Losey ke garasi vila
dan melemparkannya ke dalam van. Lalu mereka melakukan hal yang sama pada
jenazah Dante. Van itu merupakan hasil modifikasi Lia Vazzi, memiliki lantai ganda yang diberi
jarak. Lia dan Para anak buahnya memasukkan kedua tas itu ke ruang kosong di
antara kedua lantai, kemudian memasang kembali penutupnya.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir 376 Sebagai orang andalan yang berpengalaman, Lia sudah menyiapkan segalanya. Di
dalam van sudah tersedia dua kaleng bensin. Lia membawanya ke vila dan
menyiramkannya di lantai serta seluruh perabotan. Kemudian ia menyalakan
sumbu yang akan memberinya kesempatan lima menit untuk menyingkir. Setelah
itu ia masuk ke van dan memulai perjalanan panjang ke L.A.
Para anak buahnya mengapitnya dengan mobil, dari depan dan belakang.
Saat subuh ia menghentikan mobilnya di depan perahu yang sudah menunggunya.
Ia mengeluarkan kedua kantong jenazah itu dan membawanya ke perahu. Perahu
itu kemudian bergerak menjauhi pantai.
Menjelang tengah hari, jauh di tengah laut, ia mengawasi kandang dari besi yang
diisi kedua jenazah itu pelan-pelan tenggelam ke dasar samudra. Mereka telah
melakukan tugas Komuni yang terakhir.
Molly Flanders menghilang bersama stunt man yang diincarnya ke kamar hotel si
laki-laki, bukan ke vila, sebab Molly masih merasa gengsi jika sampai orang tahu
ia berkencan dengan laki-laki yang statusnya di bawah dirinya.
Pesta itu mulai berakhir saat menjelang subuh. Matahari beranjak naik dalam
warna merahnya, diikuti segurat asap tipis berwarna biru.
Setelah mandi dan ganti pakaian, Cross pergi ke pesta. Ia duduk bersama
Claudia, Bobby Bant/-Skippy Deere, dan Dita Tommey, merayakan kesukses-
376 [sn Messalina. Sekonyong-konyong terdengar teriakan teras di luar sana.
Mereka lari keluar. [ Seulas asap tipis melayang penuh kemenangan di tengah
cahaya lampu neon Vegas, lalu mengembang (menjadi bentuk jamur yang besar,
dengan awan merah muda. K"Ya Tuhan," kata Claudia sambil memegang lengan Cross erat-erat. "Salah satu
vilamu terbakar." Cross hanya membisu. Ia mengawasi bendera hijau di vila itu diselubungi asap
dan api. Terdengar suara sirene pemadam kebakaran melaju di jalanan. Vila
senilai dua belas juta dolar itu habis dilalap api demi menyembunyikan darah
yang telah ia tumpahkan. Sebagai prajurit andalan, Lia Vazzi tidak mau
mengambil risiko, dan tanpa ragu ia mengambil tindakan yang mahal ini.
749 Bab 23 KARENA dianggap sedang cuti, menghilangnya Detektif Jim Losey baru
diketahui lima hari setelah peristiwa kebakaran di Xanadu. Sementara itu,
menghilangnya Dante Clericuzio tentu saja tak pernah dilaporkan kepada polisi.
Penyelidikan polisi membawa mereka kepada mayat Phil Sharkey. Kecurigaan
jatuh pada Losey dan diperkirakan ia melarikan diri untuk menghindari
interogasi. Beberapa detektif L.A. datang untuk menanyai Cross, sebab Losey terakhir
terlihat di Xanadu Hotel. Tapi tak ada bukti apa pun yang mengaitkan kedua
pria itu. Cross menjelaskan bahwa ia hanya bertemu Losey sebentar pada malam
pesta itu. Tapi bukan para polisi itu yang dicemaskan Cross. Ia sedang menunggu dipanggil
oleh Don Clericuzio. Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Keluarga Clericuzio pasti tahu tentang menghilangnya Dante, juga bahwa ia
terakhir dilihat di Xanadu. Kalau begitu, kenapa mereka tidak segera meng-
hubungi Cross untuk meminta informasi" Mungkinkah
377 masalah ini dibiarkan berlalu begitu saja" Cross tak percaya sedikit pun.
E Ia tetap mengelola hotelnya, menyibukkan diri dengan rencana-rencana untuk
membangun kembali vilanya yang terbakar. Lia Vazzi telah menggunakan cara
yang ampuh untuk melenyapkan noda-noda darah itu.
Claudia datang mengunjunginya. Ia tampak meluap oleh kebahagiaan. Cross
memesan makan malam di suite-nya, sehingga mereka bisa bicara secara pribadi.
"Kau pasti tidak percaya mendengarnya," kata Claudia padanya. "Adikmu ini akan
menjadi pimpinan LoddStone Studios."
"Selamat," kata Cross, memeluknya hangat. "Sudah kubilang, kaulah yang paling
tangguh dalam Keluarga Clericuzio."
"Aku datang ke pemakaman ayah kita, demi kau. Kutegaskan itu pada semua
yang hadir," kata Claudia sambil mengerutkan kening.
Cross tertawa. "Begitulah yang kudengar, dan kau membuat semua orang
terheran-heran, kecuali sang Don yang berkata, 'Biarkan anak itu membuat
film-film. Tuhan memberkatinya.'"
Claudia angkat bahu. "Aku tidak peduli pada mereka. Tapi aku ingin
menceritakan apa yang terjadi, sebab peristiwanya aneh sekali. Ketika kami
semua meninggalkan Las Vegas dengan pesawat jet Bobby, semuanya beres-
beres saja. Tapi ketika kami mendarat di L.A., semuanya jadi kacau. Bobby
ditangkap. Coba tebak, kenapa?"
751 "Karena membuat film-film jelek," goda Cross.
"Tidak. Dengarkan. Ini aneh sekali," kata Claudia. "Kau ingat gadis bernama
Johanna itu, yang dibawa Bantz ke pesta" Kau ingat seperti apa wajahnya" Nah,
ternyata usianya baru lima belas tahun. Mereka menangkap Bobby dengan
.tuduhan pemerkosaan di bawah umur dan perbudakan terselubung, sebab dia
mengajak gadis itu menyeberangi perbatasan." Mata Claudia melebar penuh
semangat. "Tapi semua itu cuma jebakan. Orangtua Johanna berteriak-teriak
histeris bahwa putri mereka diperkosa oleh laki-laki yang usianya empat puluh
tahun lebih tua." "Dia tidak kelihatan seperti gadis lima belas tahun," kata Cross. "Dia malah
kelihatan seperti penipu ulung."
"Peristiwa itu bisa menjadi skandal besar," kata Claudia. "Tapi untunglah ada
Skippy. Dia berhasil membebaskan Bantz, untuk sementara. Dia mencegah
Bantz ditangkap dan kasus itu tidak sampai ke media. Jadi, semuanya tampak
baik-baik saja." Cross tersenyum. Rupanya David Redfellow masih belum kehilangan keahliannya.
"Tidak lucu," tegur Claudia. "Kasihan Bobby. Dia dijebak. Gadis itu bersumpah
bahwa Bobby memaksanya melakukan hubungan seks di Vegas. Orangtuanya juga
bersumpah bahwa mereka tidak peduli soal uang. Mereka hanya tak ingin gadis-
gadis lain yang masih polos juga menjadi korban perkosaan di masa mendatang.
Seisi studio gempar. Dora dan Kevin Marrion begitu cemas, sehingga mereka
berkata ingin menjual studio itu. Lalu Skippy kembali campur tangan. Dia
mengontrak gadis itu untuk membintangi
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir 378 sebuah fdm berbiaya rendah yang skenarionya akan ditulis oleh ayahnya sendiri.
Mereka diberi bayaran besar. Lalu Skippy menyuruh Benny Sly menulis ulang
skenario itu dalam sehari, dengan bayaran besar juga. Hasilnya lumayan. Benny
ternyata jenius juga. Persoalannya selesai. Tapi kemudian jaksa wilayah Los
Angeles bersikeras akan menuntut Bantz. Padahal jaksa itu dulu terpilih karena
bantuan LoddStone dan diperlakukan seperti raja oleh Eli Marrion. Skippy
sampai menawarinya pekerjaan di LoddStone Studios, di Business Affairs,
dengan bayaran satu juta dolar setahun, selama lima tahun. Tapi si jaksa
menolak. Dia bersikeras Bobby Bantz mesti dipecat dari jabatan sebagai
pimpinan studio. Setelah itu, barulah dia mau membuat kesepakatan. Tak ada
yang tahu, kenapa dia begitu keras kepala."
"Dia pelayan masyarakat yang tak bisa disuap rupanya," kata Cross sambil
angkat bahu. "Hal-hal seperti itu memang kadang terjadi."
Ia kembali teringat David Redfellow. Redfellow pasti tidak akan sependapat
dengannya. Cross bisa membayangkan apa saja yang telah dilakukan Redfellow.
Mungkin Redfellow berkata pada si jaksa, "Aku menyuapmu untuk melakukan
tugasmu." Mengenai uang suap itu, Redfellow tidak akan tanggung-tanggung
menyediakannya. Dua puluh juta dolar, mungkin. Dibandingkan uang sepuluh
miliar untuk membeli LoddStone, apa artinya dua puluh juta itu" Dan si jaksa
tidak menanggung risiko apa pun. Tindakannya sesuai dengan hukum yang
berlaku. Benar-benar elegan.
Claudia masih terus bicara cepat. "Pokoknya, Bantz
753 harus mundur," katanya. "Dora dan Kevin juga dengan senang hati menjual
studio itu. Plus kesepakatan mendapat lampu hijau untuk lima film mereka.
Berarti satu miliar dolar tunai lagi untuk mereka. Lalu ada orang Itali kecil
muncul di studio, mengadakan rapat dan mengumumkan bahwa dialah pemilik
yang baru. Mendadak, entah bagaimana asal mulanya, dia menunjukku menjadi
pimpinan studio. Skippy benar-benar kaget. Sekarang aku menjadi bosnya. Gila,
tidak?" Cross hanya memandanginya dengan geli, lalu tersenyum.
Sekonyong-konyong Claudia mundur dan memandangi kakaknya. Matanya jadi
lebih gelap, lebih tajam, dan lebih cerdas daripada yang pernah dilihat Cross.
Tapi ia tersenyum senang ketika berkata, "Hebat, bukan, Cross" Sekarang aku
bisa seperti lelaki-lelaki itu. Aku malah tidak perlu tidur dengan siapa-siapa."
Cross merasa heran. "Memang kenapa, Claudia?" tanyanya. "Kupikir kau
bahagia." Claudia tersenyum. "Aku bahagia. Tapi aku tidak bodoh. Karena kau kakakku dan
aku sayang padamu, aku ingin kau tahu bahwa aku tak bisa dikecoh."
Ia menghampiri Cross dan duduk di sampingnya. "Aku bohong waktu mengatakan
aku menghadiri pemakaman Daddy demi kau. Aku datang karena aku ingin
menjadi bagian dari apa yang dijalaninya, dan kau juga. Aku tak bisa lagi
mengasingkan diri. Tapi aku membenci arti yang mereka wakili, Cross. Sang Don
dan yang lainnya itu."
"Apakah itu berarti kau tidak mau mengelola studio itu?" tanya Cross.
Claudia tertawa keras. "Tidak, mesti kuakui bahwa I aku masih tetap seorang
Clericuzio. Aku ingin mem-* buat film-film bagus dan menghasilkan banyak uang.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir I Film adalah pembalasan dendam yang hebat, Cross, f Aku bisa membuat film
tentang wanita-wanita hebat.
Kita lihat nanti, apa yang terjadi kalau aku meng-, gunakan bakat-bakat
Keluarga untuk kebaikan, bukan
kejahatan." Mereka berdua tertawa.
Lalu Cross memeluk adiknya dan mencium kedua
pipinya. "Ini hebat sekali, benar-benar hebat,"
katanya. Ucapan itu dimaksudkannya untuk dirinya sendiri, sekaligus untuk Claudia.
Sebab bila Don Clericuzio menjadikan adiknya pimpinan studio, berarti ia tidak
menghubungkan hilangnya Dante dengan Cross. Seluruh rencananya berjalan
dengan baik. Makan malam sudah lama selesai dan mereka sudah mengobrol berjam-jam.
Ketika Claudia hendak pergi, Cross mengambil sekantong keping hitam dari
mejanya. "Cobalah peruntunganmu di luar sana," katanya.
Claudia menepuk pelan pipi kakaknya dan berkata, "Boleh, asal kau tidak lagi
berlagak sebagai kakak dan memperlakukanku seperti anak kecil. Waktu itu
rasanya aku ingin meninjumu."
Cross memeluknya. Sangat menyenangkan merasakan kedekatan adiknya. Sesaat
hatinya luluh dan ia berkata, "Kau tahu, aku mewariskan sepertiga hartaku
untukmu, kalau-kalau terjadi sesuatu padaku. Aku sangat kaya, jadi kau bisa
meninggalkan studio itu kapan saja kau mau."
Dengan mata berbinar-binar Claudia berkata,
"Cross, aku senang kau mencemaskan aku, tapi tanpa hartamu pun aku bisa
meninggalkan " studio itu...." Sekonyong-konyong ia tampak cemas. "Ada apa"
Apa kau sakit?" "Tidak, tidak," kata Cross. "Aku cuma ingin kau tahu."
"Syukurlah," kata Claudia. "Sekarang, setelah aku masuk, mungkin kau bisa
keluar dari Keluarga. Kau bisa bebas."
Cross tertawa. "Aku sudah bebas," katanya. "Tak lama lagi aku akan ke Prancis
untuk tinggal bersama Athena."
Pada siang hari kesepuluh, Giorgio Clericuzio muncul di Xanadu untuk menemui
Cross. Cross merasa diterkam rasa takut yang ia tahu akan berkembang menjadi
kepanikan kalau ia tidak segera mengendalikan diri.
Giorgio menyuruh para pengawalnya menunggu di luar, bersama keamanan hotel.
Tapi Cross tahu bahwa para pengawalnya sendiri akan mematuhi perintah apa
pun yang diberikan Giorgio. Dan ia tidak merasa lebih tenang melihat penampilan
Giorgio. Giorgio sepertinya lebih kurus dan wajahnya sangat pucat. Baru kali itu
Cross melihat ia seperti tidak sepenuhnya dalam kontrol diri.
Cross menyapanya ddengan ramah. "Giorgio," katanya, "sungguh tak terduga.
Akan kusiapkan salah satu vila untukmu."
Giorgio tersenyum letih dan berkata, "Kami tak bisa menemukan Dante," Ia
diam sejenak. "Dia lenyap dari peta, dan terakhir kali dilihat di sini, di Xanadu."
"Ya Tuhan," kata Cross. "Ini gawat. Tapi kau kan tahu Dante. Dia tidak selalu
bisa dikendalikan." Kali ini Giorgio sama sekali tidak tersenyum. "Dia bersama Jim Losey, dan Losey
juga hilang." Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir "Mereka pasangan aneh," kata Cross. "Aku sendiri heran."
"Mereka sobat karib," kata Giorgio. "Ayahku sebenarnya tidak suka, tapi Dante
punya pengaruh besar atas orang itu."
"Aku akan membantu sebisanya," kata Cross. "Akan kutanyakan pada semua
karyawan hotel. Tapi kau tahu bahwa Dante dan Losey tidak terdaftar secara
resmi. Kami tak pernah mendaftar para penghuni vila."
"Itu bisa kaulakukan nanti," kata Giorgio. "Sekarang sang Don inign bertemu
secara pribadi denganmu. Dia sudah menyewa pesawat untuk membawamu."
Lama Cross terdiam. "Aku akan berkemas," katanya. "Giorgio, seriuskah ini?"
Giorgio menatapnya lekat-lekat. "Aku tidak tahu," katanya.
Di pesawat, Giorgio sibuk memeriksa setumpuk kertas di tasnya. Cross tidak
berusaha mengajaknya bicara, meski ia tahu ini pertanda buruk. Bagaimanapun,
Giorgio tak akan mau memberinya informasi.
Mereka dijemput oleh tiga mobil tertutup dan enam prajurit Clericuzio. Giorgio
masuk ke salah satu mobil dan menyuruh Cross masuk ke mobil
380 lainnya. Pertanda buruk juga. Menjelang fajar, ketiga mobil itu tiba di mansion
Clericuzio di Quogue. Pintu rumah dikawal oleh dua penjaga. Yang lainnya tersebar di segala penjuru,
tapi tak ada wanita atau anak-anak.
Cross berkata pada Giorgio, "Ke mana yang lain" Sedang ke Disneyland?" Tapi
Giorgio tidak menanggapi gurauannya.
Begitu masuk ke ruang duduk, yang pertama dilihat Cross adalah delapan pria
yang duduk membentuk lingkaran, dan di tengah lingkaran itu ada dua pria
sedang bercakap-cakap dengan sangat akrab. Ia tercekat. Kedua pria itu adalah
Petie dan Lia Vazzi. Vincent sedang mengawasi mereka dan ia tampak marah.
Petie dan Lia tampaknya sangat akrab, tapi Lia hanya mengenakan celana
panjang dan kemeja, tanpa jas atau dasi. Biasanya Lia selalu tampil formal, jadi
ini berarti tadi ia digeledah dan senjatanya diambil. Dan memang, ia tampak
seperti seekor tikus yang riang dikelilingi kucing-kucing garang yang tampak
ceria pula. Lia mengangguk sedih pada Cross. Petie sama sekali tidak menoleh ke
arahnya. Tapi ketika Giorgio membawa Cross ke ruang khusus mereka. Petie
langsung mengikuti, begitu pula Vincent.
Di sana Don Clericuzio sudah menunggu. Ia duduk di kursi besar sambil
mengisap cerutu. Vincent menghampirinya dan menyodorkan segelas anggur dari
bar. Cross tidak ditawari apa-apa. Petie tetap di pintu, berdiri. Giorgio duduk
di sofa di samping sang Don dan memberi isyarat agar Cross duduk bersamanya.
Wajah sang Don yang kerut-merut oleh usia sama
758 sekali tidak menampakkan emosi apa pun. Cross mencium pipinya. Sang Don
menatapnya dan wajahnya jadi lebih lembut, seolah menyimpan kesedihan.
"Nah, Croccifixio," katanya, "kau sudah melakukannya dengan cerdik. Tapi
sekarang kau mesti menjelaskan alasannya. Aku kakek Dante, dan ibunya adalah
putriku. Ketiga pria
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ini adalah paman-pamannya. Kau mesti mempertanggungjawabkan semuanya pada kami."
Cross berusaha tetap tenang. "Aku tidak mengerti," katanya.
Giorgio berkata keras, "Dante. Di mana dia?"
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir "Astaga, mana aku tahu?" kata Cross, pura-pura terkejut. "Dia tak pernah
melapor padaku. Mungkin saja dia sekarang sedang bersenang-senang di
Mexico." "Kau tidak mengerti," kata Giorgio, "Jangan pura-pura. Kau sudah divonis
bersalah. Di mana kau membuang mayatnya?"
Di bar, Vincent membuang muka, seolah tak sanggup memandang wajah Cross. Di
belakangnya, Cross bisa mendengar Petie semakin mendekat ke sofa.
"Mana buktinya?" kata Cross. "Siapa yang mengatakan aku membunuh Dante?"
"Aku," sahut sang Don. "Kau harus mengerti. Aku sudah menyatakan kau
bersalah. Kau tak bisa mengelak dari vonis itu. Aku membawamu kemari agar kau
memohon keringanan. Tapi kau mesti mempertanggungjawabkan pembunuhan
atas cucuku." Mendengar suara itu dan nadanya yang tenang, tahulah Cross bahwa segalanya
sudah berakhir. Untuknya dan untuk Lia Vazzi. Tapi Vazzi sudah
lebih dulu tahu. Ia bisa melihatnya dari sorot matanya.
Vincent menoleh pada Cross, wajahnya yang beku tampak lebih lunak. "Katakan
yang sebenarnya pada ayahku, Cross. Hanya itu peluangmu."
Sang Don mengangguk. "Croccifixio," katanya, "ayahmu bukan sekadar
keponakan bagiku. Dia juga mempunyai darah Clericuzio, seperti kau. Ayahmu
adalah sahabatku yang terpercaya. Maka aku bersedia mendengarkan alasanmu."
Cross mempersiapkan diri. "Dante membunuh ayahku. Aku menyatakan dia
bersalah, seperti halnya aku dinyatakan bersalah. Dia membunuh ayahku untuk
membalas dendam dan demi mewujudkan ambisinya. Di hatinya, dia tetap
seorang Santadio." Sang Don tidak bereaksi. Cross melanjutkan. "Mungkinkah aku membiarkan
begitu saja kematian ayahku" Mana mungkin aku melupakan bahwa karena
ayahkulah aku bisa hidup" Dan aku menaruh rasa hormat yang besar pada
Keluarga Clericuzio, seperti halnya ayahku, sehingga aku tidak mencurigai
keterlibatan kalian dalam pembunuhan itu. Tapi kupikir kalian pasti tahu Dante
bersalah, namun kalian tidak melakukan apa-apa. Maka, mana mungkin aku me-
minta bantuan kalian untuk menghukum yang bersalah?"
"Berikan buktimu," kata Giorgio.
"Orang seperti Pippi De Lena tak mungkin bisa diserang begitu saja," kata
Cross. "Dan fakta yang disampaikan Losey terlalu kebetulan kedengarannya. Tak
ada satu pun di ruangan ini yang percaya pada kebetulan. Kalian semua tahu
Dante bersalah. Dan Don, kau sendiri menceritakan padaku kisah Keluarga Santadio. Siapa tahu apa
lagi yang direncanakan Dante setelah dia membunuhku" Dia tahu dia mesti
menyingkirkanku. Berikutnya, paman-pamannya." Cross tidak berani menyebutkan sang Don. "Dia mengandalkan kasih sayangmu," katanya pada sang
Don. Sang Don meletakkan cerutunya. Wajahnya tak bisa dibaca, namun tampak
menyimpan kesedihan. Akhirnya Petie yang bicara. Petie-lah yang selama ini paling dekat dengan Dante.
"Di mana kau membuang mayatnya?" tanyanya lagi. Cross tak sanggup menjawab,
tak sanggup mengeluarkan kata-kata itu.
Lama semuanya terdiam. Akhirnya sang Don mengangkat kepala, memandangi
mereka semua, dan berkata, "Sia-sia mengadakan pemakaman untuk yang muda.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Apa jasa mereka" Apakah mereka pernah melakukan sesuatu yang pantas
dihormati" Anak muda tak punya perasaan dan rasa terima kasih. Dan putriku
sudah hilang ingatan, jadi untuk apa kita menambah kesedihannya dan
menghapuskan harapan untuk kesembuhannya" Katakan padanya anaknya pergi
tanpa kabar. Baru bertahun-tahun lagi dia akan tahu yang sebenarnya."
Sekarang semua yang ada di ruangan itu tampak lega. Petie menghampiri Cross
dan duduk di sampingnya. Di bar, Vincent mengangkat segelas brendi ke
bibirnya dalam gerakan bersulang.
"Tapi demi keadilan atau tidak, kau telah melakukan kejahatan terhadap
Keluarga," kata sang Don. "Mesti ada hukumannya. Untukmu, denda uang. Untuk
Lia Vazzi, dengan nyawanya."
Cross berkata, "Lia tidak terlibat dalam urusan dengan Dante. Dengan Losey,
ya. Izinkan aku menebusnya. Aku memiliki setengah saham Xanadu. Aku akan
memberikan setengah dari kepemilikanku pada kalian sebagai pembayaran untuk
diriku dan Vazzi." Don Clericuzio tampak menimbang-nimbang. "Kau setia," katanya. Ia menoleh
pada Giorgio, lalu pada Vincent dan Petie. "Kalau kalian bertiga setuju, aku pun
setuju." Ketiganya tidak menjawab.
Sang Don menghela napas, seolah menyesali. "Kau akan menyerahkan sebagian
kepemilikanmu, tapi kau mesti keluar dari dunia kami. Vazzi harus kembali ke
Sisilia bersama keluarganya, atau tidak, terserah kehendaknya. Hanya itu yang
bisa kukatakan. Kau dan Vazzi tak boleh berhubungan lagi. Dan di hadapanmu,
kuperintahkan anak-anakku untuk tidak membalaskan kematian keponakan
mereka. Kau punya waktu satu minggu untuk membereskan urusanmu, untuk
menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan untuk Giorgio." Lalu sang
Don bicara dengan suara lebih lunak, "Aku ingin meyakinkanmu bahwa aku tidak
tahu-menahu tentang rencana Dante. Nah, sekarang pergilah dalam damai.
Ingatlah selalu, aku menyayangi ayahmu seperti anakku sendiri."
Setelah Cross pergi, Don Clericuzio bangkit dari kursinya dan berkata pada
Vincent, "Antar aku ke kamar." Vincent membantunya menaiki tangga, sebab
sekarang kaki sang Don sudah lemah. Akhirnya usia tua mulai menggerogoti
tubuhnya. PADA hari terakhirnya di Vegas, Cross De Lena duduk di balkon penthouse-nya,
memandang ke bawah. Deretan hotel megah - Caesars Palace, Flamingo, Desert
Inn, Mirage, dan Sands - memancarkan cahaya lampu neon yang terang
benderang, seolah ingin menantang sinar matahari.
Don Clericuzio telah membuat keputusan tegas. Cross tak boleh lagi
menginjakkan kaki di Las Vegas. Betapa bahagia ayahnya, Pippi, dulu di sini, dan
Gronevelt telah membangun kota ini menjadi kerajaan pribadinya. Tapi Cross
tak pernah seratus persen menikmatinya. Memang, ia telah menikmati berbagai
kesenangan yang ditawarkan Vegas, tapi semua kenikmatan itu selalu disertai
dengan bahaya. Bendera-bendera hijau di ketujuh vila tampak terkulai dalam keheningan padang
pasir. Satu bendera tergantung-gantung di bangunan vila yang terbakar dan kini
hanya berupa kerangka hitam - mengingatkannya akan Dante. Tapi ia takkan
pernah lagi melihat semua ini.
Ia mencintai Xanadu. Ia juga mencintai ayahnya,
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Gronevelt, dan Claudia. Tapi boleh dikatakan ia telah mengkhianati mereka
semua. Mengkhianati Gronevelt dengan meninggalkan Xanadu; mengkhianati
ayahnya dengan melepaskan kesetiaannya pada Keluarga Clericuzio, dan
mengkhianati Claudia dengan membuat adiknya percaya akan ketidakber-
salahannya. Sekarang ia bebas dari mereka semua. Ia akan memulai hidup baru.
Apa akibat cintanya pada Athena" Ia telah diperingatkan oleh Gronevelt, oleh
ayahnya, bahkan oleh sang Don sendiri, akan bahayanya jatuh cinta. Cinta
merupakan kelemahan fatal para tokoh besar yang ingin menguasai dunia
mereka. Tapi kenapa ia tidak mengindahkan nasihat itu" Kenapa ia menyerahkan
nasibnya di kaki seorang wanita"
Jawabannya sederhana saja. Kehadiran wanita itu, suaranya, gerak-geriknya,
kebahagiaan dan kesedihannya, membuat ia bahagia. Dunia terasa indah me-
mabukkan bila ia bersamanya. Makanan jadi terasa lezat, sinar matahari
menghangatkan tulang-tulangnya, dan kehausannya akan tubuh wanita itu
membuat hidup terasa berarti. Bersamanya, ia tak pernah takut mengalami
mimpi-mimpi buruk yang biasa mengawali datangnya fajar.
Sudah tiga minggu ia tidak bertemu Athena, tapi ia baru saja mendengar
suaranya tadi pagi. Ia menelepon Athena di Prancis untuk mengabarkan keda-
tangannya. Ia menangkap kebahagiaan dalam suara wanita itu, sebab sekarang
Athena tahu ia masih hidup. Mungkin Athena mencintainya. Dan tak lama lagi,
kurang dari dua puluh empat jam, mereka akan bertemu.
766 t- Cross sangat yakin suatu hari nanti Athena akan benar-benar mencintainya.
Cintanya akan terbalas dan Athena takkan pernah menghakiminya. Seperti se-
orang malaikat, Athena akan menyelamatkannya dari neraka.
Athena Aquitane mungkin satu-satunya wanita di Prancis yang memakai rias
wajah dan pakaian sebagai sarana untuk merusak kecantikannya. Bukannya ia
ingin tampil jelek; ia tidak seekstrem itu. Hanya saja ia menganggap
kecantikannya terlalu membahayakan ketenteraman jiwanya. Kecantikan itu
membuatnya berkuasa atas orang-orang lain, dan ia benci akan hal itu. Ia benci
pada keangkuhan yang masih saja merusak jiwanya. Dan keangkuhan itu pula
yang ^menghalangi langkah besar yang akan diambilnya.
Sejak hari pertamanya bekerja di Institut Anak-anak Penderita Autistik di
Nice, ia berusaha tampak seperti anak-anak itu, berjalan seperti mereka. Ia
begitu ingin menjadi bagian dari mereka. Maka hari itu ia mengendurkan otot-
otot wajahnya hingga menampilkan kedamaian yang hampa, dan ia berjalan
timpang tertatih-tatih, seperti cara berjalan beberapa anak yang mengalami
kerusakan motorik. Melihat ini, Dr. Gerard berkomentar sinis, "Oh, bagus sekali, tapi cara Anda
salah." Ia menggenggam tangan Athena dan berkata lembut, "Anda tidak boleh
meniru kemalangan mereka. Anda justru mesti melawannya."
Athena merasa kecewa dan malu. Lagi-lagi keangkuhannya sebagai aktris telah
menyesatkannya. Tapi ia merasakan kedamaian berada bersama anak-anak ini. Mereka tidak
mempermasalahkan bahasa Prancis-nya yang tidak sempurna; toh mereka tidak
mengerti apa yang diucapkannya.
Bahkan kenyataan sehari-hari yang dilihatnya pun tidak membuatnya mundur.
Anak-anak itu kadang kala sangat destruktif. Mereka tidak mengerti tata
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir krama. Mereka berkelahi satu sama. lain dan melawan para perawat; mereka
mengotori tembok dengan feses, dan buang air kecil di mana saja. Kadang-
kadang kegarangan dan kebencian mereka akan dunia luar sangat menakutkan.
Hanya pada malam hari Athena merasa benar-benar tak berdaya, saat berada di
apartemen kecil yang disewanya di Nice, membaca laporan yang dikeluarkan
pihak institut tentang perkembangan anak-anak tersebut. Isi laporan itu benar-
benar menakutkan. Sesudahnya ia akan naik ke tempat tidur dan menangis.
Kebanyakan laporan itu berakhir menyedihkan, tidak seperti dalam film-film
yang dibintanginya selama ini.
Ketika menerima telepon dari Cross, yang mengabarkan kedatangannya, ia
merasa bahagia dan penuh harap. Cross masih hidup dan bersedia membantunya.
Tapi kemudian ia merasa ragu. Maka ia berkonsultasi dengan Dr. Gerard.
"Menurut Anda, bagaimana sebaiknya?" tanyanya.'
"Dia bisa sangat membantu perkembangan Bethany," kata Dr. Gerard. "Saya
ingin sekali melihat respons Bethany terhadapnya setelah beberapa waktu. Dan
mungkin ini akan baik bagi Anda. Para ibu tidak perlu menjadi martir bagi anak
mereka." Athena terus memikirkan ucapan sang dokter dalam perjalanan menjemput Cross di
bandara Nice. Di bandara, Cross harus berjalan kaki dari pesawat ke terminal. Udara hangat
dan manis, tidak seperti hawa panas menyengat di Vegas. Sepanjang tepi plaza
kedatangan, tumbuh bunga-bunga merah dan ungu yang indah.
Ia melihat Athena menunggunya di plaza itu, dan ia terkagum-kagum melihat
kejeniusan wanita itu dalam mengubah penampilannya. Athena tak bisa
sepenuhnya menyembunyikan kecantikannya, tapi ia dapat menyamarkannya. Ia
mengenakan kacamata berbingkai emas yang mengubah warna matanya dari
hijau cerah menjadi kelabu. Pakaian yang dikenakannya membuat ia tampak lebih
lebar dan lebih gemuk. Rambut pirangnya digelung di bawah topi denim biru yang
menutupi sisi wajahnya. Cross merasa tergetar mengetahui bahwa hanya dirinya
yang tahu betapa cantik wanita ini sebenarnya.
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Saat Cross mendekat, Athena membuka kacamatanya dan memasukkannya ke
saku blusnya. Cross tersenyum melihat rasa bangga yang terpancar dan tak
dapat disembunyikannya. Tidak sampai satu jam kemudian, mereka sudah berada di suite Negresco Hotel,
tempat Napoleon dulu bercinta bersama Josephine; begitulah menurut brosur
hotel yang tergantung di pintu. Seorang pe
layan mengetuk pintu dan masuk membawa nampan berisi sebotol anggur dan
sepiring sandwich kecil. Ia meletakkannya di meja balkon yang menghadap ke
Laut Mediterranea. Mulanya mereka merasa canggung satu sama lain. Athena menggenggam tangan
Cross dengan penuh keyakinan, seolah-olah dirinyalah yang lebih berkuasa.
Sentuhan tangannya yang hangat membangkitkan gairah Cross. Tapi ia melihat
Athena belum siap. Suite itu dilengkapi perabotan indah, lebih mewah daripada isi vila-vila Xanadu.
Tempat tidurnya berkanopi dari bahan sutra merah gelap, jumbai-jumbainya
yang berwarna serasi dihiasi pola bunga-bunga seruni. Meja dan kursi-kursinya
memiliki keanggunan yang tak mungkin didapati di Vegas.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Athena mengajak Cross ke balkon. Sambil berjalan, Cross mencium pipinya.
Athena tak dapat menahan diri lagi. Ia mengambil serbet basah yang
membungkus botol anggur dan menghapus kosmetik di wajahnya. Tetes-tetes
air membuat wajahnya berkilau, kulitnya merah muda dan bercahaya. Ia
meletakkan satu tangan di bahu Cross dan mencium bibirnya dengan lembut.
Dari balkon itu mereka bisa melihat rumah-rumah batu di bawah sana, dengan
cat hijau dan biru pudar yang umurnya sudah bertahun-tahun. Para penduduk
Nice tampak berjalan-jalan di Promenade des Anglais; di pantai yang berbatu,
para muda-mudi yang hampir telanjang berenang di air yang biru kehijauan,
sementara anak-anak bermain-main di pasir. Lebih jauh di sana, perahu-perahu
putih melayari cakrawala.
Cross dan Athena mencicipi anggur mereka.
Terdengar suara debur samar. Dari pipa pembuangan sebelah timur menyembur
gelombang air cokelat ke laut yang biru.
Athena memalingkan kepala. Ia berkata pada Cross, "Berapa lama kau akan di
sini?" "Lima tahun, kalau kauizinkan," sahut Cross.
"Konyol sekali," kata Athena sambil mengerutkan dahi. "Apa yang akan
kaulakukan di sini?"
"Aku kaya," kata Cross. "Mungkin aku akan membeli sebuah hotel kecil."
"Bagaimana dengan Xanadu?" tanya Athena.
"Aku mesti menjual sahamku," kata Cross. Ia diam sejenak. "Kita tak perlu
cemas mengenai uang."
"Aku punya uang," kata Athena. "Kau harus mengerti. Aku akan berada di sini
selama lima tahun, sesudah itu aku akan membawa anakku pulang. Tidak peduli
apa kata mereka, aku tidak akan pernah lagi menempatkannya di institusi. Aku
akan mengurusnya sepanjang sisa hidupnya. Kalau terjadi apa-apa padanya,
hidupku akan kubaktikan untuk anak-anak yang seperti dia. Jadi, kaulihat
sendiri, kita ^takkan pernah bisa hidup bersama-sama."
Cross mengerti sepenuhnya. Lama ia menimbang-nimbang jawabannya.
Akhirnya, ketika ia berbicara, suaranya tegas dan mantap, "Athena, sekarang
aku sudah yakin akan cintaku padamu dan Bethany. Kau harus percaya itu.
Memang tidak akan mudah, aku tahu, tapi kita akan mencoba sebaik mungkin.
Kau ingin membantu Bethany, bukan menjadi martir baginya. Untuk itu, kita
mesti membuat lompatan besar. Aku akan berusaha sedapatnya membantumu.
Kita ini seperti pen- judi. Banyak faktor yang menentang kita, tapi selalu ada kesempatan untuk
mengatasinya." Cross melihat Athena mulai luluh, jadi ia meneruskan. "Mari kita menikah,"
katanya. "Kita akan punya anak dan menjalani hidup seperti orang-orang lain.
Bersama anak-anak, kita coba membuat perubahan dalam dunia kita; mengubah
yang salah menjadi benar. Semua keluarga pasti punya masalah. Aku yakin kita
bisa mengatasinya. Maukah kau percaya padaku?"
Akhirnya Athena menatapnya lqkat-lekat. "Mau, asal kau percaya aku benar-
benar mencintaimu," sahutnya.
Di kamar tidur, saat bercinta, mereka saling menerima dengan kepercayaan
penuh. Athena yakin Cross akan membantunya menyelamatkan Bethany, dan
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Cross percaya Athena sungguh-sungguh mencintainya. Sambil membalikkan
tubuh ke arahnya, Athena berbisik, "Aku mencintaimu. Sungguh."
Cross membungkuk untuk menciumnya. Athena mengulangi perkataannya, "Aku
sungguh-sungguh mencintaimu." Dan Cross berpikir, "Laki-laki mana di dunia ini
yang tidak akan mempercayainya?"
Seorang diri di kamarnya, sang Don menarik selimutnya yang sejuk hingga ke
leher. Kematian sudah dekat. Ia bisa merasakannya. Tapi segala sesuatu
berjalan sesuai rencananya. Ah, betapa mudahnya mengecoh anak-anak muda
itu. Selama lima tahun terakhir ini ia sudah melihat Dante sebagai faktor paling
berbahaya yang bisa mengacaukan rencananya. Dante tidak akan menerima pengunduran diri Keluarga
Clericuzio ke dalam masyarakat yang sah. Tapi apa yang bisa dilakukan sang
Don" Memerintahkan untuk membunuh cucunya sendiri" Maukah Giorgio,
Vincent, dan Petie mematuhinya" Kalau ya, apakah mereka akan menganggapnya
monster" Dan selanjutnya, tidakkah mereka cuma akan takut padanya, bukan
mencintainya" Dan Rose Marie, mungkinkah ia mempertahankan sisa-sisa ke-
warasannya setelah mengetahui kebenarannya"
Tapi ketika Pippi De Lena tewas terbunuh, jalan pun terbuka. Sang Don langsung
mengetahui yang sebenarnya. Ia menyelidiki hubungan Dante dengan Losey dan
membuat keputusan. Ia mengirim Vincent dan Petie untuk melindungi Cross dengan mobil antipeluru
dan sebagainya. Lalu, untuk memperingatkan Cross, ia menceritakan kisah
perang melawan Keluarga Santadio. Sungguh menyakitkan, mencoba
membereskan dunia ini. Dan setelah ia tiada, siapa yang akan membuat segala
keputusan memedihkan ini" Maka ia memutuskan saat ini juga Keluarga
Clericuzio mesti mengundurkan diri.
Vinnie dan Petie hanya akan mengurus bisnis restoran dan perusahaan
konstruksi mereka. Giorgio bergerak di Wall Street. Lengkap sudah
pengunduran diri mereka. Keluarga Clericuzio akhirnya aman dan bisa berjuang
melawan para kriminal baru yang terus bermunculan di seluruh penjuru Amerika.
Sang Don tidak mau menyalahkan diri sendiri atas kesalahan-kesalahan yang
dilakukannya di masa lampau, kebahagiaan putrinya yang lenyap direnggutkan,
dan kematian cucunya. Bagaimanapun, ia telah membebaskan Cross.
Sebelum tertidur, sang Don membayangkan dirinya akarf hidup selamanya, dan
keturunan Keluarga Clericuzio akan menjadi bagian dari umat manusia,
selamanya. Dialah yang telah menciptakan kesinambungan ini. Dirinya seorang.
Tapi... oh, betapa dunia yang kejam ini memaksa manusia untuk berbuat dosa.
Ben99 ebooks collection Neraka Bumi 1 Satria Gendeng 20 Bisikan Iblis Lembah Keramat Pendekar Bloon 10
diri menjadi bruglione untuk daerah Barat dan penguasa Xanadu Hotel. Giorgio
jelas akan menentangnya, tapi Vincent dan Petie akan bersikap netral. Mereka
sudah puas hidup dari usaha sah mereka. Dan sang Don tak akan hidup
selamanya, sementara Giorgio adalah pengusaha kerah putih. Suatu saat nanti,
si penguasa jalur keras akan menjadi raja. Ia tak akan mengundurkan diri ke
dalam masyarakat yang sah. Ia akan memba* kembali Keluarga-nya ke puncak
kejayaan. Ia takkan 716 mah melepaskan kekuasaan untuk menentukan hidup dan mati seseorang.
Dante keluar dari bak mandi dan membersihkan sabun dari rambutnya yang
kaku. Ia mengharumkan tubuhnya dengan cologne dari berbagai botol indah jar,
melumasi rambutnya dengan gel harum dari tube-tube cantik, setelah membaca
petunjuk pemakaiannya dengan saksama. Kemudian, dari kotak tempat
menyimpan topi-topinya, ia mengambil satu topi ber-bentuk custard,
bertatahkan permata mahal, dengan benang-benang emas dan ungu. Di dalam
kotak itu, topi tersebut kelihatan lucu, tapi setelah dikenakannya, ia
terpesona, sebab topi itu membuatnya tampak seperti seorang pangeran, terutama karena
deretan permata berwarna hijau di bagian depannya. Seperti inilah Athena akan
melihatnya nanti malam. Kalau bukan Athena, mungkin Tiffany. Tapi kalau perlu,
kedua wanita,itu bisa disisihkan dulu.
Selesai berhias, Dante membayangkan seperti apa kehidupannya nanti. Ia akan
tinggal di salah satu vila yang semewah istana, dikelilingi wanita-wanita cantik
yang tak ada habisnya. Ia bisa makan di enam restoran berbeda yang
menyajikan hidangan khas dari enam negara. Ia bisa menentukan kematian
seorang musuh dan memberikan hadiah penghargaan Pada teman. Ia akan
menjadi kaisar zaman modern, sePerti kaisar Roma dahulu kala. Tapi masih ada
Cross yang menghalangi jalannya.
Sendirian di apartemennya, Jim Losey merenungkan Penjbahan jalan hidupnya.
Dulu, selama paruh per- 361 tama kariernya, ia adalah seorang polisi hebat, \ satria sejati pembela
masyarakat, la sangat mernben -para pelaku kejahatan, terutama orang kulit
hitam Kemudian lambat laun ia mulai berubah. Pernyataan pernyataan di media
massa bahwa polisi suka ber sikap brutal membuatnya geram. Masyarakat yan"
dilindunginya dari kejahatan justru berbalik menye-rangnya. Para atasannya
juga berpihak kepada para politisi yang mengumbar omong kosong pada masya-
rakat. Berkoar-koar bahwa orang kulit hitam tidak selayaknya dibenci. Mengapa
tidak" Merekalah yang paling banyak melakukan kejahatan. Bukankah ia orang
Amerika yang bebas dan berhak membenci siapa pun yang ingin dibencinya"
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Orang kulit hitam adalah kacoak-kacoak yang menghancurkan peradaban
masyarakat. Mereka pemalas, tidak mau belajar. Mereka cuma tahu bermain
basket di bawah sinar bulan. Mereka memeras orang-orang yang tidak ber-
senjata, membuat kaum wanita mereka menjadi pelacur, dan mereka sama sekali
tidak menaruh hormat pada hukum dan penegak hukum. Tugasnyalah untuk
melindungi orang kaya dari kejahatan yang dilakukan kelas bawah. Ia sendiri
juga ingin kaya. Ia ingin menikmati pakaian bagus, mobil mewah, makanan dan
minuman, dan terutama perempuan-perempuan yang bisa diperoleh orang kaya.
Tentunya impian itu impian wajar yang khas Amerika.
Bisnisnya dimulai dengan uang suap yang diper' olehnya untuk melindungi usaha
perjudian, lalu ntf masang jebakan atas para pengedar obat bius untu memaksa
mereka membayar uang perlindungan. Selam itu ia bangga akan statusnya
sebagai polisi pahlawan yang' diterimanya berkat keberanian yang ia perlihatkan. Tapi tak ada penghargaan
berupa uang baginya. Ia masih saja terpaksa membeli pakaian murah dan harus
membelanjakan uangnya dengan sangat hati-hati agar MSa hidup dari gajinya
yang sedikit. Ia, pelindung orang kaya dari orang miskin, tidak mendapat peng-
hargaan apa pun; malah ia sendiri termasuk dalam golongan miskin. Tapi yang
paling menyakitkan, di mata masyarakat ia justru dianggap lebih rendah dari
para pelaku kejahatan. Beberapa rekannya, sesama penegak hukum, diadili dan
dijebloskan ke penjara karena melakukan tugas mereka. Atau bahkan dipecat.
Sementara itu, para pemerkosa, pencuri, penodong, dan perampok bersenjata
yang beraksi di siang hari bolong justru lebih memiliki hak daripada polisi.
Selama bertahun-tahun, Losey membayangkan dirinya menjual kisah
pengalamannya. Tentang pers dan televisi yang memaki-maki para penegak
hukum. Tentang Miranda Rights dan ACLU sialan; coba suruh para pengacara itu
berpatroli di jalanan selama enam bulan saja. Mereka pasti akan menghukum
gantung para kriminal. Bagaimanapun, Losey juga menggunakan berbagai cara, termasuk dengan
pemukulan dan ancaman, untuk memaksa seorang bajingan mengakui kejahatan-
nya, lalu menyingkirkannya dari masyarakat. Tapi ia tak dapat sepenuhnya
menjual dirinya. Ia masih seorang polisi yang baik. Ia tak dapat menjual dirinya
^ngan mengakui telah menjadi pembunuh. Tapi lupakan saja semua itu. Tak lama
lagi ia kaya. Ia akan melemparkan lencana dan segala ^ear kepahlawanannya ke
muka pemerintah dan 362 masyarakat. Ia akan menjadi pimpinan keamanan dj Xanadu Hotel dengan gaji
sepuluh kali lebih besar Dari surga di tengah padang pasir ini ia akan dengan
senang hati menyaksikan keruntuhan Los Angeles di bawah hujan kriminalitas
yang tidak akan ia perangi lagi. Malam ini ia akan menghadiri pemutaran
Messalina dan pesta penutupannya. Lalu mencoba mendekati Athena.
Membayangkan ini, hatinya agak ciut, meski tubuhnya bergelora membayangkan
apa yang akan terjadi nanti. Di pesta nanti ia akan mendesak Skippy untuk
membuat film yang didasarkan pada perjalanan kariernya sebagai polisi
pahlawan paling hebat di LAPD. Dante sudah mengatakan padanya bahwa Cross
ingin menanamkan uang dalam film tersebut. Ini benar-benar aneh. Kenapa
mesti membunuh orang yang ingin menanam modal dalam filmnya" Jawabannya
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir sederhana. Karena ia tahu Dante akan membunuhnya jika ia menolak. Meski
tangguh, Losey menyadari ia tak mungkin membunuh Dante. Ia tahu betul
tentang Keluarga Clericuzio.
Sesaat ia teringat akan Marlowe, pria kulit hitam yang baik itu; selalu gembira
dan mau bekerja sama. Ia menyukai Marlowe, dan sangat menyesal telah
membunuhnya. Jim Losey masih harus menunggu beberapa jam lagi sebelum pesta dan acara
pemutaran film dimulai. Ia bisa pergi berjudi di kasino, tapi judi adalah
permainan orang tolol, jadi ia mengurungkan niatnya-Malam nanti adalah malam
istimewa baginya. Mula-mula pemutaran film dan pesta, lalu pukul tiga pag1 ia
harus membantu Dante membunuh Cross De Len dan menguburkannya di padang
pasir. 720 pada pukul lima sore, Bobby Bantz mengundang Dara kru utama Messalina ke
vilanya untuk acara "rinum bersama, yakni Athena, Dita Tommey, Skippy peere,
dan Cross De Lena, sebagai tamu kehormatan. Tapi Cross menyatakan tak bisa
datang karena tuntutan pekerjaan di hotel pada malam istimewa itu.
Bantz mengajak pacar terbarunya, seorang wanita muda yang masih segar,
bernama Johanna, hasil temuan seorang agen pencari bakat di sebuah kota kecil
di Oregon. Gadis itu sudah menandatangani kontrak dua tahun dengan bayaran
lima ratus dolar seminggu. Ia cantik, tapi sama sekali tidak berbakat; namun
sosoknya memancarkan kesan polos yang merupakan daya tarik tersendiri.
Selain itu, dengan kecerdikan yang melebihi usianya yang masih muda, ia
menolak tidur bersama Bobby Bantz sampai Bantz berjanji akan mengajaknya
ke Vegas untuk menghadiri pemutaran Messalina.
Skippy Deere menempati apartemen yang berhubungan dengan vila Bantz. Ia
terus-menerus membuntuti Bantz, hingga Bantz tak bisa cepat-cepat masuk
kamar bersama Johanna. Akibatnya Bantz menjadi kesal. Skippy sedang
berusaha menjual idenya tentang sebuah film feature. Ia benar-benar tergila-
gila ingin membuatnya. Tapi ini memang sudah Pekerjaan seorang produser.
Deere sedang menceritakan tentang Jim Losey, P?lisi pahlawan paling hebat di
LAPD, laki-laki vekar dan tampan yang bahkan cocok untuk menjadi
Pameran film tentang kisah hidupnya itu. Salah satu '"ah nyata "sejati" yang
hebat, yang di dalamnya apat dimasukkan apa pun yang aneh-aneh
363 Deere dan Bantz sama-sama tahu bahwa Losey tak mungkin memerankan dirinya
sendiri; ini dicipta-kan hanya untuk membujuk Losey agar ia menjual murah
kisahnya, dan untuk menarik perhatian publik.
Skippy Deere memaparkan ringkasan kisahnya dengan penuh semangat. Tak ada
yang dapat menandingi kemahirannya menjual sesuatu yang belum berwujud.
Dalam kegembiraannya, ia mengangkat telepon dan sebelum Bantz sempat
memprotes, Skippy sudah mengundang Losey untuk menghadiri pesta koktail
pukul lima nanti. Losey bertanya apakah ia boleh membawa teman. Deere, yang
mengira Losey akan mengajak teman wanita, meyakinkannya bahwa ia boleh saja
mengajak temannya. Sebagai produser, Skippy Deere senang mempertemukan
orang-orang dari berbagai dunia berbeda. Siapa tahu ada keajaiban.
Cross De Lena dan Lia Vazzi berada di penthouse Xanadu, membahas detail-
detail operasi mereka malam nanti.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir "Semua orangku sudah siap dalam posisi masing-masing," kata Lia. "Aku sudah
menguasai pekarangan vila. Tak ada yang tahu, apa yang akan kita lakukan.
Mereka tidak akan diikutsertakan. Tapi aku mendapat kabar bahwa Dante sudah
menyuruh orang dan Enklave menggali kuburanmu di padang pasir. Kita mesti
hati-hati malam ini."
"Yang kukhawatirkan justru sesudah malam ini. kata Cross. "Sebab kita mesti
berurusan dengan Do" Clericuzio. Kaupikir dia akan percaya dengan cerita kita?"
364 "Belum tentu," kata Lia. "Tapi itu satu-satunya harapan kita."
Cross angkat bahu. "Aku tidak punya pilihan. Dante membunuh ayanku, jadi
sekarang dia juga mesti membunuhku." Ia diam sejenak, kemudian berkata,
"Kuharap sang Don tidak berpihak padanya sejak awal. Kalau demikian halnya,
kita tak mungkin bisa lolos hidup-hidup."
E Lia berkata dengan hati-hati, "Kita bisa membatalkan rencana dan melaporkan
kesulitan kita pada sang Don. Biar dia yang memutuskan dan mengambil
tindakan." "Tidak," sanggah Cross. "Dia tak bisa membuat keputusan yang membahayakan
cucunya." "Kau benar," kata Lia. "Tapi bagaimanapun, sang Don sekarang sudah lebih lunak.
Dia membiarkan saja orang-orang Hollywood itu menipumu, padahal semasa
mudanya dia tidak akan membiarkan hal semacam ini terjadi. Bukan masalah
uangnya, tapi masalah kehormatan."
Cross menuangkan brendi lagi ke gelas Lia, kemudian menyalakan cerutunya. Ia
tidak menceritakan tentang David Redfellow pada Lia. "Kau suka kamarku?"
tanyanya, dengan bercanda.
Lia mengepulkan asap cerutunya. "Luar biasa. Indah sekali. Tapi untuk apa"
Kenapa ada orang yang ingin hidup seperti itu" Terlalu berlebihan. Kemewahan
bisa membuat orang kehilangan tenaga dan membangkitkan kecemburuan sosial.
Tidak bijaksana menghina orang miskin seperti itu. Dengan Degitu, bukankah
mereka jadi ingin membunuh si
723 kaya" Ayahku orang kaya di Sisilia, tapi dia tak pernah hidup bermewah-
mewah." ? "Kau tidak mengerti Amerika, Lia," kata Cross. "Setiap orang miskin yang
melihat bagian dalam vila itu akan sangat senang, sebab dalam hatinya dia yakin
suatu saat nanti dia pun akan tinggal di tempat seperti itu."
Pada saat itu, telepon pribadi di penthouse tersebut berdering. Cross
mengangkatnya. Hatinya agak berdebar. Telepon itu dari Athena.
"Bisa kita bertemu sebelum film diputar?" tanya Athena.
"Bisa, kalau kau mau datang ke suite-ku" kata Cross. "Aku tak bisa meninggalkan
tempat ini." "Hebat sekali," kata Athena dengan dingin. "Kalau begitu, kita bertemu sesudah
pesta usai. Aku akan pulang lebih awal dan kau bisa datang ke vilaku."
"Aku benar-benar tidak bisa," sahut Cross.
"Besok pagi aku berangkat ke L.A.," kata Athena. "Lusanya aku terbang ke
Prancis. Kita tidak akan bisa bertemu secara pribadi, sampai kau menyusulku ke
sana... kalau kau berniat menyusulku."
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Cross memandang Lia yang menggelengkan kepala sambil mengerutkan kening.
"Bisakah kau datang kemari sekarang" Kumohon."
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Lama ia menunggu jawaban. Akhirnya Athena berkata, "Baiklah. Beri aku waktu
satu jam." "Aku akan mengirim mobil dan pengawal untukmu," kata Cross. "Mereka akan
menunggu di luaf vilamu." Lalu ia menutup telepon dan berkata pada
724 Lia, "Kita mesti mengawasi Athena. Kita tak tahu apa yang akan dilakukan Dante
yang sinting." Pesta koktail di vila Bantz dihiasi oleh wanita-wanita cantik.
Melo Stuart mengajak seorang aktris muda dengan reputasi hebat di panggung;
ia dan Skippy Deere telah mencalonkan si aktris untuk membawakan peran
utama dalam film tentang Jim Losey. Wanita itu memiliki kecantikan Mesir yang
nyata, raut wajahnya tegas dan pembawaannya angkuh. Sementara itu, Bantz
mengajak aktris baru hasil temuannya, Johanna - nama belakangnya belum
diputuskan - yang berpembawaan lugu. Athena juga hadir. Belum pernah ia
tampak secantik ini. Ia dikelilingi teman-temannya: Claudia, Dita Tommey, dan
Molly Flanders. Kali itu Athena lebih pendiam daripada biasa, tapi Johanna dan
si aktris panggung, Liza Wronggate, tetap saja memandanginya dengan penuh
kekaguman dan kedengkian. Mereka berdua mendekati Athena, sang ratu yang
posisinya ingin mereka gantikan.
Claudia bertanya pada Bobby Bantz, "Apa kau mengundang kakakku?"
"Tentu saja," sahut Bantz. "Tapi dia tidak bisa datang. Terlalu sibuk."
"Aku berterima kasih karena kau memberikan bagian uang Ernest pada
keluarganya," kata Claudia sambil tersenyum lebar.
"Molly benar-benar merampokku," keluh Bantz. ^eJak dulu ia menyukai Claudia,
mungkin karena Marrion juga menyukai gadis itu, jadi ia tidak ke
365 beratan digoda Claudia. "Dia menodongkan meriam ke kepalaku."
"Tapi sebenarnya kau bisa bertahan," kata Claudia "Marrion pasti setuju."
Bantz memandanginya dengan tatapan kosong. Sekonyong-konyong ia merasa
ingin menangis. Ia tidak akan pernah bisa menandingi Marrion, dan ia sangat
kehilangan orang tua itu.
Sementara itu, Skippy Deere sedang memojokkan Johanna untuk menceritakan
tentang film barunya. Dalam film itu ada adegan seorang gadis lugu diperkosa
dan dibunuh oleh seorang pengedar obat bius. "Kau cocok sekali membawakan
peran itu. Kau memang belum begitu berpengalaman, tapi kalau aku bisa
membujuk Bobby, kujamin kau akan dipanggil untuk audisi." Ia menghentikan
kalimatnya sejenak, kemudian melanjutkan dengan gaya hangat dan akrab,
"Menurutku, kau perlu mengubah namamu. Nama Johanna terlalu alim untuk
kariermu." Secara tak langsung, ia menyiratkan bahwa gadis itu akan memiliki
karier yang bagus kelak. Ia memperhatikan wajah gadis itu memerah. Sungguh menyentuh hati melihat
gadis-gadis muda ini begitu yakin akan kecantikan mereka, lalu mengangankan
menjadi bintang. Saat senyum sinis Ernest Vail terbayang di depannya, Deere
berpikir: Tertawalah sepuasmu. Keinginan itu toh masih bisa dianggap keinginan
batin. Memang lebih banyak mengarah pada pengorbanan daripada kebesaran,
tapi itu sudah bagian dari permainan.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Seperti sudah diduga, Johanna kemudian mendekati Bantz untuk berbincang-
bincang. Deere bergabung 726 dengan Melo Stuart dan teman wanitanya yang baru, Lisa. Meski gadis itu
sangat berbakat di panggung, Skippy ragu masa depannya di layar lebar akan
berjalan mulus. Jenis kecantikannya tidak akan tampak bagus di depan kamera.
Dan kecerdasannya akan membuat ia tidak cocok membawakan berbagai peran.
Tapi Melo bersikeras agar Liza menjadi pemeran utama wanita dalam film
tentang Losey. Kadang-kadang permintaan Melo tak bisa ditolak. Lagi pula.
peran utama itu cuma omong kosong.
Deere mencium kedua pipi Liza. "Aku melihat penampilanmu di New York,"
katanya. "Luar biasa." Ia diam sejenak, lalu berkata, "Kuharap kau bersedia
menerima peran dalam filmku yang baru. Menurut Melo, itu akan menjadi
pembuka bagimu di dunia layar lebar."
Liza tersenyum dingin padanya. "Aku mesti melihat skenarionya dulu," katanya.
Lagi-lagi Deere merasakan kilasan rasa sebal. Gadis ini ditawari peran yang bisa
mengubah hidupnya, tapi dia malah ingin melihat skenarionya dulu. Ia melihat
Melo tersenyum geli. "Boleh saja," kata Deere. "Tapi percayalah, aku tidak akan menawanmu peran
yang tidak sesuai dengan bakatmu."
Melo, yang lebih berjiwa pengusaha daripada playboy, berkata, "Liza, kami
menjamin kau akan mendapatkan peran utama wanita dalam film kelas A. Dalam
film, skenario tidak sepenting di panggung. Skenario bisa diubah sesuai
keinginanmu." Liza tersenyum lebih hangat padanya. Katanya, "Kau percaya dengan omong
kosong itu" Naskah 366 drama-drama panggung selalu ditulis ulang. Kalau tidak, kaupikir untuk apa kami
mengadakan pertunjukan percobaan di luar kota?"
Sebelum keduanya bisa menjawab, Jim Losey dan Dante Clericuzio melangkah
masuk. Deere bergegas menyambut mereka dan memperkenalkan keduanya pada
para tamu lain. Losey dan Dante merupakan pasangan aneh. Losey jangkung dan tampan,
berpakaian necis - dengan kemeja dan dasi, meski hawa bulan Juli di Vegas
sangat panas. Di sampingnya, Dante yang pendek kekar hanya mengenakan T-
shirt, rambut hitamnya yang kaku ditutupi topi Renaisans-nya. yang berhiaskan
permata berwarna cerah. Para tamu di ruangan itu, yang semuanya merupakan
ahli dalam dunia yang penuh kepura-puraan, tahu bahwa kedua orang ini tidak
menyimpan kepalsuan, meski penampilan mereka begitu aneh. Wajah mereka
begitu kosong dan dingin. Itu tak bisa ditiru dengan apa pun.
Losey langsung mendekati Athena dan mengatakan sudah tak sabar ingin
menyaksikan penampilannya dalam Messalina. Ia sama sekali tidak menggunakan
pendekatan kasar, malah boleh dikatakan seperti penjilat. Wanita selalu
menganggapnya menarik. Kenapa Athena tidak"
Dante mengambil minuman untuk dirinya sendiri, lalu duduk di sofa. Tak ada
yang mendekatinya, kecuali Claudia. Selama bertahun-tahun, mereka baru tiga
kali bertemu muka. Claudia mencium pipinya. Ketika masih kecil, Dante sering
menyiksanya, tapi Claudia selalu mengenangnya dengan perasaan sayang.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir 728 Dante memeluknya. "Cugina, kau cantik sekali. Kalau kau cantik begini sewaktu
kecil, aku pasti tidak akan terlalu sering memukulimu."
Claudia menarik topi Dante. "Cross sudah bercerita padaku tentang topi-topimu.
Kau jadi tampak manis mengenakannya." Ia mengenakan topi Dante di kepalanya.
"Bahkan Paus pun tidak punya topi sebagus ini." .
"Padahal topinya banyak," kata Dante. "Nah, siapa sangka kau akan menjadi
orang penting dalam bisnis perfilman?"
"Apa kegiatanmu akhir-akhir ini?" tanya Claudia.
"Aku mengelola perusahaan daging," kata Dante. "Kami memasok hotel-hotel."
Ia tersenyum, lalu bertanya, "Hei, bisa tidak kau mengenalkanku pada temanmu
yang cantik itu?" Maka Claudia membawanya mendekati Athena, yang masih dirayu oleh Jim
Losey. Athena tersenyum melihat topi Dante. Dante sengaja membuat dirinya
tampak lucu. Losey masih terus melanjutkan pujiannya. "Aku tahu filmmu pasti hebat,"
katanya. "Sesudah pesta usai, mungkin kau mau mengizinkanku mengantarmu
pulang ke vilamu. Kita bisa minum-minum bersama." Ia mencoba berperan
sebagai polisi yang baik.
Athena menunjukkan kelihaiannya mengelak. Ia tersenyum manis pada Losey.
"Senang sekali," kata-. nya. "Tapi aku cuma setengah jam menghadiri pesta, dan
aku tak ingin kau kehilangan kegembiraan. Aku tttesti terbang pagi-pagi sekali
besok, lalu berangkat *e Prancis. Terlalu banyak yang mesti kulakukan."
Dante mengagumi sikapnya. Jelas tampak wanita
367 ini muak pada Losey dan takut padanya. Tapi ia membuat Losey mengira ia
termakan oleh pesonanya. "Aku bisa terbang denganmu ke L.A.," kata Losey. "Pukul berapa kau
berangkat?" "Kau baik sekali," kata Athena. "Tapi aku naik pesawat sewaan kecil dan semua
tempat duduknya sudah penuh."
Setelah selamat berada di vilanya kembali, Athena menelepon Cross dan
memberitahukan bahwa ia akan datang.
Yang pertama menarik perhatian Athena adalah sistem keamanan yang ketat.
Ada beberapa penjaga di elevator yang menuju suite penthouse Xanadu Hotel.
Perlu kunci khusus untuk membuka elevator. Langit-langit elevator dilengkapi
kamera pengawas, dan pintunya membuka ke sebuah ruang tunggu yang dijaga
oleh lima pria. Satu berdiri di depan elevator untuk menyambut Athena. Satu
lagi berada di meja tunggal dengan beberapa televisi; dua orang pria sedang
main kartu di sudut ruangan, dan satu lagi duduk di sofa, membaca Sports
Illustrated. Semua menatap Athena dengan pandangan menilai dan agak terperangah.
Athena sudah sering mendapatkan tatapan seperti itu, namun ia tidak lagi
merasa tersanjung. Sekarang ia malah semakin menyadari adanya bahaya.
Pria di meja menekan sebuah tombol untuk membuka pintu suite Cross. Setelah
Athena masuk, pintu itu kembali tertutup di belakangnya.
Ia mendapati dirinya berada di ruang kantor dalam
730 Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Cross menyambutnya dan membawanya ke ruang tinggalnya. Ia mencium bibir
Athena sekilas, kemudian mengajaknya ke kamar tidur. Tanpa berkata se-"
patah pun, mereka melepaskan pakaian, lalu berpelukan. Cross merasa amat lega
bisa? memeluknya dan menatap wajahnya yang cantik, sampai-sampai ia
mendesah, "Aku lebih suka meman>dangimu daripada melakukan apa pun."
Sebagai jawaban, Athena membelaimya, membuat Cross menciumnya, lalu
menariknya ke tempat tidur. Ia merasa pria ini benar-benar mencintainya dan
bersedia melakukan apa pun untuknya. Sebagai balasan, ia juga akan memenuhi
segala keinginan Cross. Untuk pertama kali ia memberikan respons secara lahir
batin. Ia sangat mencintai Cros s dan merasa senang bercinta dengannya. Tapi
ia talk pernah lupa bahwa dalam satu segi, pria ini berbamaya, termasuk bagi
dirinya. Satu jam kemudian, mereka berpakaian kembali dan beranjak ke balkon.
Las Vegas diselimuti cahaya lampu meon; matahari yang belum terbenam
membakar jalaman dan hotel-hotel mewah dalam cahaya kuning cerrah. Nun
jauh di sana tampak bentangan padang pasir dan pegunungan. Di sini mereka
sendirian; bendera-bendera hijau di atap vila-vila bergantung lemas.
Athena menggenggam tangan Cross dengan erat. "Apa kau akan datang ke pesta
dan p>emutaran film itu?" tanyanya.
- "Maaf, aku tidak bisa datang," kata Cross. "Tapi aku akan menemuimu di
Prancis." "Kuperhatikan sukar sekali menennuimu," kata
368 Athena. "Mesti memakai elevator yang dikunci dan melewati sekian banyak
penjaga." "Itu hanya untuk beberapa hari lagi," kata Cross. "Terlalu banyak orang tak
dikenal di kota." "Aku bertemu sepupumu Dante," kata Athena. "Tampaknya dia berteman karib
dengan detektif itu. Mereka benar-benar pasangan aneh. Losey sangat ter-.
tarik dengan keselamatanku, dan jadwal kegiatanku. Dante juga menawarkan
bantuan. Mereka begitu cemas dengan keselamatanku dalam penerbangan ke
L.A. nanti." Cross meremas tangan Athena. "Kau pasti selamat," katanya.
"Kata Claudia, kau dan Dante bersepupu," kata Athena. "Kenapa dia mengenakan
topi-topi konyol itu?"
"Dante orang yang baik," kata Cross.
"Tapi menurut Claudia kalian bermusuhan sejak kecil," kata Athena.
"Memang," sahut Cross dengan ringan. "Tapi itu tidak berarti dia jahat."
Mereka diam. Jalanan di bawah dipenuhi kendaraan dan orang-orang yang
berpindah dari hotel ke hotel untuk makan malam atau berjudi. Mengangankan
kesenangan yang dibumbui risiko.
"Jadi, ini terakhir kali kita bertemu," kata Athena sambil meremas tangan
Cross, seolah ingin mengenyahkan semua ucapannya tadi.
"Kubilang aku akan menemuimu di Prancis," kata Cross.
"Kapan?" tanya Athena.
732 "Entahlah," sahut Cross. "Kalau aku tidak datang, berarti aku mati."
"Seserius itukah?" tanya Athena. ^Ya," sahut Cross.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
r T erak a h k ir "Dan kau tidak bisa menceritakan masalahmu sedikit pun padaku?" tanya
Athena. Sesaat Cross tidak menjawab. "Kau akan selamat," katanya kemudian. "Dan
kurasa aku pun akan selamat. Cuma itu yang bisa kukatakan."
"Aku akan menunggu." kata Athena. Ia mencium Cross, lalu keluar dari kamar
tidur, dan dari suite itu. Cross mengawasi kepergiannya, kemudian beranjak *ke
balkon untuk melihat Athena keluar dari hotel. Ia melihat mobil yang telah ia
lengkapi dengan para pengawal pribadinya membawa Athena ke vilanya. Lalu ia
mengangkat telepon dan menghubungi Lia Vazzi, menyuruh Vazzi memperketat
pengawalan terhadap Athena.
Pada pukul sepuluh malam, teater di ballroom Xanadu Hotel sudah terisi penuh.
Para penonton menunggu pemutaran versi pertama Messalina yang masih kasar.
Ada beberapa tempat duduk khusus yang terdiri atas kursi-kursi empuk dengan
konsol telepon di tengahnya. Ada satu kursi kosong dengan karangan bunga
untuk menghormati Steve Stallings. Kursi-kursi lainnya diisi oleh Claudia, Dita
Tommey, Bobby Bantz dan Johanna, serta Melo Stuart dan Liza. Skippy Deere
serta-merta menguasai telepon. Athena tiba paling akhir dan disoraki oleh para
369 kru serta pemeran laga. Para kru penting, pemeran pendukung, dan orang-orang
yang duduk di kursi khusus memberi tepukan riuh dan mencium pipi Athena saat
ia berjalan ke kursi tengah. Lalu Skippy Deere mengangkat telepon untuk
memerintahkan film segera diputar.
Di latar belakang yang berwarna hitam muncul tulisan "Dipersembahkan pada
Steve Stallings", dan para penonton memberi aplaus pelan dengan hormat.
Sebenarnya Bobby Bantz dan Skippy Deere menentang ucapan persembahan itu,
tapi Dita Tommey memveto mereka. Entah kenapa. Tapi biarlah. Toh film ini
masih dalam bentuk kasar. Selain itu. pemuatan ucapan tersebut bisa menarik
perhatian pers. Kemudian film pun dimulai.
Penampilan Athena sungguh memukau. Ia bahkan tampak lebih menggairahkan di
layar daripada sosok aslinya, dan kemampuan aktingnya tidak mengejutkan
orang-orang yang sudah mengenalnya dengan baik. Claudia sengaja membuat
dialog khusus untuk menonjolkan kelebihan ini. Tak ada biaya yang terbuang
percuma, dan adegan-adegan seksnya pun dibuat dengan halus.
Tak ada keraguan lagi bahwa setelah mengalami berbagai kesulitan, Messalina
akan menjadi box office. Padahal film ini belum diberi latar belakang musik dan
efek khusus. Dita Tommey meluap oleh kegembiraan, sebab akhirnya ia bisa
masuk dalam kategori sutradara laris. Melo Stuart menghitung-hitung tarif
yang akan dipasangnya untuk film Athena berikutnya. Bantz, yang tampak agak
murung, jug11 sedang menghitung-hitung. Skippy memperkirakan
734 uang yang akan diperolehnya; akhirnya ia bisa membeli pesawat jet pribadi.
Tapi yang paling bahagia adalah Claudia. Hasil karyanya terpampang di layar.
Penghargaan sebagai penulis skenario jatuh pada dirinya seorang. Berkat Molly
Flanders, ia mendapatkan bagian dari laba bruto. Memang ada sedikit penulisan
ulang oleh Ben Sly, tapi tidak cukup banyak untuk diberi pujian.
Orang-orang mengerumuni Athena dan Dita Tommey, memberi selamat.
Sementara itu, perhatian Molly sudah tertuju pada salah satu stunt man.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Mereka biasanya bajingan-bajingan sinting, tapi memiliki tubuh tegap dan hebat
di tempat tidur. Karangan bunga untuk Steve Stallings sudah terjatuh di lantai dan terinjak-
injak. Molly melihat Athena memisahkan diri dari kerumunan orang, lalu
mengambil karangan bunga itu dan meletakkannya kembali di kursi. Ia
menangkap tatapan Molly dan mereka sama-sama angkat bahu. Athena
tersenyum malu-malu, seolah ingin mengatakan, "Begitulah dunia film."
Kerumunan orang itu bergerak ke sisi seberang ballroom. Ada kelompok musik
kecil sedang beraksi, tapi semua orang justru menyerbu meja-meja buffet.
Kemudian acara dansa dimulai. Molly menghampiri a stunt man yang sedang
memasang wajah cemberut. Pada pesta-pesta begini, posisi mereka sangat
lemah. Mereka merasa pekerjaan mereka tidak dihargai, dan mereka sangat
geram saat bintang utama pria yang lembek diizinkan meninju mereka sampai
jatuh di 'ayar, padahal dalam kehidupan nyata mereka bisa menghabisi si
bintang kalau mau. Dia jantan, seperti
370 umumnya stunt man, pikir Molly ketika si stunt man menggiringnya ke lantai
dansa. Athena hanya satu jam menghadiri pesta. Ia menerima ucapan selamat semua
orang dengan ramah tapi ia merasa sikapnya tidak tulus, dan ia jadi benci pada
dirinya. Ia berdansa dengan para kru lainnya, kemudian dengan seorang stunt
man yang sikap agresifnya membuat ia ingin cepat-cepat menyingkir.
Rolls-Royce milik Xanadu sudah menantinya dengan sopir bersenjata dan dua
pengawal. Ketika keluar dari mobil di vilanya, Athena terperanjat melihat Jim
Losey muncul dari vila di sebelah. Ia mendekati Athena. "Kau hebat dalam film
tadi," pujinya. "Belum pernah kulihat wanita yang memiliki tubuh seindah itu.
Terutama pinggulmu, indah sekali."
Athena ingin bersikap waspada, tapi ia melihat sopir dan kedua pengawalnya
sudah keluar dari mobil dan mengambil posisi. Mereka menempatkan diri
sedemikian rupa, sehingga pertahanan mereka tidak akan buyar meski dihujani
tembakan. Ia juga memperhatikan bahwa Losey mengamati mereka dengan rasa
muak yang tidak kentara. "Itu bukan pinggulku," sahut Athena. "Tapi terima kasih." Ia tersenyum pada
Losey. Sekonyong-konyong Losey meraih tangannya. "Kau wanita tercantik yang pernah
kulihat," katanya. "Kenapa kau tidak mau mencoba kencan dengan laki-laki
sejati, bukan dengan aktor-aktor banci itu?"
Athena melepaskan tangannya dari genggaman Losey. "Aku juga seorang aktor,
dan kami bukan banci. Selamat malam."
"Boleh aku masuk untuk minum?" tanya Losey.
736 "Maaf," kata Athena, lalu memencet bel. Pintu dibuka oleh seorang kepala
pelayan yang belum pernah dilihatnya.
Losey maju selangkah untuk ikut masuk. Athena terkejut ketika kepala
pelayannya melangkah keluar dan dengan cepat mendorongnya masuk ke dalam
vila. Lalu para pengawalnya membentuk barikade antara Losey dan pintu masuk.
Losey menatap mereka dengan marah. "Apa-apaan ini?" tanyanya.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Si kepala pelayan tetap berdiri di luar pintu. "Kami pengawal Miss Aquitane,"
katanya. "Anda diminta pergi."
Losey mengeluarkan lencananya. "Kalian lihat siapa aku," katanya. "Akan kuhabisi
kalian, lalu kulemparkan ke penjara."
Si kepala pelayan memperhatikan lencana itu, lalu berkata, "Kau dari Los
Angeles. Kau tidak punya kekuasaan di sini." Ia mengeluarkan lencananya sen-
diri. "Aku dari Las Vegas County."
Athena, yang masih berdiri di balik pintu, terkejut mendengar bahwa kepala
pelayannya ternyata seorang detektif. Tapi sekarang ia mulai mengerti. "Jangan
terlalu membesar-besarkan masalah," katanya, lalu menutup pintu.
Kedua pria itu memasukkan lencana masing-masing ke dalam jaket mereka.
Losey menatap tajam pada ketiga pengawal itu. Aku akan ingat kalian," katanya.
Tak ada yang bereaksi. Losey membalikkan tubuh. Ada urusan yang lebih
371 penting. Dua jam lagi Dante Clericuzio akan membawa Cross De Lena ke vila
mereka. Dante Clericuzio, dengan topi Renaisans di kepala sangat menikmati pesta
tersebut. Ia menggunakan kesempatan hura-hura itu untuk mempersiapkan diri
menghadapi aksi serius yang akan dilakukannya nanti. Seorang gadis dalam kru
katering menarik perhatiannya, tapi gadis itu justru melirik salah seorang stunt
man, dan stunt man itu sudah memberikan tatapan mengancam pada Dante.
Untung aku sedang ada kegiatan malam ini, pikir Dante. Ia melihat jam
tangannya. Mungkin saat ini Jim Losey sudah berhasil menggaet Athena.
Tiffany tidak kelihatan batang hidungnya, padahal ia sudah dijanjikan akan me-
nemaninya. Dante memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan rencananya
setengah jam lebih awal. Ia menelepon Cross di nomor pribadinya, lewat opera-
tor. Cross yang menjawab. "Aku mesti bertemu denganmu sekarang juga," kata Dante. "Aku sedang di
ballroom. Pestanya hebat."
"Naiklah ke sini," undang Cross.
"Tidak," kata Dante. "Ini perintah. Tidak bisa dibicarakan di telepon atau di
kamarmu. Kau saja yang turun."
Lama yang ada hanya keheningan. Lalu Cross berkata, "Aku akan turun."
Dante sengaja mengambil posisi strategis agaf dapat mengawasi Cross masuk ke
ballroom. Tampak' nya ia tidak dikawal. Dante menepuk topinya ^
738 mengenang kembali masa kecil mereka. Cross satu-satunya anak yang bisa
membuatnya ketakutan, dan ja sering berkelahi dengan Cross karena terdorong
oleh rasa takut itu. Tapi ia bangga dengan ketampanan Cross, bahkan sering
merasa iri. Ia juga mengagumi sikap percaya diri sepupunya itu. Sayang sekali...
Setelah membunuh Pippi, Dante tahu ia tak mungkin membiarkan Cross tetap
hidup. Nanti, sesudah peristiwa yang satu ini, ia harus menghadapi sang Don.
Tapi Dante yakin sekali bahwa kakeknya sangat menyayanginya. Sang Don
mungkin tidak akan senang mendengarnya, tapi ia tidak akan pernah meng-
gunakan kekuasaannya yang mengerikan itu untuk menghukum cucunya tercinta.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Cross sudah berdiri di depannya. Sekarang ia harus mengajak Cross ke vila
tempat Losey menunggu. Tidak akan sulit. Ia akan menembak Cross, lalu mereka
akan membawa mayatnya ke padang pasir dan menguburnya di sana. .Tak perlu
cara yang aneh-aneh, seperti sering dikatakan Pippi De Lena. Mobilnya sudah
siap di belakang vila. Cross bertanya padanya, "Ada apa?" Ia tidak tampak curiga atau waspada
sedikit pun. "Topi barumu bagus," pujinya sambil tersenyum. Dante sudah lama
iri akan senyumnya itu, seolah-olah ia tahu segala sesuatu yang ada di benak
Dante. Dante memainkan perannya dengan lambat dan tenang. Ia menggamit lengan
Cross dan membawanya ^ luar, ke depan papan reklame raksasa yang berharga
sepuluh juta dolar. Cahaya berwarna biru, merah, dan ungu menyiram sosok
mereka dalam -372 sinar terang bercampur cahaya bulan padang pasu. Dante berbisik pada Cross,
"Giorgio terbang kemari Dia ada di vilaku. Ini sangat rahasia. Dia ingjn bertemu
denganmu sekarang juga. Itu sebabnya aku tidak bisa bilang apa-apa di telepon."
Dante senang melihat Cross tampak cemas. "Dia melarangku menceritakan
padamu, tapi yang jelas dia sedang kesal. Kurasa dia menemukan sesuatu
tentang ayahmu." Mendengar ini, Cross menatap Dante dengan tajam, hampir-hampir tak senang.
Lalu ia berkata, "Oke, kita berangkat." Ia mengiringi Dante keluar dari
pekarangan hotel, menuju lokasi vila.
Keempat pengawal di gerbang masuk mengenali Cross dan membiarkan mereka
lewat. Dante membuka pintu dengan penuh gaya dan melepaskan topinya. "Silakan
masuk," katanya sambil tersenyum licik, hingga wajahnya jadi tampak sinis.
Cross melangkah masuk. Jim Losey berjalan kembali ke vilanya dengan sangat marah, setelah dihalangi
oleh para pengawal Athena. Tapi sebagian benaknya berusaha menganalisis
situasi itu dan memberikan lampu peringatan. Untuk apa para pengawal itu
berada di situ" Tapi perempuan itu seorang aktris tenar dan pengalaman dengan
Boz Skannet dulu pasti membuatnya takut setengah mania menggunakan
kuncinya untuk masuk ke vila-Tampaknya tidak ada orang, karena semuanya
menghadiri pesta. Ia punya waktu lebih dari satu j an1 untuk menyambut
kedatangan Cross. Ia membuka
740 tas kopernya. Pistol Glock-nya tergeletak mengilap di dalam, sudah dibersihkan
dari minyak. Ia membuka tas satunya yang memiliki kantong rahasia. Di dalam-
nya ada magasin penuh peluru. Ia mengisi pistolnya, lalu mengenakan sabuk
pistol di bahu. Sekarang ia sudah siap. Ia sama sekali tidak gugup; ia tak
pernah gugup dalam situasi semacam ini. Itulah sebabnya ia bisa menjadi polisi hebat.
Losey keluar dari kamar tidur dan berjalan ke dapur. Di vila ini banyak sekali
lorong-lorong. Ia mengambil sebotol bir impor dari kulkas dan senampan canape.
Ia menggigit satu. Kaviar. Ia mendesah senang. Belum pernah ia merasakan
makanan seenak ini. Beginilah mestinya menjalani hidup. Ia ingin terus
menikmatinya sampai akhir hayat - makan kaviar, berkencan dengan gadis-gadis,
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
G d o fat a her r T erak a h k ir dan mungkin dengan Athena suatu hari nanti. Ia cuma perlu melaksanakan
tugasnya malam ini. Sambil membawa nampan dan botolnya, ia masuk ke ruang duduk.
Hal pertama yang membuatnya terkejut adalah ketika melihat lantai dan
perabotan di situ ditutupi lembaran plastik, sehingga seluruh ruangan itu jadi
tampak bersinar keperakan. Dan di sebuah kursi berselubung plastik duduk
seorang laki-laki sambil mengisap sebatang cerutu tipis dan memegang segelas
brendi. Laki-laki itu adalah Lia Vazzi.
Apa-apaan ini" pikir Losey. Ia meletakkan nampan dan botol birnya di meja kopi,
lalu berkata pada Lia, "Aku sudah lama mencari-carimu."
Lia mengepulkan asap cerutunya, lalu mencicipi brendinya. "Sekarang kau sudah
menemukan aku," 373 sahutnya. Ia bangkit berdiri. "Sekarang kau bis menamparku lagi."
Losey sudah berpengalaman, sehingga ia langsung waspada. Ia mencoba mereka-
reka. Sejak tadi ia memang merasa heran, mengapa apartemen-apartemen
lainnya di vila itu tidak ditempati. Sungguh aneh rasanya. Dengan gerakan biasa
ia membuka kancing jaketnya dan tersenyum lebar pada Lia. Kali ini aku bukan
cuma akan menamparmu, pikirnya. Dante baru akan datang satu jam lagi
bersama Cross. Sementara menunggu, ia bisa beraksi. Ia membawa senjata, jadi
ia tidak merasa takut berhadapan satu lawan satu dengan Lia.
Sekonyong-konyong sejumlah laki-laki masuk ke ruangan itu. Mereka muncul dari
dapur, dari foyer yang berhubungan, dan dari ruang video/TV. Mereka semua
bertubuh lebih besar daripada Losey. Dua di antaranya mengeluarkan pistol.
"Kalian tahu aku polisi?" tanya Losey pada mereka.
"Kami semua sudah tahu," sahut Lia dengan nada menenangkan. Ia mendekat ke
Losey. Pada saat bersamaan, kedua laki-laki yang membawa pistol menempelkan
senjata mereka ke punggung Losey.
Lia merogoh bagian dalam jaket Losey dan mengambil pistol Glock itu. Ia
mengulurkannya pada salah satu anak buahnya, lalu menepuk-nepuk Losey-
"Nah," kata Lia. "Biasanya kau ingin banyak tanya. Sekarang aku ada di sini.
Tanyalah." Losey masih belum merasa takut. Ia hanya cemas memikirkan kedatangan Dante
bersama Cross. Ia tak percaya bahwa dirinya, yang selama ini bisa l?'?s
373 dari berbagai situasi berbahaya, akan mengalami nasib sial kali ini.
"Aku tahu kau menjebak Skannet," kata Losey. "Cepat atau lambat, kau akan
kutangkap untuk kasus itu."
"Mesti cepat," kata Lia. "Tidak bisa menunggu lama-lama. Kau benar, dan
sekarang kau bisa mati dengan bahagia."
Losey masih tak percaya ada orang yang berani membunuh petugas polisi dengan
darah dingin. Memang, pengedar obat bius bisa saja nekat menembak, dan orang
kulit hitam yang sinting juga tidak akan segan-segan meletuskan pistol kalau
melihat polisi, begitu pula perampok bank yang sedang berusaha kabur; tapi tak
ada orang mafia yang berani membunuh polisi. Terlalu riskan.
Ia mengulurkan tangan untuk mendorong Lia dan menguasai keadaan. Tapi
sekonyong-konyong terdengar letusan keras menembus perutnya dan kakinya
langsung gemetar. Ia terpuruk jatuh berlutut. Sesuatu yang berat menghantam
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir kepalanya; telinganya serasa terbakar dan ia tak bisa mendengar. Ia jatuh
berlutut, dan permadani di bawahnya terasa bagai bantal raksasa. Ia
mengangkat wajah. Di atasnya berdiri Lia Vazzi dengan seutas tali sutra tipis di
tangan. Selama dua hari penuh Lia Vazzi menjahit kedua tas Pembungkus mayat yang
akan digunakannya. Tas itu terbuat dari bahan kanvas berwarna cokelat gelap,
^an ada darah yang menembus, dan begitu talinya "ikat, tas itu bisa
diselempangkan di bahu, seperti
743 ransel tentara. Tadi Losey tidak memperhatikan kedua tas yang tergeletak di
sofa. Sekarang anak buah Lia memasukkan tubuhnya ke salah satu tas dan Lia
menarik talinya erat-erat. Ia membiarkan tas itu bersandar tegak di sofa, lalu
memerintahkan pada anak buahnya untuk mengitari vila, tapi mereka tidak boleh
muncul sampai dipanggil. Mereka sudah tahu tugas mereka selanjutnya.
Cross dan Dante berjalan dari gerbang menuju vila Dante. Udara malam terasa
berat oleh hawa panas yang tersisa dari matahari padang pasir siang tadi.
Mereka berdua berkeringat. Dante memperhatikan bahwa Cross mengenakan
celana panjang, kemeja, dan jaket yang dikancingkan. Bisa saja ia membawa
senjata di baliknya. Ketujuh vila itu, dengan bendera hijau melambai perlahan, tampak sangat megah
di bawah sinar bulan padang pasir. Vila-vila itu tampak seperti bangunan dari
abad lampau dengan balkon, awning hijau berenda di jendela-jendelanya, serta
pintu-pintu putihnya yang sangat besar. Dante memegang lengan Cross. "Coba
lihat itu," katanya. "Cantik sekali, bukan" Kudengar kau mengencani aktris
cantik itu. Selamat. Kalau kau sudah bosan dengannya, kaban aku."
"Pasti," sahut Cross dengan ramah. "Sepertinya dia suka padamu dan topimu."
Dante melepaskan topinya dan berkata penuh semangat, "Semua orang menyukai
topi-topiku. Apa dia betul-betul bilang menyukaiku?"
744 "Dia terpesona olehmu," kata Cross dengan nada datar.
"Terpesona," kata Dante sambil menimbang-nimbang. "Hebat betul istilahnya."
Sesaat ia bertanya-tanya, apakah Losey sudah berhasil mengajak Athena
minum-minum di vila mereka. Kalau ya, bagus sekali. Ia merasa tergelitik karena
berhasil mengalihkan perhatian Cross. Ia mendengar nada kesal dalam suara
sepupunya tadi. Mereka sudah berada di ambang pintu vila. Tampaknya tak ada pengawal di
sekitar situ. Dante memencet bel, menunggu sejenak, lalu mengebel lagi. Karena
tidak juga ada jawaban, ia mengeluarkan kuncinya dan membuka pintu. Mereka
masuk ke suite Losey. Dante berpikir-pikir. Mungkin Losey sedang di tempat tidur bersama Athena.
Konyol sekali kalau demikian, tapi rasanya ia juga akan melakukan hal yang sama
kalau menjadi Losey. Dante membawa Cross ke ruang duduk dan terkejut melihat dinding-dinding
serta semua perabotan di situ diselubungi plastik. Di sandaran sofa terdapat
sebuah tas besar berwarna cokelat. Di sofanya sendiri tergeletak tas yang
sama, namun masih kosong. Semuanya dialasi plastik. "Ya Tuhan, apa-apaan ini?"
kata Dante. Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Ia berbalik menghadapi Cross. Cross sudah memegang sepucuk pistol yang
sangat kecil di tangannya. 'Untuk mencegah darah terciprat ke perabotan,"
katanya. "Aku mesti terus terang padamu. Aku tak pernah Menganggap topi-
topimu bagus, dan aku tak pernah Percaya ayahku tewas dibunuh penjahat
jalanan." 375 Dante berpikir keras. Di mana Losey" Ia berseru memanggil, sambil berpikir
bahwa pistol sekecil im takkan bisa menghentikannya.
Cross berkata, "Sepanjang hidupmu, kau seorang Santadio."
Dante memutar tubuh ke samping dan melempar-kan diri ke arah Cross.
Taktiknya berhasil. Peluru yang ditembakkan Cross hanya mengenai bahunya.
Sesaat ia merasa senang, yakin ia akan menang; kemudian peluru itu meledak,
merobek sebagian lengannya. Barulah ia menyadari tak ada harapan baginya.
Kemudian ia melakukan sesuatu yang mengejutkan Cross. Dengan lengannya yang
masih utuh, ia mulai menarik selubung plastik dari lantai. Darah mengucur dari
tubuhnya, lengannya penuh dengan lembaran plastik itu. Dengan terhuyung-
huyung ia mencoba menjauh dari Cross, lalu mengangkat lembaran plastik itu
sebagai tameng. Cross melangkah maju. Dengan mantap ia menembak menembus plastik
tersebut, lagi dan lagi. Wajah Dante dipenuhi serpih-serpih plastik yang ber-
ubah merah. Paha kiri Dante seolah terpisah dari tubuhnya ketika Cross kembali
menembak. Dante terjatuh; permadani yang semula putih kini dihiasi lingkaran-
lingkaran berwarna merah pekat. Cross berlutut di samping Dante dan
menyelubungi kepalanya dengan plastik, lalu menembak lagi. Topi yang masih
bertengger di kepala Dante melompat ke udara, tapi tetap terpasang. Cross
melihat bahwa topi itu dipasang di kepala dengan semacam jepit, tapi sekarang
benda itu bertengger di tengkorak yang sudah terbuka. Tampak seperti
melayang. 746 Cross bangkit berdiri dan menyelipkan pistolnya di sarung dekat tengkuk. Pada
saat itu Lia masuk. Mereka saling pandang.
"Sudah selesai," kata Lia. "Bersihkan dirimu di kamar mandi dan kembalilah ke
hotel. Buang pa-'kaianmu. Biar aku yang membawa pistolnya, lalu aku akan
beres-beres." "Bagaimana dengan permadani dan semua perabotan ini?" tanya Cross.
"Aku yang mengurus semuanya," kata Lia. "Mandilah dan kembali ke pesta itu."
Setelah Cross pergi, Lia menyalakan cerutu dan mencari bercak-bercak darah
yang tercecer. Tidak ada. Tapi seluruh sofa dan lantai basah oleh darah. Ini
dia. Ia membungkus mayat Dante dalam selubung plastik, lalu dengan dibantu dua
anak buahnya, ia memasukkannya ke dalam tas kanvas yang masih kosong.
Kemudian ia mengumpulkan seluruh selubung plastik yang ada di ruangan itu dan
memasukkannya ke dalam tas yang sama. Setelah selesai, ia mengikat tali tas
erat-erat. Mula-mula mereka membawa tas berisi mayat Losey ke garasi vila
dan melemparkannya ke dalam van. Lalu mereka melakukan hal yang sama pada
jenazah Dante. Van itu merupakan hasil modifikasi Lia Vazzi, memiliki lantai ganda yang diberi
jarak. Lia dan Para anak buahnya memasukkan kedua tas itu ke ruang kosong di
antara kedua lantai, kemudian memasang kembali penutupnya.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir 376 Sebagai orang andalan yang berpengalaman, Lia sudah menyiapkan segalanya. Di
dalam van sudah tersedia dua kaleng bensin. Lia membawanya ke vila dan
menyiramkannya di lantai serta seluruh perabotan. Kemudian ia menyalakan
sumbu yang akan memberinya kesempatan lima menit untuk menyingkir. Setelah
itu ia masuk ke van dan memulai perjalanan panjang ke L.A.
Para anak buahnya mengapitnya dengan mobil, dari depan dan belakang.
Saat subuh ia menghentikan mobilnya di depan perahu yang sudah menunggunya.
Ia mengeluarkan kedua kantong jenazah itu dan membawanya ke perahu. Perahu
itu kemudian bergerak menjauhi pantai.
Menjelang tengah hari, jauh di tengah laut, ia mengawasi kandang dari besi yang
diisi kedua jenazah itu pelan-pelan tenggelam ke dasar samudra. Mereka telah
melakukan tugas Komuni yang terakhir.
Molly Flanders menghilang bersama stunt man yang diincarnya ke kamar hotel si
laki-laki, bukan ke vila, sebab Molly masih merasa gengsi jika sampai orang tahu
ia berkencan dengan laki-laki yang statusnya di bawah dirinya.
Pesta itu mulai berakhir saat menjelang subuh. Matahari beranjak naik dalam
warna merahnya, diikuti segurat asap tipis berwarna biru.
Setelah mandi dan ganti pakaian, Cross pergi ke pesta. Ia duduk bersama
Claudia, Bobby Bant/-Skippy Deere, dan Dita Tommey, merayakan kesukses-
376 [sn Messalina. Sekonyong-konyong terdengar teriakan teras di luar sana.
Mereka lari keluar. [ Seulas asap tipis melayang penuh kemenangan di tengah
cahaya lampu neon Vegas, lalu mengembang (menjadi bentuk jamur yang besar,
dengan awan merah muda. K"Ya Tuhan," kata Claudia sambil memegang lengan Cross erat-erat. "Salah satu
vilamu terbakar." Cross hanya membisu. Ia mengawasi bendera hijau di vila itu diselubungi asap
dan api. Terdengar suara sirene pemadam kebakaran melaju di jalanan. Vila
senilai dua belas juta dolar itu habis dilalap api demi menyembunyikan darah
yang telah ia tumpahkan. Sebagai prajurit andalan, Lia Vazzi tidak mau
mengambil risiko, dan tanpa ragu ia mengambil tindakan yang mahal ini.
749 Bab 23 KARENA dianggap sedang cuti, menghilangnya Detektif Jim Losey baru
diketahui lima hari setelah peristiwa kebakaran di Xanadu. Sementara itu,
menghilangnya Dante Clericuzio tentu saja tak pernah dilaporkan kepada polisi.
Penyelidikan polisi membawa mereka kepada mayat Phil Sharkey. Kecurigaan
jatuh pada Losey dan diperkirakan ia melarikan diri untuk menghindari
interogasi. Beberapa detektif L.A. datang untuk menanyai Cross, sebab Losey terakhir
terlihat di Xanadu Hotel. Tapi tak ada bukti apa pun yang mengaitkan kedua
pria itu. Cross menjelaskan bahwa ia hanya bertemu Losey sebentar pada malam
pesta itu. Tapi bukan para polisi itu yang dicemaskan Cross. Ia sedang menunggu dipanggil
oleh Don Clericuzio. Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Keluarga Clericuzio pasti tahu tentang menghilangnya Dante, juga bahwa ia
terakhir dilihat di Xanadu. Kalau begitu, kenapa mereka tidak segera meng-
hubungi Cross untuk meminta informasi" Mungkinkah
377 masalah ini dibiarkan berlalu begitu saja" Cross tak percaya sedikit pun.
E Ia tetap mengelola hotelnya, menyibukkan diri dengan rencana-rencana untuk
membangun kembali vilanya yang terbakar. Lia Vazzi telah menggunakan cara
yang ampuh untuk melenyapkan noda-noda darah itu.
Claudia datang mengunjunginya. Ia tampak meluap oleh kebahagiaan. Cross
memesan makan malam di suite-nya, sehingga mereka bisa bicara secara pribadi.
"Kau pasti tidak percaya mendengarnya," kata Claudia padanya. "Adikmu ini akan
menjadi pimpinan LoddStone Studios."
"Selamat," kata Cross, memeluknya hangat. "Sudah kubilang, kaulah yang paling
tangguh dalam Keluarga Clericuzio."
"Aku datang ke pemakaman ayah kita, demi kau. Kutegaskan itu pada semua
yang hadir," kata Claudia sambil mengerutkan kening.
Cross tertawa. "Begitulah yang kudengar, dan kau membuat semua orang
terheran-heran, kecuali sang Don yang berkata, 'Biarkan anak itu membuat
film-film. Tuhan memberkatinya.'"
Claudia angkat bahu. "Aku tidak peduli pada mereka. Tapi aku ingin
menceritakan apa yang terjadi, sebab peristiwanya aneh sekali. Ketika kami
semua meninggalkan Las Vegas dengan pesawat jet Bobby, semuanya beres-
beres saja. Tapi ketika kami mendarat di L.A., semuanya jadi kacau. Bobby
ditangkap. Coba tebak, kenapa?"
751 "Karena membuat film-film jelek," goda Cross.
"Tidak. Dengarkan. Ini aneh sekali," kata Claudia. "Kau ingat gadis bernama
Johanna itu, yang dibawa Bantz ke pesta" Kau ingat seperti apa wajahnya" Nah,
ternyata usianya baru lima belas tahun. Mereka menangkap Bobby dengan
.tuduhan pemerkosaan di bawah umur dan perbudakan terselubung, sebab dia
mengajak gadis itu menyeberangi perbatasan." Mata Claudia melebar penuh
semangat. "Tapi semua itu cuma jebakan. Orangtua Johanna berteriak-teriak
histeris bahwa putri mereka diperkosa oleh laki-laki yang usianya empat puluh
tahun lebih tua." "Dia tidak kelihatan seperti gadis lima belas tahun," kata Cross. "Dia malah
kelihatan seperti penipu ulung."
"Peristiwa itu bisa menjadi skandal besar," kata Claudia. "Tapi untunglah ada
Skippy. Dia berhasil membebaskan Bantz, untuk sementara. Dia mencegah
Bantz ditangkap dan kasus itu tidak sampai ke media. Jadi, semuanya tampak
baik-baik saja." Cross tersenyum. Rupanya David Redfellow masih belum kehilangan keahliannya.
"Tidak lucu," tegur Claudia. "Kasihan Bobby. Dia dijebak. Gadis itu bersumpah
bahwa Bobby memaksanya melakukan hubungan seks di Vegas. Orangtuanya juga
bersumpah bahwa mereka tidak peduli soal uang. Mereka hanya tak ingin gadis-
gadis lain yang masih polos juga menjadi korban perkosaan di masa mendatang.
Seisi studio gempar. Dora dan Kevin Marrion begitu cemas, sehingga mereka
berkata ingin menjual studio itu. Lalu Skippy kembali campur tangan. Dia
mengontrak gadis itu untuk membintangi
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir 378 sebuah fdm berbiaya rendah yang skenarionya akan ditulis oleh ayahnya sendiri.
Mereka diberi bayaran besar. Lalu Skippy menyuruh Benny Sly menulis ulang
skenario itu dalam sehari, dengan bayaran besar juga. Hasilnya lumayan. Benny
ternyata jenius juga. Persoalannya selesai. Tapi kemudian jaksa wilayah Los
Angeles bersikeras akan menuntut Bantz. Padahal jaksa itu dulu terpilih karena
bantuan LoddStone dan diperlakukan seperti raja oleh Eli Marrion. Skippy
sampai menawarinya pekerjaan di LoddStone Studios, di Business Affairs,
dengan bayaran satu juta dolar setahun, selama lima tahun. Tapi si jaksa
menolak. Dia bersikeras Bobby Bantz mesti dipecat dari jabatan sebagai
pimpinan studio. Setelah itu, barulah dia mau membuat kesepakatan. Tak ada
yang tahu, kenapa dia begitu keras kepala."
"Dia pelayan masyarakat yang tak bisa disuap rupanya," kata Cross sambil
angkat bahu. "Hal-hal seperti itu memang kadang terjadi."
Ia kembali teringat David Redfellow. Redfellow pasti tidak akan sependapat
dengannya. Cross bisa membayangkan apa saja yang telah dilakukan Redfellow.
Mungkin Redfellow berkata pada si jaksa, "Aku menyuapmu untuk melakukan
tugasmu." Mengenai uang suap itu, Redfellow tidak akan tanggung-tanggung
menyediakannya. Dua puluh juta dolar, mungkin. Dibandingkan uang sepuluh
miliar untuk membeli LoddStone, apa artinya dua puluh juta itu" Dan si jaksa
tidak menanggung risiko apa pun. Tindakannya sesuai dengan hukum yang
berlaku. Benar-benar elegan.
Claudia masih terus bicara cepat. "Pokoknya, Bantz
753 harus mundur," katanya. "Dora dan Kevin juga dengan senang hati menjual
studio itu. Plus kesepakatan mendapat lampu hijau untuk lima film mereka.
Berarti satu miliar dolar tunai lagi untuk mereka. Lalu ada orang Itali kecil
muncul di studio, mengadakan rapat dan mengumumkan bahwa dialah pemilik
yang baru. Mendadak, entah bagaimana asal mulanya, dia menunjukku menjadi
pimpinan studio. Skippy benar-benar kaget. Sekarang aku menjadi bosnya. Gila,
tidak?" Cross hanya memandanginya dengan geli, lalu tersenyum.
Sekonyong-konyong Claudia mundur dan memandangi kakaknya. Matanya jadi
lebih gelap, lebih tajam, dan lebih cerdas daripada yang pernah dilihat Cross.
Tapi ia tersenyum senang ketika berkata, "Hebat, bukan, Cross" Sekarang aku
bisa seperti lelaki-lelaki itu. Aku malah tidak perlu tidur dengan siapa-siapa."
Cross merasa heran. "Memang kenapa, Claudia?" tanyanya. "Kupikir kau
bahagia." Claudia tersenyum. "Aku bahagia. Tapi aku tidak bodoh. Karena kau kakakku dan
aku sayang padamu, aku ingin kau tahu bahwa aku tak bisa dikecoh."
Ia menghampiri Cross dan duduk di sampingnya. "Aku bohong waktu mengatakan
aku menghadiri pemakaman Daddy demi kau. Aku datang karena aku ingin
menjadi bagian dari apa yang dijalaninya, dan kau juga. Aku tak bisa lagi
mengasingkan diri. Tapi aku membenci arti yang mereka wakili, Cross. Sang Don
dan yang lainnya itu."
"Apakah itu berarti kau tidak mau mengelola studio itu?" tanya Cross.
Claudia tertawa keras. "Tidak, mesti kuakui bahwa I aku masih tetap seorang
Clericuzio. Aku ingin mem-* buat film-film bagus dan menghasilkan banyak uang.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir I Film adalah pembalasan dendam yang hebat, Cross, f Aku bisa membuat film
tentang wanita-wanita hebat.
Kita lihat nanti, apa yang terjadi kalau aku meng-, gunakan bakat-bakat
Keluarga untuk kebaikan, bukan
kejahatan." Mereka berdua tertawa.
Lalu Cross memeluk adiknya dan mencium kedua
pipinya. "Ini hebat sekali, benar-benar hebat,"
katanya. Ucapan itu dimaksudkannya untuk dirinya sendiri, sekaligus untuk Claudia.
Sebab bila Don Clericuzio menjadikan adiknya pimpinan studio, berarti ia tidak
menghubungkan hilangnya Dante dengan Cross. Seluruh rencananya berjalan
dengan baik. Makan malam sudah lama selesai dan mereka sudah mengobrol berjam-jam.
Ketika Claudia hendak pergi, Cross mengambil sekantong keping hitam dari
mejanya. "Cobalah peruntunganmu di luar sana," katanya.
Claudia menepuk pelan pipi kakaknya dan berkata, "Boleh, asal kau tidak lagi
berlagak sebagai kakak dan memperlakukanku seperti anak kecil. Waktu itu
rasanya aku ingin meninjumu."
Cross memeluknya. Sangat menyenangkan merasakan kedekatan adiknya. Sesaat
hatinya luluh dan ia berkata, "Kau tahu, aku mewariskan sepertiga hartaku
untukmu, kalau-kalau terjadi sesuatu padaku. Aku sangat kaya, jadi kau bisa
meninggalkan studio itu kapan saja kau mau."
Dengan mata berbinar-binar Claudia berkata,
"Cross, aku senang kau mencemaskan aku, tapi tanpa hartamu pun aku bisa
meninggalkan " studio itu...." Sekonyong-konyong ia tampak cemas. "Ada apa"
Apa kau sakit?" "Tidak, tidak," kata Cross. "Aku cuma ingin kau tahu."
"Syukurlah," kata Claudia. "Sekarang, setelah aku masuk, mungkin kau bisa
keluar dari Keluarga. Kau bisa bebas."
Cross tertawa. "Aku sudah bebas," katanya. "Tak lama lagi aku akan ke Prancis
untuk tinggal bersama Athena."
Pada siang hari kesepuluh, Giorgio Clericuzio muncul di Xanadu untuk menemui
Cross. Cross merasa diterkam rasa takut yang ia tahu akan berkembang menjadi
kepanikan kalau ia tidak segera mengendalikan diri.
Giorgio menyuruh para pengawalnya menunggu di luar, bersama keamanan hotel.
Tapi Cross tahu bahwa para pengawalnya sendiri akan mematuhi perintah apa
pun yang diberikan Giorgio. Dan ia tidak merasa lebih tenang melihat penampilan
Giorgio. Giorgio sepertinya lebih kurus dan wajahnya sangat pucat. Baru kali itu
Cross melihat ia seperti tidak sepenuhnya dalam kontrol diri.
Cross menyapanya ddengan ramah. "Giorgio," katanya, "sungguh tak terduga.
Akan kusiapkan salah satu vila untukmu."
Giorgio tersenyum letih dan berkata, "Kami tak bisa menemukan Dante," Ia
diam sejenak. "Dia lenyap dari peta, dan terakhir kali dilihat di sini, di Xanadu."
"Ya Tuhan," kata Cross. "Ini gawat. Tapi kau kan tahu Dante. Dia tidak selalu
bisa dikendalikan." Kali ini Giorgio sama sekali tidak tersenyum. "Dia bersama Jim Losey, dan Losey
juga hilang." Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir "Mereka pasangan aneh," kata Cross. "Aku sendiri heran."
"Mereka sobat karib," kata Giorgio. "Ayahku sebenarnya tidak suka, tapi Dante
punya pengaruh besar atas orang itu."
"Aku akan membantu sebisanya," kata Cross. "Akan kutanyakan pada semua
karyawan hotel. Tapi kau tahu bahwa Dante dan Losey tidak terdaftar secara
resmi. Kami tak pernah mendaftar para penghuni vila."
"Itu bisa kaulakukan nanti," kata Giorgio. "Sekarang sang Don inign bertemu
secara pribadi denganmu. Dia sudah menyewa pesawat untuk membawamu."
Lama Cross terdiam. "Aku akan berkemas," katanya. "Giorgio, seriuskah ini?"
Giorgio menatapnya lekat-lekat. "Aku tidak tahu," katanya.
Di pesawat, Giorgio sibuk memeriksa setumpuk kertas di tasnya. Cross tidak
berusaha mengajaknya bicara, meski ia tahu ini pertanda buruk. Bagaimanapun,
Giorgio tak akan mau memberinya informasi.
Mereka dijemput oleh tiga mobil tertutup dan enam prajurit Clericuzio. Giorgio
masuk ke salah satu mobil dan menyuruh Cross masuk ke mobil
380 lainnya. Pertanda buruk juga. Menjelang fajar, ketiga mobil itu tiba di mansion
Clericuzio di Quogue. Pintu rumah dikawal oleh dua penjaga. Yang lainnya tersebar di segala penjuru,
tapi tak ada wanita atau anak-anak.
Cross berkata pada Giorgio, "Ke mana yang lain" Sedang ke Disneyland?" Tapi
Giorgio tidak menanggapi gurauannya.
Begitu masuk ke ruang duduk, yang pertama dilihat Cross adalah delapan pria
yang duduk membentuk lingkaran, dan di tengah lingkaran itu ada dua pria
sedang bercakap-cakap dengan sangat akrab. Ia tercekat. Kedua pria itu adalah
Petie dan Lia Vazzi. Vincent sedang mengawasi mereka dan ia tampak marah.
Petie dan Lia tampaknya sangat akrab, tapi Lia hanya mengenakan celana
panjang dan kemeja, tanpa jas atau dasi. Biasanya Lia selalu tampil formal, jadi
ini berarti tadi ia digeledah dan senjatanya diambil. Dan memang, ia tampak
seperti seekor tikus yang riang dikelilingi kucing-kucing garang yang tampak
ceria pula. Lia mengangguk sedih pada Cross. Petie sama sekali tidak menoleh ke
arahnya. Tapi ketika Giorgio membawa Cross ke ruang khusus mereka. Petie
langsung mengikuti, begitu pula Vincent.
Di sana Don Clericuzio sudah menunggu. Ia duduk di kursi besar sambil
mengisap cerutu. Vincent menghampirinya dan menyodorkan segelas anggur dari
bar. Cross tidak ditawari apa-apa. Petie tetap di pintu, berdiri. Giorgio duduk
di sofa di samping sang Don dan memberi isyarat agar Cross duduk bersamanya.
Wajah sang Don yang kerut-merut oleh usia sama
758 sekali tidak menampakkan emosi apa pun. Cross mencium pipinya. Sang Don
menatapnya dan wajahnya jadi lebih lembut, seolah menyimpan kesedihan.
"Nah, Croccifixio," katanya, "kau sudah melakukannya dengan cerdik. Tapi
sekarang kau mesti menjelaskan alasannya. Aku kakek Dante, dan ibunya adalah
putriku. Ketiga pria
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ini adalah paman-pamannya. Kau mesti mempertanggungjawabkan semuanya pada kami."
Cross berusaha tetap tenang. "Aku tidak mengerti," katanya.
Giorgio berkata keras, "Dante. Di mana dia?"
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir "Astaga, mana aku tahu?" kata Cross, pura-pura terkejut. "Dia tak pernah
melapor padaku. Mungkin saja dia sekarang sedang bersenang-senang di
Mexico." "Kau tidak mengerti," kata Giorgio, "Jangan pura-pura. Kau sudah divonis
bersalah. Di mana kau membuang mayatnya?"
Di bar, Vincent membuang muka, seolah tak sanggup memandang wajah Cross. Di
belakangnya, Cross bisa mendengar Petie semakin mendekat ke sofa.
"Mana buktinya?" kata Cross. "Siapa yang mengatakan aku membunuh Dante?"
"Aku," sahut sang Don. "Kau harus mengerti. Aku sudah menyatakan kau
bersalah. Kau tak bisa mengelak dari vonis itu. Aku membawamu kemari agar kau
memohon keringanan. Tapi kau mesti mempertanggungjawabkan pembunuhan
atas cucuku." Mendengar suara itu dan nadanya yang tenang, tahulah Cross bahwa segalanya
sudah berakhir. Untuknya dan untuk Lia Vazzi. Tapi Vazzi sudah
lebih dulu tahu. Ia bisa melihatnya dari sorot matanya.
Vincent menoleh pada Cross, wajahnya yang beku tampak lebih lunak. "Katakan
yang sebenarnya pada ayahku, Cross. Hanya itu peluangmu."
Sang Don mengangguk. "Croccifixio," katanya, "ayahmu bukan sekadar
keponakan bagiku. Dia juga mempunyai darah Clericuzio, seperti kau. Ayahmu
adalah sahabatku yang terpercaya. Maka aku bersedia mendengarkan alasanmu."
Cross mempersiapkan diri. "Dante membunuh ayahku. Aku menyatakan dia
bersalah, seperti halnya aku dinyatakan bersalah. Dia membunuh ayahku untuk
membalas dendam dan demi mewujudkan ambisinya. Di hatinya, dia tetap
seorang Santadio." Sang Don tidak bereaksi. Cross melanjutkan. "Mungkinkah aku membiarkan
begitu saja kematian ayahku" Mana mungkin aku melupakan bahwa karena
ayahkulah aku bisa hidup" Dan aku menaruh rasa hormat yang besar pada
Keluarga Clericuzio, seperti halnya ayahku, sehingga aku tidak mencurigai
keterlibatan kalian dalam pembunuhan itu. Tapi kupikir kalian pasti tahu Dante
bersalah, namun kalian tidak melakukan apa-apa. Maka, mana mungkin aku me-
minta bantuan kalian untuk menghukum yang bersalah?"
"Berikan buktimu," kata Giorgio.
"Orang seperti Pippi De Lena tak mungkin bisa diserang begitu saja," kata
Cross. "Dan fakta yang disampaikan Losey terlalu kebetulan kedengarannya. Tak
ada satu pun di ruangan ini yang percaya pada kebetulan. Kalian semua tahu
Dante bersalah. Dan Don, kau sendiri menceritakan padaku kisah Keluarga Santadio. Siapa tahu apa
lagi yang direncanakan Dante setelah dia membunuhku" Dia tahu dia mesti
menyingkirkanku. Berikutnya, paman-pamannya." Cross tidak berani menyebutkan sang Don. "Dia mengandalkan kasih sayangmu," katanya pada sang
Don. Sang Don meletakkan cerutunya. Wajahnya tak bisa dibaca, namun tampak
menyimpan kesedihan. Akhirnya Petie yang bicara. Petie-lah yang selama ini paling dekat dengan Dante.
"Di mana kau membuang mayatnya?" tanyanya lagi. Cross tak sanggup menjawab,
tak sanggup mengeluarkan kata-kata itu.
Lama semuanya terdiam. Akhirnya sang Don mengangkat kepala, memandangi
mereka semua, dan berkata, "Sia-sia mengadakan pemakaman untuk yang muda.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Apa jasa mereka" Apakah mereka pernah melakukan sesuatu yang pantas
dihormati" Anak muda tak punya perasaan dan rasa terima kasih. Dan putriku
sudah hilang ingatan, jadi untuk apa kita menambah kesedihannya dan
menghapuskan harapan untuk kesembuhannya" Katakan padanya anaknya pergi
tanpa kabar. Baru bertahun-tahun lagi dia akan tahu yang sebenarnya."
Sekarang semua yang ada di ruangan itu tampak lega. Petie menghampiri Cross
dan duduk di sampingnya. Di bar, Vincent mengangkat segelas brendi ke
bibirnya dalam gerakan bersulang.
"Tapi demi keadilan atau tidak, kau telah melakukan kejahatan terhadap
Keluarga," kata sang Don. "Mesti ada hukumannya. Untukmu, denda uang. Untuk
Lia Vazzi, dengan nyawanya."
Cross berkata, "Lia tidak terlibat dalam urusan dengan Dante. Dengan Losey,
ya. Izinkan aku menebusnya. Aku memiliki setengah saham Xanadu. Aku akan
memberikan setengah dari kepemilikanku pada kalian sebagai pembayaran untuk
diriku dan Vazzi." Don Clericuzio tampak menimbang-nimbang. "Kau setia," katanya. Ia menoleh
pada Giorgio, lalu pada Vincent dan Petie. "Kalau kalian bertiga setuju, aku pun
setuju." Ketiganya tidak menjawab.
Sang Don menghela napas, seolah menyesali. "Kau akan menyerahkan sebagian
kepemilikanmu, tapi kau mesti keluar dari dunia kami. Vazzi harus kembali ke
Sisilia bersama keluarganya, atau tidak, terserah kehendaknya. Hanya itu yang
bisa kukatakan. Kau dan Vazzi tak boleh berhubungan lagi. Dan di hadapanmu,
kuperintahkan anak-anakku untuk tidak membalaskan kematian keponakan
mereka. Kau punya waktu satu minggu untuk membereskan urusanmu, untuk
menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan untuk Giorgio." Lalu sang
Don bicara dengan suara lebih lunak, "Aku ingin meyakinkanmu bahwa aku tidak
tahu-menahu tentang rencana Dante. Nah, sekarang pergilah dalam damai.
Ingatlah selalu, aku menyayangi ayahmu seperti anakku sendiri."
Setelah Cross pergi, Don Clericuzio bangkit dari kursinya dan berkata pada
Vincent, "Antar aku ke kamar." Vincent membantunya menaiki tangga, sebab
sekarang kaki sang Don sudah lemah. Akhirnya usia tua mulai menggerogoti
tubuhnya. PADA hari terakhirnya di Vegas, Cross De Lena duduk di balkon penthouse-nya,
memandang ke bawah. Deretan hotel megah - Caesars Palace, Flamingo, Desert
Inn, Mirage, dan Sands - memancarkan cahaya lampu neon yang terang
benderang, seolah ingin menantang sinar matahari.
Don Clericuzio telah membuat keputusan tegas. Cross tak boleh lagi
menginjakkan kaki di Las Vegas. Betapa bahagia ayahnya, Pippi, dulu di sini, dan
Gronevelt telah membangun kota ini menjadi kerajaan pribadinya. Tapi Cross
tak pernah seratus persen menikmatinya. Memang, ia telah menikmati berbagai
kesenangan yang ditawarkan Vegas, tapi semua kenikmatan itu selalu disertai
dengan bahaya. Bendera-bendera hijau di ketujuh vila tampak terkulai dalam keheningan padang
pasir. Satu bendera tergantung-gantung di bangunan vila yang terbakar dan kini
hanya berupa kerangka hitam - mengingatkannya akan Dante. Tapi ia takkan
pernah lagi melihat semua ini.
Ia mencintai Xanadu. Ia juga mencintai ayahnya,
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Gronevelt, dan Claudia. Tapi boleh dikatakan ia telah mengkhianati mereka
semua. Mengkhianati Gronevelt dengan meninggalkan Xanadu; mengkhianati
ayahnya dengan melepaskan kesetiaannya pada Keluarga Clericuzio, dan
mengkhianati Claudia dengan membuat adiknya percaya akan ketidakber-
salahannya. Sekarang ia bebas dari mereka semua. Ia akan memulai hidup baru.
Apa akibat cintanya pada Athena" Ia telah diperingatkan oleh Gronevelt, oleh
ayahnya, bahkan oleh sang Don sendiri, akan bahayanya jatuh cinta. Cinta
merupakan kelemahan fatal para tokoh besar yang ingin menguasai dunia
mereka. Tapi kenapa ia tidak mengindahkan nasihat itu" Kenapa ia menyerahkan
nasibnya di kaki seorang wanita"
Jawabannya sederhana saja. Kehadiran wanita itu, suaranya, gerak-geriknya,
kebahagiaan dan kesedihannya, membuat ia bahagia. Dunia terasa indah me-
mabukkan bila ia bersamanya. Makanan jadi terasa lezat, sinar matahari
menghangatkan tulang-tulangnya, dan kehausannya akan tubuh wanita itu
membuat hidup terasa berarti. Bersamanya, ia tak pernah takut mengalami
mimpi-mimpi buruk yang biasa mengawali datangnya fajar.
Sudah tiga minggu ia tidak bertemu Athena, tapi ia baru saja mendengar
suaranya tadi pagi. Ia menelepon Athena di Prancis untuk mengabarkan keda-
tangannya. Ia menangkap kebahagiaan dalam suara wanita itu, sebab sekarang
Athena tahu ia masih hidup. Mungkin Athena mencintainya. Dan tak lama lagi,
kurang dari dua puluh empat jam, mereka akan bertemu.
766 t- Cross sangat yakin suatu hari nanti Athena akan benar-benar mencintainya.
Cintanya akan terbalas dan Athena takkan pernah menghakiminya. Seperti se-
orang malaikat, Athena akan menyelamatkannya dari neraka.
Athena Aquitane mungkin satu-satunya wanita di Prancis yang memakai rias
wajah dan pakaian sebagai sarana untuk merusak kecantikannya. Bukannya ia
ingin tampil jelek; ia tidak seekstrem itu. Hanya saja ia menganggap
kecantikannya terlalu membahayakan ketenteraman jiwanya. Kecantikan itu
membuatnya berkuasa atas orang-orang lain, dan ia benci akan hal itu. Ia benci
pada keangkuhan yang masih saja merusak jiwanya. Dan keangkuhan itu pula
yang ^menghalangi langkah besar yang akan diambilnya.
Sejak hari pertamanya bekerja di Institut Anak-anak Penderita Autistik di
Nice, ia berusaha tampak seperti anak-anak itu, berjalan seperti mereka. Ia
begitu ingin menjadi bagian dari mereka. Maka hari itu ia mengendurkan otot-
otot wajahnya hingga menampilkan kedamaian yang hampa, dan ia berjalan
timpang tertatih-tatih, seperti cara berjalan beberapa anak yang mengalami
kerusakan motorik. Melihat ini, Dr. Gerard berkomentar sinis, "Oh, bagus sekali, tapi cara Anda
salah." Ia menggenggam tangan Athena dan berkata lembut, "Anda tidak boleh
meniru kemalangan mereka. Anda justru mesti melawannya."
Athena merasa kecewa dan malu. Lagi-lagi keangkuhannya sebagai aktris telah
menyesatkannya. Tapi ia merasakan kedamaian berada bersama anak-anak ini. Mereka tidak
mempermasalahkan bahasa Prancis-nya yang tidak sempurna; toh mereka tidak
mengerti apa yang diucapkannya.
Bahkan kenyataan sehari-hari yang dilihatnya pun tidak membuatnya mundur.
Anak-anak itu kadang kala sangat destruktif. Mereka tidak mengerti tata
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir krama. Mereka berkelahi satu sama. lain dan melawan para perawat; mereka
mengotori tembok dengan feses, dan buang air kecil di mana saja. Kadang-
kadang kegarangan dan kebencian mereka akan dunia luar sangat menakutkan.
Hanya pada malam hari Athena merasa benar-benar tak berdaya, saat berada di
apartemen kecil yang disewanya di Nice, membaca laporan yang dikeluarkan
pihak institut tentang perkembangan anak-anak tersebut. Isi laporan itu benar-
benar menakutkan. Sesudahnya ia akan naik ke tempat tidur dan menangis.
Kebanyakan laporan itu berakhir menyedihkan, tidak seperti dalam film-film
yang dibintanginya selama ini.
Ketika menerima telepon dari Cross, yang mengabarkan kedatangannya, ia
merasa bahagia dan penuh harap. Cross masih hidup dan bersedia membantunya.
Tapi kemudian ia merasa ragu. Maka ia berkonsultasi dengan Dr. Gerard.
"Menurut Anda, bagaimana sebaiknya?" tanyanya.'
"Dia bisa sangat membantu perkembangan Bethany," kata Dr. Gerard. "Saya
ingin sekali melihat respons Bethany terhadapnya setelah beberapa waktu. Dan
mungkin ini akan baik bagi Anda. Para ibu tidak perlu menjadi martir bagi anak
mereka." Athena terus memikirkan ucapan sang dokter dalam perjalanan menjemput Cross di
bandara Nice. Di bandara, Cross harus berjalan kaki dari pesawat ke terminal. Udara hangat
dan manis, tidak seperti hawa panas menyengat di Vegas. Sepanjang tepi plaza
kedatangan, tumbuh bunga-bunga merah dan ungu yang indah.
Ia melihat Athena menunggunya di plaza itu, dan ia terkagum-kagum melihat
kejeniusan wanita itu dalam mengubah penampilannya. Athena tak bisa
sepenuhnya menyembunyikan kecantikannya, tapi ia dapat menyamarkannya. Ia
mengenakan kacamata berbingkai emas yang mengubah warna matanya dari
hijau cerah menjadi kelabu. Pakaian yang dikenakannya membuat ia tampak lebih
lebar dan lebih gemuk. Rambut pirangnya digelung di bawah topi denim biru yang
menutupi sisi wajahnya. Cross merasa tergetar mengetahui bahwa hanya dirinya
yang tahu betapa cantik wanita ini sebenarnya.
Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Saat Cross mendekat, Athena membuka kacamatanya dan memasukkannya ke
saku blusnya. Cross tersenyum melihat rasa bangga yang terpancar dan tak
dapat disembunyikannya. Tidak sampai satu jam kemudian, mereka sudah berada di suite Negresco Hotel,
tempat Napoleon dulu bercinta bersama Josephine; begitulah menurut brosur
hotel yang tergantung di pintu. Seorang pe
layan mengetuk pintu dan masuk membawa nampan berisi sebotol anggur dan
sepiring sandwich kecil. Ia meletakkannya di meja balkon yang menghadap ke
Laut Mediterranea. Mulanya mereka merasa canggung satu sama lain. Athena menggenggam tangan
Cross dengan penuh keyakinan, seolah-olah dirinyalah yang lebih berkuasa.
Sentuhan tangannya yang hangat membangkitkan gairah Cross. Tapi ia melihat
Athena belum siap. Suite itu dilengkapi perabotan indah, lebih mewah daripada isi vila-vila Xanadu.
Tempat tidurnya berkanopi dari bahan sutra merah gelap, jumbai-jumbainya
yang berwarna serasi dihiasi pola bunga-bunga seruni. Meja dan kursi-kursinya
memiliki keanggunan yang tak mungkin didapati di Vegas.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Athena mengajak Cross ke balkon. Sambil berjalan, Cross mencium pipinya.
Athena tak dapat menahan diri lagi. Ia mengambil serbet basah yang
membungkus botol anggur dan menghapus kosmetik di wajahnya. Tetes-tetes
air membuat wajahnya berkilau, kulitnya merah muda dan bercahaya. Ia
meletakkan satu tangan di bahu Cross dan mencium bibirnya dengan lembut.
Dari balkon itu mereka bisa melihat rumah-rumah batu di bawah sana, dengan
cat hijau dan biru pudar yang umurnya sudah bertahun-tahun. Para penduduk
Nice tampak berjalan-jalan di Promenade des Anglais; di pantai yang berbatu,
para muda-mudi yang hampir telanjang berenang di air yang biru kehijauan,
sementara anak-anak bermain-main di pasir. Lebih jauh di sana, perahu-perahu
putih melayari cakrawala.
Cross dan Athena mencicipi anggur mereka.
Terdengar suara debur samar. Dari pipa pembuangan sebelah timur menyembur
gelombang air cokelat ke laut yang biru.
Athena memalingkan kepala. Ia berkata pada Cross, "Berapa lama kau akan di
sini?" "Lima tahun, kalau kauizinkan," sahut Cross.
"Konyol sekali," kata Athena sambil mengerutkan dahi. "Apa yang akan
kaulakukan di sini?"
"Aku kaya," kata Cross. "Mungkin aku akan membeli sebuah hotel kecil."
"Bagaimana dengan Xanadu?" tanya Athena.
"Aku mesti menjual sahamku," kata Cross. Ia diam sejenak. "Kita tak perlu
cemas mengenai uang."
"Aku punya uang," kata Athena. "Kau harus mengerti. Aku akan berada di sini
selama lima tahun, sesudah itu aku akan membawa anakku pulang. Tidak peduli
apa kata mereka, aku tidak akan pernah lagi menempatkannya di institusi. Aku
akan mengurusnya sepanjang sisa hidupnya. Kalau terjadi apa-apa padanya,
hidupku akan kubaktikan untuk anak-anak yang seperti dia. Jadi, kaulihat
sendiri, kita ^takkan pernah bisa hidup bersama-sama."
Cross mengerti sepenuhnya. Lama ia menimbang-nimbang jawabannya.
Akhirnya, ketika ia berbicara, suaranya tegas dan mantap, "Athena, sekarang
aku sudah yakin akan cintaku padamu dan Bethany. Kau harus percaya itu.
Memang tidak akan mudah, aku tahu, tapi kita akan mencoba sebaik mungkin.
Kau ingin membantu Bethany, bukan menjadi martir baginya. Untuk itu, kita
mesti membuat lompatan besar. Aku akan berusaha sedapatnya membantumu.
Kita ini seperti pen- judi. Banyak faktor yang menentang kita, tapi selalu ada kesempatan untuk
mengatasinya." Cross melihat Athena mulai luluh, jadi ia meneruskan. "Mari kita menikah,"
katanya. "Kita akan punya anak dan menjalani hidup seperti orang-orang lain.
Bersama anak-anak, kita coba membuat perubahan dalam dunia kita; mengubah
yang salah menjadi benar. Semua keluarga pasti punya masalah. Aku yakin kita
bisa mengatasinya. Maukah kau percaya padaku?"
Akhirnya Athena menatapnya lqkat-lekat. "Mau, asal kau percaya aku benar-
benar mencintaimu," sahutnya.
Di kamar tidur, saat bercinta, mereka saling menerima dengan kepercayaan
penuh. Athena yakin Cross akan membantunya menyelamatkan Bethany, dan
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Cross percaya Athena sungguh-sungguh mencintainya. Sambil membalikkan
tubuh ke arahnya, Athena berbisik, "Aku mencintaimu. Sungguh."
Cross membungkuk untuk menciumnya. Athena mengulangi perkataannya, "Aku
sungguh-sungguh mencintaimu." Dan Cross berpikir, "Laki-laki mana di dunia ini
yang tidak akan mempercayainya?"
Seorang diri di kamarnya, sang Don menarik selimutnya yang sejuk hingga ke
leher. Kematian sudah dekat. Ia bisa merasakannya. Tapi segala sesuatu
berjalan sesuai rencananya. Ah, betapa mudahnya mengecoh anak-anak muda
itu. Selama lima tahun terakhir ini ia sudah melihat Dante sebagai faktor paling
berbahaya yang bisa mengacaukan rencananya. Dante tidak akan menerima pengunduran diri Keluarga
Clericuzio ke dalam masyarakat yang sah. Tapi apa yang bisa dilakukan sang
Don" Memerintahkan untuk membunuh cucunya sendiri" Maukah Giorgio,
Vincent, dan Petie mematuhinya" Kalau ya, apakah mereka akan menganggapnya
monster" Dan selanjutnya, tidakkah mereka cuma akan takut padanya, bukan
mencintainya" Dan Rose Marie, mungkinkah ia mempertahankan sisa-sisa ke-
warasannya setelah mengetahui kebenarannya"
Tapi ketika Pippi De Lena tewas terbunuh, jalan pun terbuka. Sang Don langsung
mengetahui yang sebenarnya. Ia menyelidiki hubungan Dante dengan Losey dan
membuat keputusan. Ia mengirim Vincent dan Petie untuk melindungi Cross dengan mobil antipeluru
dan sebagainya. Lalu, untuk memperingatkan Cross, ia menceritakan kisah
perang melawan Keluarga Santadio. Sungguh menyakitkan, mencoba
membereskan dunia ini. Dan setelah ia tiada, siapa yang akan membuat segala
keputusan memedihkan ini" Maka ia memutuskan saat ini juga Keluarga
Clericuzio mesti mengundurkan diri.
Vinnie dan Petie hanya akan mengurus bisnis restoran dan perusahaan
konstruksi mereka. Giorgio bergerak di Wall Street. Lengkap sudah
pengunduran diri mereka. Keluarga Clericuzio akhirnya aman dan bisa berjuang
melawan para kriminal baru yang terus bermunculan di seluruh penjuru Amerika.
Sang Don tidak mau menyalahkan diri sendiri atas kesalahan-kesalahan yang
dilakukannya di masa lampau, kebahagiaan putrinya yang lenyap direnggutkan,
dan kematian cucunya. Bagaimanapun, ia telah membebaskan Cross.
Sebelum tertidur, sang Don membayangkan dirinya akarf hidup selamanya, dan
keturunan Keluarga Clericuzio akan menjadi bagian dari umat manusia,
selamanya. Dialah yang telah menciptakan kesinambungan ini. Dirinya seorang.
Tapi... oh, betapa dunia yang kejam ini memaksa manusia untuk berbuat dosa.
Ben99 ebooks collection Neraka Bumi 1 Satria Gendeng 20 Bisikan Iblis Lembah Keramat Pendekar Bloon 10