Si Frustasi Yang Beruntung 3
Joey Si Frustasi Yang Beruntung Karya Mark Bowden Bagian 3
pulang pergi ke Acapulco dengan penerbangan pesawat dari bandara J.F. Kennedy,
New York, yang dijadwalkan berangkat keesokan harinya. Informasi itu segera
masuk ke meja kantor pusat FBI di New York City, beserta deskripsi detil
mengenai Coyle. Special Agent FBI Walter F. Yoos dan partner kerjanya, Agent James J.
Malley, harus memastikan dua kali, ketika Joey melangkahkan kaki menuju tempat
antrian pintu gerbang boarding. Pria yang sedang mereka cari kusam. Sementara
pria ini, mengenakan jaket sport dan celana santai, rambutnya berwarna hitam,
dan tidak berkumis. Namun dia tidak bisa menyembunyikan bekas luka goresan pisau
dari wajahnya. Ciri yang terakhir itulah yang membuat kedua agen FBI merasa
yakin, dialah pria yang sedang diincar mereka.
Uang Purolator mulai dikembalikan, sedikit demi sedikit, beberapa jam sebelum
penangkapan Joey Coyle dan Frank Santos dilakukan. Sementara Cari terus berusaha
mengontak teman-tamannya dari pesawat telepon di meja Pat Laurenzi di kantor
pusat South Detective Division sepanjang malam, Pat menerima panggilan masuk
dari seseorang yang meneleponnya di sebuah telepon umum dekat lahan parkir
Delaware Avenue, sebelah utara Washington Avenue. Sang penelepon menjelaskan
bahwa tempat pertemuan mereka itu sangat luas dan terbuka yang letaknya tidak
jauh dari tempat jatuhnya uang Purolator enam hari yang lalu dan Pat serta sang
penelepon segera bertemu di sana tanpa didampingi siapa pun. Pat memarkir mobil
Chrysler-nya yang berwarna biru di dekat jalan masuk. Ia menghirup dalam-dalam
segarnya udara pagi. Langit terlihat cerah dan Pat duduk di atas kap mobil,
menunggu. Pada jam yang telah ditentukan, sebuah mobil parkir tepat di
sebelahnya, seorang pria menurunkan jendela mobilnya dan melongokan wajahnya ke
luar. "Apa kau Laurenzi?" Tanya pria itu.
"Benar." Lelaki itu menjatuhkan sebuah kantong plastik berwarna hitam-kuning keluar dari
jendela mobil, kemudian tancap gas. Pada satu sisi kantong itu tertera tulisan
"Fabulous tas Vegas"; sepertinya Pat mengenali tas seperti itu sebagai kantong
belanja dari sebuah toko cinderamata. Di dalamnya ditemukan uang tunai sebesar
$381,700. Pada hari yang sama, Rabu siang, pengacara Dennis Eisman menyerahkan uang tunai
sebesar $229,300 langsung ke kantor pusat kepolisian di 8th and Race Streets.
Eisman mewakili kliennya yang bernama Mike DiCriscio, orang yang dititipi uang
oleh Joey Coyle untuk diinvestasikan oleh temannya itu.
Pat menjemput sejumlah uang lainnya pagi itu. Hari itu sungguh menyenangkan bagi
Pat Laurenzi. Sembari menunggu lebih banyak uang tunai yang bermunculan dan
diserahkan kepada pihak kepolisian, di atas mejanya, Pat bermain-main dengan
pecahan uang seratus dolaran yang masih baru, lurus, dan krispi. Pat merasa
permukaan mejanya terlalu sempit untuk menumpuk uang sebanyak itu. Ia
menumpuknya dengan rapi, dibuatnya seperti sebuah kotak yang panjang dan
lebarnya, jika diukur, lebih kurang satu feet persegi; dan tingginya sekitar
empat inci. Ia merasa senang bermain-main dengan uang seperti seorang bocah, Pat
membuat semacam bangunan piramida dari uang tersebut.
Pat menyempatkan diri pulang ke rumahnya di Roxborough. Ia terbaring seperti
zombie di sofa ruang tamu ketika telepon rumahnya berdering, dan meminta ia
kembali ke kantornya segera. Ia diharapkan akan sudah berada di kantornya untuk
menunggu telepon masuk satu jam kemudian. Detektif Pat kembali ke South Philly,
menggulung jaketnya dan membuatnya seperti bantal guling, dan kemudian
digunakannya sebagai penyangga kepala untuk alas tidur di atas meja kantor. Baru
saja ia merebahkan diri, pesawat telepon berdering dan memintanya segera
menghadiri pertemuan penting di Washington Avenue dan Water Street.
Pagi hari sekitar pukul lima, Pat melintas di bawah cahaya lampu jalan yang
dihiasi bubran salju yang turun kali pertama di pergantian musim tahun itu.
Salju akan turun terus menerus selama dua puluh empat jam hari ini, yang
akumulasinya akan menghalangi jalan menuju New York City di mana beberapa orang
detektif anak buah Pat tengah melaju untuk menjemput Joey dan Frank.
Frank menunggu sembari duduk di atas kap mesin mobilnya. Sebuah mobil lain
mendekat. Seorang pria melongok keluar dari jendela mobilnya yang telah
diturunkan, kemudian menunjuk ke arah semak-semak. Usai memberi isyarat pada
Pat, pria tersebut segera pergi dan menghilang. Di balik semak-semak, terlihat
sebuah tas belanja berwarna coklat dan basah karena salju. Di dalam tas
ditemukan uang tunai sebesar $267,800.
Di New York City, polisi menghitung jumlah keseluruhan uang yang dikeluarkan
dari dalam kaos kaki, sepatu boots, dan saku Joey sebanyak 1.052 lembar uang
kertas nominal seratus dolar. Dari Frank mereka menemukan sejumlah total empat
puluh delapan lembar. Pacar Frank mengembalikan sebanyak seratus empat puluh
lima lembar. Linda Rutter mengembalikan selembar uang pecahan seratus dolar
paling atas dari salah satu bundel, yang tadinya akan dijadikan suvenir olehnya.
Dua lembar dikembalikan oleh keluarga Madgey, Clementon-New Jersey, sepasang
suami istri yang telah lanjut usia, di mana Joey sempat salah masuk rumah.
Ketika perusahaan Purolator meminjamkan mesin hitung uang yang bentuknya indah
kepada Pat, ia segera menghitung keseluruhan jumlah uang yang terkumpul di
mejanya. Sebanyak $196,400 masih berkeliaran di luar, belum dikembalikan kepada
pihak kepolisian. Pat menganggap jumlah uang sisa yang belum kembali, telah
benar-benar raib dan tidak akan pernah dikembalikan oleh siapa pun. Dari
keseluruhan uang yang terjatuh dari mobil boks secubcor armored truck Purolator,
hanya sekitar 16% saja yang belum kembali. Nilai presentasi yang cukup bagus,
dan anggap saja sebagai biaya pengembalian uang yang hilang, pikir Pat.
Siapa pun yang masih menyimpan keenam belas persen dari nilai keseluruhan uang
itu, tetap masih misterius. Pat menduga sebagian besar dari jumlah sisa uang
yang hilang tersebut telah dihabiskan seseorang di meja judi kasino Las Vegas.
3 Setelah tertangkap, Joey merasakan suatu sensasi tersendiri, ia merasa heran
mengapa beban rasa takut dan kecemasannya seakan sirna dengan sendirinya. Joey
merasa lega, inilah akhir dari petualangan fantasi hebatnya dan sekaligus merasa
terlepas bebas dari paranoid kejaran para geng mafia.
Setelah penangkapan dirinya, Joey barulah merasa betapa ketakutannya selama ini
telah mengalahkan fantasi hebatnya.
Carl Masi tentunya menyangkal bahwa mafia terlibat dalam urusan uang Purolator
yang hilang. Frankie Santos tidak habis pikir mengapa seseorang yang terlibat
dengan skema "kejahatan terorganisir", telah ikut campur dalam urusan uang
temuan Joey. Dari semua kesaksian yang diberikan pada FBI dan pihak kepolisian,
tidak seorang pun menyebut nama
"Sonny". Nama Mario Riccobene itu terkubur begitu saja dari cerita heboh yang
menggemparkan masyarakat, sama seperti raibnya uang yang belum dikembalikan
yaitu sebesar $196,400. Ketika kali pertama Joey diinterogasi pihak kepolisian New York, ia menolak
untuk melakukan rekonstruksi perbuatan gilanya. Dengan santun tetapi pasti, Joey
mengungkapkan permohonan maafnya.
"Kurasa, tidak ada manfaatnya kalaupun aku harus membahasnya kembali," jawab
Joey yang dikelilingi empat orang agen FBI yang tidak dikenalinya. Joey
menjelaskan, jika ia berbicara lebih lanjut, maka reputasinya di kalangan
masyarakat di mana ia tinggal, akan hancur. 'Aku bertanggungjawab penuh atas
keselamatan rekan-rekanku," katanya.
"Keterlibatan mereka tidak lebih dari sekadar membantuku, dengan suka rela. Hey,
lagipula aku hanyalah manusia biasa. Hingga Jum'at malam, aku bahkan belum mampu
menghitung uang seribu dolar pun. Jika saja aku tahu bahwa Purolator memberi
imbalan bagi siapa saja yang mengembalikan uangnya, sudah barang tentu aku akan
segera mengembalikan uang mereka. Tentunya, aku berpikir paling tidak untuk saat
itu, tindakanku bukanlah suatu kejahatan." Joey berusaha sekuatnya untuk
mencairkan wajah para agen FBI yang keras seperti batu.
FBI tentunya berpikiran sederhana saja. Kecuali jika uang dikembalikan utuh maka
posisi Joey dapat saja dianggap tidak bersalah.
Saat ini, tetap saja Joey dalam masalah besar.
"Jika aku dipaksa untuk mengatakan di mana uang itu berada, artinya aku
diharuskan untuk menyerahkan teman-temanku pada pihak yang berwajib!" Joey
protes. "Mungkin kau punya cara lain untuk mengembalikan uang Purolator tanpa melibatkan
teman-temanmu," salah seorang agen FBI memberi saran.
Joey khawatir. Ia meminta izin untuk berbicara dengan Frank secara pribadi,
empat mata. FBI meninggalkan mereka berdua untuk beberapa saat.
Frank menekankan, Joey harus melakukan apa pun yang dipikirnya perlu dilakukan,
demi keamaan diri Joey sendiri. Ketika FBI kembali, Joey meminta izin untuk
menggunakan pesawat telepon. Ia berkata bahwa dirinya akan mencoba mengontak
teman-temannya untuk mengembalikan uang yang masih berkeliaran entah di mana,
secara serentak dan sekaligus.
Pertama, Joey menelepon Dee Masi, di kantor Fidelity Bank, namun wanita itu
sedang tidak berada di kantornya. Joey berhasil menghubungi rumahnya.
Dee berada di sana. Dee menjelaskan bahwa polisi telah datang dan menggeledah
rumahnya; bahwa Carl sedang bekerja sama dengan pihak kepolisian; bahwa Behlau
dan Pennock telah menyerahkan diri dan memberitahu bahwa mereka mengetahui di
mana uang berada, serta sedang melakukan negosiasi mengenai uang tebusan atau
imbalan yang akan diberikan Purolator; dan bahwa seorang pengacara yang mewakili
kliennya DiCriscio, telah mengembalikan sebagian kecil uang yang hilang.
Joey tentu saja merasa dirinya telah "ditikam dari belakang' oleh rekan-rekan
yang dipercayainya yang kini dengan susah payah dilindunginya. Ia menutup
telepon, kesal dan merasa kebingungan sendiri.
"Sungguh menakjubkan," katanya. "Sementara aku berada di sini, bersusah payah,
berkorban dan berjuang agar teman-temanku selamat dari tuntutan apa pun, mereka
telah mengembalikan uang itu, cuci tangan, dan menunjuk jari bahwa akulah sang
pelaku kejahatan." Joey melanjutkan kisah temuan uangnya sebaik mungkin dan sebisanya. Ia belum
menyuntik diri selama beberapa jam terakhir, oleh karenanya ia merasa tegang dan
mulai didera rasa cemas dan takut tak beralasan. Joey ingat dengan jelas
bagaimana kejadian yang sebenarnya ketika ia menemukan uang itu berikut semua
detil kejadian sesudahnya, siang dan malam, semua terekam jelas dalam
ingatannya; kejadian ketika ia berkunjung ke rumah orangtua Mike DiCriscio di
New Jersey dan ketika ia salah masuk ke rumah orang lain; pengalamannya bercinta
tanpa kenal lelah dengan Linda Rutter; dan ketika ia pergi bersama Carl Masi ke
Atlantic City malam itu; dan sebagainya. Namun waktu kejadian dalam alur kisah
yang dipaparkan Joey tidak sesuai bahkan bertolak belakang dari kejadian yang
sesungguhnya. Sebagai contoh, ketika ia menjelaskan dirinya dan Frank, menurut
Joey; ia telah menelepon Frankie pada hari Minggu, lalu bersama-sama berangkat
ke Manhattan dengan mengendarai mobil pada hari yang sama dan menginap satu
malam di sebuah hotel. "Itu pasti tidak benar," sanggah salah seorang agen FBI.
"Kenapa tidak?" Tanya Joey dengan wajahnya yang tampak tidak berdosa dan kecewa.
"Karena berdasarkan ceritamu, kalian hanya menginap satu malam saja di New York
City, iya kan" Itu artinya kami menangkapmu pada hari Senin pagi."
"Benar!" "Ya ... tetapi hari ini adalah hari Rabu."
"Oh ..." 4 Walaupun tebalnya salju telah menghambat laju lalulintas dari dan ke Manhattan
pada hari Kamis siang itu, Detektif Martin Mikstas dan Jake Morhson telah
berhasil menjemput Joey dan Frank dari ruang tahanan dan segera membawa keduanya
kembali ke Philadelphia. Mereka berdua senang meninggalkan kota New York,
terlebih lagi Joey. "Apa kalian tidak suka kota New York?" Tanya Mikstas.
"Aku lebih senang berada di Philly," jawab Joey.
"Kenapa?" "Kenangan pahit," jawab Joey.
Mereka mengeluh bahwa keduanya sangat lapar, maka dari itu Mikstas segera
berbelok ke Interstate 95 untuk membeli makanan. Kedua pria ini hanya memiliki
keseluruhan uang sejumlah $1.2 (satu dolar dan dua puluh sen)-persis, nilainya
setara dengan 1/1.000.000 dari jumlah total uang Purolator yang ditemukan Joey.
Morrison mengolok-olok keduanya. Dan sang detektif membelikan mereka hamburger.
"Aku berani bertaruh, rasanya pasti seperti hamburger seharga $1,000,000" kata
Morrison. Setelah itu mereka menuju Tasker Street, Mikstas melambatkan laju mobilnya lalu
mengitari sebuah kotak besar yang tergeletak di tepi jalan.
"Hey, Joey, apa kau mau keluar untuk melihat isi kotak?" Tanya Mikstas.
"Sialan," jawab Joey.
Persidangan 1 Joey Coyle pulang ke tanah kelahirannya sebagai pahlawan. Semua orang terkejut
melebihi keterkejutan yang dirasakan oleh Joey. Pada headline berita sebuah
surat kabar Daily News, terpampang dengan tulisan besardan menyolok: RICH MAN
POOR MAN. Di halaman depan koran itu, terpampang dengan jelas foto Joey Coyle, besar,
sedang memasuki ruang sidang, ia terlihat gagah dan jas hujan panjang yang
dikenakannya dibiarkan tidak dikancingkan, rambutnya disemir, dan ia mengenakan
sepasang kacamata pilot yang telah dibelinya di Airport Kennedy.
Surat kabar menyebutnya dengan istilah "romantis" dan "pahlawan pujaan
masyarakat"; sementara Philadelphia Inquirer menyebutnya
"tampan, ramah tamah, disukai para wanita, dan tidak pernah melanggar hukum."
Ellen tidak bisa membedakan apakah adik kesayangannya merasa sedih, kacau, atau
terharu; dengan dimuatnya berita tersebut.
Apa yang sedang terjadi" Terkadang kisah nyata kehidupan terasa begitu dekat
dengan fabel yang membuat kita sukar membedakannya dengan fantasi. Surat kabar
sering mengulas berita romantis dari pengalaman, yang kebanyakan, sifatnya
tersembunyi; namun yang pastinya selalu diburu para wartawan, dari hari ke hari,
tahun ke tahun, tak bedanya dan sebuah keajaiban, kejanggalan dari kebaikan,
sebuah tujuan akhir pencapaian kesuksesan seseorang, baik maupun buruk. Jika
kita melihat ke belakang, sering dijumpai sebuah kisah yang seperanya, jauh dari
kenyataan ... ya, begitulah.
Belum lagi dalam hal ini mengenai kisah kecanduan Joey pada narkoba, yang
sebenarnya sedikit demi sedikit, ia juga telah dan sering melanggar hukum. Apa
yang disajikan oleh media massa saat ini, tidak lain adalah sebuah kisah seorang
pria kota kecil, untuk menarik para pembaca, tentu saja beberapa bagian telah
disesuaikan dengan animo masyarakat.
Joey pada awalnya tidak keberatan. Ia senang dirinya digembor-gemborkan sebagai
pujaan kaum wanita, walaupun Joey tahu, itu tidaklah benar sama sekali. Ia
selalu takut untuk mendekati kaum hawa, dan sebaliknya, kaum wanita tentu saja
melihat diri Joey sebagai sosok yang tidak menarik, tidak berdaya, impulsif,
pecandu, dan pemalas. Joey tentu saja harus berimprovisasi dengan penampilan dan
image dirinya yang baru. Ia mulai berdandan trendi, langkah kakinya tegap dan gagah. Para wartawan
berdatangan mewawancarainya, namun Joey akan segera menyodorkan pengacara
barunya. A. Charles Peruto, Jr., telah berpesan agar Joey tidak sekali-kali
memberi komentar apa pun. Namun demikian, Joey merasa ia tidak perlu
menurutinya. Dan ia sebenarnya tidak perlu melakukannya karena masyarakat di
lingkungan seputar tempat tinggalnya, telah menjadi tameng hebat baginya, yang
membela dirinya. Joey dianggap sebagai sosok pria terhebat yang asli terlahir di
South Philly. Seakan dikomando, secara otomatis, masyarakat di sekitar Joey
mengumpulkan uang jaminan untuk menebus Joey dan Frank agar terbebas dari
hukuman. Dalam istilah yang diberikan mereka, Joey disebut-sebut sebagai Robin Hood abad
moderen, seorang pria yang beruntung, anak muda yang disukai masyarakat di mana
pun ia berada, orang biasa, yang telah rela berbagi temuan uangnya dengan siapa
pun orangnya yang telah dijumpainya.
"Joey memberi $100 kepada teman bahkan orang asing, tanpa pandang bulu,
mentraktir minuman di bar-bar yang dikunjunginya," itulah salah satu komentar
ulasan berita di Inquirer. Sementara itu, Daily News menulis, "Sepertinya,
seolah-olah narasi sebuah buku cerita tentang seorang pria miskin yang rela
berkorban di tengah orang-orang kaya yang tidak mau peduli kepada lingkungan di
sekitarnya, Joey telah berhasil mewujudkan imajinasi banyak orang." Teman-teman
Joey, yang telah berkolaborasi untuk menyerahkannya kepada pihak kepolisian,
sekarang berbalik memberikan pujian dan pembelaan padanya.
"Jika diperlukan saksi untuk membela Joey yang tidak bersalah, ruang sidang akan
penuh sesak dan tidak akan mampu menampung para saksi yang akan hadir membanjiri
persidangannya," kata Mike DiCriscio. "Aku sekarang punya sebutan baru baginya-
the Millionaire, sang jutawan bahkan dermawan untuk memberikan baju yang sedang
dipakainya." "Aku rasa dia bukanlah seorang pahlawan, tetapi aku kasihan padanya," komentar
Michael Madgey, yang rumahnya telah salah disinggahi oleh Joey minggu lalu.
"Sungguh suatu kisah keberuntungan yang sukar untuk dipertahankan, Joey mendapat
Joey Si Frustasi Yang Beruntung Karya Mark Bowden di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sebuah kesempatan emas, namun dia sendiri yang mengacaukannya."
Nyonya Madgey masih teringat kepolosan pria muda yang satu ini.
"Bukan pengalaman buruk," katanya. "Dia sama sekali tidak berbuat jahat kepada
kami. Jika aku diperlukan untuk memberi kesaksian dalam pembelaannya, aku akan
melakukannya dengan senang hati. Dia seorang pria yang baik hati."
Bahkan FBI memberikan komentarnya.
"Setiap orang bersimpati kepadanya, aku yakin benar akan hal itu,"
kata agen Mike Wald. Sebuah toko pakaian di center !important City memesan kaos oblong dari The T-
Shirt Museum bertuliskan "Free Joey Coyle" di mana Joey singgah di sana untuk
membubuhkan tanda tangannya.
"Kami semua menyayangi orang yang teraniaya," tulis seorang kolumnis Daily News,
Jill Porter, yang dalam ulasannya menyesalkan sikap Joey, mengapa ia
mengembalikan uang temuannya. "Yang aku tahu, tidak ada juri mana pun di dunia
ini yang akan memberi dakwaan bersalah pada kasus seperti yang dialami Joey
Coyle." Ketika Joey muncul untuk menghadiri sidang tuntutan pertamanya di Philly, ia
mengenakan jaket sport di luar kaos bahan sutera warna hitam yang risletingnya
dibuka hingga bagian perut. Ia juga mengenakan jimat dan kalung emas; ratusan
pendukungnya memadati balai sidang yang terletak di ruangan bawah tanah kantor
pusat kepolisian. Banyak di antaranya yang tidak mendapat tempat duduk, bahkan
tidak sedikit dari mereka yang berjubel memadati koridor dan ruangan lain di
sana. Mereka mengelu-elukan Joey, menyalaminya, dan menepuk bahunya sedari awal
ketika Joey melangkah memasuki pintu utama gedung itu. Hakim memutuskan untuk
memberi izin kepada para wartawan meliput langsung jalannya persidangan besar
itu. Assistant Dtstrict Attorney, Robert Casey, berargumentasi bahwa Joey Coyle
bukanlah pahlawan masyarakat; ia tidak lebih dari seorang pencuri.
Hukum yang berlaku di Pennsylvania sudah jelas mengaturnya. Jika seseorang
menemukan uang milik orang lain senilai minimum $250, maka orang tersebut
diwajibkan untuk mengembalikannya kepada pemiliknya yang sah. Dalam kasus ini,
dengan publikasi hilangnya uang yang berjumlah keseluruhan lebih dari satu juta
dolar, tentunya tidak ada ampun bagi Joey Coyle, apa pun alasannya. Tindakannya
adalah pencurian, konspirasi pencurian, dan kesalahan besar. Sang penuntut umum
juga menambahkan bahwa Joey ditangkap ketika ia berusaha kabur ke Acapulco, sang
terdakwa tentu saja telah mengambil risiko besar untuk melarikan diri
menggunakan pesawat, lagipula, uang senilai $196,400 masih raib entah di mana!
Penuntut umum yang usianya masih muda itu tentu benar, ia menjalankan tugasnya
sesuai tatanan aturan hukum yang berlaku, namun ia lupa animo publik yang tengah
memadati ruang sidang. Pengacara atau pembela Joey Coyle pun bermain peran di
depan kamera dan massa yang memihak pada Coyle.
"Yang Mulia, tindakan klien ini bukanlah sebuah kejahatan yang terorganisir,"
katanya. "Dengan dalih apa pun, tetap saja kejadian yang dilalui Joey Coyle
merupakan kejahatan yang tidak terorganisir. Artinya sang tertuduh tidak sama
sekali berniat melakukan tindakan kriminal. Klienku juga seorang pemeluk
Katholik yang taat beribadah, seorang pria yang kesehariannya tinggal di rumah
dan merawat ibunya yang sudah renta. Ia bahkan tidak pernah sekalipun
bersinggungan dengan dan melakukan sedikit pun pelanggaran hukum." Peruto juga
menekankan bahwaJoey menemukan uang itu, bukan mencuri uang tersebut. Ia
bersalah karena telah teledor, tidak segera mengembalikannya. "Fakta yang ada
menunjukkan bahwa ia telah bersikap sejujur para politisi," tambah Peruto.
Hakim Ketua, Mitchell Lipshutz, sebenarnya tidak simpati dengan dakwaan kasus
dari kantor jaksa penuntut umum wilayah negara bagian.
"Kantormu seharusnya telah menyiapkan berkas dakwaan dengan lebih baik dalam
kasus ini," kata sang hakim memberikan teguran pada Casey. Menurut aturan hukum
di negara bagian Pennsylvania, dijelaskan bahwa, siapa pun yang menemukan uang
dalam jumlah besar harus mengambil 'langkah yang masuk akal' dalam rangka upaya
pengembaliannya, penggunaan uang itu sementara waktu bukanlah pencurian; sang
juri menegaskan. Lipshutz menyalahkan Casey yang tidak memberikan bukti kuat
bahwa Joey melarikan diri bersama uangnya, atau bahkan berniat untuk menggunakan
uang temuan milik Purolator demi kepentingan sendiri. Ia akhirnya membebaskan
Joey dengan uang tebusan dan memerintahkan kedua pengacara itu untuk
mempersiapkan berkas laporan hasil sidang tertulis. Beberapa minggu kemudian,
Hakim Lipshutz membebaskan semua tuntutan atas diri Joey Coyle.
Kantor kejaksaan negara bagian tidak mudah menyerah. Casey segera mengajukan
tuntutannya kembali, kali ini dengan data pendukung yang lebih jelas bahwa Joey Coyle
didakwa atas tindakan kejahatan "pencurian yang diakibatkan kelalaian
pengembalian barang milik pihak lain yang hilang, tidak diketahui keberadaannya,
kemudian dicuri terdakwa."
Tuntutannya adalah tiga setengah hingga tujuh tahun hukuman penjara.
Pengacara Joey melakukan serangan balik. Kondisi jiwa kliennya, menurut Peruto
untuk sementara secara temporer tidak waras setelah ia menemukan uang itu.
Episode temuan uang milik Purolator telah menghancurkan hidup kliennya. Pada
kenyataannya, kata Peruto, Joey sedang mempersiapkan berkas tuntutannya kepada
pihak Purolator yang telah mengakibatkannya menderita mental suffering
(Penderita Jiwa). "Semua pihak perusahaan itu telah bersikap idiot," kata sang pengacara.
"Kelalaian mereka telah membawa masalah besar bagi Joey Coyle, yang kesemua
kejadian hilangnya uang tersebut tidak lain hanya karena ketololan yang parah
pihak mereka sendiri."
2 Sukar sekali untuk mendapatkan juri yang tepat dalam persidangan Joey Coyle.
Tubuh sistem politik di Philadelphia seperti merasa "kejahatan" itu sangat erat
kaitannya dengan moral masyarakat lanjut usia di sana, atau bahkan berkenaan
erat dengan perasaan yang menancap ke dasar hati setiap orang. Siapakah di
antara kita yang tidak masalah betapa luhur budi dan baiknya niat orang tersebut
tidak akan mungkin, bisa dengan begitu saja secara spektakuler, menahan diri
dari godaan untuk tidak ikut serta terlibat dalam kasus yang menghebohkan
seperti ini" Dan dalam hal ini, siapakah korban sebenarnya itu" Apakah Federal
Reserve Bank" Yaitu sebuah gedung megah di pusat kota, yang merupakan simbol
dari kekuasaan abstrak sumber daya nasional yang tidak bisa dihitung berapa
besar nilainya" Bagi Federal Reserve Bank, satu koma dua juta dolar Amerika
tidak berarti seujung kuku pun. Dan Purolator. Apa itu Purolator"
Sebuah perusahaan yang mengirim dan mengambil, atau memindahkan uang yang
jumlahnya trilyunan setiap harinya, yang tentunya semua kegiatan usahanya telah
diasuransikan. Semua orang berani bertaruh hal yang sama, pada akhirnya,
Purolator tidak merugi sepeser pun. Korban satu-satunya dari skenario uang
hilang ini tidak lain dan tidak bukan adalah Joey Coyle sendiri. Yang kini telah
ditangkap. Yang mana kantor kejaksaan pemerintah negara bagian bersikeras untuk
memenjarakan sang tersangka ini antara tiga setengah hingga tujuh tahun lamanya.
Dalam surat kabar, Joey telah disebut-sebut sebagai seseorang yang romantis,
figur seorang pria gagah. Seorang reporter lain menulis bahwa bekas luka yang
terbentang di wajahnya membuat Joey lebih pantas menyandang gelar sebagai
"segarang seorang bajak laut." Joey tidak lebih dari sekadar pria dungu yang
telah beruntung menemukan uang jutaan dolar Amerika, yang pekerjaannya tidak
tetap dan sedang menunggu kesempatan lain untuk mendapatkan penghasilan.
Tentu saja, sesungguhnya Joey tidak pernah berkeliling membagikan uang pecahan
seratus dolar yang dilakukannya dengan sepenuh hati atas dasar ketulusan
hatinya, akan tetapi lebih cenderung ia melakukan tindakan bodoh seperti itu
karena ingin mendapat dukungan dari mereka yang diberi uang olehnya, agar tutup
mulut. Bahkan keluarga Madgey, yang telah di berikan uang dua ratus dolar
semata-mata karena perasaan bersalah Joey yang salah masuk rumah dan mengganggu
ketenangan mereka. Uang dua ratus dolar tersebut lebih cocok dianggap sebagai
permohonan maaf Joey kepada mereka. Joey pernah merasakan sedikit kesenangan
dengan temuan uang tersebut tentunya selain sisi buruk yang dialaminya.
Kenyataan dirinya yang kini seolah-olah setenar selebriti, semakin membawanya
mengikuti arus yang lebih dalam. Joey semakin merasa takut untuk dipenjara, dan
ketika ibunya meninggal, bertepatan dengan Hari Ibu, beberapa minggu setelah ia
tertangkap, Joey semakin merasa kematian ibunya telah disebabkan oleh
kekhawatiran akan permasalahan yang sedang menimpanya. Ia berjalan dengan kepala
merunduk, merasa berdosa atas kematian kedua orangtuanya, yang pikirnya, telah
disebabkan melulu karena ulahnya. Joey pun kembali bokek, dan tidak mungkin
dapat membeli speed yang telah menjadi pendorong semangat hidupnya. Posisinya
sebagai selebriti baru, membuatnya semakin terpojok. Joey hanya menginginkan
satu hal: semua orang menjauh darinya saat ini; dan berhenti menanyakan di mana
ia menyembunyikan sisa uang senilai $196.3400 milik Purolator yang belum
kembali. Ia ingin menjadi Joey yang dulu, sebelum ia menemukan uang itu.
Ia merasa risih dianggap sebagai pahlawan masyarakat karena ia sebenarnya tidak
merasa sebagai pahlawan sama sekali Joey merasa terpuruk. Beberapa minggu
kemudian setelah ibunya meninggal, Joey memotong nadinya dengan silet. Lukanya
tidak parah, namun ketika surat kabar ramai memuat berita tentang usaha bunuh
diri yang dilakukan Joey, masyarakat beranggapan bahwa seorang public figure
pujaan mereka belum berhasil menuntaskan kisah heboh yang benar-benar langka
itu. Tetap saja, figur Joey tetap populer di kalangan masyarakat. Hal itu telah
menyulitkan bagi pengadilan untuk dapat mengumpulkan juri persidangannya yang
dapat mengambil keputusan objektif. Hakim Ketua persidangannya kali ini, John J.
Chiovero memimpin persidangan yang dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 1982.
Sang hakim adalah seorang pria setengah baya, yang di wajahnya telah terlihat
jelas garis usia. Beliau mulai mengumpulkan calon juri potensial. Salah satu
dari para calon yang dihadapkan padanya kali ini adalah Cheryl Deppenshmidt.
"Apakah Anda Nona atau Nyonya?" Tanya sang hakim.
"Nyonya, tetapi aku telah bercerai." "Dari hasil laporan yang masuk ke meja
kami, Anda mengindikasikan telah mendengar dan membaca serta memahami kasus
ini?" "Benar, yang mulia."
"Berapa lama berselang setelah kejadian itu?"
"Aku pastikan, lebih dari satu tahun yang lalu."
"Oh begitu. Apa Anda bisa mengingat kembali apa yang telah Anda dengar atau
baca?" "Ya." "Apa itu?" 'Secara rinci?" "Boleh. Anda boleh mengungkap dengan rinci detil kejadiannya di ruang sidang."
"Apa yang dapat kuingat adalah bahwa mobil boks Purolator telah menjatuhkan
sekantong uang, yang kemudian diambil oleh seorang pria yang bernama Tuan Coyle,
serta uang itu tidak dikembalikannya ke Purolator."
"Baiklah. Apakah itu saja yang bisa Anda ingat?"
"Aku dapat mengingat bahwa Tuan Coyle telah ditangkap ketika ia berada di
bandara JFK-New York oleh FBI."
"Baik. Baiklah. Fakta bahwa uang terjatuh dari mobil Purolator dan ditahan untuk
tidak dikembalikan oleh Tuan Coyle, bukanlah kasus yang akan dibahas dalam
persidangan kita kali ini. Di luar apa yang Anda dengar atau baca dan
berdasarkan ulasan yang baru saja aku jelaskan, dapatkah Anda mengesampingkan
apa yang Anda baca dan pahami itu, untuk memberikan penilaian hukum seadil-
adilnya, adjudicate, -menimbang dan memutuskan, hanya berdasar pada kesaksian
dan atas barang bukti yang akan dipresentasikan nanti dalam persidangan kali
ini"' "Adjudicate?" "Decide (memutuskan saja). Mohon maaf. Dapatkah Anda melakukannya" Apa Anda
dapat memberi keputusan bersalah atau tidak bersalah kepada Tuan Coyle?"
"Kupikir, ya. Benar, yang mulia."
"Benarkah" Dan itu adalah keputusan dengan berdasar pada fakta bahwa Tuan Coyle
telah menemukan uang yang terjatuh dan berniat menyimpannya untuk kepentingannya
sendiri?" "Benar, yang mulia."
"Seperti yang aku katakan tadi, fakta itu tidak disangkal oleh pengacara
tersangka. Pengacara dalam kasus yang sekarang diangkat ke meja sidang adalah
berkenaan dengan 'ketidakwarasan', selain faktor lainnya yang harus
dipertimbangkan oleh para juri. Dapatkah Anda mempertimbangkan faktor lain
tersebut seadiladilnya dan tidak setengah-setengah serta objektif, dalam kasus
termaksud?" "Kurasa aku pikir bahwa, tidak saja aku mampu melakukannya, yang mulia. Tetapi
aku yakin dapat melakukannya."
"Kau tidak yakin rupanya."
Nyonya Deppenschmidt menjelaskan bahwa ia tidak merasa kaget dengan sikap yang
dilakukan oleh Joey setelah menemukan uang tersebut, dan ia melanjutkan bahwa
dirinya dapat mencoba untuk bersikap adil dengan bukti dan kesaksian yang akan
dipresentasikan dalam persidangan Joey nanti. Setelah ditekankan apakah ia mampu
memberikan jawaban penuh dalam sidang dengar pendapat, wanita itu akhirnya
mengakui bahwa ia tidak mampu menjadi anggota juri. Namanya dicoret dari daftar
calon juri. Calon juri selanjutnya adalah Thomas Bugeida, yang menyatakan dirinya telah
sering mendengar kasus serupa dan menurutnya ia sudah memiliki opini kuat
berkenaan dengan kasus Joey.
"Berdasarkan pengetahuan yang sudah kumiliki hingga detik ini serta berdasar
pada opini yang terbentuk dalam pemikiranku, kupikir tidak sepatutnya aku
berubah pendirian," kata Bugeida menjelaskan.
Bugeida juga gagal sebagai calon juri. Lalu tibalah giliran James Mellor.
"Selamat siang, Tuan Mellor," sapa hakim.
"Selamat siang."
"Tuan Mellor..., Anda menunjukkan telah mengetengahkan dugaan pasti mengenai
kasus kejahatan yang sedang kita bahas sekarang, apa benar?"
"Benar, tuan." "Bisakah Anda menjelaskan kepada dewan sidang apa sesungguhnya maksud praduga
sesuai laporan Anda?"
"Kupikir pastilah aku akan melakukan hal serupa berkenaan dengan situasi dalam
kasus Joey." "Tuan Mellor?" "Aku pikir jika seorang pria selalu kekurangan uang selama hidupnya dan tiba-
tiba ketiban rezeki uang banyak, otaknya akan berpikiran gila."
"Ya ... aku mengerti," kata sang hakim. "Aku menghargai kepedulianmu. Tuan
Mellor. Itu adalah jawaban yang paling jujur. Kami sangat menghargai pendapat
Anda. Terima kasih."
"Kembali," jawab Mellor. Ia pun gagal.
Kini saatnya giliran Martin E. Fosque menghadap hakim.
"Tuan Fosque, selamat pagi," kata sang hakim.
"Selamat pagi."
"Tuan Fosque, Anda memberikan indikasi bahwa Anda tidak bisa bersikap adil
ketika aku menanyakan pada para calon jun. Apakah hal itu benar?"
"Mungkin saja benar, yang mulia."
"Apakah itu benar?"
"Ya, benar." "Aku terkejut. Aku tidak percaya bahwa salah seorang dari anggota masyarakat
kita tidak dapat berlaku adil dalam menimbang dan memutuskan suatu perkara dalam
persidangan. Dapatkan Anda menjelaskan mengapa demikian?"
"Banyak hal yang berkenaan dengan suatu kasus terlalu banyak pula yang telah
kubaca dan kulihat dalam kasus yang satu ini, karena aku sendiri orang biasa,
aku bahkan mungkin saja, akan melakukan hal yang sama seperti halnya yang telah
dilakukan sang terdakwa. Siapa tahu" Atau mungkin saja aku akan segera
mengembalikan uang tersebut. Maka dari itu, aku tidak dapat berkomentar apa-apa.
Aku tidak bisa benar-benar bersikap adil dalam kasus temuan uang ini. Aku tidak
akan mampu bersikap adil dalam persidangan nanti."
Tuan Fosque dimaafkan karena ketidak sanggupannya bersikap adil.
Kini giliran Paul Vettraino.
"Tuan Vettraino, dalam menanggapi pertanyaanku dalam panel kelompok para calon
juri. Anda menunjukkan bahwa diri Anda telah mendengar dan membaca sesuatu
mengenai kasus yang tengah diajukan, apakah itu benar?"
"Itu benar adanya."
"Berapa lama berselang Anda mendengar atau membacanya?"
"Sepanjang waktu yang telah berlalu hingga kini. Aku telah mengikuti
perkembangan kasus ini sejak bulan Februari."
"Apa inti pemahaman Anda tentang kasus ini?"
"Ya ... uang terjatuh dan pintu belakang sebuah mobil boks.*
"Benar." "Satu koma dua juta dolar Amerika terjatuh dari mobil uang Purolator yang
kemudian ditemukan oleh Tuan Coyle."
"Benar." "Dan ia tertangkap ketika boarding ke pesawat menuju Acapulco, di New York City,
bersama uangnya yang disimpan di dalam sepatu boots."
Joey Si Frustasi Yang Beruntung Karya Mark Bowden di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Benar." "Dan itu saja, lebih kurang, kupikir. Itu semua yang dapat aku ingat tentang
kasus yang satu ini."
"Itu saja aku mengerti," kata sang hakim, yang kemudian menjelaskan bahwa pada
prinsipnya fakta insiden yang terjadi itu bukanlah terletak pada perdebatannya.
"Jadi jika Anda memiliki opini yang pasti tentang kasus tersebut, yang bukan
berdasar pada konsekuensi nyata karena terdapat faktor lain yang, dalam hal ini,
harus dipertimbangkan masak-masak sebelum membuat satu keputusan penting; dan
keputusan yang tepat adalah hanya dua pilihan yaitu terdakwa bersalah atau tidak
bersalah. Apa Anda mengerti sekarang?"
"Ya." "Sekarang berdasarkan apa yang baru saja aku jelaskan, dan anggap saja Anda
telah membaca dan memahami laporan tentang kasus ini, dapatkah Anda mengambil
sikap adil dan objektif dalam mempertimbangkan dan memutuskan kepada semua yang
hadir dalam persidangan nanti, bahwa sang terdakwa dalam kasus ini, bersalah
atau tidak bersalah?"
"Mempertimbankan dan memutuskan?"
"Maaf. Memutuskan."
"Ya ... secara pribadi, aku merasa, lebih kurang jika aku berada pada posisi
yang sama seperti terdakwa, aku cenderung akan melakukan hal yang sama seperti
yang dilakukan oleh terdakwa. Itulah mengapa ..."
"Itulah mengapa, apa?"
"Jauh di lubuk hatiku aku merasa tidak memiliki kualifikasi karena
kompatibilitas berkenaan dengan finansial. Dan saat ini, aku sendiri sedang
menganggur." "Kau pikir kau akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan terdakwa.
Tidak bisakah kau menghilangkan hal itu dari benakmu, bahkan jika sidang
menginstruksikannya kepadamu?"
"Semalam aku tidak tidur. Aku memikirkan tentang kasus ini tadi malam serta hal
yang sama seperti yang telah dilakukan terdakwa. Dengan segala kejujuranku, aku
tidak akan bisa benar-benar menyatakan bahwa aku tidak akan melakukan hal sama
seperti yang dilakukannya."
"Kau benar-benar tidak dapat menghilangkan perasaan itu dan pikiranmu lalu
bersikap adil?" "Aku rasa, susah untuk melakukannya."
Vettraino pun dipersilahkan pulang, ia gagal untuk menjadi anggota juri.
Joey, sementara itu tidak memiliki kesan yang baik atas diri sang hakim. Siang
itu, di hari pertama pemilihan para juri, ia berjalan memasuki ruang sidang
setengah jam setelah acara jejak pendapat pemilihan juri dimulai. Hakim Chiovero
mempersilahkan Joey untuk duduk di sebuah bangku.
"Selamat sore, Tuan Coyle. Tuan Coyle, aku lihat Anda datang terlambat
menghadiri persidangan awal tadi pagi. Dan siang ini, kau pun datang terlambat."
"Ya, Tuan. Aku harus bergegas ke hotel untuk berganti pakaian."
"Maaf?" "Aku pergi sebentar ke hotel tempatku menginap, kemudian berganti pakaian. Dan
aku telah mencoba untuk kembali sesegera mungkin."
"Aku tekankan bahwa aku ingin agar kau mengerti, betapa pentingnya datang tepat
waktu selama persidangan digelar. Apa kau mengerti?"
"Ya, tuan. Maaf. Maafkan aku."
3 Diperlukan waktu tiga hari lamanya untuk memilih para juri. Diadakan pada
tanggal 23 Februari 1982 kurang dan tiga hari menjelang satu tahun setelah
kejadian Joey menemukan uang. Dilaksanakan di salah satu gedung besar yang
terbagi ke dalam beberapa ruang sidang di dalam City Hall, yang di dekatnya
terlihat sebuah gedung French School Empire di perempatan jalan utama pusat kota
Broad and Market street. Laju kendaraan yang bergerak dari kedua arah yang
berlawanan, diarahkan memutar gedung balai kota gedung bercat abu-abu dan selalu
terlihat ramai. Sistem penghangat ruangan antik masih bekerja dengan baik di
musim dingin, dan terkadang terasa terlalu hangat bagi sang hakim, yang memiliki
dua kendala lain selain kasus yang sedang diselesaikannya; yaitu, ributnya massa
yang tidak pernah sepi, atau sakitnya tenggorokan karena penghangat ruangan
terlalu panas. Hakim Chiovero biasanya membuka sedikit jendela agar udara dari
luar dapat masuk. Akhirnya ia dapat mengumpulkan juri sebanyak delapan wanita
dan empat laki-laki. Hanya satu orang dari mereka baru lulus universitas. Tiga
orang juri berusia dua puluh tahunan, dan dua orang berusia lanjut. Setengah
anggota jun terdiri dari kulit putih, dan setengahnya lagi berkulit hitam. Hanya
seorang juri yang tinggal di South Philly, yaitu seorang supir bus.
Robert Casey akan melakukan tuntutan kepada Joey Coyle. Rambut di kepalanya
sudah mulai menipis, Casey adalah seorang pria muda yang pembawaannya tenang
serta sikapnya profesional. Casey telah bekerja di kantor kejaksaan negara
bagian selama beberapa tahun, cukup lama dalam menangani kasus-kasus yang
berhubungan dengan cerita horor seputar kehidupan dalam persidangan kriminal di
Philadelphia. Casey mempertahankan profesionalismenya, dan ia tetap gigih memperjuangkan
kasusnya. Kapasitas moral Casey secara utuh belum tercemar. Setelah satu tahun
sejak penangkapan Joey, kini ia dibela oleh pengacara sidang kaum veteran Harold
Kane, seorang pria bertubuh pendek, pembawaannya penuh percaya diri, berpakaian
perlente, terlihat gagah dan sikapnya dewasa.
Rambutnya dibiarkan tumbuh agak panjang, dan ia memelihara kumis.
Penampilannya seakan kontras dengan jaksa penuntut persidangan kasus itu. Selain
sebagai penuntut Joey, Casey cenderung terlihat teliti, usil, dan mendetil,
sikapnya seperti seorang murid di kelas yang mengacungkan tangannya untuk
melaporkan kenakalan teman sekelasnya kepada guru.
Kane pandai bergaul. Ia adalah tipe pria yang sarat pengalamannya, tahan
banting, memiliki selera humor yang tinggi; seorang pengacara-pembela klasik. Ia
berbicara dengan aksen khas Philadelphia, peramah, dan suka memaafkan.
Ralph Saracino, sudah hampir satu tahun hingga saat itu, ia dikeluarkan dari
tempat kerjanya sebagai sekuriti sekaligus supir Purolator, kini ia sedang
menjelaskan langkah-langkah yang ditempuhnya bersama William Proctor, pada hari
keduanya bernasib naas. Mereka memulai hari kerja sejak pagi hari dan telah
berada di Pennsauken, New Jersey; serta telah menghabiskan waktu sepagian itu
mengantar dan menjemput uang ke dan dari beberapa bank. Kemudian mereka
mengantar uang yang baru saja dijemputnya dari gedung Federal Reserve Bank, di
mana, pada kebanyakan hari kerja, mereka akan menjemput uang yang akan
diantarkan pada keesokan harinya. Saracino memaparkan rutinitas kerjanya.
Terlebih dulu ia akan melakukan inspeksi kantong uang. Untuk memastikan tidak
terdapat sobekan atau kantong tersebut sudah usang dan mudah koyak. Kemudian ia
akan memeriksa segel kantong uang, untuk memastikan bahwa segel masih baru dan
tidak rusak, sehingga tidak akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Jika
kantong uang maupun segelnya sudah rusak, bank yang dituju tidak akan mau
menerima kiriman uang tersebut. Lalu Saracino mempersamakan jumlah yang tertera
di tag pada leher kantong uang dengan manifes pengiriman uang yang diberikan
oleh pihak bank. Satu kantong bensi senilai $800,000; dan kantong satunya
senilai $400,000. "Setelah menandatangani tanda terima pengiriman uang sebesar satu koma dua juta
dolar, apa yang selanjutnya Anda lakukan dengan kedua kantong uang tersebut?"
Tanya penuntut Casey. "Aku kembali menuju mobil boks, kemudian menyimpan kedua kantong kanvas tersebut
di dalam sebuah kotak metal berwarna kuning yang telah tersedia di dalam mobil.
Aku meletakkan kedua kantong kanvas uang di dalamnya."
Lalu katanya bahwa rekan kerjanya kembali memeriksa kantong uang dan tanda bukti
penginman barang yang baru saja diletakkan oleh Saracino.
"Aku berdiri di platform sementara ia memeriksa kembali uang yang baru saja aku
masukan ke sana, lalu rekanku keluar."
"Keluar dari mana?"
"Dari dalam mobil boks. Mengunci pintu ..."
"Siapa nama orang yang mengunci pintu belakang mobil boks?"
"Bill Proctor,"
"Apakah kau melihatnya sendiri bahwa ia melakukannya?"
"Ya." "Dapatkah kau jelaskan proses penguncian pintu?"
"Pintu belakang mobil boks memiliki dua buah handel yang mana harus dilakukan
cara penguncian sebagai berikut pertama harus menarik handel ke atas, lalu ke
bawah, kedua selot kunci akan masuk ke lubang selot kunci di bagian atas pintu
mobil boks dan bagian bawahnya, kemudian kita harus menekan sebuah knob yang
terletak di tengah-tengah, knob tersebut berfungsi untuk menahan selot bergerak
naik turun." "Bagaimana halnya dengan kotak kuning itu" Apakah kotak metal itu juga dikunci?"
"Tidak. Kotak metal kuning di dalam mobil boks tidak memiliki kunci."
Saracino melanjutkan penjelasannya bahwa kemudian ia dan Bill Proctor naik ke
mobil boks (di bangku depan) dan melaju meninggalkan bank. Mereka mengemudi
mengitari kawasan perumahan dan tiba di Arch Street lalu melintas di jalan
Delaware Avenue, yang terbentang sepanjang pinggiran sungai. Mereka berbelok ke
kanan di Wolf Street kemudian belok kiri di Swanson.
"Jalan berlubang dan bergelombang, rusak parah," katanya.
"Apakah kau yang mengemudi mobil boks itu, Tuan Saracino?"
"Benar, tuan." "Okay, mohon jelaskan pada kami apa saja yang terjadi, ketika kau tiba di pintu
gerbang lahan parkir Purolator."
"Kami memasuki pintu gerbang lahan parkir pertama. Kami masuk dan tidak terjadi
apa-apa. Tibalah kami di gerbang kedua. Kami masuk dan seorang sekuriti yang
sedang bertugas saat itu muncul untuk memberi tahu kami bahwa pintu belakang
mobil terbuka." Saracino lalu menjelaskan bagaimana ia dan Proctor menjadi panik saat itu, dan
mereka memutar balik kendaraan lalu kembali menelusuri Swanson Street untuk
mencari kotak metal warna kuning yang terjatuh dari dalam mobil boks. Casey
menanyai serangkaian pertanyaan kepada Saracino yang berkenaan dengan prosedur
dalam sidang kasus tersebut, lalu ia membuat suatu kesimpulan, suatu formalitas
yang ganjil didengar oleh peserta yang hadir di ruang sidang, tentang pertanyaan
kesimpulan, yang menurutnya, berkenaan dengan sisi kriminal dalam kasus Joey.
"Aku bertanya, Tuan Saracino, apa Anda memberi izin pada terdakwa yang sedang
duduk di tengah persidangan ini, untuk mengambil kedua kantong uang yang
terjatuh tersebut?" "Tidak, tuan. Tersangka tidak melakukannya." Casey menanyakan ikhwal
pekerjaannya. "Ya, begitulah. Kami berdua telah dipecat karena kasus tersebut,"
jawab Proctor. "Pertama-tama kami dibebas tugaskan dari pekerjaan dengan waktu
yang tidak ditentukan. Sekitar tiga minggu atau dua minggu berselang setelah
kejadian, kami mendapat surat pemecatan kerja."
Dalam uji pernyataan silang atas kedua saksi tersebut, Kane berusaha semampunya
untuk meringankan dan membebaskan kliennya dari tuduhan sebagai penyebab utama
kedua saksi tersebut dipecat dari pekerjaan. Kunci bagi strategi yang dilakukan
oleh Kane adalah membiarkan episode tersebut terlontar sejelas mungkin, sebanyak
mungkin data yang diperolehnya dari tanya jawab penuntut dengan kedua saksinya,
di mana ia akan melihat kelemahan pernyataan tersebut untuk dijadikannya
serangan balik, agar Joey terbukti tidak bersalah sebagai pelaku kejahatan yang
telah menimbulkan korban kepada pihak tertentu. Ia menekankan bahwa kedua mantan
pekerja Purolator tersebut telah lalai untuk mengunci pintu belakang mobil boks
dengan sebaik-baiknya, oleh karenanya, pantas saja jika keduanya kemudian
dipecat dari pekerjaan mereka.
Ketika Charles Strebeck, seorang pejabat eksekutif Purolator, memberikan
kesaksiannya mengenai kerugian yang diderita perusahaan Purolator; yang katanya
senilai $196,400; Kane bertanya: "Pradugaku, oleh karenanya, bahwa Purolator
tidak mengasuransikan pengiriman uang tersebut, apa benar demikian?"
Casey keberatan, sang penuntut dan pembela beradu argumentasi.
Casey menanyakan tentang relevansi status asuransi Purolator dengan kasus Joey.
"Relevansinya adalah jika kerugian perusahaan tentang hilangnya uang mereka
dibahas dalam kasus persidangan kali ini... aku bisa pastikan bahwa Purolator
sama sekali tidak dirugikan. Mereka tidak sedikit pun kehilangan uang tersebut
karena memang telah diasuransikan sepenuhnya, maka dari itu, Purolator bukanlah
korban kejahatan, dalam hal ini kerugian berupa materi, uang, sama sekali."
"Aku melihat pendapatmu sukar dicerna, Tuan Kane. Menurut argumentasi logis.
Kasus ini adalah tentang pencurian dan sisi kriminalitas yang dilakukan oleh
terdakwa. Pengeluh tentu saja dilindungi hukum. Titik."
"Okay ..." jawab Kane. "Kupikir para juri yang terhormat berhak untuk mengetahui
jika korban dalam kasus ini adalah benar-benar sang korban dengan berdasar
tuduhan yang mana kerugian telah disebabkan oleh sang terdakwa. Sang korban
tentunya akan berkata, 'Hakim yang mulia, kami rugi sebesar $196,400.' Purolator tidak sama sekali
dirugikan senilai $196,400." Hakim menghentikan pernyataan Kane. Dalam
Interograsi selanjutnya, Kane menyodorkan bukti bahwa uang imbalan telah
dibayarkan kepada Jed Pennock, John Behlau, Mike DiCriscio, dan John DiBruno.
Bukan saja, tidak seorang pun merasa dirugikan, Kane memberikan implikasinya,
kasus Joey telah membuat banyak pihak senang dan kebanjiran rezeki atas uang
jasa atau imbalan yang diterima oleh mereka. Kane pun telah berhasil memastikan
kepada hakim dan semua peserta sidang, bahwa Strebeck telah menekankan, kedua
mantan pegawainya memang telah lalai dalam melakukan penguncian pintu belakang
mobil boks uang Purolator dengan cara yang tidak sepenuhnya tepat dan penuh
kehati-hatian. "Sebagai akibat dari hasil investigasi yang dilakukan perusahaan Anda, Purolator
telah memecat kedua pengemudi itu, benarkah?" Tanya Kane.
"Benar," jawab Strebeck. "Menurut hasil investigasi yang dilakukan oleh
perusahaan kami, terbukti bahwa baik pintu mobil boks maupun kunci dan gemboknya
dalam keadaan baik, sama sekali tidak rusak." Kane merasa senang hari itu. Usaha
dari penuntut untuk memojokkan Joey telah disimpulkan bahwa
"kejahatan" yang telah dilakukan kliennya tidak mengakibatkan
"korban" di pihak mana pun. Secara logis, semua keberatan telah dibuktikan
dengan baik. Dan Jed Pennock, yang memberikan kesaksian beberapa menit menjelang
rehat sidang untuk sore itu, telah berhasil menjadikan Joey sebagai hadiah
tersendiri bagi sang pembela. Jed, dalam testimoni langsungnya, telah ditanyai
oleh Casey sebagai berikut, "Ketika kau bertemu dengan terdakwa hari Jum'at
malam ... apakah kau memberitahukan adanya uang tebusan atau imbalan bagi siapa
pun yang mengembalikan uang milik Purolator?"
"Ya ... kami memberitahunya bahwa ada uang imbalan."
"Apa respons yang dibenkan terdakwa, apa saja, menurutmu mengenai uang imbalan
tersebut?" "Tidak ada respons."
"Dia tidak berkata apa pun?"
"Tidak." "Apa reaksi yang diberikannya tanpa mengucapkan apa yang semestinya terucap
olehnya?" "Ia bersikap aneh, seperti orang gila," jawab Pennock. Jawabannya menarik
perhatian semua orang di ruang sidang, karena dalam kasus Joey, ia mulai masuk
kategori 'ketidakwarasan defensif.' Dengan menemukan uang tersebut, ia
mengklaim, bahwa uang itu telah membuatnya gila sementara. Pennock adalah saksi
pertama yang cukup bernilai tinggi bagi Joey, dan pernyataannya telah mulai
membuat kasus Joey lebih segar, lebih kuat.
"Apa yang kau maksud dengan 'gila'?" Tanya Casey, yang berusaha untuk
mengaburkan kekuatan pembelaan dari saksi tersebut.
"Katanya ia ingin menyimpan uang itu, bahwa ia tidak memiliki uang dan benda
yang bernilai seperti itu selama hidupnya, dan ia memukulkan tinjunya ke meja."
Pertanyaan terakhir dan sang penuntut hanya berselang beberapa menit sebelum
hakim menutup sidang untuk hari itu. Kane belum sempat menanamkan opini pada
para juri di malam sesi persidangan yang pertama tersebut. Malam itu, hakim
memerintahkan penitipan barang bukti yang akan memperkuat jalannya persidangan
kasus itu. 4 Kane membahas tema yang tepat ketika ia mendapati giliran pertama untuk menanyai
saksi di sesi persidangan selanjutnya pada keesokan harinya.
Kane mengajak saksi kembali melangkah pada peristiwa ketika mereka menemukan
uang Purolator. "Ketika kau melihat uang tersebut, apa yang terjadi kemudian di dalam mobilmu?"
Tanya Kane. "Apakah semua orang merasa gembira?"
"Ya, tentu. Sangat-sangat bergembira," jawab Jed.
"Semua orang berjingkrak dan saling mencium satu sama lain?"
"Ya, kami saling berpelukan."
"Apakah semua orang gila dibuatnya?"
"Ya, benar." Setelah selesai, Kane mencatat laporan pernyataan dari respons yang diberikan
Jed terhadap Joey, inilah saatnya Kane memberikan kesimpulan yang memperkuat
Joey Si Frustasi Yang Beruntung Karya Mark Bowden di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pembelaannya. "Dan menurutmu, Joey menjadi gila ..."
"Ya." "Kau menyuruhnya untuk mengembalikan uang itu, dan Joey tidak mau mendengar
saranmu?" "Ia tidak mau mendengar."
"Ia tidak mau mendengar alasan apa pun, benarkah?"
"Tidak. Joey terlalu kesal dirinya telah menemukan uang itu dan ingin
menyimpannya sendiri."
"Ia terlalu gugup dengan temuan uang tersebut?"
"Ya." "Dan ia hanya ingin menyimpannya sendiri?"
"Ia benar-benar gugup."
"Dan ia tidak mau mendengar alasan apa pun, apa itu benar adanya?"
Sampai di situ, Casey keberatan.
"Dalam istilah hukum inilah yang disebut sebagai phraseology, " jawab Kane,
lebih spesifik. "Banyak orang yang bersikap seperti itu; tidak dapat memahami alasan apa pun
yang masuk akal (phraseology)," bantah Casey.
Hakim mengizinkan Kane untuk melanjutkan.
"Katamu, Joey terlalu kesal?"
"Ya." "Dan ia terlalu gugup?"
"Benar." "Dan ia mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas dan kebingungan serta berjingkrak-
jingkrak, apakah itu benar?"
"Ya." "Dan ia bertingkah seperti orang yang gila; apa benar?"
"Keberatan, Yang Mulia," Casey membantah lagi.
"Kupikir phraseology adalah lazim terjadi," kata Kane. Sang hakim bertanya pada
Jed apakah ia memahami makna dari kata nuts tersebut.
"Ya," jawab Jed.
"Apa pemahamanmu terhadapa kata nuts tersebut?" Tanya sang hakim kepada Jed.
"Itu artinya bahwa ia kehilangan kontrol dirinya, lebih kurang begitu."
Kane senang sekali mendengar jawaban yang diberikan oleh Jed.
"Baiklah," kata hakim. "Kau boleh menjawab pertanyaan dari pembela."
'Apakah benar sikap itulah yang dilakukan oleh Joey?" Tanya Kane.
"Ya." "Dia benar-benar sudah keluar dari kontrol dirinya sama sekali?"
"Ya." "Dan kau tidak bisa menanamkan alasan apa pun padanya, begitu juga Masi atau
Behlau?" "Benar sekali."
"Dan kau telah mencobanya?"
"Ya." Kane melanjutkan menancapkan virus perkataannya yang mematikan kepada urat nadi
Jed, kepada hakim, para juri, dan semua hadirin. Ia menekankan, dalam kesempatan
memunculkan opini Jed, dengan menitik beratkan pada perbuatan Joey yang dianggap
telah crazy, out of control, dan no reasoning with him. Casey segera mengalihkan
penekanan Kane yang dirasanya akan memberatkan dan melemahkan peluangnya untuk
menekan sang terdakwa. Jika Kane dengan fasih seakan telah melakukan diagnosa
atas keadaan mental Joey yang terkesan tidak waras, sebaliknya, Casey berupaya
untuk mengklarifikasinya. Hanya saja usaha Casey ternyata membuatnya diserang
balik oleh Kane. "Apakah Tuan Coyle mengenal uang kertas nominal seratus dolar Amerika seyogyanya
sebagai uang kertas pecahan seratus dolar Amerika?"
Tanya Casey kepada Jed. "Ya," jawab Jed.
"Keberatan, Yang Mulia," sanggah Kane. "Pertanyaan tersebut di luar bahasan
kasus." "Kupikir kita telah mendengar testimoni dari saksi, aku pikir kata yang
digunakannya adalah nuts. Aku ingin mengetahui sejauh mana Joey bersikap "di
luar kontrol dirinya."
Namun sepertinya hakim telah berpihak kepada pernyataan terakhir dari kesimpulan
Kane atas kesaksian Jed. Lebih kurang itulah yang tengah dirasakan oleh Kane
ketika hakim memberikan komentarnya.
"Aku pikir sebaiknya keberatan pembela harus didukung agar penuntut mengajukan
pertanyaan dengan alasan yang lain," kata Chiovero. "Tidak penting apakah Tuan
Coyle mengenal atau tidak bahwa uang-uang tersebut adalah pecahan nominal
seratus dolar Amerika, bahkan aku berpikir bahwa dia [katanya sambil menunjuk
kepada Jed] pun mungkin saja pada saat itu merasa sukar untuk membedakannya."
"Baiklah," kata Casey yang kemudian kembali memalingkan wajahnya untuk menatap
Jed, lalu bertanya, "Apa reaksi yang diberikan oleh Tuan Coyle ketika melihat
pecahan uang yang kau kenal sebagai uang kertas pecahan seratus dolar?"
"Bagaimana dia bereaksi?" Jed balik bertanya.
"Ya, benar, tuan."
"going bananas (menjadi gila, ngawur, ngelantur, dan tidak waras)."
Jawaban itu bukanlah yang diharapkan oleh sang jaksa penuntut.
Berapa banyak bahasa atau istilah slang yang digunakan saat itu hanya untuk
mewakili keadaan mental 'tidak waras' sang terdakwa Joey" Casey berusaha untuk
memperbaiki kekurangannya.
"Apakah terdapat indikasi bahwa Tuan Coyle pikir apa yang terdapat di dalam
kantong uang itu adalah bananas (pisang) atau bahkan apel?"
"Tidak." "Dapatkah Anda menjelaskan, terlepas dari Anda melakukan observasi atau tidak
atas diri Tuan Coyle, bahwa ia telah mengarah pada keadaan dirinya tidak
mengetahui di mana ia berada pada saat itu?"
"Pada saat ketika kami menemukan uang itu?"
"Ya, sepanjang waktu selama dua hari sebap kali Anda bertemu dengannya."
"Ya." "Dan apakah Anda memiliki alasan kuat untuk meyakinkan para juri bahwa ia tidak
mengetahui siapa dirinya atau di mana ia tengah berada saat itu?"
"Satu-satunya momen ketika, aku pikir, dia tidak tahu di mana ia tengah berada
adalah, kalau tidak salah, hari Jum'at malam."
"Pada hari Jum'at malam, apa yang membuatmu sampai pada kesimpulan bahwa
terdakwa pada saat itu tidak mengetahui di mana dirinya berada?"
"Karena ia tidak waras, memukulkan bnjunya ke meja dan bararg-barang lainnya."
"Apa kau pikir ia tahu di mana meja itu berada ketika ia memukulkan bnjunya ke
meja itu?" "Yaaa." Sampai di situ. Casey menyimpulkan bahwa Joey Coyle cukup waras untuk mengetahui
bagaimana caranya memukulkan tinjunya pada sebuah meja. Namun kesimpulan Casey
kurang mengena pada sasaran. Dia harus berbuat sesuatu, karena Kane telah
berhasil menanamkan kepada hadirin persidangan itu bahwa Joey Coyle tidak waras,
sang Penuntut kemudian mengalihkan pertanyaannya kepada Jed tentang Joey, apakah
ia menggunakan obat-obatan terlarang. Menurut hukum yang berlaku, jika sikap
yang telah diperbuat oleh Joey karena pengaruh narkotika, maka ia tidak layak
disebut sebagai seseorang yang tidak waras.
"Kau telah sering bertemu dengan terdakwa sebelum ia, pada saat itu, berbuat
sesuatu yang terkesan sebagai kelakuan orang yang tidak waras, bukan?" Tanya
Casey. "Ya." "Sekarang pertanyaannya adalah, pernahkah kau mengetahui sikap dan perbuatan
seseorang yang sedang berada dalam pengaruh methamphetamine (zat metan dari
narkotika)?" Kane mengajukan keberatannya.
"Keberatan Yang Mulia!" Katanya.
"Sustained (diterima)," jawab hakim.
Casey pun melanjutkan karena didukung oleh hakim. "Aku ingin memunculkan suatu
opini, " kata Casey. Suatu argumentasi yang berlangsung cukup lama sebelum
akhirnya membuat para juri tersentak.
Casey memberikan argumentasi bahwa, jika Kane mengunakan dalih
"ketidakwarasan", maka Kane harus mampu menunjukkan bukti kuat bahwa perilaku
tidak menentu yang ditunjukan oleh Joey Coyle bukan dikarenakan penggunaan
narkotika atau obat-obatan terlarang lainnya.
"Jika tidak sepenuhnya memahami yang benar dari yang salah karena efek
penggunaan narkoba, tentunya kasusnya bukanlah ketidakwarasan sama sekali, "
kata Casey seolah mengolok-olok pada Kane.
"Dalam persidangan ini, tidak ditemukan petunjuk harus adanya kesaksian mengenai
penggunaan methamphetamine atas diri terdakwa...,"
kata Kane. "Tidak ada laporan tentang bukti yang ditemukan pada tersangka."
"Belum ..., " kata Casey. "Mari kita akhiri permainan ini. Adakah bukti
pendukung yang kuat?"
"Dokter tidak membuat pernyataan bahwa terdakwa sedang menggunakan zat kimia
metan atau dalam pengaruh obat tersebut, " jawab Kane. "Menurut dokter, ia
pernah menggunakan methamphetamine, itu saja yang didapat dari laporannya.
Dokter tidak menjelaskan bahwa pada saat kejadian itu, tersangka sedang
menggunakannya. Tidak dalam kasus ini."
"Aku harus mampu membuktikan bahwa keadaan terdakwa bukanlah sakit mental atau
sakit jiwa, yang mana jika seseorang sedang dalam pengaruh narkobka, itu artinya
orang tersebut bukanlah pengidap ketidakwarasan legal,' Casey memberikan
pernyataannya kepada hakim.
"Saksi ini tidak memiliki kualifikasi untuk dapat memberikan opini berkenaan
dengan seseorang yang berada dalam pengaruh methamphetamine, sangat tidak
memenuhi kualifikasi tersebut, " kata hakim.
"Lalu, siapakah yang memenuhi kualifikasi untuk itu?" Tanya Casey.
"Seorang ahli dalam bidang obat-obatan atau seorang dokter, namun bukan individu
biasa." "Bolehkah aku mengulas mengenai alkohol?"
"Ya, " jawab hakim.
"Mengapa tidak tentang narkotika?"
"Ia tidak memenuhi kualifikasi untuk menjelaskannya,"
Casey terpojok. Jed Pennock telah berhasil menancapkan dasar pertahanan
argumentasi ketidakwarasan Joey. Casey tidak dapat berbuat apa-apa dengan semua
jawaban polos yang telah diberikannya. Sekali lagi, Casey mencoba untuk
menundukkan Kane. Ia meminta reses. Hakim dan kedua pengacara penuntut dan
pembela berunding. Ketika selesai, wajah Casey terlihat sepertinya ia baru saja
memenangkan pendapatnya selama reses tadi. Hakim Chiovero meminta juri untuk
berkumpul kembali. "Dari hasil reses, aku telah mengizinkan asisten jaksa
wilayah negara bagian untuk mengajukan pertanyaan pada Tuan Pennock apakah Tuan
Coyle, ketika ia menunjukkan perilaku yang dijelaskan dalam istilah 'nuts', dan
sebagainya, benar atau tidak, sang terdakwa tengah berada dalam pengaruh alkohol
atau sesuatu yang bersangkut paut secara erat dengan alkohol" Dan asisten jaksa
penuntut umum negara bagian harus mengikuti secara spesifik aturan pertanyaan
yang diajukannya terpaksa diakhiri dengan perkataan,
'Harap menjawab ya atau tidak'."
"Keberatan," Kane mengajukan keberatannya.
"Tuan Kane keberatan," hakim mengulang perkataan Kane sebagai tanda ia setuju
dengan keberatan yang diajukannya, hakim kemudian mengarahkan Casey untuk
segera, mengajukan pertanyaan terakhirnya. Jed kembali duduk di mimbar saksi,
sementara Casey berdiri. Momen itu seperti dalam sebuah drama. Dengan kemampuan
terbaiknya, Casey berniat menancapkan opininya ke dalam pikiran para juri bahwa
Joey tidak 'tidak waras' melainkan sedang 'dalam pengaruh'.
"Tuan Pennock, pada waktu terdakwa bersikap gila atau tidak waras, seperti yang
telah Anda jelaskan, apa ia terlihat sedang mabuk atau dalam pengaruh alkohol
atau sesuatu yang lain semacam itu" Mohon agar menjawab cukup dengan ya atau
tidak?" "Tidak," jawab Jed.
Itulah mengapa sang penuntut disarankan untuk tidak pernah bertanya pada sidang
terbuka, sesuatu yang belum yakin apa pastinya jawaban yang akan diberikan oleh
saksi. Kemenangan baru saja berpihak pada sang pembela.
Kini tibalah giliran John Behlau sebagai saksi, yang hasilnya tetap saja tidak
imbang, walaupun Casey sempat menyuntikan ide bahwa kebingungan Joey adalah
implikasinya sendiri. "Pada waktu ketika terdakwa bertemperamen tinggi dan memukulkan jam
tangannya ... apakah terdakwa terlihat seperti dalam pengaruh atau sedang
mengkonsumsi alkohol atau sesuatu seperti itu" Silahkan menjawab dengan ya atau
tidak" "Ya," jawab Behlau.
Namun itu saja pertanyaan yang boleh diajukan Casey kepada Behlau.
Casey meminta Linda Rutter sebagai saksi kunci, seorang gadis lemah berusia
sembilan belas tahun yang diberi julukan sebagai gadis 'pemalu'.
Rambut pirangnya terurai sebatas bahu. Linda sangat ketakutan berada di ruang
sidang dan merasa sangat kesal dirinya telah dipanggil untuk memberikan
kesaksian melawan Pacarnya. Dalam tanya jawab pendahuluan saja ketika ditanya
nama, alamat, dan hubungan saksi dengan terdakwa; tubuhnya sudah terlihat mulai
gemetar dan ia menangis tersedu-sedu.
"Cobalah untuk menguasai keadaan," kata hakim dengan ramah.
"Cobalah untuk menenangkan diri. Aku tahu sulit untuk dapat menguasai emosi
dalam situasi seperti ini."
Lima menit kemudian Linda kembali ke ruang sidang setelah berhasil menenangkan
diri, ia menjawab semua pertanyaan yang sifatnya rutin. Lalu Casey kembali
mengajukan pertanyaan yang sebenarnya masih berkenaan dengan penggunaan obat-
obatan. "Sekarang, nona Rutter. Dapatkah Anda memperkirakan berapa banyak waktu yang
telah kau habiskan bersama dengan terdakwa selama ini?" Tanyanya.
Linda hanya tercengang. "perkiraan saja. Jika mungkin."
"Lebih kurang tiga han,' jawab Linda. "Selama kau bersama dengan terdakwa,
apakah ia menggunakan obat-obatan?"
"Keberatan," sanggah Kane.
"Lanjut," kata hakim, yang sepertinya menjadi jenuh dengan pertanyaan demi
pertanyaan yang diajukan Casey seputar masalah itu-itu saja.
"Apa kau mengerti sepenuhnya yang dikategorikan sebagai obat-obatan?" Tanya
Casey kepada Linda. "Keberatan," teriak Kane lagi.
"Lanjutkan," kata hakim.
Reses kembali dilaksanakan oleh ketiga pemeran utama dalam persidangan itu.
"Yang mulia, saksi akan mampu memberikan kesaksian sebagai 'saksi kunci' yang
telah melihat terdakwa menggunakan jarum suntik narkotika yang notabene
dikategorikan sebagai obat-obatan terlarang, lebih dari satu kali selama periode
di mana terdakwa telah disebut-sebut sebagai seorang yang tidak waras, yang mana
penekanannya sedang diangkat oleh pembela."
Kane memberikan argumentasinya bahwa memunculkan kesaksian penggunaan obat-
obatan terlarang yang dilakukan oleh Joey, sama sekali tidak berpengaruh pada
pengambilan keputusan hukuman atas terdakwa.
"Ini adalah tindakan kejahatan terdahulu," kata Kane. "Penuntut telah
memperkenalkan sebuah tindak kejahatan yang terdahulu tanpa mampu menunjukkan
rencana, skema, atau desain atas kejahatan apa pun, yang memang sebenarnya tidak
dilakukan oleh tersangka. Okay" Cukup jelas, itulah tepatnya yang sedang
dilakukan penuntut. Prasangka dalam hal ini jelas-jelas terindikasi. Satu-
satunya alasan yang dimilikinya adalah menunjukkan semua keinginannya untuk
memunculkan hal tersebut agar mudah dimengerti, yaitu dengan cara menimbulkan
kesan atau prasangka tertentu di pihak para juri."
Hakim Chiovero memutuskan menahan sanggahan dan pertanyaan lebih lanjut dari
penuntut, oleh karenanya Casey tidak dapat lagi menggunakan Rutter untuk
membuktikan bahwa Joey selama ini senantiasa berada dalam pengaruh narkotika
atau minuman keras sejak dari awal hingga ia menemukan uang itu. Untuk
menjadikan permasalahan lebih buruk bagi pihak penuntut, dalam tanya jawab
silang, Kane berhasil menggiring Rutter lebih jauh, sehingga ia mengklaim bahwa
Joey secara sementara tengah berada dalam strata tidak waras.
"Sekarang lebih mendalam lagi, pada hari Senin, ketika terdakwa pergi berbelanja
di pusat pertokoan, apa ia terlihat kebingungan sepanjang hari itu?" Kane
bertanya kepada Linda. "Ya." "Apa bagimu, Joey terlihat irasional pada hari itu?"
"Ya." "Apa perbuatannya terlihat aneh pada hari itu?"
"Ya." "Ia menelepon dari pusat pertokoan, apa benar?"
"Ia tidak pernah benar-benar melakukannya, walau ia sempat memutar nomor telepon
Joey Si Frustasi Yang Beruntung Karya Mark Bowden di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tujuan, namun ia mengurungkan niatnya untuk berbicara di telepon."
"Seseorang dari perusahaan telekom datang dan masuk ke ruang telepon umum di
sebelahnya?" "Ya." "Joey pikir ia seseorang yang sedang menyamar atau semacam itu, benarkah?"
"Ya." "Apa Joey pikir kelakuannya lucu?"
"Tidak, tidak pada saat itu."
"Ia sangat ketakutan tanpa sebab, pada saat itu, bukan?"
"Ya." "Ia paranoid pada saat itu?"
"Ya." Kemudian, ketika Linda berkata bahwa ia pikir Joey "tidak sepenuhnya mengerti
kondisi jiwanya", dan pengacara pembela Joey memintanya untuk menjelaskan lebih
rinci, tanya jawab dan saling adu argumentasi pun menjadi semakin seru antara
Casey dan Kane yang mendapat dukungan dari sang hakim apakah Linda cukup
memiliki kualifikasi untuk memberikan penilaian seperti yang diharapkan Casey.
"Seseorang seperti saksi ini dapat memberikan hasil pengamatannya,"
menurut Casey, "saksi dapat mengatakan betapa sang terdakwa terlihat tidak
waras, namun saksi tidak mungkin dapat memberikan isu final yang mana hanya
berhak ditentukan oleh juri: Apa terdakwa mengetahui apa yang dilakukannya"
Apakah terdakwa mengetahui perbuatannya salah" Hal ini mutlak hak juri
sepenuhnya." "Kupikir kau bisa merinci informasi yang diharapkan tanpa harus bertanya kepada
saksi secara langsung mengenai benar atau tidaknya terdakwa, mengetahui persis
apa sebenarnya yang dilakukan oleh terdakwa," hakim berkata kepada Kane.
"Bisakah kau melakukannya?"
"Kurasa aku bisa, tentu, yang mulia," jawab pengacara pembela Joey.
Kane melanjutkan pertanyaannya kepada Linda,
"Ketika Joey 'tidak sepenuhnya mengerti kondisi jiwa-nya', apa maksudmu ia
sedang labil?" "Ya." "Jiwanya tergoncang, apakah demikian adanya?"
"Ya." "Irasional?" "Ya." "Kehilangan kontrol diri?"
"Ya." "Apa ia terkesan tidak ingin memiliki uang itu?"
"Ya." "Apa ia menyesal telah menemukan uang tersebut?"
"Ya." Tidak lama berselang, Casey menyudahi kasusnya. Dengan bantuan dari hakim, Kane
telah berhasil menguasai tuntutan kasus yang diajukan Casey. Sidang ditunda
karena menjelang akhir pekan. Pada hari Senin, pengacara Joey tersebut, akan
mempresentasikan kasus pembelaannya.
5 Frank Santos menjalani gilirannya sebagai saksi dalam kasus terdakwa. Ia mungkin
akan sangat mudah untuk memberikan kesaksian sebagai saksi bagi penuntut, dengan
anggapan bahwa ia telah menghabiskan waktu selama beberapa hari untuk membantu
Joey meninggalkan Amerika, serta ia telah dibtipi sebagian uang temuan Joey.
Namun ketika Frank mulai berbicara, barulah dipahami mengapa Casey tidak
menjadikannya sebagai saksi. Kawan lama Joey ini cukup alot dalam pembelaannya,
berargumentasi bahwa Joey telah menjadi kacau, dan jiwanya benar-benar terganggu
atas temuan uang Purolator itu sehingga pada saat itu bertingkah seperti seorang
bocah ingusan. Tentunya, Frank tidak menyebutkan bahwa ketololan tingkah polah
Joey saat itu dikarenakan pengaruh narkobka.
"Pada saat kami dalam perjalanan menuju New York, aku mencoba untuk menjelaskan
hukum yang berlaku," katanya. "Aku tahu apa aturan hukum seputar permasalahan
kasus uang temuan seperti ini. Finders Keepers hanyalah sebuah hukum yang
berlaku dalam tatanan masyarakat lama. ...Aku tidak dapat memengaruhinya untuk
menjelaskan bahwa uang itu bukanlah miliknya, bahwa semua orang yang terlibat
dalam kasus penemuan uang Joey harus segera mengembalikan uang itu."
"Jadi, dengan kata lain. Ketika kau berusaha untuk dapat memengaruhinya, dia
tidak benar-benar memahaminya?" Tanya Kane.
"Dia tidak mengerti sama sekali. Joey percaya pada aturan hukum kuno, finders
keepers, losers weepers. (siapa yang menemukannya dialah yang memilikinya, siapa
yang kehilangannya, dialah yang menangis tersedu-sedu). Apa yang dipahami Joey
bahwa dialah yang menemukan uang itu, uang tersebut menjadi miliknya dan semua
orang, siapa saja yang diberikan uang olehnya ... Dia tidak memahaminya. Sama
sekali tidak." Frank menjelaskan bahwa satu-satunya momen dan keseluruhan episode di mana ia
melihat Joey tenang, adalah setelah keduanya ditangkap polisi. "Beban yang
mengganjal dalam dirinya seolah terangkat lepas," Frank menjelaskan.
"Bahwa dia sudah tidak terbebani kepemilikan uang temuan?" Tanya Kane.
"Saat itulah untuk kali pertamanya aku bisa melihat Joey tidur."
"Bagaimana kau dapat menyebutnya perilaku Joey pada tanggal tiga dan empat
Maret?" "Paranoid, tidak menentu. Ia bertingkah seperti anak kecil. Dia tidak mengerti
sama sekali sesuatu yang seharusnya dapat dimengerti dengan mudah oleh lelaki
seusianya. Itu terjadi, mungkin sekitar satu tahun yang lalu. Maksudku, ia
bahkan tidak ingat nama ibuku, dan hari ulang tahunku.
Ia telah sering berkunjung ke rumahku, namun tetap tidak ingat alamat rumahku.
Aku telah mengenal Joey untuk waktu yang cukup lama. Kami tumbuh besar bersama,
dan sekarang ia telah benar-benar berbeda dari Joey yang dulu."
"Apakah maksudmu, ia sudah tidak waras?"
"Tidak waras, gila. Kelakuannya tidak karuan."
Pernyataan Frank membuat semua yang hadir di ruangan itu berdecak. Joey
tersenyum karena memahami permainan yang sedang diperankan teman lamanya.
"Apakah pernah suatu ketika kau melihat Joey berlaku rasional, menurut
pendapatmu?" Tanya Kane.
"Menurut pendapatku, tidak pernah."
"Menurut pendapatmu, apakah kendali dirinya terlepas?"
"Joey seperti orang gila. Ia benar-benar gila, begitulah keadaan yang
sesungguhnya." Casey berupaya sekuat tenaga untuk melawan skema kasus yang tidak jauh dari
skenario rutinitas rekayasa temannya-teman. Apa memang kebetulan saja, atau
memang, apa yang tersirat dalam benak Casey bahwa, kepada semua teman-temannya,
Joey telah meminta bantuan untuk menekankan kata "crazy", "irasional" dan
sejenisnya, terutama pada temannya yang bekerja membantu menyetir kapal keluar
masuk perairan sungai Philadelphia, atau yang istrinya bekerja di sebuah travel
agent" "Mantan istri," kata Frank.
"Terdakwa telah memutuskan bahkan sebelum ia bertemu denganmu bahwa ia berniat
untuk kabur ke luar negeri; apakah itulah fakta sebenarnya?"
"Bukan, tuan." "Dalam kesaksian yang kau berikan, itu adalah saranmu bahwa Joey harus pergi ke
luar negeri?" "Benar, tuan." "Tidakkah ia memberitahumu tentang niatnya, 'Aku akan pergi ke Irlandia'" Atau
'Aku akan pergi ke Italia"' Joey tidak pernah mengatakannya padamu, benarkah?"
"Tidak, ia tidak pernah."
Frank berbohong dengan maksud untuk menolong temannya. Joey sebenarnya pernah
berkata padanya bahwa dia bermaksud melarikan diri ke luar negeri, bahkan
sebelum ia bertemu dengan Frank, dan juga pernah meminta bantuannya untuk
membawanya ke luar negeri dengan menumpang kapal. Casey tidak dapat berbuat
banyak. Kini ia berputar haluan. Lalu ia bertanya mengapa Frank memilih Meksiko
sebagai tempat pelarian Joey. Menurut Frank itu karena Joey tidak perlu paspor
untuk berkunjung ke negara itu, dan Joey tidak mau menunggu dua hari lamanya
untuk memperoleh paspor dari imigrasi.
"Sementara menunggu untuk mendapat paspor, Joey pikir mereka akan menangkapnya,"
kata Frank. "Mereka akan menangkapnya?"
"Ya. Mereka. Orang-orang yang mengejarnya. Dia begitu histeris. Tuan Casey."
"Apakah kau melihat ada orang yang mengejarnya?"
"Tidak." "Apakah kau memberikan kesaksian secara jujur bahwa kau percaya ada orang yang
sedang mengejarnya?"
Dalam hal yang satu ini, Frank benar. Joey sedang sangat ketakutan waktu itu,
dan keduanya mudah untuk ditemukan, jika saja ada orang yang sedang mengejarnya.
"Tuan Casey, Anda membaca surat kabar setiap paginya, dan membaca berita banyak
orang terbunuh hanya karena sepuluh dolar atau dua puluh dolar saja. Menurut
pendapat Anda, apakah orang akan melakukan hal yang sama demi seratus ribu
dolar" Aku percaya memang ada orang yang sedang mengincar terdakwa."
Casey mulai merasa kesal dan frustasi dengan kelihaian saksi yang satu ini. Ia
memutuskan untuk segera menikam tepat di jantung kesaksian Frank, atau paling
tidak untuk memunculkan sisi buruk dari niatan Frank dalam menutupi fakta yang
sesungguhnya. "Kau memahami sepenuhnya dengan jelas sebelum memberikan kesaksian hari ini
bahwa ketidakwarasan adalah isu yang kita bahas, dan kau harus meyakinkan juri
bahwa terdakwa tidak tahu atau sadar dengan apa yang diperbuatnya" Kau
memahaminya sebelum bersaksi dalam persidangan ini, benar begitu?"
"Mohon ulangi pertanyaannya."
"Okay, aku akan memberimu beberapa saat untukmu berpikir lebih dalam."
"Tidak, aku mohon pertanyaannya diulangi," pinta Frank.
Pertanyaan jaksa penuntut diulangi oleh stenografer sidang.
"pemahamanku adalah untuk mengatakan yang sesungguhnya tentang perilaku Joey,"
jawab Frank. "Untuk membuat permasalahan lebih jelas," kata Casey. "Apakah kau sekarang akan
mengatakan kepada juri bahwa kau tidak memahami dirimu telah dipanggil sebagai
saksi, untuk menunjukkan bahwa terdakwa tidak mengetahui apa yang dilakukannya."
"Aku mengerti bahwa diriku dipanggil dalam sidang ini sebagai seorang saksi."
"Dan bukan ... kenapa?"
"Ya. Kenapa" Karena aku bersamanya saat itu."
"Bukan karena isu ketidakwarasan?"
"Aku tidak berada di sini Aku berada di sini, sama saja, Tuan Casey ...
untuk mengatakan yang sebenarnya."
Casey terus menekan tetapi jelas ia tidak bisa membuat Frank Santos bergeming
sedikit pun. Kane berkeberatan ketika penuntut mengatakan,
"Aku percaya ia telah menjawab semua pertanyaan, yang mulia. Katanya,
'Aku berada di sini untuk mengatakan yang sebenarnya." "Aku tidak ingin saksi
memberikan kesaksian lebih jauh lagi," kata Casey selanjutnya, yang terlihat
kesal dan sakit hati. Saksi berikutnya adalah kakak perempuan Joey, Ellen O'Brien yang meneruskan
penekanan yang telah berlangsung yaitu tentang perilaku tak menentu sang
terdakwa. Perilaku-perilaku terdakwa yang sangat mencemaskannya adalah keadaan
diri terdakwa yang bersifat meledak-ledak, sukar ditebak, dan irasional; yang
kesemuanya itu tidak lain mendukung keadaan yang berhubungan erat dengan
ketidakwarasan terdakwa. Ia menjelaskan pada juri bahwa adiknya pernah menderita
epilepsi ketika masih kanak-kanak, dan kegilaan Joey setelah ia menemukan uang
itu telah mengingatkan Ellen pada itu. Ia mengulas bagaimana Joey menceritakan
kepadanya bahwa ayahnyalah yang telah mengirimkan uang itu untuknya, dan Ellen
berkata bahwa ia belum pernah melihat perilaku adiknya berantakan seperti itu,
dan Joey telah terus menerus bersikap
'histeria'. Pertanyaan Casey kepada Ellen dilakukannya dengan lembut dan tampak
tidak berniat mengguncang mental saksi agar saksi terkesan baik kepada sang
penuntut. Joey tertidur selama masa kesaksian berlangsung.
Kepalanya mendongak ke belakang di sandaran kursi.
"Nyonya O'Brien, mohon maaf," kata sang hakim.
"Maafkan aku telah melakukan interupsi kesaksian kali ini. Kita akan melakukan
reses selama sepuluh menit."
Juri dibubarkan sementara, dan hakim ketua persidangan memberikan penjelasannya.
"Aku meminta juri untuk dibubarkan sementara dan ruang sidang.
Tuan Kane, karena kepala terdakwa mendongak terlalu jauh ke belakang pada
sandaran kursi dan ia tertidur, dan aku khawatir keadaannya yang seperti itu
akan terlihat oleh juri untuk dijadikan suatu prasangka. Jika juri melihat
terdakwa dalam kondisi seperti itu, mereka akan berpikir bahwa terdakwa tidak
peduli dengan jalannya persidangan tuntutan atas kasusnya."
Joey terdengar mendengkur. Kepala maju mundur di sandaran kursi.
Kane membangunkannya dan membawa Joey keluar ruangan untuk jalan-jalan di
kondor. Setengah dari waktu perdebatan seru dan alot dalam persidangan kali ini,
berhasil membuktikan bahwa Joey telah berperilaku, secara sementara, tidak waras
atau gila; dan pembela sepertinya akan memenangkan kasusnya. Karena Casey tidak
diizinkan untuk mengulas secara rinci kesaksian penggunaan methamphetamine oleh
Joey, ketidakwarasan sepertinya merupakan penjelasan terbaik bagi perilaku Joey
yang manic [fenomena perilaku yang mendekati gila atau gejala kegilaan yang muncul karena
faktor pendorong dari luar dirinya], tidak bisa tidur, dan paranoid.
Sebagai prosedur untuk memperkuat argumentasi, Kane harus menunjuk seorang ahli
yang terpercaya dalam menjelaskan istilah-istilah klinis berkenaan dengan isu
terkini dalam kasus Joey. Hari Senin pagi, tanggal 1
Maret, pengacara pembela kasus Joey telah menunjuk Albert Levitt, seorang
psikolog dari Temple University yang telah diminta untuk melakukan pemeriksaan
pada diri Joey beberapa bulan berselang setelah penangkapannya. Dia sering
dihadirkan dalam beberapa persidangan penting untuk memeriksa para terdakwa,
untuk memberikan keputusan pasti jika saja para terdakwa layak untuk diadili.
Sang psikolog cuti kerja hari itu dalam rangka menghadiri persidangan.
Ia menunjukkan hasil test menggambar sederhana, tes IQ, serta metode tes inkblot
kepada dewan juri, menjelaskan sejarah penderitaan penyakitnya semasa kanak-
kanak, ketidakmampuannya untuk bertahan pada satu pekerjaan tetap, periode manic
terdakwa, dan yang tidak kalah penting, adalah hasil pemeriksaan terdakwa yang
memiliki kecenderungan keadaan mental terdakwa mendekati strata gradisosity atau
grandiosa "Yang artinya, nilai atau pengaruh dari luar dirinya, lebih kuat
memengaruhi jiwanya dari kemampuannya, jauh melampaui kekuatan mental terdakwa
untuk dapat menghadapinya dengan baik." Joey menunjukkan nilai inteligensia
rata-rata, namun memiliki ketidakmampuan untuk mengontrol sisi impulsif dirinya.
Begitulah Levitt menjelaskan.
"Apakah Anda mampu memberikan opini mengenai kondisi psikologis terdakwa pada
masa-masa insiden terjadi?" Tanya Kane.
"Ya." "Apakah opini Anda tersebut?"
"Opiniku, sang terdakwa adalah gila."
"Mohon dijelaskan lebih lanjut atas dasar apakah Anda dapat menyebutkan bahwa
terdakwa adalah gila?"
"Aku mendasari opini pada fakta yang kutemukan bahwa mental sang terdakwa benar-
benar terganggu ketika aku melakukan tes terhadapnya.
Berdasarkan pula pada reka ulang yang kulakukan, kembali ke masa ketika ia
menemukan uang tersebut. Sungguh mengejutkan bahwa terdakwa memasuki strata
kejiwaan frenzy, setelah melewati fase manic di mana ia tidak dapat mengatur
kerja otak atau berpikir jernih, bahkan untuk membuat suatu keputusan pun.
Terdakwa tidak dapat membedakan mana yang benar dan yang salah dan, sebagai
akibatnya, aku merasa yakin bahwa terdakwa memasuki keadaan 'gila' setelah
menemukan uang tersebut dan membawanya pulang. Kepemilikan sementara uang
sebanyak itu telah benar-benar mengguncang jiwa dan mentalnya."
"Anda menyebutkan kondisi kejiwaan manic dalam diri sang terdakwa.
Dapatkah Anda menjelaskan implikasi dari manic tersebut kepada dewan juri?"
Tanya Kane. " 'Manic' adalah istilah yang diambil dari Bahasa Yunani yang artinya
'frenzy'. Seseorang yang mengalami euphoria [kondisi perasaan antara bahagia
bercampur cemas], semua yang berkenaan dengan aspek perasaan berlebihannya,
otaknya terus berputar dengan kecepatan tinggi, namun tidak dapat mengatur atau
menerima masukan apa pun, bahkan tidak dapat berpikir jernih; dengan demikian,
orang tersebut tidak dapat membuat keputusan atau penilaian yang tepat. Karena
itulah ia membutuhkan sebanyak mungkin kontak dengan semua orang yang dirasakan
nyaman, ia mulai memberikan apa saja kepada mereka, bergerak ke sana ke mari
dengan aktif, bahkan berkeinginan untuk terbang dan pergi sejauh mungkin,
melarikan diri dari situasi yang tengah dihadapinya, dan melakukan segala bentuk
kegiatan apa pun yang dirasa harus dilaksanakannya di luar kebiasaannya sehari-
Joey Si Frustasi Yang Beruntung Karya Mark Bowden di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
hari. Aku sendiri tidak penah tahu apa sebelumnya tersangka bersikap normal,
dalam arti kondisi normal seperti yang dilakukan kebanyakan orang normal yang
sesungguhnya." Casey menyimak dengan seksama, dan ia berpikir penjelasan tersebut benar-benar
ditujukan pada kondisi kejiwaan seseorang yang melambung tinggi, setinggi
layang-layang putus dan terbang tertiup angin, jauh di angkasa.
"Orang ini terguncang karena uang sejuta dolar, dan kaget karena merasakan
dirinya baru saja memiliki uang sebanyak itu, itulah hal terburuk yang terjadi
padanya. Kepemilikan secara tiba-tiba uang sebesar satu juta dolar telah
membuatnya limbung dan terperangkap ke dalam kondisi kejiwaan, dan sementara
itu, ia bergelut dengan uang yang ia sendiri tidak bisa berpikir dengan tepat
dan langkah jelas apa yang akan dilakukannya dengan uang sebesar itu," Levitt
memberikan penjelasannya secara panjang lebar.
Casey tahu ia tidak akan mampu mengubah opini Levitt sama sekali selama tanya
jawab berlangsung. Ia pun memberikan serangkaian pertanyaan tambahan dengan
harapan dirinya akan dapat menjegal kesimpulan psikologis ketidakwarasan
terdakwa. Sang penuntut mencoba mengungkap sisi yang tersembunyi dari niat Joey
untuk menyembunyikan fakta bahwa terdakwa menyuruh rekan-rekannya untuk tutup
mulut, membakar kantong uang, segel, dan tag kantong uang, serta menyembunyikan
mobil Behlau di New Jersey kemudian merencanakan kabur, dengan mengontak Frank
Santos, menyemir rambutnya dengan warna hitam, menyukur kumis, memakai kacamata
hitam, membeli tiket pesawat dengan tujuan Acapulco, dan pergi ke bandara untuk
boarding ke dalam pesawat.
"Sekarang, dengan asumsi semua fakta tersebut, akankah Anda mengubah opini,
apakah benar individu yang bersangkutan mengalami gangguan kejiwaan manic?"
Tanya Casey. "Tidak," jawab Levitt. "Hal tersebut bahkan lebih memperkuat keadaan mental
manic sang terdakwa."
"Mengapa demikian?"
"Benar, karena ia melakukan terlalu banyak kegiatan di mana ia sendiri tidak
dapat membuat keputusan logis apa yang harus dilakukannya.
Ia mondar-mandir ke sana ke man seperti orang gila. Ia berusaha mengubah
identitas dirinya. Perubahan identitas diri merupakan salah satu ciri gejolak
manic dalam diri seseorang. Mereka mengubah-ubah nama, mencoba beberapa
karakterisasi yang berbeda, dan berusaha menyembunyikan jati diri aslinya. Hal-
hal seperti itu lebih cenderung dikategorikan sebagai gejala mental seseorang
yang menderita manic."
"Anda telah banyak berhubungan, bahkan berpengalaman dalam persidangan yang erat
kaitannya dengan tindak kriminal, benarkah demikian?" Tanya Casey.
"Ya." "Apakah Anda akan setuju bahwa sudah merupakan hal yang normal bagi siapa pun
yang melakukan tindakan kriminal, sebagai contoh perampokan dan sejenisnya,
bahwa pelaku kejahatan tersebut akan dicari oleh polisi, untuk
mempertanggungjawabkan kesalahannya?"
"Ya, benar. Tetapi tentunya hal itu berbeda dengan kasus yang satu ini. Ini
adalah kasus yang menyangkut pertanyaan bahwa pelaku sama sekali tidak memahami
apakah ia melakukan tindakan kriminal atau bukan.
Ia seolah-olah sedang berada di alam khayal. Ia pikir Tuhan dan ayahnyalah yang
telah mengatur pengiriman uang tersebut baginya. Ia tidak yakin apakah dirinya
seharusnya segera mengembalikan uang yang ditemukannya. Ia sangat kebingungan
apakah dirinya melakukan tindak kejahatan, ataukah tindakannya adalah wajar."
Casey kini mencoba untuk mengaburkan pendapat Levitt dengan menekankan mungkin
saja metode pengujian yang telah dilakukannya tidak tepat, sudah barang tentu
sang psikolog merasa tersinggung dan meninggalkan mimbar begitu saja. Tentu saja
pernyataan itu tertanam di hab para dewan juri. Selanjutnya, Kane memanggil Dr.
Kenneth Kool sebagai saksi berikutnya; yang juga seorang psikiater yang telah
melakukan tes pada terdakwa setelah ia ditangkap. Kool lebih kurang telah
memberikan pernyataan senada dengan Levitt.
"Aku menganggap kasus ini adalah kasus berkenaan dengan aspek psikologis, dan
bukan kasus kriminal," katanya. Menemukan uang sebanyak itu telah menjadikan
Joey menjadi seorang pengkhayal sementara bahwa dirinya telah menjadi seorang
"King Coyle", dan dalam kondisi kejiwaan seperti yang dialaminya saat itu, Joey
tidak lagi mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Dalam tanya jawab kali ini, Casey, sekali lagi, mencoba menyinggung isu
ketergantungan Joey pada obat-obatan terlarang.
"Apakah tes darah dilakukan pada terdakwa berkenaan dengan sikap psikologisnya
yang cenderung di luar normali tas?"
"Tidak." "Oh, begitu. Tes darah, tentunya, akan menunjukkan jika dalam diri terdakwa
terdapat sinyalemen alkohol, apa benar demikian?"
"Ya." "Apakah Anda juga melakukan atau mengharuskan terdakwa untuk melakukan tes
urine?" "Tidak." "Jika pada saat itu. Anda melakukan analisa urine dan berdasarkan hasil
laboratoriun, apakah akan terlihat atau mungkinkah akan dapat dipastikan bahwa
terdakwa seorang pecandu narkoba atau bukan, benarkah?"
"Ya." Kane mengajukan keberatannya, namun kali ini hakim memberikan izin kepada Casey
untuk melanjutkan pertanyaannya.
"Apakah adil untuk mengatakan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan sebelum
melakukan tes fisik adalah dengan terlebih dulu menghilangkan faktor-faktor
lain, yaitu segala faktor fisik yang terbukti secara klinis akan mengurangi
penilaian diagnosis penyakit mental seseorang yang tidak dapat diuji hanya
berdasarkan ilmu pengetahuan semata" Apakah hal itu dianggap adil jika
dipermasalahkan?" Kool menjawab bahwa idealnya memang harus demikian, namun dalam banyak kasus
yang telah terjadi, hal itu tidak selalu diharuskan untuk dilakukan terlebih
dulu sebelum melakukan tes fisik yang berkenaan dengan unsur kejiwaan.
"Dengan asumsi bahwa Anda mengerti definisi yang telah Anda kemukakan, apakah
Anda setuju bahwa gejala-gejala berikut ini adalah kegilaan," tanya Casey, lalu
ia mulai membacakan serangkaian daftar gejala mental yang diasosiasikan dengan
efek dari penggunaan zat metan.
"Euphoria, kekuatan fisik dan kapasitas mental yang lebih terpacu, individu
tidak merasakan kantuk atau lapar, selalu terjaga, selalu siaga penuh, tidak
atau sedikit sekali merasa letih, peningkatan mood yang disertai keteguhan,
percaya diri, kemampuan untuk berkonsentrasi penuh, kegembiraan yang tidak
wajar, peningkatan kemampuan kerja motorik, dan kemampuan berbicara yang
melonjak drastis" Apakah kesemua itu adalah gejala" "
"Keberatan," sanggah Kane. "Aku ingin tahu dari mana sumber bacaan penuntut
tersebut. " Hakim dan kedua pengacara tersebut kembali berdiskusi. Kane memberikan
argumentasi bahwa jelas-jelas, Casey telah membacakan serangkaian gejala umum
berkenaan dengan penggunaan zat amphetamine dalam dosis tinggi. Namun hakim
mengizinkan penuntut melanjutkan pertanyaannya.
Menurut Kool bahwa beberapa gejala yang tadi dibacakan oleh penuntut memang
dapat diasosiasikan dengan kegilaan.
"Pertanyaanku adalah berdasarkan pada buku petunjuk 'Pharmacological Basis of
Therapeutics' yang disusun oleh Goodman and Gilman," kata Casey. Ia menekankan
bahwa gejala-gejala tersebut timbul akibat kebiasaan buruk seseorang yang
menyuntik dirinya dengan narkotika.
"Apakah Anda setuju dengan pendapat Goodman dan Gilman dalam subjek gejala-
gejala penggunaan berlebihan zat methamphetamine atau yang dikenal pula dengan
morfin"' "Ya." "Apakah Anda melakukan diskusi secara personal dengan saksi mata kasus ini bahwa
terdakwa adalah pecandu narkotika?"
"Keberatan,"kata Kane. Teruskan," kata hakim.
"Aku bertanya kepada kakak perempuan terdakwa dalam percakapan telepon kami
mengenai sesuatu yang berkenaan dengan isu tersebut,"
jawab Dr. Kool, "dan ia mengindikasikan bahwa dirinya pernah melihat beberapa
kali keadaan diri sang terdakwa, yang menurut pemikiran kakak perempuannya itu,
Joey tengah berada dalam pengaruh sesuatu zat. Dan itu terjadi pada hari di mana
adiknya tersebut benar-benar tidak sedang dalam pengaruh sesuatu zat semacam
itu. Oleh karenanya aku sendiri bertanya pada Tuan Coyle apakah ia sedang dalam
pengaruh obat-obatan pagi itu, dan ia menjawab bahwa dirinya bahkan belum
mengkonsumsi apa pun sedari pagi, saat itu. Kedua hal itulah telah memberikan
dasar sebagai tambahan pertimbangan atas semua pernyataanku."
"Tentu, menurut indikasi dalam laporan Anda bahwa setelah usia dua puluh dua
tahun, terdakwa mulai menggunakan methamphetamine, apakah benar adanya?"
"Ya." "Tuan saksi yang terhormat, berdasarkan pengalaman Anda, ketidakwarasan legal
tidak dapat didasari atas penyalahgunaan obat terlarang, apakah pernyataan
tersebut benar"' "Pernyataan itu benar, aku tahu itu."
Casey mengakhiri pertanyaanya. Karena dokter Kool tidak menemukan bukti
penggunaan obat terlarang pada diri Joey, tentu kasus tidak bisa diperpanjang
dengan mengangkat isu narkotika. Casey akhirnya memutuskan untuk berhenti
mencoba penekanan isu tersebut. Kane mendapat kesempatan satu kali lagi untuk
mengajukan pertanyaan kepada Dr. Kool. Ia menggunakan penekanan dalam isu manic.
Casey melakukan kesaksian bantahan beberapa hari kemudian setelah kesaksian itu.
Ia mengajukan Linda Rutter untuk memberikan kesaksiannya, dan segera
mempertanyakan tentang penyalahgunaan obat yang dilakukan Joey.
"Apakah Anda melihat terdakwa dalam pengaruh narkobka?"
"Ya," jawab Rutter.
"Dan, apakah Anda dapat menjelaskan dengan lebih spesifik, berapa kali terdakwa
ditemukan tengah berada di bawah pengaruh obat terlarang?"
"Setengah dari seluruh perjumpaanku dengannya."
"Dan apakah Anda melihatnya sendiri, terdakwa itu telah melakukannya?"
"Ya." "Okay." Kane berdiri. "Anda tidak melihatnya sedang dalam pengaruh obat terlarang, pada hari Kamis,
apa benar?" Kane bertanya pada Linda.
"Ya." "Dan menurut Anda, hari Kamis adalah hari terburuk baginya" Hari Kamis dan
Senin?" "Ya." "Dan, fakta menunjukkan, ketika ia menggunakan obat terlarang, apakah dia
berperilaku lebih baik. Joey bersikap tenang, benarkah?"
"Ya." "Jadi ia tidak bersikap liar atau aneh atau kalut atau frenzy ketika dalam
pengaruh obat-obatan?"
"Ya." "Okay, Anda pernah melihatnya memakai narkotika sebelumnya, apa itu benar?"
"Ya." "Dan ia tidak pernah bertingkah liar bahkan gila sebelumnya?"
"Tidak. Tidak pernah."
"Sikap liar dan gila, kalut, ketakutan, serta aneh yang ditunjukkan terdakwa,
telah terjadi setelah ia menemukan uang itu, benarkah?"
"Ya." "Narkotika memiliki kemampuan untuk sebenar-benarnya membuatnya tenang?"
"Ya." Terus menerus selama persidangan Casey berupaya sekuat tenaga untuk meyakinakan
juri dengan tuduhannya, namun dengan gemilang Kane berhasil menjatuhkannya.
Hakim menyimpulkan dan mempersilahkan sang gadis mungil berambut pirang untuk
kembali ke tempat duduknya.
"Para hadirin sidang kali ini, Anda telah mendengar kesaksian berkenaan dengan
penggunaan obat-obatan yang dilakukan oleh Tuan Coyle. Anda berhak percaya atau
tidak memercayai tersbmoni tersebut ...
karena Anda sekalian adalah pencari fakta dalam kasus ini. Namun demikian, aku
ingin memberikan instruksi dan menegaskan kembali bahwa Anda, dengan cara
bagaimanapun, akan mempertimbangkan hasil kesaksian tersebut dengan dalih
penyalahgunaan narkobka, sebagai sebuah indikasi bahwa terdakwa memiliki
karakter buruk atau melakukan sesuatu yang tidak benar atau tidak tepat. Tentu
saja, dalam hal ini, secara fundamental tidak adil bagi Tuan Coyle jika saja
Anda melakukannya. Dengan ini aku memberi peringatan dan instruksi. Kuharap Anda
sekalian memahaminya. Terima kasih." Seorang saksi bantahan lain yang diajukan oleh Casey adalah Psikiater Dr.
Richard Schwartzman, yang telah memberikan kesaksiannya dalam review kasus bahwa
Joey telah "memiliki cukup bukti, menolak deteksi, dan mencoba untuk kabur."
"Seharusnya ia tahu bahwa bndakannya salah yaitu telah melakukan aksi seperti
itu," kata Schwartzman. "Dan seorang individu yang gila ... tidak memiliki niat
untuk melakukan tindak kriminal. Mereka tidak memiliki pilihan seperti itu.
Mereka tidak peduli akan ancaman atau hukuman yang akan dibebankan. Tentunya
saya menganggap ... bahwa pria ini benar-benar sadar apa yang dilakukannya dan
ia tahu perbuatannya salah, namun ia melakukan aksi penolakan untuk
memahaminya." Jika tadinya Casey merasa ragu akan memenangkan kasusnya itu segera sirna
setelah ia memunculkan saksi yang terakhir ini. Seorang reporter surat kabar
lokal bernama Jack Reilty muncul di tengah persidangan dan menyatakan bahwa ia
memiliki informasi penting untuk hakim berkenaan dengan kasus yang sedang
dibahas saat itu. Reilly memohon untuk berbicara empat mata dengan hakim, di
mana ia memberitahunya bahwa salah seorang dari dewan juri telah mengontak
dirinya via telepon. "Reilly tidak memberitahu nama dan anggota juri tersebut," Hakim Chiovero
memberitahu kedua pengacara setelah pertemuan empat matanya selesai dilakukan.
"Salah seorang anggota dewan juri telah melaporkan pada reporter tersebut bahwa
para juri telah melakukan diskusi tentang kasus ini sejak hari pertama sidang
dilaksanakan [yang mana dilarang untuk melakukan hal seperti itu], dan bahwa
dalam pikiran semua anggota dewan juri, terdapat sebuah indikasi jelas bahwa
mereka tidak akan memutuskan berdasar pada terminologi bersalah terdakwa Joey
Coyle, namun semata-mata berdasar pada ketololan beberapa kelakuannya. Mereka
tidak menganggap bahwa Coyle telah melakukan kejahatan apa pun."
Hakim Chiovero menanyai para anggota dewan juri satu persatu tentang kebenaran
laporan sang reporter. Masing-masing individu menyangkal pernah mengadakan
diskusi kasus dengan siapa pun. Tidak ditemukan cukup bukti kuat untuk
menyatakan bahwa hasil sidang tidak sah. Kane dan Casey memberikan pernyataan
argumentasi penutup, yang disusul dengan keputusan akhir dan hakim. Terlepas
benar atau tidaknya laporan dan Reilly, informasi yang diberikan olehnya cukup
akurat. Dewan juri memutuskan bahwa terdakwa, Joey Coyle, tidak bersalah. "
Sungguh mengharukan. Joey memeluk sang pengacara pembela kasusnya, kakak
perempuannya, dan melakukan toast dengan Frank Santos menggunakan kelima
jarinya. Di koridor di luar ruang sidang, para juri berderet untuk memberi
ucapan selamat dengan menyalami tangan dan menepuk bahu Joey. Dan Joey mencium
tangan para wanita yang menyalaminya, dengan rasa bangga dan penuh haru.
Philadelphia belum siap untuk memenjarakan seorang pria dungu namun pemurah,
baik hati, dan disenangi masyarakat; yang bernasib baik telah menemukan uang
jutaan dolar namun kurang disiplin untuk segera mengembalikannya. Seorang pria
yang tidak merasa kaget sama sekali adalah Pat Laurenzi, yang mengamatinya dari
kejauhan. Casey sama sekali tidak mau mendekat, demikian juga halnya dengan
seorang polisi yang telah dipanggil oleh Casey sebagai saksi dalam persidangan
yang baru saja usai. "Persidangan Joey sangat lama, membosankan, dan sebenarnya tidak perlu
dilakukan," kata Laurenzi beberapa saat berselang, ia memberi komentar.
"Kasusnya tidak lain hanyalah memenuhi headline surat kabar yang muncul akibat
ulah jaksa penuntut wilayah. Kasus seperti yang dialami Joey merupakan fantasi
setiap orang. Kita semua tampak seperti orang bodoh ketika sidang usai. Dan
siapa pun yang telah membantu tuntutan, pada akhir sidang namanya akan tercoreng
buruk di mata umum."
Joey merasa lega, jauh lebih baik dari perasaan yang dirasanya layak.
Ia adalah pahlawan masyarakat, "Pria yang menemukan uang jutaan dolar."
Di dalam sakunya, ia selalu membawa lempengan timah yang didapatnya dari segel
kantong kanvas uang, ke mana pun ia melangkah selama episode kasusnya dibahas.
Namun orang masih saja belum merasa jemu untuk menanyakan di mana sisa uang
$196,400 yang masih raib. Sebaliknya, Joey tidak pernah berhenti menyangkal
bahwa ia tahu ke mana larinya uang tersebut.
"Tidak seorang pun memercayaiku," katanya, "Suatu hari aku akan melangkah keluar
rumah dengan membawa skop di atas pundak, pada saat itu, aku ingin tahu berapa
Joey Si Frustasi Yang Beruntung Karya Mark Bowden di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
banyak orang yang akan mengikuti kemana aku pergi."
Joey merayakan kemenangannya telah terbebas dari tuntutan apa pun, dengan pesta
ala Joey yang biasa dilakukannya. Ia kembali melakukan penyuntikan zat terlarang
ke dalam aliran darahnya, high, dan terus menerus dilakukannya. Joey giat
mencari uang dengan cara apa pun sesuai kemampuan, lalu menghabiskan uang hasil
jerih payahnya demi meth. Ia kembali pada kebiasaannya mengecewakan orang lain.
Ia merasa sukar untuk dapat berbaur dalam kehidupan normal, dengan begitu ia
mudah terjatuh ke dalam jurang masalah. Delapan bulan kemudian, Joey ditangkap
polisi karena terbukti memiliki dan mengunakan meth. Tahun-tahun selanjutnya, ia
keluar masuk panti rehabilitasi pecandu narkotika dan tidak bosan-bosannya, ia
keluar masuk penjara. Hubungan Joey dengan Linda Rutter telah berakhir, dan gadis itu meninggal akibat
overdosis beberapa tahun kemudian.
Tujuh tahun berlalu, dan pada 1992 kisah Joey diangkat ke layar perfilman dengan
judul Money for Nothing. Karakternya diperankan oleh John Cusack, seorang aktor
yang sangat kita kenal di dalam film Con Air dan The Thin Red Line.
Joey sendiri beberapa kali menolak menonton film itu. Ia khawatir kalau dirinya
digambarkan sebagai pecandu narkobk, dan hal itu akan mengakibatkan anggapan
negatif dari penduduk di sekitarnya.
Kali pertama Joey bertemu dengan John Cusack adalah ketika aktor itu
mengunjunginya di Philadelphia pada November 1992. Dari namanya, Joey mengira
bahwa aktor itu pastilah berasal dari Polandia. Maka itu, untuk menjamunya, ia
bersama Pacarnya, Tish Konowal, menyajikan hidangan kietbasa yang khas Polandia,
Tapi ternyata Cusack sendiri berasal dari Irlandia, sama seperti Joey, hanya
saja secara keturunan, aktor itu jauh lebih kental. Mereka pun tertawa geli
sambil menyantap hidangan kielbasa.
** TAMAT *** Mahesa Wulung 2 Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra Tusuk Kondai Pusaka 18
pulang pergi ke Acapulco dengan penerbangan pesawat dari bandara J.F. Kennedy,
New York, yang dijadwalkan berangkat keesokan harinya. Informasi itu segera
masuk ke meja kantor pusat FBI di New York City, beserta deskripsi detil
mengenai Coyle. Special Agent FBI Walter F. Yoos dan partner kerjanya, Agent James J.
Malley, harus memastikan dua kali, ketika Joey melangkahkan kaki menuju tempat
antrian pintu gerbang boarding. Pria yang sedang mereka cari kusam. Sementara
pria ini, mengenakan jaket sport dan celana santai, rambutnya berwarna hitam,
dan tidak berkumis. Namun dia tidak bisa menyembunyikan bekas luka goresan pisau
dari wajahnya. Ciri yang terakhir itulah yang membuat kedua agen FBI merasa
yakin, dialah pria yang sedang diincar mereka.
Uang Purolator mulai dikembalikan, sedikit demi sedikit, beberapa jam sebelum
penangkapan Joey Coyle dan Frank Santos dilakukan. Sementara Cari terus berusaha
mengontak teman-tamannya dari pesawat telepon di meja Pat Laurenzi di kantor
pusat South Detective Division sepanjang malam, Pat menerima panggilan masuk
dari seseorang yang meneleponnya di sebuah telepon umum dekat lahan parkir
Delaware Avenue, sebelah utara Washington Avenue. Sang penelepon menjelaskan
bahwa tempat pertemuan mereka itu sangat luas dan terbuka yang letaknya tidak
jauh dari tempat jatuhnya uang Purolator enam hari yang lalu dan Pat serta sang
penelepon segera bertemu di sana tanpa didampingi siapa pun. Pat memarkir mobil
Chrysler-nya yang berwarna biru di dekat jalan masuk. Ia menghirup dalam-dalam
segarnya udara pagi. Langit terlihat cerah dan Pat duduk di atas kap mobil,
menunggu. Pada jam yang telah ditentukan, sebuah mobil parkir tepat di
sebelahnya, seorang pria menurunkan jendela mobilnya dan melongokan wajahnya ke
luar. "Apa kau Laurenzi?" Tanya pria itu.
"Benar." Lelaki itu menjatuhkan sebuah kantong plastik berwarna hitam-kuning keluar dari
jendela mobil, kemudian tancap gas. Pada satu sisi kantong itu tertera tulisan
"Fabulous tas Vegas"; sepertinya Pat mengenali tas seperti itu sebagai kantong
belanja dari sebuah toko cinderamata. Di dalamnya ditemukan uang tunai sebesar
$381,700. Pada hari yang sama, Rabu siang, pengacara Dennis Eisman menyerahkan uang tunai
sebesar $229,300 langsung ke kantor pusat kepolisian di 8th and Race Streets.
Eisman mewakili kliennya yang bernama Mike DiCriscio, orang yang dititipi uang
oleh Joey Coyle untuk diinvestasikan oleh temannya itu.
Pat menjemput sejumlah uang lainnya pagi itu. Hari itu sungguh menyenangkan bagi
Pat Laurenzi. Sembari menunggu lebih banyak uang tunai yang bermunculan dan
diserahkan kepada pihak kepolisian, di atas mejanya, Pat bermain-main dengan
pecahan uang seratus dolaran yang masih baru, lurus, dan krispi. Pat merasa
permukaan mejanya terlalu sempit untuk menumpuk uang sebanyak itu. Ia
menumpuknya dengan rapi, dibuatnya seperti sebuah kotak yang panjang dan
lebarnya, jika diukur, lebih kurang satu feet persegi; dan tingginya sekitar
empat inci. Ia merasa senang bermain-main dengan uang seperti seorang bocah, Pat
membuat semacam bangunan piramida dari uang tersebut.
Pat menyempatkan diri pulang ke rumahnya di Roxborough. Ia terbaring seperti
zombie di sofa ruang tamu ketika telepon rumahnya berdering, dan meminta ia
kembali ke kantornya segera. Ia diharapkan akan sudah berada di kantornya untuk
menunggu telepon masuk satu jam kemudian. Detektif Pat kembali ke South Philly,
menggulung jaketnya dan membuatnya seperti bantal guling, dan kemudian
digunakannya sebagai penyangga kepala untuk alas tidur di atas meja kantor. Baru
saja ia merebahkan diri, pesawat telepon berdering dan memintanya segera
menghadiri pertemuan penting di Washington Avenue dan Water Street.
Pagi hari sekitar pukul lima, Pat melintas di bawah cahaya lampu jalan yang
dihiasi bubran salju yang turun kali pertama di pergantian musim tahun itu.
Salju akan turun terus menerus selama dua puluh empat jam hari ini, yang
akumulasinya akan menghalangi jalan menuju New York City di mana beberapa orang
detektif anak buah Pat tengah melaju untuk menjemput Joey dan Frank.
Frank menunggu sembari duduk di atas kap mesin mobilnya. Sebuah mobil lain
mendekat. Seorang pria melongok keluar dari jendela mobilnya yang telah
diturunkan, kemudian menunjuk ke arah semak-semak. Usai memberi isyarat pada
Pat, pria tersebut segera pergi dan menghilang. Di balik semak-semak, terlihat
sebuah tas belanja berwarna coklat dan basah karena salju. Di dalam tas
ditemukan uang tunai sebesar $267,800.
Di New York City, polisi menghitung jumlah keseluruhan uang yang dikeluarkan
dari dalam kaos kaki, sepatu boots, dan saku Joey sebanyak 1.052 lembar uang
kertas nominal seratus dolar. Dari Frank mereka menemukan sejumlah total empat
puluh delapan lembar. Pacar Frank mengembalikan sebanyak seratus empat puluh
lima lembar. Linda Rutter mengembalikan selembar uang pecahan seratus dolar
paling atas dari salah satu bundel, yang tadinya akan dijadikan suvenir olehnya.
Dua lembar dikembalikan oleh keluarga Madgey, Clementon-New Jersey, sepasang
suami istri yang telah lanjut usia, di mana Joey sempat salah masuk rumah.
Ketika perusahaan Purolator meminjamkan mesin hitung uang yang bentuknya indah
kepada Pat, ia segera menghitung keseluruhan jumlah uang yang terkumpul di
mejanya. Sebanyak $196,400 masih berkeliaran di luar, belum dikembalikan kepada
pihak kepolisian. Pat menganggap jumlah uang sisa yang belum kembali, telah
benar-benar raib dan tidak akan pernah dikembalikan oleh siapa pun. Dari
keseluruhan uang yang terjatuh dari mobil boks secubcor armored truck Purolator,
hanya sekitar 16% saja yang belum kembali. Nilai presentasi yang cukup bagus,
dan anggap saja sebagai biaya pengembalian uang yang hilang, pikir Pat.
Siapa pun yang masih menyimpan keenam belas persen dari nilai keseluruhan uang
itu, tetap masih misterius. Pat menduga sebagian besar dari jumlah sisa uang
yang hilang tersebut telah dihabiskan seseorang di meja judi kasino Las Vegas.
3 Setelah tertangkap, Joey merasakan suatu sensasi tersendiri, ia merasa heran
mengapa beban rasa takut dan kecemasannya seakan sirna dengan sendirinya. Joey
merasa lega, inilah akhir dari petualangan fantasi hebatnya dan sekaligus merasa
terlepas bebas dari paranoid kejaran para geng mafia.
Setelah penangkapan dirinya, Joey barulah merasa betapa ketakutannya selama ini
telah mengalahkan fantasi hebatnya.
Carl Masi tentunya menyangkal bahwa mafia terlibat dalam urusan uang Purolator
yang hilang. Frankie Santos tidak habis pikir mengapa seseorang yang terlibat
dengan skema "kejahatan terorganisir", telah ikut campur dalam urusan uang
temuan Joey. Dari semua kesaksian yang diberikan pada FBI dan pihak kepolisian,
tidak seorang pun menyebut nama
"Sonny". Nama Mario Riccobene itu terkubur begitu saja dari cerita heboh yang
menggemparkan masyarakat, sama seperti raibnya uang yang belum dikembalikan
yaitu sebesar $196,400. Ketika kali pertama Joey diinterogasi pihak kepolisian New York, ia menolak
untuk melakukan rekonstruksi perbuatan gilanya. Dengan santun tetapi pasti, Joey
mengungkapkan permohonan maafnya.
"Kurasa, tidak ada manfaatnya kalaupun aku harus membahasnya kembali," jawab
Joey yang dikelilingi empat orang agen FBI yang tidak dikenalinya. Joey
menjelaskan, jika ia berbicara lebih lanjut, maka reputasinya di kalangan
masyarakat di mana ia tinggal, akan hancur. 'Aku bertanggungjawab penuh atas
keselamatan rekan-rekanku," katanya.
"Keterlibatan mereka tidak lebih dari sekadar membantuku, dengan suka rela. Hey,
lagipula aku hanyalah manusia biasa. Hingga Jum'at malam, aku bahkan belum mampu
menghitung uang seribu dolar pun. Jika saja aku tahu bahwa Purolator memberi
imbalan bagi siapa saja yang mengembalikan uangnya, sudah barang tentu aku akan
segera mengembalikan uang mereka. Tentunya, aku berpikir paling tidak untuk saat
itu, tindakanku bukanlah suatu kejahatan." Joey berusaha sekuatnya untuk
mencairkan wajah para agen FBI yang keras seperti batu.
FBI tentunya berpikiran sederhana saja. Kecuali jika uang dikembalikan utuh maka
posisi Joey dapat saja dianggap tidak bersalah.
Saat ini, tetap saja Joey dalam masalah besar.
"Jika aku dipaksa untuk mengatakan di mana uang itu berada, artinya aku
diharuskan untuk menyerahkan teman-temanku pada pihak yang berwajib!" Joey
protes. "Mungkin kau punya cara lain untuk mengembalikan uang Purolator tanpa melibatkan
teman-temanmu," salah seorang agen FBI memberi saran.
Joey khawatir. Ia meminta izin untuk berbicara dengan Frank secara pribadi,
empat mata. FBI meninggalkan mereka berdua untuk beberapa saat.
Frank menekankan, Joey harus melakukan apa pun yang dipikirnya perlu dilakukan,
demi keamaan diri Joey sendiri. Ketika FBI kembali, Joey meminta izin untuk
menggunakan pesawat telepon. Ia berkata bahwa dirinya akan mencoba mengontak
teman-temannya untuk mengembalikan uang yang masih berkeliaran entah di mana,
secara serentak dan sekaligus.
Pertama, Joey menelepon Dee Masi, di kantor Fidelity Bank, namun wanita itu
sedang tidak berada di kantornya. Joey berhasil menghubungi rumahnya.
Dee berada di sana. Dee menjelaskan bahwa polisi telah datang dan menggeledah
rumahnya; bahwa Carl sedang bekerja sama dengan pihak kepolisian; bahwa Behlau
dan Pennock telah menyerahkan diri dan memberitahu bahwa mereka mengetahui di
mana uang berada, serta sedang melakukan negosiasi mengenai uang tebusan atau
imbalan yang akan diberikan Purolator; dan bahwa seorang pengacara yang mewakili
kliennya DiCriscio, telah mengembalikan sebagian kecil uang yang hilang.
Joey tentu saja merasa dirinya telah "ditikam dari belakang' oleh rekan-rekan
yang dipercayainya yang kini dengan susah payah dilindunginya. Ia menutup
telepon, kesal dan merasa kebingungan sendiri.
"Sungguh menakjubkan," katanya. "Sementara aku berada di sini, bersusah payah,
berkorban dan berjuang agar teman-temanku selamat dari tuntutan apa pun, mereka
telah mengembalikan uang itu, cuci tangan, dan menunjuk jari bahwa akulah sang
pelaku kejahatan." Joey melanjutkan kisah temuan uangnya sebaik mungkin dan sebisanya. Ia belum
menyuntik diri selama beberapa jam terakhir, oleh karenanya ia merasa tegang dan
mulai didera rasa cemas dan takut tak beralasan. Joey ingat dengan jelas
bagaimana kejadian yang sebenarnya ketika ia menemukan uang itu berikut semua
detil kejadian sesudahnya, siang dan malam, semua terekam jelas dalam
ingatannya; kejadian ketika ia berkunjung ke rumah orangtua Mike DiCriscio di
New Jersey dan ketika ia salah masuk ke rumah orang lain; pengalamannya bercinta
tanpa kenal lelah dengan Linda Rutter; dan ketika ia pergi bersama Carl Masi ke
Atlantic City malam itu; dan sebagainya. Namun waktu kejadian dalam alur kisah
yang dipaparkan Joey tidak sesuai bahkan bertolak belakang dari kejadian yang
sesungguhnya. Sebagai contoh, ketika ia menjelaskan dirinya dan Frank, menurut
Joey; ia telah menelepon Frankie pada hari Minggu, lalu bersama-sama berangkat
ke Manhattan dengan mengendarai mobil pada hari yang sama dan menginap satu
malam di sebuah hotel. "Itu pasti tidak benar," sanggah salah seorang agen FBI.
"Kenapa tidak?" Tanya Joey dengan wajahnya yang tampak tidak berdosa dan kecewa.
"Karena berdasarkan ceritamu, kalian hanya menginap satu malam saja di New York
City, iya kan" Itu artinya kami menangkapmu pada hari Senin pagi."
"Benar!" "Ya ... tetapi hari ini adalah hari Rabu."
"Oh ..." 4 Walaupun tebalnya salju telah menghambat laju lalulintas dari dan ke Manhattan
pada hari Kamis siang itu, Detektif Martin Mikstas dan Jake Morhson telah
berhasil menjemput Joey dan Frank dari ruang tahanan dan segera membawa keduanya
kembali ke Philadelphia. Mereka berdua senang meninggalkan kota New York,
terlebih lagi Joey. "Apa kalian tidak suka kota New York?" Tanya Mikstas.
"Aku lebih senang berada di Philly," jawab Joey.
"Kenapa?" "Kenangan pahit," jawab Joey.
Mereka mengeluh bahwa keduanya sangat lapar, maka dari itu Mikstas segera
berbelok ke Interstate 95 untuk membeli makanan. Kedua pria ini hanya memiliki
keseluruhan uang sejumlah $1.2 (satu dolar dan dua puluh sen)-persis, nilainya
setara dengan 1/1.000.000 dari jumlah total uang Purolator yang ditemukan Joey.
Morrison mengolok-olok keduanya. Dan sang detektif membelikan mereka hamburger.
"Aku berani bertaruh, rasanya pasti seperti hamburger seharga $1,000,000" kata
Morrison. Setelah itu mereka menuju Tasker Street, Mikstas melambatkan laju mobilnya lalu
mengitari sebuah kotak besar yang tergeletak di tepi jalan.
"Hey, Joey, apa kau mau keluar untuk melihat isi kotak?" Tanya Mikstas.
"Sialan," jawab Joey.
Persidangan 1 Joey Coyle pulang ke tanah kelahirannya sebagai pahlawan. Semua orang terkejut
melebihi keterkejutan yang dirasakan oleh Joey. Pada headline berita sebuah
surat kabar Daily News, terpampang dengan tulisan besardan menyolok: RICH MAN
POOR MAN. Di halaman depan koran itu, terpampang dengan jelas foto Joey Coyle, besar,
sedang memasuki ruang sidang, ia terlihat gagah dan jas hujan panjang yang
dikenakannya dibiarkan tidak dikancingkan, rambutnya disemir, dan ia mengenakan
sepasang kacamata pilot yang telah dibelinya di Airport Kennedy.
Surat kabar menyebutnya dengan istilah "romantis" dan "pahlawan pujaan
masyarakat"; sementara Philadelphia Inquirer menyebutnya
"tampan, ramah tamah, disukai para wanita, dan tidak pernah melanggar hukum."
Ellen tidak bisa membedakan apakah adik kesayangannya merasa sedih, kacau, atau
terharu; dengan dimuatnya berita tersebut.
Apa yang sedang terjadi" Terkadang kisah nyata kehidupan terasa begitu dekat
dengan fabel yang membuat kita sukar membedakannya dengan fantasi. Surat kabar
sering mengulas berita romantis dari pengalaman, yang kebanyakan, sifatnya
tersembunyi; namun yang pastinya selalu diburu para wartawan, dari hari ke hari,
tahun ke tahun, tak bedanya dan sebuah keajaiban, kejanggalan dari kebaikan,
sebuah tujuan akhir pencapaian kesuksesan seseorang, baik maupun buruk. Jika
kita melihat ke belakang, sering dijumpai sebuah kisah yang seperanya, jauh dari
kenyataan ... ya, begitulah.
Belum lagi dalam hal ini mengenai kisah kecanduan Joey pada narkoba, yang
sebenarnya sedikit demi sedikit, ia juga telah dan sering melanggar hukum. Apa
yang disajikan oleh media massa saat ini, tidak lain adalah sebuah kisah seorang
pria kota kecil, untuk menarik para pembaca, tentu saja beberapa bagian telah
disesuaikan dengan animo masyarakat.
Joey pada awalnya tidak keberatan. Ia senang dirinya digembor-gemborkan sebagai
pujaan kaum wanita, walaupun Joey tahu, itu tidaklah benar sama sekali. Ia
selalu takut untuk mendekati kaum hawa, dan sebaliknya, kaum wanita tentu saja
melihat diri Joey sebagai sosok yang tidak menarik, tidak berdaya, impulsif,
pecandu, dan pemalas. Joey tentu saja harus berimprovisasi dengan penampilan dan
image dirinya yang baru. Ia mulai berdandan trendi, langkah kakinya tegap dan gagah. Para wartawan
berdatangan mewawancarainya, namun Joey akan segera menyodorkan pengacara
barunya. A. Charles Peruto, Jr., telah berpesan agar Joey tidak sekali-kali
memberi komentar apa pun. Namun demikian, Joey merasa ia tidak perlu
menurutinya. Dan ia sebenarnya tidak perlu melakukannya karena masyarakat di
lingkungan seputar tempat tinggalnya, telah menjadi tameng hebat baginya, yang
membela dirinya. Joey dianggap sebagai sosok pria terhebat yang asli terlahir di
South Philly. Seakan dikomando, secara otomatis, masyarakat di sekitar Joey
mengumpulkan uang jaminan untuk menebus Joey dan Frank agar terbebas dari
hukuman. Dalam istilah yang diberikan mereka, Joey disebut-sebut sebagai Robin Hood abad
moderen, seorang pria yang beruntung, anak muda yang disukai masyarakat di mana
pun ia berada, orang biasa, yang telah rela berbagi temuan uangnya dengan siapa
pun orangnya yang telah dijumpainya.
"Joey memberi $100 kepada teman bahkan orang asing, tanpa pandang bulu,
mentraktir minuman di bar-bar yang dikunjunginya," itulah salah satu komentar
ulasan berita di Inquirer. Sementara itu, Daily News menulis, "Sepertinya,
seolah-olah narasi sebuah buku cerita tentang seorang pria miskin yang rela
berkorban di tengah orang-orang kaya yang tidak mau peduli kepada lingkungan di
sekitarnya, Joey telah berhasil mewujudkan imajinasi banyak orang." Teman-teman
Joey, yang telah berkolaborasi untuk menyerahkannya kepada pihak kepolisian,
sekarang berbalik memberikan pujian dan pembelaan padanya.
"Jika diperlukan saksi untuk membela Joey yang tidak bersalah, ruang sidang akan
penuh sesak dan tidak akan mampu menampung para saksi yang akan hadir membanjiri
persidangannya," kata Mike DiCriscio. "Aku sekarang punya sebutan baru baginya-
the Millionaire, sang jutawan bahkan dermawan untuk memberikan baju yang sedang
dipakainya." "Aku rasa dia bukanlah seorang pahlawan, tetapi aku kasihan padanya," komentar
Michael Madgey, yang rumahnya telah salah disinggahi oleh Joey minggu lalu.
"Sungguh suatu kisah keberuntungan yang sukar untuk dipertahankan, Joey mendapat
Joey Si Frustasi Yang Beruntung Karya Mark Bowden di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sebuah kesempatan emas, namun dia sendiri yang mengacaukannya."
Nyonya Madgey masih teringat kepolosan pria muda yang satu ini.
"Bukan pengalaman buruk," katanya. "Dia sama sekali tidak berbuat jahat kepada
kami. Jika aku diperlukan untuk memberi kesaksian dalam pembelaannya, aku akan
melakukannya dengan senang hati. Dia seorang pria yang baik hati."
Bahkan FBI memberikan komentarnya.
"Setiap orang bersimpati kepadanya, aku yakin benar akan hal itu,"
kata agen Mike Wald. Sebuah toko pakaian di center !important City memesan kaos oblong dari The T-
Shirt Museum bertuliskan "Free Joey Coyle" di mana Joey singgah di sana untuk
membubuhkan tanda tangannya.
"Kami semua menyayangi orang yang teraniaya," tulis seorang kolumnis Daily News,
Jill Porter, yang dalam ulasannya menyesalkan sikap Joey, mengapa ia
mengembalikan uang temuannya. "Yang aku tahu, tidak ada juri mana pun di dunia
ini yang akan memberi dakwaan bersalah pada kasus seperti yang dialami Joey
Coyle." Ketika Joey muncul untuk menghadiri sidang tuntutan pertamanya di Philly, ia
mengenakan jaket sport di luar kaos bahan sutera warna hitam yang risletingnya
dibuka hingga bagian perut. Ia juga mengenakan jimat dan kalung emas; ratusan
pendukungnya memadati balai sidang yang terletak di ruangan bawah tanah kantor
pusat kepolisian. Banyak di antaranya yang tidak mendapat tempat duduk, bahkan
tidak sedikit dari mereka yang berjubel memadati koridor dan ruangan lain di
sana. Mereka mengelu-elukan Joey, menyalaminya, dan menepuk bahunya sedari awal
ketika Joey melangkah memasuki pintu utama gedung itu. Hakim memutuskan untuk
memberi izin kepada para wartawan meliput langsung jalannya persidangan besar
itu. Assistant Dtstrict Attorney, Robert Casey, berargumentasi bahwa Joey Coyle
bukanlah pahlawan masyarakat; ia tidak lebih dari seorang pencuri.
Hukum yang berlaku di Pennsylvania sudah jelas mengaturnya. Jika seseorang
menemukan uang milik orang lain senilai minimum $250, maka orang tersebut
diwajibkan untuk mengembalikannya kepada pemiliknya yang sah. Dalam kasus ini,
dengan publikasi hilangnya uang yang berjumlah keseluruhan lebih dari satu juta
dolar, tentunya tidak ada ampun bagi Joey Coyle, apa pun alasannya. Tindakannya
adalah pencurian, konspirasi pencurian, dan kesalahan besar. Sang penuntut umum
juga menambahkan bahwa Joey ditangkap ketika ia berusaha kabur ke Acapulco, sang
terdakwa tentu saja telah mengambil risiko besar untuk melarikan diri
menggunakan pesawat, lagipula, uang senilai $196,400 masih raib entah di mana!
Penuntut umum yang usianya masih muda itu tentu benar, ia menjalankan tugasnya
sesuai tatanan aturan hukum yang berlaku, namun ia lupa animo publik yang tengah
memadati ruang sidang. Pengacara atau pembela Joey Coyle pun bermain peran di
depan kamera dan massa yang memihak pada Coyle.
"Yang Mulia, tindakan klien ini bukanlah sebuah kejahatan yang terorganisir,"
katanya. "Dengan dalih apa pun, tetap saja kejadian yang dilalui Joey Coyle
merupakan kejahatan yang tidak terorganisir. Artinya sang tertuduh tidak sama
sekali berniat melakukan tindakan kriminal. Klienku juga seorang pemeluk
Katholik yang taat beribadah, seorang pria yang kesehariannya tinggal di rumah
dan merawat ibunya yang sudah renta. Ia bahkan tidak pernah sekalipun
bersinggungan dengan dan melakukan sedikit pun pelanggaran hukum." Peruto juga
menekankan bahwaJoey menemukan uang itu, bukan mencuri uang tersebut. Ia
bersalah karena telah teledor, tidak segera mengembalikannya. "Fakta yang ada
menunjukkan bahwa ia telah bersikap sejujur para politisi," tambah Peruto.
Hakim Ketua, Mitchell Lipshutz, sebenarnya tidak simpati dengan dakwaan kasus
dari kantor jaksa penuntut umum wilayah negara bagian.
"Kantormu seharusnya telah menyiapkan berkas dakwaan dengan lebih baik dalam
kasus ini," kata sang hakim memberikan teguran pada Casey. Menurut aturan hukum
di negara bagian Pennsylvania, dijelaskan bahwa, siapa pun yang menemukan uang
dalam jumlah besar harus mengambil 'langkah yang masuk akal' dalam rangka upaya
pengembaliannya, penggunaan uang itu sementara waktu bukanlah pencurian; sang
juri menegaskan. Lipshutz menyalahkan Casey yang tidak memberikan bukti kuat
bahwa Joey melarikan diri bersama uangnya, atau bahkan berniat untuk menggunakan
uang temuan milik Purolator demi kepentingan sendiri. Ia akhirnya membebaskan
Joey dengan uang tebusan dan memerintahkan kedua pengacara itu untuk
mempersiapkan berkas laporan hasil sidang tertulis. Beberapa minggu kemudian,
Hakim Lipshutz membebaskan semua tuntutan atas diri Joey Coyle.
Kantor kejaksaan negara bagian tidak mudah menyerah. Casey segera mengajukan
tuntutannya kembali, kali ini dengan data pendukung yang lebih jelas bahwa Joey Coyle
didakwa atas tindakan kejahatan "pencurian yang diakibatkan kelalaian
pengembalian barang milik pihak lain yang hilang, tidak diketahui keberadaannya,
kemudian dicuri terdakwa."
Tuntutannya adalah tiga setengah hingga tujuh tahun hukuman penjara.
Pengacara Joey melakukan serangan balik. Kondisi jiwa kliennya, menurut Peruto
untuk sementara secara temporer tidak waras setelah ia menemukan uang itu.
Episode temuan uang milik Purolator telah menghancurkan hidup kliennya. Pada
kenyataannya, kata Peruto, Joey sedang mempersiapkan berkas tuntutannya kepada
pihak Purolator yang telah mengakibatkannya menderita mental suffering
(Penderita Jiwa). "Semua pihak perusahaan itu telah bersikap idiot," kata sang pengacara.
"Kelalaian mereka telah membawa masalah besar bagi Joey Coyle, yang kesemua
kejadian hilangnya uang tersebut tidak lain hanya karena ketololan yang parah
pihak mereka sendiri."
2 Sukar sekali untuk mendapatkan juri yang tepat dalam persidangan Joey Coyle.
Tubuh sistem politik di Philadelphia seperti merasa "kejahatan" itu sangat erat
kaitannya dengan moral masyarakat lanjut usia di sana, atau bahkan berkenaan
erat dengan perasaan yang menancap ke dasar hati setiap orang. Siapakah di
antara kita yang tidak masalah betapa luhur budi dan baiknya niat orang tersebut
tidak akan mungkin, bisa dengan begitu saja secara spektakuler, menahan diri
dari godaan untuk tidak ikut serta terlibat dalam kasus yang menghebohkan
seperti ini" Dan dalam hal ini, siapakah korban sebenarnya itu" Apakah Federal
Reserve Bank" Yaitu sebuah gedung megah di pusat kota, yang merupakan simbol
dari kekuasaan abstrak sumber daya nasional yang tidak bisa dihitung berapa
besar nilainya" Bagi Federal Reserve Bank, satu koma dua juta dolar Amerika
tidak berarti seujung kuku pun. Dan Purolator. Apa itu Purolator"
Sebuah perusahaan yang mengirim dan mengambil, atau memindahkan uang yang
jumlahnya trilyunan setiap harinya, yang tentunya semua kegiatan usahanya telah
diasuransikan. Semua orang berani bertaruh hal yang sama, pada akhirnya,
Purolator tidak merugi sepeser pun. Korban satu-satunya dari skenario uang
hilang ini tidak lain dan tidak bukan adalah Joey Coyle sendiri. Yang kini telah
ditangkap. Yang mana kantor kejaksaan pemerintah negara bagian bersikeras untuk
memenjarakan sang tersangka ini antara tiga setengah hingga tujuh tahun lamanya.
Dalam surat kabar, Joey telah disebut-sebut sebagai seseorang yang romantis,
figur seorang pria gagah. Seorang reporter lain menulis bahwa bekas luka yang
terbentang di wajahnya membuat Joey lebih pantas menyandang gelar sebagai
"segarang seorang bajak laut." Joey tidak lebih dari sekadar pria dungu yang
telah beruntung menemukan uang jutaan dolar Amerika, yang pekerjaannya tidak
tetap dan sedang menunggu kesempatan lain untuk mendapatkan penghasilan.
Tentu saja, sesungguhnya Joey tidak pernah berkeliling membagikan uang pecahan
seratus dolar yang dilakukannya dengan sepenuh hati atas dasar ketulusan
hatinya, akan tetapi lebih cenderung ia melakukan tindakan bodoh seperti itu
karena ingin mendapat dukungan dari mereka yang diberi uang olehnya, agar tutup
mulut. Bahkan keluarga Madgey, yang telah di berikan uang dua ratus dolar
semata-mata karena perasaan bersalah Joey yang salah masuk rumah dan mengganggu
ketenangan mereka. Uang dua ratus dolar tersebut lebih cocok dianggap sebagai
permohonan maaf Joey kepada mereka. Joey pernah merasakan sedikit kesenangan
dengan temuan uang tersebut tentunya selain sisi buruk yang dialaminya.
Kenyataan dirinya yang kini seolah-olah setenar selebriti, semakin membawanya
mengikuti arus yang lebih dalam. Joey semakin merasa takut untuk dipenjara, dan
ketika ibunya meninggal, bertepatan dengan Hari Ibu, beberapa minggu setelah ia
tertangkap, Joey semakin merasa kematian ibunya telah disebabkan oleh
kekhawatiran akan permasalahan yang sedang menimpanya. Ia berjalan dengan kepala
merunduk, merasa berdosa atas kematian kedua orangtuanya, yang pikirnya, telah
disebabkan melulu karena ulahnya. Joey pun kembali bokek, dan tidak mungkin
dapat membeli speed yang telah menjadi pendorong semangat hidupnya. Posisinya
sebagai selebriti baru, membuatnya semakin terpojok. Joey hanya menginginkan
satu hal: semua orang menjauh darinya saat ini; dan berhenti menanyakan di mana
ia menyembunyikan sisa uang senilai $196.3400 milik Purolator yang belum
kembali. Ia ingin menjadi Joey yang dulu, sebelum ia menemukan uang itu.
Ia merasa risih dianggap sebagai pahlawan masyarakat karena ia sebenarnya tidak
merasa sebagai pahlawan sama sekali Joey merasa terpuruk. Beberapa minggu
kemudian setelah ibunya meninggal, Joey memotong nadinya dengan silet. Lukanya
tidak parah, namun ketika surat kabar ramai memuat berita tentang usaha bunuh
diri yang dilakukan Joey, masyarakat beranggapan bahwa seorang public figure
pujaan mereka belum berhasil menuntaskan kisah heboh yang benar-benar langka
itu. Tetap saja, figur Joey tetap populer di kalangan masyarakat. Hal itu telah
menyulitkan bagi pengadilan untuk dapat mengumpulkan juri persidangannya yang
dapat mengambil keputusan objektif. Hakim Ketua persidangannya kali ini, John J.
Chiovero memimpin persidangan yang dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 1982.
Sang hakim adalah seorang pria setengah baya, yang di wajahnya telah terlihat
jelas garis usia. Beliau mulai mengumpulkan calon juri potensial. Salah satu
dari para calon yang dihadapkan padanya kali ini adalah Cheryl Deppenshmidt.
"Apakah Anda Nona atau Nyonya?" Tanya sang hakim.
"Nyonya, tetapi aku telah bercerai." "Dari hasil laporan yang masuk ke meja
kami, Anda mengindikasikan telah mendengar dan membaca serta memahami kasus
ini?" "Benar, yang mulia."
"Berapa lama berselang setelah kejadian itu?"
"Aku pastikan, lebih dari satu tahun yang lalu."
"Oh begitu. Apa Anda bisa mengingat kembali apa yang telah Anda dengar atau
baca?" "Ya." "Apa itu?" 'Secara rinci?" "Boleh. Anda boleh mengungkap dengan rinci detil kejadiannya di ruang sidang."
"Apa yang dapat kuingat adalah bahwa mobil boks Purolator telah menjatuhkan
sekantong uang, yang kemudian diambil oleh seorang pria yang bernama Tuan Coyle,
serta uang itu tidak dikembalikannya ke Purolator."
"Baiklah. Apakah itu saja yang bisa Anda ingat?"
"Aku dapat mengingat bahwa Tuan Coyle telah ditangkap ketika ia berada di
bandara JFK-New York oleh FBI."
"Baik. Baiklah. Fakta bahwa uang terjatuh dari mobil Purolator dan ditahan untuk
tidak dikembalikan oleh Tuan Coyle, bukanlah kasus yang akan dibahas dalam
persidangan kita kali ini. Di luar apa yang Anda dengar atau baca dan
berdasarkan ulasan yang baru saja aku jelaskan, dapatkah Anda mengesampingkan
apa yang Anda baca dan pahami itu, untuk memberikan penilaian hukum seadil-
adilnya, adjudicate, -menimbang dan memutuskan, hanya berdasar pada kesaksian
dan atas barang bukti yang akan dipresentasikan nanti dalam persidangan kali
ini"' "Adjudicate?" "Decide (memutuskan saja). Mohon maaf. Dapatkah Anda melakukannya" Apa Anda
dapat memberi keputusan bersalah atau tidak bersalah kepada Tuan Coyle?"
"Kupikir, ya. Benar, yang mulia."
"Benarkah" Dan itu adalah keputusan dengan berdasar pada fakta bahwa Tuan Coyle
telah menemukan uang yang terjatuh dan berniat menyimpannya untuk kepentingannya
sendiri?" "Benar, yang mulia."
"Seperti yang aku katakan tadi, fakta itu tidak disangkal oleh pengacara
tersangka. Pengacara dalam kasus yang sekarang diangkat ke meja sidang adalah
berkenaan dengan 'ketidakwarasan', selain faktor lainnya yang harus
dipertimbangkan oleh para juri. Dapatkah Anda mempertimbangkan faktor lain
tersebut seadiladilnya dan tidak setengah-setengah serta objektif, dalam kasus
termaksud?" "Kurasa aku pikir bahwa, tidak saja aku mampu melakukannya, yang mulia. Tetapi
aku yakin dapat melakukannya."
"Kau tidak yakin rupanya."
Nyonya Deppenschmidt menjelaskan bahwa ia tidak merasa kaget dengan sikap yang
dilakukan oleh Joey setelah menemukan uang tersebut, dan ia melanjutkan bahwa
dirinya dapat mencoba untuk bersikap adil dengan bukti dan kesaksian yang akan
dipresentasikan dalam persidangan Joey nanti. Setelah ditekankan apakah ia mampu
memberikan jawaban penuh dalam sidang dengar pendapat, wanita itu akhirnya
mengakui bahwa ia tidak mampu menjadi anggota juri. Namanya dicoret dari daftar
calon juri. Calon juri selanjutnya adalah Thomas Bugeida, yang menyatakan dirinya telah
sering mendengar kasus serupa dan menurutnya ia sudah memiliki opini kuat
berkenaan dengan kasus Joey.
"Berdasarkan pengetahuan yang sudah kumiliki hingga detik ini serta berdasar
pada opini yang terbentuk dalam pemikiranku, kupikir tidak sepatutnya aku
berubah pendirian," kata Bugeida menjelaskan.
Bugeida juga gagal sebagai calon juri. Lalu tibalah giliran James Mellor.
"Selamat siang, Tuan Mellor," sapa hakim.
"Selamat siang."
"Tuan Mellor..., Anda menunjukkan telah mengetengahkan dugaan pasti mengenai
kasus kejahatan yang sedang kita bahas sekarang, apa benar?"
"Benar, tuan." "Bisakah Anda menjelaskan kepada dewan sidang apa sesungguhnya maksud praduga
sesuai laporan Anda?"
"Kupikir pastilah aku akan melakukan hal serupa berkenaan dengan situasi dalam
kasus Joey." "Tuan Mellor?" "Aku pikir jika seorang pria selalu kekurangan uang selama hidupnya dan tiba-
tiba ketiban rezeki uang banyak, otaknya akan berpikiran gila."
"Ya ... aku mengerti," kata sang hakim. "Aku menghargai kepedulianmu. Tuan
Mellor. Itu adalah jawaban yang paling jujur. Kami sangat menghargai pendapat
Anda. Terima kasih."
"Kembali," jawab Mellor. Ia pun gagal.
Kini saatnya giliran Martin E. Fosque menghadap hakim.
"Tuan Fosque, selamat pagi," kata sang hakim.
"Selamat pagi."
"Tuan Fosque, Anda memberikan indikasi bahwa Anda tidak bisa bersikap adil
ketika aku menanyakan pada para calon jun. Apakah hal itu benar?"
"Mungkin saja benar, yang mulia."
"Apakah itu benar?"
"Ya, benar." "Aku terkejut. Aku tidak percaya bahwa salah seorang dari anggota masyarakat
kita tidak dapat berlaku adil dalam menimbang dan memutuskan suatu perkara dalam
persidangan. Dapatkan Anda menjelaskan mengapa demikian?"
"Banyak hal yang berkenaan dengan suatu kasus terlalu banyak pula yang telah
kubaca dan kulihat dalam kasus yang satu ini, karena aku sendiri orang biasa,
aku bahkan mungkin saja, akan melakukan hal yang sama seperti halnya yang telah
dilakukan sang terdakwa. Siapa tahu" Atau mungkin saja aku akan segera
mengembalikan uang tersebut. Maka dari itu, aku tidak dapat berkomentar apa-apa.
Aku tidak bisa benar-benar bersikap adil dalam kasus temuan uang ini. Aku tidak
akan mampu bersikap adil dalam persidangan nanti."
Tuan Fosque dimaafkan karena ketidak sanggupannya bersikap adil.
Kini giliran Paul Vettraino.
"Tuan Vettraino, dalam menanggapi pertanyaanku dalam panel kelompok para calon
juri. Anda menunjukkan bahwa diri Anda telah mendengar dan membaca sesuatu
mengenai kasus yang tengah diajukan, apakah itu benar?"
"Itu benar adanya."
"Berapa lama berselang Anda mendengar atau membacanya?"
"Sepanjang waktu yang telah berlalu hingga kini. Aku telah mengikuti
perkembangan kasus ini sejak bulan Februari."
"Apa inti pemahaman Anda tentang kasus ini?"
"Ya ... uang terjatuh dan pintu belakang sebuah mobil boks.*
"Benar." "Satu koma dua juta dolar Amerika terjatuh dari mobil uang Purolator yang
kemudian ditemukan oleh Tuan Coyle."
"Benar." "Dan ia tertangkap ketika boarding ke pesawat menuju Acapulco, di New York City,
bersama uangnya yang disimpan di dalam sepatu boots."
Joey Si Frustasi Yang Beruntung Karya Mark Bowden di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Benar." "Dan itu saja, lebih kurang, kupikir. Itu semua yang dapat aku ingat tentang
kasus yang satu ini."
"Itu saja aku mengerti," kata sang hakim, yang kemudian menjelaskan bahwa pada
prinsipnya fakta insiden yang terjadi itu bukanlah terletak pada perdebatannya.
"Jadi jika Anda memiliki opini yang pasti tentang kasus tersebut, yang bukan
berdasar pada konsekuensi nyata karena terdapat faktor lain yang, dalam hal ini,
harus dipertimbangkan masak-masak sebelum membuat satu keputusan penting; dan
keputusan yang tepat adalah hanya dua pilihan yaitu terdakwa bersalah atau tidak
bersalah. Apa Anda mengerti sekarang?"
"Ya." "Sekarang berdasarkan apa yang baru saja aku jelaskan, dan anggap saja Anda
telah membaca dan memahami laporan tentang kasus ini, dapatkah Anda mengambil
sikap adil dan objektif dalam mempertimbangkan dan memutuskan kepada semua yang
hadir dalam persidangan nanti, bahwa sang terdakwa dalam kasus ini, bersalah
atau tidak bersalah?"
"Mempertimbankan dan memutuskan?"
"Maaf. Memutuskan."
"Ya ... secara pribadi, aku merasa, lebih kurang jika aku berada pada posisi
yang sama seperti terdakwa, aku cenderung akan melakukan hal yang sama seperti
yang dilakukan oleh terdakwa. Itulah mengapa ..."
"Itulah mengapa, apa?"
"Jauh di lubuk hatiku aku merasa tidak memiliki kualifikasi karena
kompatibilitas berkenaan dengan finansial. Dan saat ini, aku sendiri sedang
menganggur." "Kau pikir kau akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan terdakwa.
Tidak bisakah kau menghilangkan hal itu dari benakmu, bahkan jika sidang
menginstruksikannya kepadamu?"
"Semalam aku tidak tidur. Aku memikirkan tentang kasus ini tadi malam serta hal
yang sama seperti yang telah dilakukan terdakwa. Dengan segala kejujuranku, aku
tidak akan bisa benar-benar menyatakan bahwa aku tidak akan melakukan hal sama
seperti yang dilakukannya."
"Kau benar-benar tidak dapat menghilangkan perasaan itu dan pikiranmu lalu
bersikap adil?" "Aku rasa, susah untuk melakukannya."
Vettraino pun dipersilahkan pulang, ia gagal untuk menjadi anggota juri.
Joey, sementara itu tidak memiliki kesan yang baik atas diri sang hakim. Siang
itu, di hari pertama pemilihan para juri, ia berjalan memasuki ruang sidang
setengah jam setelah acara jejak pendapat pemilihan juri dimulai. Hakim Chiovero
mempersilahkan Joey untuk duduk di sebuah bangku.
"Selamat sore, Tuan Coyle. Tuan Coyle, aku lihat Anda datang terlambat
menghadiri persidangan awal tadi pagi. Dan siang ini, kau pun datang terlambat."
"Ya, Tuan. Aku harus bergegas ke hotel untuk berganti pakaian."
"Maaf?" "Aku pergi sebentar ke hotel tempatku menginap, kemudian berganti pakaian. Dan
aku telah mencoba untuk kembali sesegera mungkin."
"Aku tekankan bahwa aku ingin agar kau mengerti, betapa pentingnya datang tepat
waktu selama persidangan digelar. Apa kau mengerti?"
"Ya, tuan. Maaf. Maafkan aku."
3 Diperlukan waktu tiga hari lamanya untuk memilih para juri. Diadakan pada
tanggal 23 Februari 1982 kurang dan tiga hari menjelang satu tahun setelah
kejadian Joey menemukan uang. Dilaksanakan di salah satu gedung besar yang
terbagi ke dalam beberapa ruang sidang di dalam City Hall, yang di dekatnya
terlihat sebuah gedung French School Empire di perempatan jalan utama pusat kota
Broad and Market street. Laju kendaraan yang bergerak dari kedua arah yang
berlawanan, diarahkan memutar gedung balai kota gedung bercat abu-abu dan selalu
terlihat ramai. Sistem penghangat ruangan antik masih bekerja dengan baik di
musim dingin, dan terkadang terasa terlalu hangat bagi sang hakim, yang memiliki
dua kendala lain selain kasus yang sedang diselesaikannya; yaitu, ributnya massa
yang tidak pernah sepi, atau sakitnya tenggorokan karena penghangat ruangan
terlalu panas. Hakim Chiovero biasanya membuka sedikit jendela agar udara dari
luar dapat masuk. Akhirnya ia dapat mengumpulkan juri sebanyak delapan wanita
dan empat laki-laki. Hanya satu orang dari mereka baru lulus universitas. Tiga
orang juri berusia dua puluh tahunan, dan dua orang berusia lanjut. Setengah
anggota jun terdiri dari kulit putih, dan setengahnya lagi berkulit hitam. Hanya
seorang juri yang tinggal di South Philly, yaitu seorang supir bus.
Robert Casey akan melakukan tuntutan kepada Joey Coyle. Rambut di kepalanya
sudah mulai menipis, Casey adalah seorang pria muda yang pembawaannya tenang
serta sikapnya profesional. Casey telah bekerja di kantor kejaksaan negara
bagian selama beberapa tahun, cukup lama dalam menangani kasus-kasus yang
berhubungan dengan cerita horor seputar kehidupan dalam persidangan kriminal di
Philadelphia. Casey mempertahankan profesionalismenya, dan ia tetap gigih memperjuangkan
kasusnya. Kapasitas moral Casey secara utuh belum tercemar. Setelah satu tahun
sejak penangkapan Joey, kini ia dibela oleh pengacara sidang kaum veteran Harold
Kane, seorang pria bertubuh pendek, pembawaannya penuh percaya diri, berpakaian
perlente, terlihat gagah dan sikapnya dewasa.
Rambutnya dibiarkan tumbuh agak panjang, dan ia memelihara kumis.
Penampilannya seakan kontras dengan jaksa penuntut persidangan kasus itu. Selain
sebagai penuntut Joey, Casey cenderung terlihat teliti, usil, dan mendetil,
sikapnya seperti seorang murid di kelas yang mengacungkan tangannya untuk
melaporkan kenakalan teman sekelasnya kepada guru.
Kane pandai bergaul. Ia adalah tipe pria yang sarat pengalamannya, tahan
banting, memiliki selera humor yang tinggi; seorang pengacara-pembela klasik. Ia
berbicara dengan aksen khas Philadelphia, peramah, dan suka memaafkan.
Ralph Saracino, sudah hampir satu tahun hingga saat itu, ia dikeluarkan dari
tempat kerjanya sebagai sekuriti sekaligus supir Purolator, kini ia sedang
menjelaskan langkah-langkah yang ditempuhnya bersama William Proctor, pada hari
keduanya bernasib naas. Mereka memulai hari kerja sejak pagi hari dan telah
berada di Pennsauken, New Jersey; serta telah menghabiskan waktu sepagian itu
mengantar dan menjemput uang ke dan dari beberapa bank. Kemudian mereka
mengantar uang yang baru saja dijemputnya dari gedung Federal Reserve Bank, di
mana, pada kebanyakan hari kerja, mereka akan menjemput uang yang akan
diantarkan pada keesokan harinya. Saracino memaparkan rutinitas kerjanya.
Terlebih dulu ia akan melakukan inspeksi kantong uang. Untuk memastikan tidak
terdapat sobekan atau kantong tersebut sudah usang dan mudah koyak. Kemudian ia
akan memeriksa segel kantong uang, untuk memastikan bahwa segel masih baru dan
tidak rusak, sehingga tidak akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Jika
kantong uang maupun segelnya sudah rusak, bank yang dituju tidak akan mau
menerima kiriman uang tersebut. Lalu Saracino mempersamakan jumlah yang tertera
di tag pada leher kantong uang dengan manifes pengiriman uang yang diberikan
oleh pihak bank. Satu kantong bensi senilai $800,000; dan kantong satunya
senilai $400,000. "Setelah menandatangani tanda terima pengiriman uang sebesar satu koma dua juta
dolar, apa yang selanjutnya Anda lakukan dengan kedua kantong uang tersebut?"
Tanya penuntut Casey. "Aku kembali menuju mobil boks, kemudian menyimpan kedua kantong kanvas tersebut
di dalam sebuah kotak metal berwarna kuning yang telah tersedia di dalam mobil.
Aku meletakkan kedua kantong kanvas uang di dalamnya."
Lalu katanya bahwa rekan kerjanya kembali memeriksa kantong uang dan tanda bukti
penginman barang yang baru saja diletakkan oleh Saracino.
"Aku berdiri di platform sementara ia memeriksa kembali uang yang baru saja aku
masukan ke sana, lalu rekanku keluar."
"Keluar dari mana?"
"Dari dalam mobil boks. Mengunci pintu ..."
"Siapa nama orang yang mengunci pintu belakang mobil boks?"
"Bill Proctor,"
"Apakah kau melihatnya sendiri bahwa ia melakukannya?"
"Ya." "Dapatkah kau jelaskan proses penguncian pintu?"
"Pintu belakang mobil boks memiliki dua buah handel yang mana harus dilakukan
cara penguncian sebagai berikut pertama harus menarik handel ke atas, lalu ke
bawah, kedua selot kunci akan masuk ke lubang selot kunci di bagian atas pintu
mobil boks dan bagian bawahnya, kemudian kita harus menekan sebuah knob yang
terletak di tengah-tengah, knob tersebut berfungsi untuk menahan selot bergerak
naik turun." "Bagaimana halnya dengan kotak kuning itu" Apakah kotak metal itu juga dikunci?"
"Tidak. Kotak metal kuning di dalam mobil boks tidak memiliki kunci."
Saracino melanjutkan penjelasannya bahwa kemudian ia dan Bill Proctor naik ke
mobil boks (di bangku depan) dan melaju meninggalkan bank. Mereka mengemudi
mengitari kawasan perumahan dan tiba di Arch Street lalu melintas di jalan
Delaware Avenue, yang terbentang sepanjang pinggiran sungai. Mereka berbelok ke
kanan di Wolf Street kemudian belok kiri di Swanson.
"Jalan berlubang dan bergelombang, rusak parah," katanya.
"Apakah kau yang mengemudi mobil boks itu, Tuan Saracino?"
"Benar, tuan." "Okay, mohon jelaskan pada kami apa saja yang terjadi, ketika kau tiba di pintu
gerbang lahan parkir Purolator."
"Kami memasuki pintu gerbang lahan parkir pertama. Kami masuk dan tidak terjadi
apa-apa. Tibalah kami di gerbang kedua. Kami masuk dan seorang sekuriti yang
sedang bertugas saat itu muncul untuk memberi tahu kami bahwa pintu belakang
mobil terbuka." Saracino lalu menjelaskan bagaimana ia dan Proctor menjadi panik saat itu, dan
mereka memutar balik kendaraan lalu kembali menelusuri Swanson Street untuk
mencari kotak metal warna kuning yang terjatuh dari dalam mobil boks. Casey
menanyai serangkaian pertanyaan kepada Saracino yang berkenaan dengan prosedur
dalam sidang kasus tersebut, lalu ia membuat suatu kesimpulan, suatu formalitas
yang ganjil didengar oleh peserta yang hadir di ruang sidang, tentang pertanyaan
kesimpulan, yang menurutnya, berkenaan dengan sisi kriminal dalam kasus Joey.
"Aku bertanya, Tuan Saracino, apa Anda memberi izin pada terdakwa yang sedang
duduk di tengah persidangan ini, untuk mengambil kedua kantong uang yang
terjatuh tersebut?" "Tidak, tuan. Tersangka tidak melakukannya." Casey menanyakan ikhwal
pekerjaannya. "Ya, begitulah. Kami berdua telah dipecat karena kasus tersebut,"
jawab Proctor. "Pertama-tama kami dibebas tugaskan dari pekerjaan dengan waktu
yang tidak ditentukan. Sekitar tiga minggu atau dua minggu berselang setelah
kejadian, kami mendapat surat pemecatan kerja."
Dalam uji pernyataan silang atas kedua saksi tersebut, Kane berusaha semampunya
untuk meringankan dan membebaskan kliennya dari tuduhan sebagai penyebab utama
kedua saksi tersebut dipecat dari pekerjaan. Kunci bagi strategi yang dilakukan
oleh Kane adalah membiarkan episode tersebut terlontar sejelas mungkin, sebanyak
mungkin data yang diperolehnya dari tanya jawab penuntut dengan kedua saksinya,
di mana ia akan melihat kelemahan pernyataan tersebut untuk dijadikannya
serangan balik, agar Joey terbukti tidak bersalah sebagai pelaku kejahatan yang
telah menimbulkan korban kepada pihak tertentu. Ia menekankan bahwa kedua mantan
pekerja Purolator tersebut telah lalai untuk mengunci pintu belakang mobil boks
dengan sebaik-baiknya, oleh karenanya, pantas saja jika keduanya kemudian
dipecat dari pekerjaan mereka.
Ketika Charles Strebeck, seorang pejabat eksekutif Purolator, memberikan
kesaksiannya mengenai kerugian yang diderita perusahaan Purolator; yang katanya
senilai $196,400; Kane bertanya: "Pradugaku, oleh karenanya, bahwa Purolator
tidak mengasuransikan pengiriman uang tersebut, apa benar demikian?"
Casey keberatan, sang penuntut dan pembela beradu argumentasi.
Casey menanyakan tentang relevansi status asuransi Purolator dengan kasus Joey.
"Relevansinya adalah jika kerugian perusahaan tentang hilangnya uang mereka
dibahas dalam kasus persidangan kali ini... aku bisa pastikan bahwa Purolator
sama sekali tidak dirugikan. Mereka tidak sedikit pun kehilangan uang tersebut
karena memang telah diasuransikan sepenuhnya, maka dari itu, Purolator bukanlah
korban kejahatan, dalam hal ini kerugian berupa materi, uang, sama sekali."
"Aku melihat pendapatmu sukar dicerna, Tuan Kane. Menurut argumentasi logis.
Kasus ini adalah tentang pencurian dan sisi kriminalitas yang dilakukan oleh
terdakwa. Pengeluh tentu saja dilindungi hukum. Titik."
"Okay ..." jawab Kane. "Kupikir para juri yang terhormat berhak untuk mengetahui
jika korban dalam kasus ini adalah benar-benar sang korban dengan berdasar
tuduhan yang mana kerugian telah disebabkan oleh sang terdakwa. Sang korban
tentunya akan berkata, 'Hakim yang mulia, kami rugi sebesar $196,400.' Purolator tidak sama sekali
dirugikan senilai $196,400." Hakim menghentikan pernyataan Kane. Dalam
Interograsi selanjutnya, Kane menyodorkan bukti bahwa uang imbalan telah
dibayarkan kepada Jed Pennock, John Behlau, Mike DiCriscio, dan John DiBruno.
Bukan saja, tidak seorang pun merasa dirugikan, Kane memberikan implikasinya,
kasus Joey telah membuat banyak pihak senang dan kebanjiran rezeki atas uang
jasa atau imbalan yang diterima oleh mereka. Kane pun telah berhasil memastikan
kepada hakim dan semua peserta sidang, bahwa Strebeck telah menekankan, kedua
mantan pegawainya memang telah lalai dalam melakukan penguncian pintu belakang
mobil boks uang Purolator dengan cara yang tidak sepenuhnya tepat dan penuh
kehati-hatian. "Sebagai akibat dari hasil investigasi yang dilakukan perusahaan Anda, Purolator
telah memecat kedua pengemudi itu, benarkah?" Tanya Kane.
"Benar," jawab Strebeck. "Menurut hasil investigasi yang dilakukan oleh
perusahaan kami, terbukti bahwa baik pintu mobil boks maupun kunci dan gemboknya
dalam keadaan baik, sama sekali tidak rusak." Kane merasa senang hari itu. Usaha
dari penuntut untuk memojokkan Joey telah disimpulkan bahwa
"kejahatan" yang telah dilakukan kliennya tidak mengakibatkan
"korban" di pihak mana pun. Secara logis, semua keberatan telah dibuktikan
dengan baik. Dan Jed Pennock, yang memberikan kesaksian beberapa menit menjelang
rehat sidang untuk sore itu, telah berhasil menjadikan Joey sebagai hadiah
tersendiri bagi sang pembela. Jed, dalam testimoni langsungnya, telah ditanyai
oleh Casey sebagai berikut, "Ketika kau bertemu dengan terdakwa hari Jum'at
malam ... apakah kau memberitahukan adanya uang tebusan atau imbalan bagi siapa
pun yang mengembalikan uang milik Purolator?"
"Ya ... kami memberitahunya bahwa ada uang imbalan."
"Apa respons yang dibenkan terdakwa, apa saja, menurutmu mengenai uang imbalan
tersebut?" "Tidak ada respons."
"Dia tidak berkata apa pun?"
"Tidak." "Apa reaksi yang diberikannya tanpa mengucapkan apa yang semestinya terucap
olehnya?" "Ia bersikap aneh, seperti orang gila," jawab Pennock. Jawabannya menarik
perhatian semua orang di ruang sidang, karena dalam kasus Joey, ia mulai masuk
kategori 'ketidakwarasan defensif.' Dengan menemukan uang tersebut, ia
mengklaim, bahwa uang itu telah membuatnya gila sementara. Pennock adalah saksi
pertama yang cukup bernilai tinggi bagi Joey, dan pernyataannya telah mulai
membuat kasus Joey lebih segar, lebih kuat.
"Apa yang kau maksud dengan 'gila'?" Tanya Casey, yang berusaha untuk
mengaburkan kekuatan pembelaan dari saksi tersebut.
"Katanya ia ingin menyimpan uang itu, bahwa ia tidak memiliki uang dan benda
yang bernilai seperti itu selama hidupnya, dan ia memukulkan tinjunya ke meja."
Pertanyaan terakhir dan sang penuntut hanya berselang beberapa menit sebelum
hakim menutup sidang untuk hari itu. Kane belum sempat menanamkan opini pada
para juri di malam sesi persidangan yang pertama tersebut. Malam itu, hakim
memerintahkan penitipan barang bukti yang akan memperkuat jalannya persidangan
kasus itu. 4 Kane membahas tema yang tepat ketika ia mendapati giliran pertama untuk menanyai
saksi di sesi persidangan selanjutnya pada keesokan harinya.
Kane mengajak saksi kembali melangkah pada peristiwa ketika mereka menemukan
uang Purolator. "Ketika kau melihat uang tersebut, apa yang terjadi kemudian di dalam mobilmu?"
Tanya Kane. "Apakah semua orang merasa gembira?"
"Ya, tentu. Sangat-sangat bergembira," jawab Jed.
"Semua orang berjingkrak dan saling mencium satu sama lain?"
"Ya, kami saling berpelukan."
"Apakah semua orang gila dibuatnya?"
"Ya, benar." Setelah selesai, Kane mencatat laporan pernyataan dari respons yang diberikan
Jed terhadap Joey, inilah saatnya Kane memberikan kesimpulan yang memperkuat
Joey Si Frustasi Yang Beruntung Karya Mark Bowden di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pembelaannya. "Dan menurutmu, Joey menjadi gila ..."
"Ya." "Kau menyuruhnya untuk mengembalikan uang itu, dan Joey tidak mau mendengar
saranmu?" "Ia tidak mau mendengar."
"Ia tidak mau mendengar alasan apa pun, benarkah?"
"Tidak. Joey terlalu kesal dirinya telah menemukan uang itu dan ingin
menyimpannya sendiri."
"Ia terlalu gugup dengan temuan uang tersebut?"
"Ya." "Dan ia hanya ingin menyimpannya sendiri?"
"Ia benar-benar gugup."
"Dan ia tidak mau mendengar alasan apa pun, apa itu benar adanya?"
Sampai di situ, Casey keberatan.
"Dalam istilah hukum inilah yang disebut sebagai phraseology, " jawab Kane,
lebih spesifik. "Banyak orang yang bersikap seperti itu; tidak dapat memahami alasan apa pun
yang masuk akal (phraseology)," bantah Casey.
Hakim mengizinkan Kane untuk melanjutkan.
"Katamu, Joey terlalu kesal?"
"Ya." "Dan ia terlalu gugup?"
"Benar." "Dan ia mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas dan kebingungan serta berjingkrak-
jingkrak, apakah itu benar?"
"Ya." "Dan ia bertingkah seperti orang yang gila; apa benar?"
"Keberatan, Yang Mulia," Casey membantah lagi.
"Kupikir phraseology adalah lazim terjadi," kata Kane. Sang hakim bertanya pada
Jed apakah ia memahami makna dari kata nuts tersebut.
"Ya," jawab Jed.
"Apa pemahamanmu terhadapa kata nuts tersebut?" Tanya sang hakim kepada Jed.
"Itu artinya bahwa ia kehilangan kontrol dirinya, lebih kurang begitu."
Kane senang sekali mendengar jawaban yang diberikan oleh Jed.
"Baiklah," kata hakim. "Kau boleh menjawab pertanyaan dari pembela."
'Apakah benar sikap itulah yang dilakukan oleh Joey?" Tanya Kane.
"Ya." "Dia benar-benar sudah keluar dari kontrol dirinya sama sekali?"
"Ya." "Dan kau tidak bisa menanamkan alasan apa pun padanya, begitu juga Masi atau
Behlau?" "Benar sekali."
"Dan kau telah mencobanya?"
"Ya." Kane melanjutkan menancapkan virus perkataannya yang mematikan kepada urat nadi
Jed, kepada hakim, para juri, dan semua hadirin. Ia menekankan, dalam kesempatan
memunculkan opini Jed, dengan menitik beratkan pada perbuatan Joey yang dianggap
telah crazy, out of control, dan no reasoning with him. Casey segera mengalihkan
penekanan Kane yang dirasanya akan memberatkan dan melemahkan peluangnya untuk
menekan sang terdakwa. Jika Kane dengan fasih seakan telah melakukan diagnosa
atas keadaan mental Joey yang terkesan tidak waras, sebaliknya, Casey berupaya
untuk mengklarifikasinya. Hanya saja usaha Casey ternyata membuatnya diserang
balik oleh Kane. "Apakah Tuan Coyle mengenal uang kertas nominal seratus dolar Amerika seyogyanya
sebagai uang kertas pecahan seratus dolar Amerika?"
Tanya Casey kepada Jed. "Ya," jawab Jed.
"Keberatan, Yang Mulia," sanggah Kane. "Pertanyaan tersebut di luar bahasan
kasus." "Kupikir kita telah mendengar testimoni dari saksi, aku pikir kata yang
digunakannya adalah nuts. Aku ingin mengetahui sejauh mana Joey bersikap "di
luar kontrol dirinya."
Namun sepertinya hakim telah berpihak kepada pernyataan terakhir dari kesimpulan
Kane atas kesaksian Jed. Lebih kurang itulah yang tengah dirasakan oleh Kane
ketika hakim memberikan komentarnya.
"Aku pikir sebaiknya keberatan pembela harus didukung agar penuntut mengajukan
pertanyaan dengan alasan yang lain," kata Chiovero. "Tidak penting apakah Tuan
Coyle mengenal atau tidak bahwa uang-uang tersebut adalah pecahan nominal
seratus dolar Amerika, bahkan aku berpikir bahwa dia [katanya sambil menunjuk
kepada Jed] pun mungkin saja pada saat itu merasa sukar untuk membedakannya."
"Baiklah," kata Casey yang kemudian kembali memalingkan wajahnya untuk menatap
Jed, lalu bertanya, "Apa reaksi yang diberikan oleh Tuan Coyle ketika melihat
pecahan uang yang kau kenal sebagai uang kertas pecahan seratus dolar?"
"Bagaimana dia bereaksi?" Jed balik bertanya.
"Ya, benar, tuan."
"going bananas (menjadi gila, ngawur, ngelantur, dan tidak waras)."
Jawaban itu bukanlah yang diharapkan oleh sang jaksa penuntut.
Berapa banyak bahasa atau istilah slang yang digunakan saat itu hanya untuk
mewakili keadaan mental 'tidak waras' sang terdakwa Joey" Casey berusaha untuk
memperbaiki kekurangannya.
"Apakah terdapat indikasi bahwa Tuan Coyle pikir apa yang terdapat di dalam
kantong uang itu adalah bananas (pisang) atau bahkan apel?"
"Tidak." "Dapatkah Anda menjelaskan, terlepas dari Anda melakukan observasi atau tidak
atas diri Tuan Coyle, bahwa ia telah mengarah pada keadaan dirinya tidak
mengetahui di mana ia berada pada saat itu?"
"Pada saat ketika kami menemukan uang itu?"
"Ya, sepanjang waktu selama dua hari sebap kali Anda bertemu dengannya."
"Ya." "Dan apakah Anda memiliki alasan kuat untuk meyakinkan para juri bahwa ia tidak
mengetahui siapa dirinya atau di mana ia tengah berada saat itu?"
"Satu-satunya momen ketika, aku pikir, dia tidak tahu di mana ia tengah berada
adalah, kalau tidak salah, hari Jum'at malam."
"Pada hari Jum'at malam, apa yang membuatmu sampai pada kesimpulan bahwa
terdakwa pada saat itu tidak mengetahui di mana dirinya berada?"
"Karena ia tidak waras, memukulkan bnjunya ke meja dan bararg-barang lainnya."
"Apa kau pikir ia tahu di mana meja itu berada ketika ia memukulkan bnjunya ke
meja itu?" "Yaaa." Sampai di situ. Casey menyimpulkan bahwa Joey Coyle cukup waras untuk mengetahui
bagaimana caranya memukulkan tinjunya pada sebuah meja. Namun kesimpulan Casey
kurang mengena pada sasaran. Dia harus berbuat sesuatu, karena Kane telah
berhasil menanamkan kepada hadirin persidangan itu bahwa Joey Coyle tidak waras,
sang Penuntut kemudian mengalihkan pertanyaannya kepada Jed tentang Joey, apakah
ia menggunakan obat-obatan terlarang. Menurut hukum yang berlaku, jika sikap
yang telah diperbuat oleh Joey karena pengaruh narkotika, maka ia tidak layak
disebut sebagai seseorang yang tidak waras.
"Kau telah sering bertemu dengan terdakwa sebelum ia, pada saat itu, berbuat
sesuatu yang terkesan sebagai kelakuan orang yang tidak waras, bukan?" Tanya
Casey. "Ya." "Sekarang pertanyaannya adalah, pernahkah kau mengetahui sikap dan perbuatan
seseorang yang sedang berada dalam pengaruh methamphetamine (zat metan dari
narkotika)?" Kane mengajukan keberatannya.
"Keberatan Yang Mulia!" Katanya.
"Sustained (diterima)," jawab hakim.
Casey pun melanjutkan karena didukung oleh hakim. "Aku ingin memunculkan suatu
opini, " kata Casey. Suatu argumentasi yang berlangsung cukup lama sebelum
akhirnya membuat para juri tersentak.
Casey memberikan argumentasi bahwa, jika Kane mengunakan dalih
"ketidakwarasan", maka Kane harus mampu menunjukkan bukti kuat bahwa perilaku
tidak menentu yang ditunjukan oleh Joey Coyle bukan dikarenakan penggunaan
narkotika atau obat-obatan terlarang lainnya.
"Jika tidak sepenuhnya memahami yang benar dari yang salah karena efek
penggunaan narkoba, tentunya kasusnya bukanlah ketidakwarasan sama sekali, "
kata Casey seolah mengolok-olok pada Kane.
"Dalam persidangan ini, tidak ditemukan petunjuk harus adanya kesaksian mengenai
penggunaan methamphetamine atas diri terdakwa...,"
kata Kane. "Tidak ada laporan tentang bukti yang ditemukan pada tersangka."
"Belum ..., " kata Casey. "Mari kita akhiri permainan ini. Adakah bukti
pendukung yang kuat?"
"Dokter tidak membuat pernyataan bahwa terdakwa sedang menggunakan zat kimia
metan atau dalam pengaruh obat tersebut, " jawab Kane. "Menurut dokter, ia
pernah menggunakan methamphetamine, itu saja yang didapat dari laporannya.
Dokter tidak menjelaskan bahwa pada saat kejadian itu, tersangka sedang
menggunakannya. Tidak dalam kasus ini."
"Aku harus mampu membuktikan bahwa keadaan terdakwa bukanlah sakit mental atau
sakit jiwa, yang mana jika seseorang sedang dalam pengaruh narkobka, itu artinya
orang tersebut bukanlah pengidap ketidakwarasan legal,' Casey memberikan
pernyataannya kepada hakim.
"Saksi ini tidak memiliki kualifikasi untuk dapat memberikan opini berkenaan
dengan seseorang yang berada dalam pengaruh methamphetamine, sangat tidak
memenuhi kualifikasi tersebut, " kata hakim.
"Lalu, siapakah yang memenuhi kualifikasi untuk itu?" Tanya Casey.
"Seorang ahli dalam bidang obat-obatan atau seorang dokter, namun bukan individu
biasa." "Bolehkah aku mengulas mengenai alkohol?"
"Ya, " jawab hakim.
"Mengapa tidak tentang narkotika?"
"Ia tidak memenuhi kualifikasi untuk menjelaskannya,"
Casey terpojok. Jed Pennock telah berhasil menancapkan dasar pertahanan
argumentasi ketidakwarasan Joey. Casey tidak dapat berbuat apa-apa dengan semua
jawaban polos yang telah diberikannya. Sekali lagi, Casey mencoba untuk
menundukkan Kane. Ia meminta reses. Hakim dan kedua pengacara penuntut dan
pembela berunding. Ketika selesai, wajah Casey terlihat sepertinya ia baru saja
memenangkan pendapatnya selama reses tadi. Hakim Chiovero meminta juri untuk
berkumpul kembali. "Dari hasil reses, aku telah mengizinkan asisten jaksa
wilayah negara bagian untuk mengajukan pertanyaan pada Tuan Pennock apakah Tuan
Coyle, ketika ia menunjukkan perilaku yang dijelaskan dalam istilah 'nuts', dan
sebagainya, benar atau tidak, sang terdakwa tengah berada dalam pengaruh alkohol
atau sesuatu yang bersangkut paut secara erat dengan alkohol" Dan asisten jaksa
penuntut umum negara bagian harus mengikuti secara spesifik aturan pertanyaan
yang diajukannya terpaksa diakhiri dengan perkataan,
'Harap menjawab ya atau tidak'."
"Keberatan," Kane mengajukan keberatannya.
"Tuan Kane keberatan," hakim mengulang perkataan Kane sebagai tanda ia setuju
dengan keberatan yang diajukannya, hakim kemudian mengarahkan Casey untuk
segera, mengajukan pertanyaan terakhirnya. Jed kembali duduk di mimbar saksi,
sementara Casey berdiri. Momen itu seperti dalam sebuah drama. Dengan kemampuan
terbaiknya, Casey berniat menancapkan opininya ke dalam pikiran para juri bahwa
Joey tidak 'tidak waras' melainkan sedang 'dalam pengaruh'.
"Tuan Pennock, pada waktu terdakwa bersikap gila atau tidak waras, seperti yang
telah Anda jelaskan, apa ia terlihat sedang mabuk atau dalam pengaruh alkohol
atau sesuatu yang lain semacam itu" Mohon agar menjawab cukup dengan ya atau
tidak?" "Tidak," jawab Jed.
Itulah mengapa sang penuntut disarankan untuk tidak pernah bertanya pada sidang
terbuka, sesuatu yang belum yakin apa pastinya jawaban yang akan diberikan oleh
saksi. Kemenangan baru saja berpihak pada sang pembela.
Kini tibalah giliran John Behlau sebagai saksi, yang hasilnya tetap saja tidak
imbang, walaupun Casey sempat menyuntikan ide bahwa kebingungan Joey adalah
implikasinya sendiri. "Pada waktu ketika terdakwa bertemperamen tinggi dan memukulkan jam
tangannya ... apakah terdakwa terlihat seperti dalam pengaruh atau sedang
mengkonsumsi alkohol atau sesuatu seperti itu" Silahkan menjawab dengan ya atau
tidak" "Ya," jawab Behlau.
Namun itu saja pertanyaan yang boleh diajukan Casey kepada Behlau.
Casey meminta Linda Rutter sebagai saksi kunci, seorang gadis lemah berusia
sembilan belas tahun yang diberi julukan sebagai gadis 'pemalu'.
Rambut pirangnya terurai sebatas bahu. Linda sangat ketakutan berada di ruang
sidang dan merasa sangat kesal dirinya telah dipanggil untuk memberikan
kesaksian melawan Pacarnya. Dalam tanya jawab pendahuluan saja ketika ditanya
nama, alamat, dan hubungan saksi dengan terdakwa; tubuhnya sudah terlihat mulai
gemetar dan ia menangis tersedu-sedu.
"Cobalah untuk menguasai keadaan," kata hakim dengan ramah.
"Cobalah untuk menenangkan diri. Aku tahu sulit untuk dapat menguasai emosi
dalam situasi seperti ini."
Lima menit kemudian Linda kembali ke ruang sidang setelah berhasil menenangkan
diri, ia menjawab semua pertanyaan yang sifatnya rutin. Lalu Casey kembali
mengajukan pertanyaan yang sebenarnya masih berkenaan dengan penggunaan obat-
obatan. "Sekarang, nona Rutter. Dapatkah Anda memperkirakan berapa banyak waktu yang
telah kau habiskan bersama dengan terdakwa selama ini?" Tanyanya.
Linda hanya tercengang. "perkiraan saja. Jika mungkin."
"Lebih kurang tiga han,' jawab Linda. "Selama kau bersama dengan terdakwa,
apakah ia menggunakan obat-obatan?"
"Keberatan," sanggah Kane.
"Lanjut," kata hakim, yang sepertinya menjadi jenuh dengan pertanyaan demi
pertanyaan yang diajukan Casey seputar masalah itu-itu saja.
"Apa kau mengerti sepenuhnya yang dikategorikan sebagai obat-obatan?" Tanya
Casey kepada Linda. "Keberatan," teriak Kane lagi.
"Lanjutkan," kata hakim.
Reses kembali dilaksanakan oleh ketiga pemeran utama dalam persidangan itu.
"Yang mulia, saksi akan mampu memberikan kesaksian sebagai 'saksi kunci' yang
telah melihat terdakwa menggunakan jarum suntik narkotika yang notabene
dikategorikan sebagai obat-obatan terlarang, lebih dari satu kali selama periode
di mana terdakwa telah disebut-sebut sebagai seorang yang tidak waras, yang mana
penekanannya sedang diangkat oleh pembela."
Kane memberikan argumentasinya bahwa memunculkan kesaksian penggunaan obat-
obatan terlarang yang dilakukan oleh Joey, sama sekali tidak berpengaruh pada
pengambilan keputusan hukuman atas terdakwa.
"Ini adalah tindakan kejahatan terdahulu," kata Kane. "Penuntut telah
memperkenalkan sebuah tindak kejahatan yang terdahulu tanpa mampu menunjukkan
rencana, skema, atau desain atas kejahatan apa pun, yang memang sebenarnya tidak
dilakukan oleh tersangka. Okay" Cukup jelas, itulah tepatnya yang sedang
dilakukan penuntut. Prasangka dalam hal ini jelas-jelas terindikasi. Satu-
satunya alasan yang dimilikinya adalah menunjukkan semua keinginannya untuk
memunculkan hal tersebut agar mudah dimengerti, yaitu dengan cara menimbulkan
kesan atau prasangka tertentu di pihak para juri."
Hakim Chiovero memutuskan menahan sanggahan dan pertanyaan lebih lanjut dari
penuntut, oleh karenanya Casey tidak dapat lagi menggunakan Rutter untuk
membuktikan bahwa Joey selama ini senantiasa berada dalam pengaruh narkotika
atau minuman keras sejak dari awal hingga ia menemukan uang itu. Untuk
menjadikan permasalahan lebih buruk bagi pihak penuntut, dalam tanya jawab
silang, Kane berhasil menggiring Rutter lebih jauh, sehingga ia mengklaim bahwa
Joey secara sementara tengah berada dalam strata tidak waras.
"Sekarang lebih mendalam lagi, pada hari Senin, ketika terdakwa pergi berbelanja
di pusat pertokoan, apa ia terlihat kebingungan sepanjang hari itu?" Kane
bertanya kepada Linda. "Ya." "Apa bagimu, Joey terlihat irasional pada hari itu?"
"Ya." "Apa perbuatannya terlihat aneh pada hari itu?"
"Ya." "Ia menelepon dari pusat pertokoan, apa benar?"
"Ia tidak pernah benar-benar melakukannya, walau ia sempat memutar nomor telepon
Joey Si Frustasi Yang Beruntung Karya Mark Bowden di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tujuan, namun ia mengurungkan niatnya untuk berbicara di telepon."
"Seseorang dari perusahaan telekom datang dan masuk ke ruang telepon umum di
sebelahnya?" "Ya." "Joey pikir ia seseorang yang sedang menyamar atau semacam itu, benarkah?"
"Ya." "Apa Joey pikir kelakuannya lucu?"
"Tidak, tidak pada saat itu."
"Ia sangat ketakutan tanpa sebab, pada saat itu, bukan?"
"Ya." "Ia paranoid pada saat itu?"
"Ya." Kemudian, ketika Linda berkata bahwa ia pikir Joey "tidak sepenuhnya mengerti
kondisi jiwanya", dan pengacara pembela Joey memintanya untuk menjelaskan lebih
rinci, tanya jawab dan saling adu argumentasi pun menjadi semakin seru antara
Casey dan Kane yang mendapat dukungan dari sang hakim apakah Linda cukup
memiliki kualifikasi untuk memberikan penilaian seperti yang diharapkan Casey.
"Seseorang seperti saksi ini dapat memberikan hasil pengamatannya,"
menurut Casey, "saksi dapat mengatakan betapa sang terdakwa terlihat tidak
waras, namun saksi tidak mungkin dapat memberikan isu final yang mana hanya
berhak ditentukan oleh juri: Apa terdakwa mengetahui apa yang dilakukannya"
Apakah terdakwa mengetahui perbuatannya salah" Hal ini mutlak hak juri
sepenuhnya." "Kupikir kau bisa merinci informasi yang diharapkan tanpa harus bertanya kepada
saksi secara langsung mengenai benar atau tidaknya terdakwa, mengetahui persis
apa sebenarnya yang dilakukan oleh terdakwa," hakim berkata kepada Kane.
"Bisakah kau melakukannya?"
"Kurasa aku bisa, tentu, yang mulia," jawab pengacara pembela Joey.
Kane melanjutkan pertanyaannya kepada Linda,
"Ketika Joey 'tidak sepenuhnya mengerti kondisi jiwa-nya', apa maksudmu ia
sedang labil?" "Ya." "Jiwanya tergoncang, apakah demikian adanya?"
"Ya." "Irasional?" "Ya." "Kehilangan kontrol diri?"
"Ya." "Apa ia terkesan tidak ingin memiliki uang itu?"
"Ya." "Apa ia menyesal telah menemukan uang tersebut?"
"Ya." Tidak lama berselang, Casey menyudahi kasusnya. Dengan bantuan dari hakim, Kane
telah berhasil menguasai tuntutan kasus yang diajukan Casey. Sidang ditunda
karena menjelang akhir pekan. Pada hari Senin, pengacara Joey tersebut, akan
mempresentasikan kasus pembelaannya.
5 Frank Santos menjalani gilirannya sebagai saksi dalam kasus terdakwa. Ia mungkin
akan sangat mudah untuk memberikan kesaksian sebagai saksi bagi penuntut, dengan
anggapan bahwa ia telah menghabiskan waktu selama beberapa hari untuk membantu
Joey meninggalkan Amerika, serta ia telah dibtipi sebagian uang temuan Joey.
Namun ketika Frank mulai berbicara, barulah dipahami mengapa Casey tidak
menjadikannya sebagai saksi. Kawan lama Joey ini cukup alot dalam pembelaannya,
berargumentasi bahwa Joey telah menjadi kacau, dan jiwanya benar-benar terganggu
atas temuan uang Purolator itu sehingga pada saat itu bertingkah seperti seorang
bocah ingusan. Tentunya, Frank tidak menyebutkan bahwa ketololan tingkah polah
Joey saat itu dikarenakan pengaruh narkobka.
"Pada saat kami dalam perjalanan menuju New York, aku mencoba untuk menjelaskan
hukum yang berlaku," katanya. "Aku tahu apa aturan hukum seputar permasalahan
kasus uang temuan seperti ini. Finders Keepers hanyalah sebuah hukum yang
berlaku dalam tatanan masyarakat lama. ...Aku tidak dapat memengaruhinya untuk
menjelaskan bahwa uang itu bukanlah miliknya, bahwa semua orang yang terlibat
dalam kasus penemuan uang Joey harus segera mengembalikan uang itu."
"Jadi, dengan kata lain. Ketika kau berusaha untuk dapat memengaruhinya, dia
tidak benar-benar memahaminya?" Tanya Kane.
"Dia tidak mengerti sama sekali. Joey percaya pada aturan hukum kuno, finders
keepers, losers weepers. (siapa yang menemukannya dialah yang memilikinya, siapa
yang kehilangannya, dialah yang menangis tersedu-sedu). Apa yang dipahami Joey
bahwa dialah yang menemukan uang itu, uang tersebut menjadi miliknya dan semua
orang, siapa saja yang diberikan uang olehnya ... Dia tidak memahaminya. Sama
sekali tidak." Frank menjelaskan bahwa satu-satunya momen dan keseluruhan episode di mana ia
melihat Joey tenang, adalah setelah keduanya ditangkap polisi. "Beban yang
mengganjal dalam dirinya seolah terangkat lepas," Frank menjelaskan.
"Bahwa dia sudah tidak terbebani kepemilikan uang temuan?" Tanya Kane.
"Saat itulah untuk kali pertamanya aku bisa melihat Joey tidur."
"Bagaimana kau dapat menyebutnya perilaku Joey pada tanggal tiga dan empat
Maret?" "Paranoid, tidak menentu. Ia bertingkah seperti anak kecil. Dia tidak mengerti
sama sekali sesuatu yang seharusnya dapat dimengerti dengan mudah oleh lelaki
seusianya. Itu terjadi, mungkin sekitar satu tahun yang lalu. Maksudku, ia
bahkan tidak ingat nama ibuku, dan hari ulang tahunku.
Ia telah sering berkunjung ke rumahku, namun tetap tidak ingat alamat rumahku.
Aku telah mengenal Joey untuk waktu yang cukup lama. Kami tumbuh besar bersama,
dan sekarang ia telah benar-benar berbeda dari Joey yang dulu."
"Apakah maksudmu, ia sudah tidak waras?"
"Tidak waras, gila. Kelakuannya tidak karuan."
Pernyataan Frank membuat semua yang hadir di ruangan itu berdecak. Joey
tersenyum karena memahami permainan yang sedang diperankan teman lamanya.
"Apakah pernah suatu ketika kau melihat Joey berlaku rasional, menurut
pendapatmu?" Tanya Kane.
"Menurut pendapatku, tidak pernah."
"Menurut pendapatmu, apakah kendali dirinya terlepas?"
"Joey seperti orang gila. Ia benar-benar gila, begitulah keadaan yang
sesungguhnya." Casey berupaya sekuat tenaga untuk melawan skema kasus yang tidak jauh dari
skenario rutinitas rekayasa temannya-teman. Apa memang kebetulan saja, atau
memang, apa yang tersirat dalam benak Casey bahwa, kepada semua teman-temannya,
Joey telah meminta bantuan untuk menekankan kata "crazy", "irasional" dan
sejenisnya, terutama pada temannya yang bekerja membantu menyetir kapal keluar
masuk perairan sungai Philadelphia, atau yang istrinya bekerja di sebuah travel
agent" "Mantan istri," kata Frank.
"Terdakwa telah memutuskan bahkan sebelum ia bertemu denganmu bahwa ia berniat
untuk kabur ke luar negeri; apakah itulah fakta sebenarnya?"
"Bukan, tuan." "Dalam kesaksian yang kau berikan, itu adalah saranmu bahwa Joey harus pergi ke
luar negeri?" "Benar, tuan." "Tidakkah ia memberitahumu tentang niatnya, 'Aku akan pergi ke Irlandia'" Atau
'Aku akan pergi ke Italia"' Joey tidak pernah mengatakannya padamu, benarkah?"
"Tidak, ia tidak pernah."
Frank berbohong dengan maksud untuk menolong temannya. Joey sebenarnya pernah
berkata padanya bahwa dia bermaksud melarikan diri ke luar negeri, bahkan
sebelum ia bertemu dengan Frank, dan juga pernah meminta bantuannya untuk
membawanya ke luar negeri dengan menumpang kapal. Casey tidak dapat berbuat
banyak. Kini ia berputar haluan. Lalu ia bertanya mengapa Frank memilih Meksiko
sebagai tempat pelarian Joey. Menurut Frank itu karena Joey tidak perlu paspor
untuk berkunjung ke negara itu, dan Joey tidak mau menunggu dua hari lamanya
untuk memperoleh paspor dari imigrasi.
"Sementara menunggu untuk mendapat paspor, Joey pikir mereka akan menangkapnya,"
kata Frank. "Mereka akan menangkapnya?"
"Ya. Mereka. Orang-orang yang mengejarnya. Dia begitu histeris. Tuan Casey."
"Apakah kau melihat ada orang yang mengejarnya?"
"Tidak." "Apakah kau memberikan kesaksian secara jujur bahwa kau percaya ada orang yang
sedang mengejarnya?"
Dalam hal yang satu ini, Frank benar. Joey sedang sangat ketakutan waktu itu,
dan keduanya mudah untuk ditemukan, jika saja ada orang yang sedang mengejarnya.
"Tuan Casey, Anda membaca surat kabar setiap paginya, dan membaca berita banyak
orang terbunuh hanya karena sepuluh dolar atau dua puluh dolar saja. Menurut
pendapat Anda, apakah orang akan melakukan hal yang sama demi seratus ribu
dolar" Aku percaya memang ada orang yang sedang mengincar terdakwa."
Casey mulai merasa kesal dan frustasi dengan kelihaian saksi yang satu ini. Ia
memutuskan untuk segera menikam tepat di jantung kesaksian Frank, atau paling
tidak untuk memunculkan sisi buruk dari niatan Frank dalam menutupi fakta yang
sesungguhnya. "Kau memahami sepenuhnya dengan jelas sebelum memberikan kesaksian hari ini
bahwa ketidakwarasan adalah isu yang kita bahas, dan kau harus meyakinkan juri
bahwa terdakwa tidak tahu atau sadar dengan apa yang diperbuatnya" Kau
memahaminya sebelum bersaksi dalam persidangan ini, benar begitu?"
"Mohon ulangi pertanyaannya."
"Okay, aku akan memberimu beberapa saat untukmu berpikir lebih dalam."
"Tidak, aku mohon pertanyaannya diulangi," pinta Frank.
Pertanyaan jaksa penuntut diulangi oleh stenografer sidang.
"pemahamanku adalah untuk mengatakan yang sesungguhnya tentang perilaku Joey,"
jawab Frank. "Untuk membuat permasalahan lebih jelas," kata Casey. "Apakah kau sekarang akan
mengatakan kepada juri bahwa kau tidak memahami dirimu telah dipanggil sebagai
saksi, untuk menunjukkan bahwa terdakwa tidak mengetahui apa yang dilakukannya."
"Aku mengerti bahwa diriku dipanggil dalam sidang ini sebagai seorang saksi."
"Dan bukan ... kenapa?"
"Ya. Kenapa" Karena aku bersamanya saat itu."
"Bukan karena isu ketidakwarasan?"
"Aku tidak berada di sini Aku berada di sini, sama saja, Tuan Casey ...
untuk mengatakan yang sebenarnya."
Casey terus menekan tetapi jelas ia tidak bisa membuat Frank Santos bergeming
sedikit pun. Kane berkeberatan ketika penuntut mengatakan,
"Aku percaya ia telah menjawab semua pertanyaan, yang mulia. Katanya,
'Aku berada di sini untuk mengatakan yang sebenarnya." "Aku tidak ingin saksi
memberikan kesaksian lebih jauh lagi," kata Casey selanjutnya, yang terlihat
kesal dan sakit hati. Saksi berikutnya adalah kakak perempuan Joey, Ellen O'Brien yang meneruskan
penekanan yang telah berlangsung yaitu tentang perilaku tak menentu sang
terdakwa. Perilaku-perilaku terdakwa yang sangat mencemaskannya adalah keadaan
diri terdakwa yang bersifat meledak-ledak, sukar ditebak, dan irasional; yang
kesemuanya itu tidak lain mendukung keadaan yang berhubungan erat dengan
ketidakwarasan terdakwa. Ia menjelaskan pada juri bahwa adiknya pernah menderita
epilepsi ketika masih kanak-kanak, dan kegilaan Joey setelah ia menemukan uang
itu telah mengingatkan Ellen pada itu. Ia mengulas bagaimana Joey menceritakan
kepadanya bahwa ayahnyalah yang telah mengirimkan uang itu untuknya, dan Ellen
berkata bahwa ia belum pernah melihat perilaku adiknya berantakan seperti itu,
dan Joey telah terus menerus bersikap
'histeria'. Pertanyaan Casey kepada Ellen dilakukannya dengan lembut dan tampak
tidak berniat mengguncang mental saksi agar saksi terkesan baik kepada sang
penuntut. Joey tertidur selama masa kesaksian berlangsung.
Kepalanya mendongak ke belakang di sandaran kursi.
"Nyonya O'Brien, mohon maaf," kata sang hakim.
"Maafkan aku telah melakukan interupsi kesaksian kali ini. Kita akan melakukan
reses selama sepuluh menit."
Juri dibubarkan sementara, dan hakim ketua persidangan memberikan penjelasannya.
"Aku meminta juri untuk dibubarkan sementara dan ruang sidang.
Tuan Kane, karena kepala terdakwa mendongak terlalu jauh ke belakang pada
sandaran kursi dan ia tertidur, dan aku khawatir keadaannya yang seperti itu
akan terlihat oleh juri untuk dijadikan suatu prasangka. Jika juri melihat
terdakwa dalam kondisi seperti itu, mereka akan berpikir bahwa terdakwa tidak
peduli dengan jalannya persidangan tuntutan atas kasusnya."
Joey terdengar mendengkur. Kepala maju mundur di sandaran kursi.
Kane membangunkannya dan membawa Joey keluar ruangan untuk jalan-jalan di
kondor. Setengah dari waktu perdebatan seru dan alot dalam persidangan kali ini,
berhasil membuktikan bahwa Joey telah berperilaku, secara sementara, tidak waras
atau gila; dan pembela sepertinya akan memenangkan kasusnya. Karena Casey tidak
diizinkan untuk mengulas secara rinci kesaksian penggunaan methamphetamine oleh
Joey, ketidakwarasan sepertinya merupakan penjelasan terbaik bagi perilaku Joey
yang manic [fenomena perilaku yang mendekati gila atau gejala kegilaan yang muncul karena
faktor pendorong dari luar dirinya], tidak bisa tidur, dan paranoid.
Sebagai prosedur untuk memperkuat argumentasi, Kane harus menunjuk seorang ahli
yang terpercaya dalam menjelaskan istilah-istilah klinis berkenaan dengan isu
terkini dalam kasus Joey. Hari Senin pagi, tanggal 1
Maret, pengacara pembela kasus Joey telah menunjuk Albert Levitt, seorang
psikolog dari Temple University yang telah diminta untuk melakukan pemeriksaan
pada diri Joey beberapa bulan berselang setelah penangkapannya. Dia sering
dihadirkan dalam beberapa persidangan penting untuk memeriksa para terdakwa,
untuk memberikan keputusan pasti jika saja para terdakwa layak untuk diadili.
Sang psikolog cuti kerja hari itu dalam rangka menghadiri persidangan.
Ia menunjukkan hasil test menggambar sederhana, tes IQ, serta metode tes inkblot
kepada dewan juri, menjelaskan sejarah penderitaan penyakitnya semasa kanak-
kanak, ketidakmampuannya untuk bertahan pada satu pekerjaan tetap, periode manic
terdakwa, dan yang tidak kalah penting, adalah hasil pemeriksaan terdakwa yang
memiliki kecenderungan keadaan mental terdakwa mendekati strata gradisosity atau
grandiosa "Yang artinya, nilai atau pengaruh dari luar dirinya, lebih kuat
memengaruhi jiwanya dari kemampuannya, jauh melampaui kekuatan mental terdakwa
untuk dapat menghadapinya dengan baik." Joey menunjukkan nilai inteligensia
rata-rata, namun memiliki ketidakmampuan untuk mengontrol sisi impulsif dirinya.
Begitulah Levitt menjelaskan.
"Apakah Anda mampu memberikan opini mengenai kondisi psikologis terdakwa pada
masa-masa insiden terjadi?" Tanya Kane.
"Ya." "Apakah opini Anda tersebut?"
"Opiniku, sang terdakwa adalah gila."
"Mohon dijelaskan lebih lanjut atas dasar apakah Anda dapat menyebutkan bahwa
terdakwa adalah gila?"
"Aku mendasari opini pada fakta yang kutemukan bahwa mental sang terdakwa benar-
benar terganggu ketika aku melakukan tes terhadapnya.
Berdasarkan pula pada reka ulang yang kulakukan, kembali ke masa ketika ia
menemukan uang tersebut. Sungguh mengejutkan bahwa terdakwa memasuki strata
kejiwaan frenzy, setelah melewati fase manic di mana ia tidak dapat mengatur
kerja otak atau berpikir jernih, bahkan untuk membuat suatu keputusan pun.
Terdakwa tidak dapat membedakan mana yang benar dan yang salah dan, sebagai
akibatnya, aku merasa yakin bahwa terdakwa memasuki keadaan 'gila' setelah
menemukan uang tersebut dan membawanya pulang. Kepemilikan sementara uang
sebanyak itu telah benar-benar mengguncang jiwa dan mentalnya."
"Anda menyebutkan kondisi kejiwaan manic dalam diri sang terdakwa.
Dapatkah Anda menjelaskan implikasi dari manic tersebut kepada dewan juri?"
Tanya Kane. " 'Manic' adalah istilah yang diambil dari Bahasa Yunani yang artinya
'frenzy'. Seseorang yang mengalami euphoria [kondisi perasaan antara bahagia
bercampur cemas], semua yang berkenaan dengan aspek perasaan berlebihannya,
otaknya terus berputar dengan kecepatan tinggi, namun tidak dapat mengatur atau
menerima masukan apa pun, bahkan tidak dapat berpikir jernih; dengan demikian,
orang tersebut tidak dapat membuat keputusan atau penilaian yang tepat. Karena
itulah ia membutuhkan sebanyak mungkin kontak dengan semua orang yang dirasakan
nyaman, ia mulai memberikan apa saja kepada mereka, bergerak ke sana ke mari
dengan aktif, bahkan berkeinginan untuk terbang dan pergi sejauh mungkin,
melarikan diri dari situasi yang tengah dihadapinya, dan melakukan segala bentuk
kegiatan apa pun yang dirasa harus dilaksanakannya di luar kebiasaannya sehari-
Joey Si Frustasi Yang Beruntung Karya Mark Bowden di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
hari. Aku sendiri tidak penah tahu apa sebelumnya tersangka bersikap normal,
dalam arti kondisi normal seperti yang dilakukan kebanyakan orang normal yang
sesungguhnya." Casey menyimak dengan seksama, dan ia berpikir penjelasan tersebut benar-benar
ditujukan pada kondisi kejiwaan seseorang yang melambung tinggi, setinggi
layang-layang putus dan terbang tertiup angin, jauh di angkasa.
"Orang ini terguncang karena uang sejuta dolar, dan kaget karena merasakan
dirinya baru saja memiliki uang sebanyak itu, itulah hal terburuk yang terjadi
padanya. Kepemilikan secara tiba-tiba uang sebesar satu juta dolar telah
membuatnya limbung dan terperangkap ke dalam kondisi kejiwaan, dan sementara
itu, ia bergelut dengan uang yang ia sendiri tidak bisa berpikir dengan tepat
dan langkah jelas apa yang akan dilakukannya dengan uang sebesar itu," Levitt
memberikan penjelasannya secara panjang lebar.
Casey tahu ia tidak akan mampu mengubah opini Levitt sama sekali selama tanya
jawab berlangsung. Ia pun memberikan serangkaian pertanyaan tambahan dengan
harapan dirinya akan dapat menjegal kesimpulan psikologis ketidakwarasan
terdakwa. Sang penuntut mencoba mengungkap sisi yang tersembunyi dari niat Joey
untuk menyembunyikan fakta bahwa terdakwa menyuruh rekan-rekannya untuk tutup
mulut, membakar kantong uang, segel, dan tag kantong uang, serta menyembunyikan
mobil Behlau di New Jersey kemudian merencanakan kabur, dengan mengontak Frank
Santos, menyemir rambutnya dengan warna hitam, menyukur kumis, memakai kacamata
hitam, membeli tiket pesawat dengan tujuan Acapulco, dan pergi ke bandara untuk
boarding ke dalam pesawat.
"Sekarang, dengan asumsi semua fakta tersebut, akankah Anda mengubah opini,
apakah benar individu yang bersangkutan mengalami gangguan kejiwaan manic?"
Tanya Casey. "Tidak," jawab Levitt. "Hal tersebut bahkan lebih memperkuat keadaan mental
manic sang terdakwa."
"Mengapa demikian?"
"Benar, karena ia melakukan terlalu banyak kegiatan di mana ia sendiri tidak
dapat membuat keputusan logis apa yang harus dilakukannya.
Ia mondar-mandir ke sana ke man seperti orang gila. Ia berusaha mengubah
identitas dirinya. Perubahan identitas diri merupakan salah satu ciri gejolak
manic dalam diri seseorang. Mereka mengubah-ubah nama, mencoba beberapa
karakterisasi yang berbeda, dan berusaha menyembunyikan jati diri aslinya. Hal-
hal seperti itu lebih cenderung dikategorikan sebagai gejala mental seseorang
yang menderita manic."
"Anda telah banyak berhubungan, bahkan berpengalaman dalam persidangan yang erat
kaitannya dengan tindak kriminal, benarkah demikian?" Tanya Casey.
"Ya." "Apakah Anda akan setuju bahwa sudah merupakan hal yang normal bagi siapa pun
yang melakukan tindakan kriminal, sebagai contoh perampokan dan sejenisnya,
bahwa pelaku kejahatan tersebut akan dicari oleh polisi, untuk
mempertanggungjawabkan kesalahannya?"
"Ya, benar. Tetapi tentunya hal itu berbeda dengan kasus yang satu ini. Ini
adalah kasus yang menyangkut pertanyaan bahwa pelaku sama sekali tidak memahami
apakah ia melakukan tindakan kriminal atau bukan.
Ia seolah-olah sedang berada di alam khayal. Ia pikir Tuhan dan ayahnyalah yang
telah mengatur pengiriman uang tersebut baginya. Ia tidak yakin apakah dirinya
seharusnya segera mengembalikan uang yang ditemukannya. Ia sangat kebingungan
apakah dirinya melakukan tindak kejahatan, ataukah tindakannya adalah wajar."
Casey kini mencoba untuk mengaburkan pendapat Levitt dengan menekankan mungkin
saja metode pengujian yang telah dilakukannya tidak tepat, sudah barang tentu
sang psikolog merasa tersinggung dan meninggalkan mimbar begitu saja. Tentu saja
pernyataan itu tertanam di hab para dewan juri. Selanjutnya, Kane memanggil Dr.
Kenneth Kool sebagai saksi berikutnya; yang juga seorang psikiater yang telah
melakukan tes pada terdakwa setelah ia ditangkap. Kool lebih kurang telah
memberikan pernyataan senada dengan Levitt.
"Aku menganggap kasus ini adalah kasus berkenaan dengan aspek psikologis, dan
bukan kasus kriminal," katanya. Menemukan uang sebanyak itu telah menjadikan
Joey menjadi seorang pengkhayal sementara bahwa dirinya telah menjadi seorang
"King Coyle", dan dalam kondisi kejiwaan seperti yang dialaminya saat itu, Joey
tidak lagi mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Dalam tanya jawab kali ini, Casey, sekali lagi, mencoba menyinggung isu
ketergantungan Joey pada obat-obatan terlarang.
"Apakah tes darah dilakukan pada terdakwa berkenaan dengan sikap psikologisnya
yang cenderung di luar normali tas?"
"Tidak." "Oh, begitu. Tes darah, tentunya, akan menunjukkan jika dalam diri terdakwa
terdapat sinyalemen alkohol, apa benar demikian?"
"Ya." "Apakah Anda juga melakukan atau mengharuskan terdakwa untuk melakukan tes
urine?" "Tidak." "Jika pada saat itu. Anda melakukan analisa urine dan berdasarkan hasil
laboratoriun, apakah akan terlihat atau mungkinkah akan dapat dipastikan bahwa
terdakwa seorang pecandu narkoba atau bukan, benarkah?"
"Ya." Kane mengajukan keberatannya, namun kali ini hakim memberikan izin kepada Casey
untuk melanjutkan pertanyaannya.
"Apakah adil untuk mengatakan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan sebelum
melakukan tes fisik adalah dengan terlebih dulu menghilangkan faktor-faktor
lain, yaitu segala faktor fisik yang terbukti secara klinis akan mengurangi
penilaian diagnosis penyakit mental seseorang yang tidak dapat diuji hanya
berdasarkan ilmu pengetahuan semata" Apakah hal itu dianggap adil jika
dipermasalahkan?" Kool menjawab bahwa idealnya memang harus demikian, namun dalam banyak kasus
yang telah terjadi, hal itu tidak selalu diharuskan untuk dilakukan terlebih
dulu sebelum melakukan tes fisik yang berkenaan dengan unsur kejiwaan.
"Dengan asumsi bahwa Anda mengerti definisi yang telah Anda kemukakan, apakah
Anda setuju bahwa gejala-gejala berikut ini adalah kegilaan," tanya Casey, lalu
ia mulai membacakan serangkaian daftar gejala mental yang diasosiasikan dengan
efek dari penggunaan zat metan.
"Euphoria, kekuatan fisik dan kapasitas mental yang lebih terpacu, individu
tidak merasakan kantuk atau lapar, selalu terjaga, selalu siaga penuh, tidak
atau sedikit sekali merasa letih, peningkatan mood yang disertai keteguhan,
percaya diri, kemampuan untuk berkonsentrasi penuh, kegembiraan yang tidak
wajar, peningkatan kemampuan kerja motorik, dan kemampuan berbicara yang
melonjak drastis" Apakah kesemua itu adalah gejala" "
"Keberatan," sanggah Kane. "Aku ingin tahu dari mana sumber bacaan penuntut
tersebut. " Hakim dan kedua pengacara tersebut kembali berdiskusi. Kane memberikan
argumentasi bahwa jelas-jelas, Casey telah membacakan serangkaian gejala umum
berkenaan dengan penggunaan zat amphetamine dalam dosis tinggi. Namun hakim
mengizinkan penuntut melanjutkan pertanyaannya.
Menurut Kool bahwa beberapa gejala yang tadi dibacakan oleh penuntut memang
dapat diasosiasikan dengan kegilaan.
"Pertanyaanku adalah berdasarkan pada buku petunjuk 'Pharmacological Basis of
Therapeutics' yang disusun oleh Goodman and Gilman," kata Casey. Ia menekankan
bahwa gejala-gejala tersebut timbul akibat kebiasaan buruk seseorang yang
menyuntik dirinya dengan narkotika.
"Apakah Anda setuju dengan pendapat Goodman dan Gilman dalam subjek gejala-
gejala penggunaan berlebihan zat methamphetamine atau yang dikenal pula dengan
morfin"' "Ya." "Apakah Anda melakukan diskusi secara personal dengan saksi mata kasus ini bahwa
terdakwa adalah pecandu narkotika?"
"Keberatan,"kata Kane. Teruskan," kata hakim.
"Aku bertanya kepada kakak perempuan terdakwa dalam percakapan telepon kami
mengenai sesuatu yang berkenaan dengan isu tersebut,"
jawab Dr. Kool, "dan ia mengindikasikan bahwa dirinya pernah melihat beberapa
kali keadaan diri sang terdakwa, yang menurut pemikiran kakak perempuannya itu,
Joey tengah berada dalam pengaruh sesuatu zat. Dan itu terjadi pada hari di mana
adiknya tersebut benar-benar tidak sedang dalam pengaruh sesuatu zat semacam
itu. Oleh karenanya aku sendiri bertanya pada Tuan Coyle apakah ia sedang dalam
pengaruh obat-obatan pagi itu, dan ia menjawab bahwa dirinya bahkan belum
mengkonsumsi apa pun sedari pagi, saat itu. Kedua hal itulah telah memberikan
dasar sebagai tambahan pertimbangan atas semua pernyataanku."
"Tentu, menurut indikasi dalam laporan Anda bahwa setelah usia dua puluh dua
tahun, terdakwa mulai menggunakan methamphetamine, apakah benar adanya?"
"Ya." "Tuan saksi yang terhormat, berdasarkan pengalaman Anda, ketidakwarasan legal
tidak dapat didasari atas penyalahgunaan obat terlarang, apakah pernyataan
tersebut benar"' "Pernyataan itu benar, aku tahu itu."
Casey mengakhiri pertanyaanya. Karena dokter Kool tidak menemukan bukti
penggunaan obat terlarang pada diri Joey, tentu kasus tidak bisa diperpanjang
dengan mengangkat isu narkotika. Casey akhirnya memutuskan untuk berhenti
mencoba penekanan isu tersebut. Kane mendapat kesempatan satu kali lagi untuk
mengajukan pertanyaan kepada Dr. Kool. Ia menggunakan penekanan dalam isu manic.
Casey melakukan kesaksian bantahan beberapa hari kemudian setelah kesaksian itu.
Ia mengajukan Linda Rutter untuk memberikan kesaksiannya, dan segera
mempertanyakan tentang penyalahgunaan obat yang dilakukan Joey.
"Apakah Anda melihat terdakwa dalam pengaruh narkobka?"
"Ya," jawab Rutter.
"Dan, apakah Anda dapat menjelaskan dengan lebih spesifik, berapa kali terdakwa
ditemukan tengah berada di bawah pengaruh obat terlarang?"
"Setengah dari seluruh perjumpaanku dengannya."
"Dan apakah Anda melihatnya sendiri, terdakwa itu telah melakukannya?"
"Ya." "Okay." Kane berdiri. "Anda tidak melihatnya sedang dalam pengaruh obat terlarang, pada hari Kamis,
apa benar?" Kane bertanya pada Linda.
"Ya." "Dan menurut Anda, hari Kamis adalah hari terburuk baginya" Hari Kamis dan
Senin?" "Ya." "Dan, fakta menunjukkan, ketika ia menggunakan obat terlarang, apakah dia
berperilaku lebih baik. Joey bersikap tenang, benarkah?"
"Ya." "Jadi ia tidak bersikap liar atau aneh atau kalut atau frenzy ketika dalam
pengaruh obat-obatan?"
"Ya." "Okay, Anda pernah melihatnya memakai narkotika sebelumnya, apa itu benar?"
"Ya." "Dan ia tidak pernah bertingkah liar bahkan gila sebelumnya?"
"Tidak. Tidak pernah."
"Sikap liar dan gila, kalut, ketakutan, serta aneh yang ditunjukkan terdakwa,
telah terjadi setelah ia menemukan uang itu, benarkah?"
"Ya." "Narkotika memiliki kemampuan untuk sebenar-benarnya membuatnya tenang?"
"Ya." Terus menerus selama persidangan Casey berupaya sekuat tenaga untuk meyakinakan
juri dengan tuduhannya, namun dengan gemilang Kane berhasil menjatuhkannya.
Hakim menyimpulkan dan mempersilahkan sang gadis mungil berambut pirang untuk
kembali ke tempat duduknya.
"Para hadirin sidang kali ini, Anda telah mendengar kesaksian berkenaan dengan
penggunaan obat-obatan yang dilakukan oleh Tuan Coyle. Anda berhak percaya atau
tidak memercayai tersbmoni tersebut ...
karena Anda sekalian adalah pencari fakta dalam kasus ini. Namun demikian, aku
ingin memberikan instruksi dan menegaskan kembali bahwa Anda, dengan cara
bagaimanapun, akan mempertimbangkan hasil kesaksian tersebut dengan dalih
penyalahgunaan narkobka, sebagai sebuah indikasi bahwa terdakwa memiliki
karakter buruk atau melakukan sesuatu yang tidak benar atau tidak tepat. Tentu
saja, dalam hal ini, secara fundamental tidak adil bagi Tuan Coyle jika saja
Anda melakukannya. Dengan ini aku memberi peringatan dan instruksi. Kuharap Anda
sekalian memahaminya. Terima kasih." Seorang saksi bantahan lain yang diajukan oleh Casey adalah Psikiater Dr.
Richard Schwartzman, yang telah memberikan kesaksiannya dalam review kasus bahwa
Joey telah "memiliki cukup bukti, menolak deteksi, dan mencoba untuk kabur."
"Seharusnya ia tahu bahwa bndakannya salah yaitu telah melakukan aksi seperti
itu," kata Schwartzman. "Dan seorang individu yang gila ... tidak memiliki niat
untuk melakukan tindak kriminal. Mereka tidak memiliki pilihan seperti itu.
Mereka tidak peduli akan ancaman atau hukuman yang akan dibebankan. Tentunya
saya menganggap ... bahwa pria ini benar-benar sadar apa yang dilakukannya dan
ia tahu perbuatannya salah, namun ia melakukan aksi penolakan untuk
memahaminya." Jika tadinya Casey merasa ragu akan memenangkan kasusnya itu segera sirna
setelah ia memunculkan saksi yang terakhir ini. Seorang reporter surat kabar
lokal bernama Jack Reilty muncul di tengah persidangan dan menyatakan bahwa ia
memiliki informasi penting untuk hakim berkenaan dengan kasus yang sedang
dibahas saat itu. Reilly memohon untuk berbicara empat mata dengan hakim, di
mana ia memberitahunya bahwa salah seorang dari dewan juri telah mengontak
dirinya via telepon. "Reilly tidak memberitahu nama dan anggota juri tersebut," Hakim Chiovero
memberitahu kedua pengacara setelah pertemuan empat matanya selesai dilakukan.
"Salah seorang anggota dewan juri telah melaporkan pada reporter tersebut bahwa
para juri telah melakukan diskusi tentang kasus ini sejak hari pertama sidang
dilaksanakan [yang mana dilarang untuk melakukan hal seperti itu], dan bahwa
dalam pikiran semua anggota dewan juri, terdapat sebuah indikasi jelas bahwa
mereka tidak akan memutuskan berdasar pada terminologi bersalah terdakwa Joey
Coyle, namun semata-mata berdasar pada ketololan beberapa kelakuannya. Mereka
tidak menganggap bahwa Coyle telah melakukan kejahatan apa pun."
Hakim Chiovero menanyai para anggota dewan juri satu persatu tentang kebenaran
laporan sang reporter. Masing-masing individu menyangkal pernah mengadakan
diskusi kasus dengan siapa pun. Tidak ditemukan cukup bukti kuat untuk
menyatakan bahwa hasil sidang tidak sah. Kane dan Casey memberikan pernyataan
argumentasi penutup, yang disusul dengan keputusan akhir dan hakim. Terlepas
benar atau tidaknya laporan dan Reilly, informasi yang diberikan olehnya cukup
akurat. Dewan juri memutuskan bahwa terdakwa, Joey Coyle, tidak bersalah. "
Sungguh mengharukan. Joey memeluk sang pengacara pembela kasusnya, kakak
perempuannya, dan melakukan toast dengan Frank Santos menggunakan kelima
jarinya. Di koridor di luar ruang sidang, para juri berderet untuk memberi
ucapan selamat dengan menyalami tangan dan menepuk bahu Joey. Dan Joey mencium
tangan para wanita yang menyalaminya, dengan rasa bangga dan penuh haru.
Philadelphia belum siap untuk memenjarakan seorang pria dungu namun pemurah,
baik hati, dan disenangi masyarakat; yang bernasib baik telah menemukan uang
jutaan dolar namun kurang disiplin untuk segera mengembalikannya. Seorang pria
yang tidak merasa kaget sama sekali adalah Pat Laurenzi, yang mengamatinya dari
kejauhan. Casey sama sekali tidak mau mendekat, demikian juga halnya dengan
seorang polisi yang telah dipanggil oleh Casey sebagai saksi dalam persidangan
yang baru saja usai. "Persidangan Joey sangat lama, membosankan, dan sebenarnya tidak perlu
dilakukan," kata Laurenzi beberapa saat berselang, ia memberi komentar.
"Kasusnya tidak lain hanyalah memenuhi headline surat kabar yang muncul akibat
ulah jaksa penuntut wilayah. Kasus seperti yang dialami Joey merupakan fantasi
setiap orang. Kita semua tampak seperti orang bodoh ketika sidang usai. Dan
siapa pun yang telah membantu tuntutan, pada akhir sidang namanya akan tercoreng
buruk di mata umum."
Joey merasa lega, jauh lebih baik dari perasaan yang dirasanya layak.
Ia adalah pahlawan masyarakat, "Pria yang menemukan uang jutaan dolar."
Di dalam sakunya, ia selalu membawa lempengan timah yang didapatnya dari segel
kantong kanvas uang, ke mana pun ia melangkah selama episode kasusnya dibahas.
Namun orang masih saja belum merasa jemu untuk menanyakan di mana sisa uang
$196,400 yang masih raib. Sebaliknya, Joey tidak pernah berhenti menyangkal
bahwa ia tahu ke mana larinya uang tersebut.
"Tidak seorang pun memercayaiku," katanya, "Suatu hari aku akan melangkah keluar
rumah dengan membawa skop di atas pundak, pada saat itu, aku ingin tahu berapa
Joey Si Frustasi Yang Beruntung Karya Mark Bowden di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
banyak orang yang akan mengikuti kemana aku pergi."
Joey merayakan kemenangannya telah terbebas dari tuntutan apa pun, dengan pesta
ala Joey yang biasa dilakukannya. Ia kembali melakukan penyuntikan zat terlarang
ke dalam aliran darahnya, high, dan terus menerus dilakukannya. Joey giat
mencari uang dengan cara apa pun sesuai kemampuan, lalu menghabiskan uang hasil
jerih payahnya demi meth. Ia kembali pada kebiasaannya mengecewakan orang lain.
Ia merasa sukar untuk dapat berbaur dalam kehidupan normal, dengan begitu ia
mudah terjatuh ke dalam jurang masalah. Delapan bulan kemudian, Joey ditangkap
polisi karena terbukti memiliki dan mengunakan meth. Tahun-tahun selanjutnya, ia
keluar masuk panti rehabilitasi pecandu narkotika dan tidak bosan-bosannya, ia
keluar masuk penjara. Hubungan Joey dengan Linda Rutter telah berakhir, dan gadis itu meninggal akibat
overdosis beberapa tahun kemudian.
Tujuh tahun berlalu, dan pada 1992 kisah Joey diangkat ke layar perfilman dengan
judul Money for Nothing. Karakternya diperankan oleh John Cusack, seorang aktor
yang sangat kita kenal di dalam film Con Air dan The Thin Red Line.
Joey sendiri beberapa kali menolak menonton film itu. Ia khawatir kalau dirinya
digambarkan sebagai pecandu narkobk, dan hal itu akan mengakibatkan anggapan
negatif dari penduduk di sekitarnya.
Kali pertama Joey bertemu dengan John Cusack adalah ketika aktor itu
mengunjunginya di Philadelphia pada November 1992. Dari namanya, Joey mengira
bahwa aktor itu pastilah berasal dari Polandia. Maka itu, untuk menjamunya, ia
bersama Pacarnya, Tish Konowal, menyajikan hidangan kietbasa yang khas Polandia,
Tapi ternyata Cusack sendiri berasal dari Irlandia, sama seperti Joey, hanya
saja secara keturunan, aktor itu jauh lebih kental. Mereka pun tertawa geli
sambil menyantap hidangan kielbasa.
** TAMAT *** Mahesa Wulung 2 Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra Tusuk Kondai Pusaka 18